bab 5

Sesampainya dirumah q langsung menuju kulkas .Aku buka kulkas dan aku keluarkan semua isinya.

" Loh Ran kamu cari apa nak?" Tanya ibu yang terkejut melihatku mengeluarkan semua isi kulkas.

" Gapapa Bu mau dibersihin aja,em ibu gada stok buah Bu?"

Mendengar pertanyaanku justru membuat ibu merasa bingung sekaligus tertawa tanpa humor.

" Ranti Ranti kalau ibu punya stok buah buat apa ibu minta kamu beli buah . Lagian kamu ini ada-ada saja kan yang selalu belanja buah atau isi kulkas itu kamu,kamu ko ya lucu pake nanya itu ke ibu ."

" Hee iya Bu Ranti lupa."

Aku lantas mengemasi kembali isi kulkas .Meskipun tanganku bergerak tapi otakku selalu saja berfikir dari mana Bu Wulan mendapat cerita seperti itu.Mungkinkah ibu mertuaku yang sudah mengarang cerita?

Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar-putar dikepalaku.Tapi untuk apa ibu mertua melakukan itu.

Sedang kalut dengan dugaan-dugaan terhadap ibu mertua tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara ketukan pintu didepan .

" Ran ada tamu,ibu nanggung kamu yang buka pintunya nak!" teriak ibu dari dapur.

Aku langsung menuju kepintu depan,aku terkejut lantaran melihat kurir ekspedisi yang datang kerumah.Aku tidak merasa memesan barang ataupun makanan online tapi tiba-tiba ada kurir datang.

" Mbaa apa benar ini rumahnya ibu Ranti Miranti ?

" Ah iya betul mas dengan saya sendiri.Maaf ada apa ya mas saya tidak pesan barang apapun."

Saking terkejutnya aku sampai membuat kurir lama menunggu aku menyapa.

" Iya Bu tapi ini ada paket dari jakarta,pengirimnya bapak Wiji Setiadi Bu."

"Mas Wiji?

Apa isi paketnya mas?"

" Wah saya kurang paham Bu tapi sepertinya ini ponsel ."

" Ponsel?Apa iya mas Wiji yang kasih ya,dia baru bekerja satu Minggu dari mana dia dapat uang buat beli ponsel.Ah rasanya tidak mungkin." Aku hanya bergumam dalam hati.

" Maaf mas seprtinya masnya salah alamat.Suami saya gada ngmong mau kirim paket soalnya."

Aku berusaha menolak kiriman paket itu.Karna rasanya gak mungkin mas Wiji mengirimkan aku ponsel dia saja baru bekerja selama satu Minggu,untuk makan saja mungkin dia kasbon sama bos atau pinjam sama mas catur.

Disaat aku sedang bingung tiba-tiba ibu keluar dari belakang.

" Ada apa ran?"

" Gini Bu ini ada paket untuk aku pengirimnya atas nama mas Wiji tapi rasanya ko gak mungkin ya Bu mas Wiji kasih aku ponsel.Dia saja baru bekerja satu Minggu,untuk makan saja dia pasti pinjam lalu dari mana dia dapat uang buat beli ponsel." Ujarku mengutarakan isi hatiku pada ibu.

" Coba liat paketnya mas,apa mas gak salah alamat?" Ibu mengambil paket itu dan membaca alamat yang tertera didalam paket tersebut.

" Ini benar Bu,alamat rumah ini pengirimnya bapak Wiji.Suami ibu bapak Wiji kan?"

" Iya mas betul tapi suami saya gada bilang mau kirim paket.Saya takut kalau saya salah terima dan ternyata itu milik oranglain."

" Udah ran disini gada lagi yang namanya Wiji.Kamu terima aja nanti jangan dibuka dulu,kalau ada yang cariin berati itu salah alamat kalau tidak berati memang punya kamu .Atau gak nanti kamu pinjem ponselnya Fahmi buat telfon Wiji dan menanyakan paket itu.Kasian mas kurirnya ini udah sore dan yang diantar masih banyak!"

Pungkas ibu,memang diatas motor kurir tersebut masih banyak paket yang belum diantar.Karna meras tidak enak aku langsung menerima paket itu meskipun dengan hati yang tidak enak.

Setelah paket diterima aku langsung kerumah Fahmi dan kebetulan Fahmi baru pulang sekolah.Fahmi adalah anak dari Kaka tertuaku yang masih duduk dibangku sekolah.

" Eh Bulik Ranti,tadi siang pak Lik Wiji nelfon katanya ada paket buat Bulik." Ucap Fahmi saat baru saja melihatku jalan menuju kerumahnya.

" Oh jadi betul itu paket dari pak Lik mu,ya sudah tolong kamu kasih tau pak Lik paketnya sudah sampai."

" Iya Bulik,asiik nih Bulik punya hp baru." goda Fahmi kepadaku.

" Loh kamu tau paketnya isi hp fah,memangnya pak Lik ada ngomong sama kamu?"

" Iya Bulik,ya sudah sana dibuka terus dikasih kartu biar Bulik bisa telfon vidio sama pak Lik."

Mendengar perintah Fahmi aku lantas pulang dan buru-buru membuka paket yang mas Wiji kirm.Dan setelah aku buka benar saja isinya sebuah ponsel baru lengkap dengan kartu perdana dan ada secarik kertas yang berisi nomor ponsel suamiku.

"Hadiah untuk istriku tercinta,semoga suka ya sayang."

Aku tersenyum membaca tulisan tangan mas Wiji,so sweet dalam hati aku memuji suamiku.Aku langsung memasang kartu perdana itu dan hal pertama yang aku lakukan setelah ponselku aktif adalah menelfon mas Wiji.

" Ran itu beneran paket dari Wiji?" Tanya ibu saat melihat aku sedang mengotak-atik ponsel baruku.

" Iya Bu ini dari mas Wiji,ternayat mas Wiji sudah telfon Fahmi Bu dan Fahmi baru tadi kasih tau Ranti."

" Syukurlah,berati itu rejeki buat kamu.Ya sudah kamu telfon Wiji,dia pasti udah kangen kamu sama Arga."

Setelah mengatakan itu ibu lantas masuk lagi kedalam.Hanya satu kali panggilan mas Wiji langsung menerimanya,aku yakin mas Wiji memang sedang menungguku menelfonnya.

" Hallo mas,makasih ya ponsel barunya.Aku suka ko,tapi mas dapat uang dari mana mas kan baru satu Minggu kerja?"

Aku langsung bertanya lantaran aku sangat penasaran dari mana mas Wiji mendapatkan ponsel.

" Iya sayang syukur Allhmdulillah kalau kamu suka.Mas kredit dari bos dek,mas bingung soalnya tiap kali kangen sama kamu dan Arga.Masa iya mas harus telfon lewat ibu atau Fahmi kan gak enak.Kalau udah ada ponsel kan mas bisa langsung telfon kamu kalau mas pulang kerja."

Hatiku menghangat melihat bagaimana perjuangan mas Wiji agar bisa berkabar denganku.Aku ingin sekali mengatakan bahwa mas Wiji tak seharusnya sampai kredit sama bos untuk hal yang belum bisa kami dapatkan.Tapi mendengar penjelasan dan alasan dia aku urung mengatakan itu.

" Terimakasih ya mas,kamu sampai harus kredit.Sehat-sehat disitu ya mas,kamu udah makan mas?Gimana kerjaan kamu lancar?"

" Mas udah makan dengan,dijaga baik-baik ponselnya yang awet ya sayang.Nanti jangan lupa kamu telfon ibu ya,biar ibu bisa liat wajah Arga .Ibu tuh selalu bilang sama aku loh de kalau dia pengin selalu deket sama arga tapi ya kamu tau sendiri ibu itu sibuk."

Bukannya menjawab pertanyaanku mas Wiji malah mengatakan hal lain.Aku hanya mampu mendengarkan dan menjawab ia.

Terpopuler

Comments

Dewi Payang

Dewi Payang

Sepertinya begitu, si ibu mertua yg ngarang cerita, biar dikata baik sama org2😁

2024-05-09

1

Anita Jenius

Anita Jenius

5 like + 1 iklan buatmu. semangat ya.
mari kita saling mendukung. thanks.

2024-05-05

0

Sagitarius 92

Sagitarius 92

cieee snengnyaa

2024-05-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!