bab 13

" Sembab?Mana ada Bu, mungkin karna Ranti kelilipan tadi jadi matanya kaya orang habis nangis."

Ranti terpaksa berbohong lantaran ia tak mau membuat ibunya hawatir.

" Kamu yakin,jangan bohong sama ibu ran!"

Cecar Aminah,meskipun mulut Ranti berkata tidak tapi firasat seorang ibu tidak akan pernah salah.

" Yakin Bu,udah ah Ranti mau mandiin Arga tadi gak sempet mandi disana soalnya!"

Ucapan Ranti semakin membuat Aminah merasa heran,sesibuk apa sampai Ranti tak sempat memandikan Arga padahal hari sudah hampir siang.Apa yang membuat Ranti terburu-buru sampai tidak memandikan Arga terlebih dahulu.

Aminah hanya bisa membatin tanpa mau bertanya,ia sudah faham bagaimana watak putrinya.

" Ya sudah,kebetulan diatas tungku masih ada air panas sisa ibu masak buat minum itu cukup buat mandiin Arga.Baranya masih panas airnya pasti masih hangat." ucap Aminah.

Ranti lantas masuk kedalam rumah,sementara Ranti menyiapkan air Arga digendong oleh Aminah.

"Loh Bu cucu kita sudah pulang? Bapak fikir dia mau nginep lama dirumah utinya." Ucap Suwito yang kebetulan masih dirumah.

Saat libur jualan Suwito memang menghabiskan waktunya dirumah untuk membrsihkan halaman atau pekarangan samping rumah.Terkadang Suwito mencari rumput lantaran dia memelihara dua ekor kambing dibelakang rumahnya.

Sengaja memang,orang yang hidup didesa seprti Suwito memang terkadang lebih suka menginvestasikan uangnya dihewan ternak atau tanah kosong yang bisa ia tanami berbagai macam kayu atau buah-buahan musiman.

" Iya pak,mereka baru saja sampai tapi ko ibu sedikit hawatir. Wajah Ranti terlihat sayu,matanya sembab dia seprti habis nangis dan kurang tidur.Badanya juga kaya lemes pak,apa dia tidak makan ya?"

Ujar Aminah mengeluhkan apa yang ia lihat dari putrinya selepas pulang dari rumah mertuanya.

Seorang ibu memang sepeka itu,ia bisa melihat apa yang tak orang lain bisa lihat dari anak-anaknya.

" Huus ibu! Jangan berbicara seprti itu Bu,jangan menduga-duga seperti itu.Mending ibu tanyain langsung sama Ranti biar ibu gak berprasangka buruk begitu.Masa iya Ranti kurang makan dirumah mertuanya.Ada-ada saja ibu ini."

Ucap Suwito.

" Ah bapak ini,dikasih tau ko ya ngeyel.Ibu udah tanya tapi Ranti bilang gapapa cuman kelilipan.Ibu yakin dia bohong,ibu paham seprti apa anak-anak ibu pak!" Pungkas Aminah.

" Kalau memang begitu berati Ranti tidak ingin memberitahu ibu.Sudah biarkan saja Bu,jangan terlalu ikut campur .Kalau memang Ranti merasa sudah tidak bisa mengatasi sendiri pasti dia akan kasih tau kita,hormati dan hargai keputusan dia Bu.Bapak yakin putri kita tegar dan kuat.Berdoa saja yang baik-baik buat putri dan cucu kita." ucap Suwito.

Aminah menghentakan kakinya sembari ngomel mendengar jawaban suaminya.Ia merasa suaminya tidak peka dengan apa yang terjadi pada putrinya.

" Bapak kalau udah ada kejadian baru dia percaya,kalau dikasih tau ko ya gak mau dengerin.Apa harus ibu yang turun tangan langsung menghadapi mertuanya si Ranti,udah jelas ini pasti gara-gara dia!" Gumam Aminah .

" Bu ibu itu ngapain sih ngomel-ngomel gitu?" Tanya Ranti yang kebetulan mendengar samar-samar suara Aminah.

Aminah memang sudah ada dibelakang menyusul Ranti yang sedang menyiapkan pakaian untuk Arga.

...****************...

Ditempat lain Wiji merasa semakin jengkel lantaran Ranti tak menerima panggilan telfonnya.

Catur yang penasaran menunggu Wiji disamping mobil yang hendak Wiji kemudikan.

" Ada apa sebenarnya ji kenapa kamu terlihat hawatir tadi dan sekarang kamu terlihat begitu marah.Ada masalah?

Tanya catur begitu melihat Wiji berjalan menuju kemobilnya.

" Pusing aku mas,ranti bikin ibu nangis karena dia salah faham sama ibu.Udah gitu aku telfon gak diangkat-angkat,gak tau lagi apa tuh orang.Kerja enggak tapi kalau dirumah kaya orang sibuk ,susah banget dihubungi ditelfon lama banget angkatnya!"

Keluh Wiji.

Puk

" Ji,namanya rumah tangga itu pasti ada aja masalahnya.Bijak-bijaklah dalam menyikapi,kamu jauh kamu tidak tau cerita yang sebenarnya.Kamu baru tau cerita versi ibu kamu,kamu belum tau dari Ranti seprti apa.Saranku kamu tanya baik-baik dulu sama Ranti ,dengarkan dulu cerita dia.Jangan terbawa emosi apa lagi sampai menuduh dia.Dan tentang dia yang tidak bekerja kamu jangan sesekali mengatakan itu didepannya."

" Memangnya kenapa mas,itu fakta ko."

Sungut Wiji.

" Ck,seorang istri apa lagi sudah jadi ibu kerjaannya 24 jam ji.Dia mengurus semuanya dari pagi sampai ketemu pagi lagi.Apa lagi anak kamu masih berusia hitungan bulan,dia masih suka begadang saat malam."

Jelas catur.

" Betul juga si mas,sewaktu aku dirumah saja aku sering ikut begadang."

Ujar Wiji,sesaat dia teringat saat-saat bersama istrinya dirumah.

" Nah itu kamu faham,aku memang bukan anaknya tapi aku sedikit banyak tau seprti apa watak ibu kamu.Jadi saranku jangan menelan mentah-mentah aduan ibu kamu.Belum tentu semuanya benar."

" Mas jadi maksud kamu ibu bohong sama aku!Kalau ibu bohong untuk apa dia sampai sesegukan menangis mas,menelfonku sepagi ini.Aku setuju tentang apa yang kamu katakan jika pekerjaan wanita itu tidak ada habisnya,aku setuju jika kamu bilang kalau punya anak kecil itu begadang setiap malam.Tapi aku sangat tidak setuju jika kamu bilang ibuku berbohong!"

Sentak Wiji ,ia begitu terlihat marah mendengar pendapat catur .

Wiji merasa tak terima dan menganggap catur sudah menuduh ibunya secara tidak langsung.

Braaak

" Aku duluan mas!"

Ucap Wiji dengan ketus sembari membanting pintu mobilnya.

" Iya ji hati-hati,maaf jika ucapanku membuatmu tersinggung.Tapi ya sudahlah ,aku hanya mengingatkan saja." Pungkas catur.

Setelahnya catur meninggalkan Wiji dan kembali kemobilnya karna dia juga harus berangkat kerja.

" Aku faham watak ibu kamu ji,dia pasti sedang memainkan dramanya.Kasian istri dan anak kamu jika kamu menelan mentah-mentah aduan ibu kamu."

Ucap catur yang hanya bisa bergumam seorang diri saat sudah berada didalam mobil dan melihat Wiji yang pergi terlebih dahulu.

Brak brak

" Sial,pagi-pagi udah dibikin emosi begini.Gimana aku bisa fokus kerja kalau begini.Ranti awas aja kamu ,tunggu waktu istirahat aku bakal telfon kamu lagi.Aku gakan terima jika kamu menyakiti ibu!"

Racau Wiji seorang diri sembari mengemudikan mobilnya.

Berkali-kali Wiji memukul stir mobilnya untuk melampiaskan amarhnya.

Sementara dirumah Ranti baru saja selesai menyelesaikan pekerjaan rumahnya.Arga juga sudah hampir tidur digendongan Aminah.Ranti mengambil tasnya dan mengambil ponsel yang memang masih berada didalam tas.Sedari bangun tidur dirumah ibu mertuanya Ranti belum sempat membuka ponselnya .

Ia terkejut kala melihat 25 panggilan tak terjawab dari suaminya.

" Mas Wiji,ada apa dia menelfonku sebanyak ini?"

Merasa hawatir Ranti lantas menelfon balik suaminya.

Dua kali panggilan belum terjawab namun ketiga kalinya panggilan tersambung dan terjawab.

" Rantiii!"

Terpopuler

Comments

LapCuk

LapCuk

Terus Wiji, tuduh dan marahin istrimu itu, sampai dia gak tahan & berakhir minta cerai.
setelah kalian pisah baru kamu akan menyesal seumur hidup.

2024-04-30

1

LapCuk

LapCuk

Berarti Ranti dari mulai Dateng sampai pulang lagi dari rumah ibu mertuanya, belum ada makan sama sekali.

2024-04-30

1

Dae_Hwa

Dae_Hwa

hanya karena istrimu gak kerja, terus menurut mu dia bakal duduk santai di rumah? kamu ga tau ya, kerjaan yg gak pernah selesai itu ya pekerjaan rumah? bakalan ada ada ada dan ada lagi

2024-05-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!