bab 17

" Ibu,tumben ngirim pesan.Apa dia mau marah-marah sama aku atau dia ada maksud lain?Buka gak ya pesan ibu,gak dibuka penasaran dibuka aku takut pesan ibu bikin aku kena mental lagi." Gumam Ranti seorang diri.

" Kenapa ran ko kamu ngomong sendiri?" Tanya Aminah yang tak sengaja mendengar.Kebetulan Aminah memang datang kekamar Ranti untuk menengok Arga.

Oee oeee

Arga terbangun diwaktu yang tepat.

Aminah lantas mendekat dan Arga terlihat begitu senang.Tampaj dari sorot matanya yang berbinar setiap kali melihat Aminah.Tak hanya itu,Arga bahkan selalu tersenyum tiap kali melihat wajah Aminah.

" Cucu nenek udah bangun iyaa? Sini sayang nenek gendong."

Tangan Arga bergerak meraih tangan sang nenek dan menyambutnya dengan senyum manisnya.

Wajahnya terlihat begitu damai.Apa lagi ibu memang sangat menyayangi Arga dan perhatian.Kasih sayangnya begitu tulus baik ibu atau bapak sama baiknya memperlakukan Arga.

" Ran ibu bawa Arga duduk diteras ya,dikamar terus kan panas sumpek kasian Arga.Bapak juga mau gendong Arga,kangen katanya.Hehehee."

Ucap ibu,lagi-lagi Arga tertawa melihat ibu tertawa.Aku sangat bahagia melihat tawa Arga.Wajah bahagia Arga membuatku sangat tenang dan damai.

" Iya Bu,Ranti juga mau makan dulu.Laper banget Ranti Bu!" Kekeh Ranti.

" Hoalah ran ,ran kamu ko ya bisa-bisanya gak makan dari kemarin.Kamu jangan menyiksa diri gitu ran,kalau kamu gak enak mau makan dirumah mertua kamu ya keluar ran beli! Atau kamu pulang makan dirumah gak usah nginep-nginep.Bisa-bisanya kamu kuat gak makan,untung si Arga gak minum asi.Gimana jadinya kalau dia minum asi sementara kamu gak makan,kamu gak cuma menyiksa diri kamu tapi kamu membuat anak kamu tersiksa juga.Nasib badan memang sulit ditebak,kenapa kamu punya ibu mertua yang berwatak batu dan jahat."

Mata ibu mengembun,entah dari mana ibu tau kalau aku tidak makan selama aku dirumah ibu mertuaku.Padahal aku tidak memberitahu ibu,apa ibu mertuaku yang bilang?Ah rasanya tidak mungkin.

Ingin rasanya aku bertanya pada ibu tapi,ah sudahlah nanti saja aku tanyakan ke ibu.

" Udah sana makan,nanti perut kamu sakit loh! Kalau bapak tau kamu begini bapak pasti marah besar sama suami kamu." ucap ibu sambil berlalu.

Setelah kepergian ibu aku lantas kebelakang dan mengambil nasi.Satu centong penuh ku ambil nasi dan lauk.

Ibu memang paling tau apa makanan kesukaanku.

Sembari menunggu nasibku sedikit dingin aku membuka kembali ponselku.

Kulanjutkan apa yang tadi tertunda,dengan mengucap bismillah aku membuka pesan yang dikirim ibu mertuaku.

Pesan 1

" Ranti kamu marah sama ibu?Kamu ngadu apa ke Wiji sampai Wiji marah sama ibu?Gara-gara kamu Wiji marahin ibu."

Pesan 2

" Ranti,ko diem?"

Pesan 3

" Bales dong!"

Pesan 4

" Kamu benar-benar marah sama ibu?"

Pesan 5

" Ranti yang namanya manusia pasti ada salah dan khilaf,ibu minta maaf kalau ibu ada salah sama kamu.Kamu gak tau aja kalau ibu lagi ngomongin tetangga,kamu salah denger aja sebenarnya!"

Pesan 6

" Ran kamu gak mau maafin ibu?"

Pesan 7

" Ya udah kalau gak mau maafin ibu,sebenarnya ibu juga males minta maaf sama kamu karena ibu gak salah .Kalau bukan karna Wiji juga ibu males minta maaf sama kamu."

Pesan 8

" Ranti,dua Minggu lagi dirumah ibu ada acara arisan teman-teman ibu dirumah.Ibu minta tolong kamu bantu ibu nyiapin semuanya.Ibu cuman ada kamu yang bisa bantu,kamu tau sendiri Wiji anak pertama .Ibu gak punya anak perempuan dan kamu adalah satu-satunya harapan ibu."

Pesan 8

"'Ibu harap kamu datang! Bawa Arga sekalian ya ibu kangn sama Arga!"

Ranti tertawa getir membaca pesan ibu mertuanya,sikapnya memang ajaib.

"Iya Bu insya Alloh Ranti dateng.Kalau mau minta maaf itu yang tulus Bu jangan hanya karna takut mas Wiji marah.Kalaupun tadi ibu sedang membicarakan ku juga tidak apa Bu.Aku tau sabaik apapun aku bersikap ibu tidak akan mungkin suka sama aku.Aku gak tau aku punya salah apa sama ibu,ibu punya dendam apa sama aku sampai ibu segitu bencinya sama aku.Aku selama ini tulus membantu ibu dan menganggap ibu seperti ibu kandungku .Aku menghormati ibu dan menghargai ibu karna ibu adalah ibunya suamiku.Tolong Bu kalau aku ada salah tegur saja aku,kalau ibu tidak suka dengan aku cukup ibu tunjukan saja didepanku .Jangan memfitnahku apa lagi mengatakan hal yang bukan-bukan didepan orang lain."

Send

Tak selang beberapa lama pesannya berganti dua centang biru dan ibu langsung membalas pesan Ranti.

"Y"

...****************...

" Wiji hari ini adalah tanggal semua karyawan disini gajian.Meskipun kamu baru dua Minggu bekerja saya akan tetap memberikan kamu gaji."

Ucap bos Ariel,bos ditempat Wiji bekerja.

" Terimakasih bos,apa boleh kalau gajinya dikirim langsung kereking istri saya bos?"

Tanya Wiji dengan sopan.

" Boleh-boleh,tapi kenapa semua dikirim keistri kamu apa kamu ada pegangan buat makan.Gajian masih lama loh ji?" tanya bos Ariel kembali memastikan.

" Insyaallah ada bos,saya tidak meninggalkan uang sepeserpun saat saya berangkat.Kasian anak istri saya,mereka pasti butu banyak keperluan.Em tolong dipotong sekalian untuk angsuran ponsel istri saya bos."

Ariel tersenyum mendengar jawaban Wiji.

Ariel kemudian meminta nomor reking Ranti dan ia terlihat mengotak-atik ponselnya beberapa saat.Setelah itu Ariel kembali menatap Wiji dan menyodorkan ponselnya.

" Saya sudah transfer semua uang kamu untuk istri kamu,saya tambahin 100 ribu untuk beli susu anak kamu dan 100 ribu untuk uang jajan istri kamu.Tentang angsuran ponsel dimulai bulan depan saja."

Ucap bos Ariel membuat Wiji merasa bersyukur sekaligus senang lantaran akhirnya dia bisa memenuhi kebutuhan anak dan istrinya.

" Terimakasih bos,meskipun saya karyawan baru tapi bos memperlakukan saya dengan baik dan mempercayai saya untuk bekerja disini.Semoga bos selalu diberi kesehatan dan usaha bos dilancarkan.Sukses selalu bos!"

ucap Wiji.

" Sama-sama!"

Wiji gegas meninggalkan ruangan Ariel karena harus bergantian dengan yang lain.Ditempat kerja Wiji memang setiap kali tanggal gajian satu persatu karyawan dipanggil masuk keruangan Ariel.

...****************...

" Dasar mantu kurang ajar,bisa-bisanya dia nasehatina aku begitu.Dia ko berani ngelawan aku,andai saja aku gak butuh tenaga dia ogah aku manis-manis kedia."

crocos mertua Ranti sembari memberskan tokonya.

" Apa kamu tidak lelah selalu ribut dengan menantumu?"

Mertua Ranti menoleh kearah sumber suara dan memasang wajah tak bersahabat mendengar pertanyaannya.

Terpopuler

Comments

ari sachio

ari sachio

untung wiji masih waras jd gajinya ditransfer ke biniy mua.jd sa bodo ma mertua klo mo nglakuin apa aj. mg aj wiji tetep waras d slalu dkt dg catur d mau dgrin nasehat dr catur yg bijak.... g kemakan mulut manis tp penuh bisa dr emakny.

2024-05-02

1

ari sachio

ari sachio

mana ada lelahnya sih pak...orang it dah jd watak d dah kebiasaan ibarat kata kek laki2 yg suka ngerokok.g ngerokok sehari aj dah kek lg terdampar tengh lautan rasanya haus wlpn dah minum tetep aj mash aus....😁😁😁
si ibu itu...bakal berhenti julid ma mantunya klo muluty dah kena struk pak...😅😅😅

2024-05-02

1

LapCuk

LapCuk

Sebenernya Wiji tuh baik sifatnya, bertanggung jawab juga.
tapi hasutan emaknya yang ngeri banget.

5 iklan untuk Ranti😍

2024-05-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!