bab 12

Wajah ibu mertua Ranti terlihat panik juga terlihat gugup saat melihat Ranti yang berdiri didepan tokonya.

" Iya Bu!"

Jawab Ranti singkat.

" Kenapa ,kamu gak jadi pulang nak?Sini Arga sama uti,masih kangen uti yaa?" Ucap ibu mertua Santi dengan seulas senyum.

Ia gegas keluar toko dan mendekati Ranti,sementara tetangga yang tengah berbelanja pura-pura sibuk memilih entah sabun atau garam dia hanya mengambil lalu mengembalikannya lagi.

Aku mengindahkan pertanyaan ibu mertuaku,aku hanya berdiri sejenak lalu aku masuk kedalam rumah.Tak butuh waktu lama karna memang aku tak mau berlama-lama.Aku hanya mengambil botol susu Arga yang tertinggal didalam kamar.

Aku keluar dan ibu mertuaku sedang menghitung belanjaan yang tetangganya beli itu.

Aku mendekat namun bukan untuk berpamitan ,ku ambil uang yang ibu berikan beberapa waktu lalu.Ku letakkan diatas meja toko ibu,aku memang sedikit menghentakannya.

" Ini uang ibu Ranti kembalikan,maaf Ranti tulus bantu ibu Ranti gak mengharapkan upah atau imbalan apapun.Kalau ibu mau membayar Ranti berti ibu menganggap Ranti seprti pembantu ibu.Ibu cari aja pembantu jangan cari menantu yang ibu jadikan dan anggap seprti pembantu ."

Setelah mengatakan itu aku lantas keluar dari toko,namun aku berhenti sejenak dan tanpa menoleh aku mengatakan sesuatu lagi.

" Bu,maaf jangan terlalu suka menggunjing karna kalau itu bukan hal yang benar jatuhnya fitnah dan fitnah lebih kejam dari pembunuhan,kalaupun itu sebuah kebenaran itu berarti ibu sudah ghibah."

Aku pergi begitu saja tanpa menoleh ataupun berpamitan lagi.

Tak ku dengar cacian ibu yang tak mengenakan itu,aku jalan setengah berlari sampai aku tak memperdulikan beberapa tetangga yang kulewati ada yang menyapaku.Beberapa ada yang ku lihat berbisik,entah apa yang mereka bisikan.

Ada juga yang merasa kasihan terhadapku,aku mendengar samar-samar kata-kata mereka.

Beruntung ojek lewat didepanku kala aku sudah keluar dari gank tempat ibu mertuaku.

" Kemana neng?"

Tanya bang ojek dengan sopannya.

" Kedesa Karangagung bang,masuk gank makam pahlawan ya bang." Ucapku.

" Oh iya neng baik,ini neng helmnya dipake."

Bang ojek menyodorkan helem untuk aku kenakan dan aku menerimanya,aku memakainya sebelum aku naik keatas motor.

...****************...

" Hiks hiks Wiji,istri kamu hiks!"

" Bu,ibu kenapa nangis Bu.Istighfar Bu,ibu kenapa ibu sakit atau kenapa Bu?"

Tanya Wiji dengan panik.

Isakan dari ibunya membuat Wiji yang tengah menyalakan mesin mobilnya urung.Bahkan Wiji sampai harus turun dari mobil dan berpindah ketempat sepi agar ia fokus mendengarkan suara ibunya karna ditempat sebelumnya terdengar bising oleh lalu lalang kendaraan.

" Kemana ji?"

Tanya catur yang melihat Wiji tergesa-gesa.

Wiji tak menjawab ia hanya memberikan kode dengan menunjukan telfonnya kearah catur.

Setelah sampai ditempat yang lebih sepi Wiji lantas duduk dan kembali bertanya pada ibunya.

" Bu,coba jelasin sama Wiji ibu kenapa nangis Bu? Jangan bikin Wiji hawatir Bu,ini Wiji mau pergi kerja loh Wiji sampai harus turun dulu dari mobil padahal tadi Wiji udah menyalakan mesinnya dan siap berangkat.

" Istri kamu,hiks hiks."

" Kenapa dengan Ranti Bu,dia tidak sedang sakit atau kenapa-kenapa kan?Ayo lah Bu jangan bertekaa teki,ibu tarik nafas dulu tenangin diri ibu baru ibu berbicara dengan Wiji dan jelasin sama Wiji sebenarnya apa yang udah terjadi."

Wiji terlihat sangat panik lantaran suara ibunya terdengar memilukan apa lagi ia tak berhenti terisak dan terdengar sangat menyakitkan ditelinga Wiji yang mendengarnya.

" Ranti baik-baik aja tapi ibu.."

" Buu sebenarnya ada apa si?Tadi ibu bilang Ranti dan sekarang ibu yang benar gimana Bu ibu kenapa Ranti kenapa Bu?"

Wiji terdengar sangat frustasi mendengar ucapan ibunya yang tak jelas apa lagi ia berbicara dengan terus mengisak membuat Wiji semakin merasa hawatir sekaligus bingung.

" Kamu jangan marah-marah Wiji,cukup istri kamu saja yang sudah menyakiti ibu dengan kata-katanya.Kurang apa ibu sebagai mertua ji ,ibu memperlakukan Ranti seperti anak kandung ibu sendiri,ibu juga tidak pernah menyakiti dia kenapa dia menyakiti ibu dengan sikap dan kata-katanya.Apa lagi didepan pelanggan toko,ditaruh dimana muka ibu jii,ibu dipermalukan didepan tetangga oleh istri kamu ."

Kata-katanya terdengar meyakinkan,ubun-ubun Wiji terasa mendidih saat mendengar cerita ibunya .

" Memangnya Ranti ngmong apa Bu!" Tanya Wiji dengan tangan yang sudah mengepal erat.Ia berusaha menahan amarahnya saat bertanya kepada sang ibu, namun dari suaranya ibunya sudah jelas tau jika Wiji sangat marah.

" Ranti salah faham sama ibu,bahkan Ranti mengembalikan uang yang ibu kasih untuk Arga dengan menggebrak meja,ranti.hiks hiks".

" Bu,ibu yakin Ranti begitu?"

Tanya Wiji dengan hati-hati lantaran ia tak mau membuat ibunya tersinggung ,namun salah rupanya drama ibunya semakin berkelanjutan.

" Jadi kamu mikir ibu bohong Wiji! Kamu gak percaya sama ibu,apa kamu fikir ibu mengatakan ini hanya untuk membuat kamu marah sama Ranti,ibu gak sejahat itu Wiji sampai harus membuat Ranti terdengar buruk saat kamu jauh.Untuk apa ibu sampai nangis kaya ibu orang gila aja nangis gak jelas.Istri kamu itu..."

Mengalirlah cerita bohong versi ibunya Wiji dengan segala bumbu yang sudah ditambah sedemikian rupa hingga ceritanya terdengar sempurna,sesempurna kemarahan Wiji yang sudah diubun-ubun sampai Wiji mematikan sambungan telfonnya begitu saja dan langsung menghubungi Ranti.

Sementara Ranti kini baru saja sampai dirumahnya,kebetulan ibunya sedang berada dihalaman dan sedang membenahi bunga-bunga yang ia tanam didepan rumah.

" Loh nduk kamu udah pulang,kenapa naik ojek apa gada orang yang bisa anter kamu?"

Tanya ibu .

" Iya Bu ,ibu tau sendiri semua orang sibuk Ranti gak mau ngerepotin .Tadi si ibu mau anter cuman Ranti tolak,gak enak soalnya toko lagi rame.Bapak udah kesawah,jadi gak mungkin Ranti nunggu bapak."

Ucap Ranti,Ranti sudah bertekad mau menutupi semuanya dari ibunya.Ia tak ingin membuat citra ibu mertuanya terlihat semakin buruk didepan orangtuanya.

Ia juga lebih ingin menjaga perasaan suaminya,bagaimana nanti jika sikap orangtuanya berubah pada suaminya atau orangtuanya menegur suaminya karena sikap ibunya.

" Oh gitu,ayo masuk .Hem ibu ditinggal sehari aja sama Arga udah kangen banget loh.Rumah berasa sepi gada Arga,iya kan cucuku sayang?"

Wajah Arga seketika berbinar kala melihat ibuku, seprtinya bayi juga bisa merasakan mana yang tulus dan mana yang hanya berpura-pura sayang.

" Ranti kenapa matamu sembab dan wajamu sayu?"

Deg

Terpopuler

Comments

ari sachio

ari sachio

semoga ranti merekam semua perkataan mertuanya di hpny. agr saat suaminya menghakiminya ranti tak perlu bicara seolh2 menjelek2an mertuanya.biar suaminya saja yg menilai dia mau berpihak kemana.wlpn mertua y minim akhlak kelakuany setidkny ranti sbgai mantu g perlu membicarakn kejelekanny ke org lain trmsk ortuny d suaminya.

2024-04-30

1

LapCuk

LapCuk

Aku kalau punya ibu mertua macam ibunya Wiji, dalam sebulan langsung kurus kering badanku😆

2024-04-30

1

ari sachio

ari sachio

semoga othor g menciptakn cerita ttg mertua yg zolim trs ke mantu tnpa ad hidayah buatnya.krn sbk2ny org dialah yg mau jd mantan org tdk baik drpd mjd org yg selalu munafik.

2024-04-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!