bab 11

" Ya begitulah mbayu,aku tuh suka gimana gitu.Ya nasibku mungkin harus punya menantu model begituan.Kadang suka kasian aja sama anakku si Wiji punya istri modelan begitu."

Terdengar desahan dari suara ibu mertua yang sangat panjang saat mengeluhkanku.

Sakit?

Iya sangat sakit sekali mendengarnya,bahkan tubuhku terasa bergetar begitu aku mendengar semuanya .

Aku memasukan kardus belanjaan ibu mertua kedalam toko.Aku gegas kembali kebelakang,aku mengemasi semua pakaianku dan barang-barang Arga yang lain.

" Arga sayang,bangun nak kita pulang!" bisiku lembut ditelinga Arga.

Ku goyangkan sedikit kaki Arga agar dia terbangun,tak selang beberapa lama Arga membuka mata.Hal pertama yang selalu aku lihat saat Arga membuka mata adalah senyumnya.Senyum tulus dari buah hatiku, senyum yang mampu menguatkanku.

Setelah Arga bangun aku mengganti pakaiannya,aku sengaja tak memandikan Arga dulu karna aku sudah tak sanggup lagi berada dalam rumah ibu mertuaku .Kata-katanya begitu terngiang-ngiang ditelingaku.

Belum hilang ingatanku tentang ucapan-ucapan yang aku dengar dari kemarin ,pagi ini aku sudah harus mendengarnya lagi .

" Loh Ran kamu mau kemana ko udah rapih,ini masih pagi.Ibu baru saja pulang,sarapan dulu ayo bapak udah laper.Siniin Arga biar sama bapak kamu siapkan makanan dulu ya dimeja." Seru bapak mertua kala melihatku yang sudah menggendong Arga dan menenteng tas kecil yang aku bawa dari rumah.

" Semua udah siap dimeja makan pak,Ranti belum masak sayur karna kata ibu mau beli mateng aja.Ranti pamit pulang dulu pak,maaf Ranti lupa kalau ada kepentingan pagi ini."

Aku mendekati bapak mertua dan menyalaminya dengan takzim.

" Mbah kung,Arga pamit dulu Agra mau pulang besok-besok Arga main kesini lagi." Ucapku menirukan suara khas anak kecil sembari menyodorkan tangan Arga pada bapak mertua.

Bapak menyambutnya dan mencium Arga sebentar .Tak ada kata-kata lagi selain hati-hati yang bapak ucapkan.Setelah itu aku lantas kedepan,namun saat aku hendak kedpan aku berpapasan dengan ibu mertua yang mau memberikan lauk untuk bapak sarapan.

" Loh cucu uti udah rapih,mau kemana nak? Ranti,kamu mau kemana .Makan dulu ran sarapan,tapi maaf kamu masak dulu .Terserah mau masak sayur apa,ibu lupa cuman beli lauk buat bapak.Ibu si udah sarapan dipasar tadi . Ibu beli nasi rames,maaf loh ibu lupa kalau ada kamu." Ucap ibu mertua sembari berlalu tanpa melihatku yang menenteng tas kecilku.

Aku menarik nafas panjang dan kemudian ku hembuskan perlahan.Aku tetap berusaha menahan amaraku dan laju air mataku.

Andai saja Arga menyusu Asiku sudah pasti dia akan kelaparan karna kekurangan asi.Aku yang tak makan apapun dari semalam harus memasak dulu untuk sarapan.

" Loh Ran ko duduk disini,ayo ketoko ambil mie instan atau telur yang cepet dimasak.Krupuk juga ada si,tapi kalau sekalian buat makan siang mending kamu masak sayur aja.Aduuh Arga maaf ya uti sibuk,kamu sama ibu aja ya!"

Cup cup

Ibu mertua mencium pipi Arga kanan dan kiri setelah itu berlalu begitu saja kembali ketoko.

Merasa tak mau berlama-lama lagi aku lantas menyusul ibu mertua ketoko.

" Bu maaf Ranti mau pulang!"

Ibu yang tengah sibuk menyusun dagangannya lantas menoleh dan tersenyum.Entah senyum palsu atau senyum tulus dari hatinya .

jujur aku tak mengenali lagi dan tak bisa membedakan lagi mana wajah tulus ibu mertuaku mana kepura-puraannya .

" Loh kenapa pulang,kamu gak betah disini,kenapa?"

Ibu mertuaku langsung mencecarku dengan beberapa pertanyaan yang membuatku tersnyum getir .

" Maaf Bu Ranti mau ada kepentingan jadi Ranti harus pulang.Semua urusan dapur sudah selesai,maaf Ranti belum jemur sepreinya karna gak keburu." Ucapku lirih dan ibu tersnyum menatapku dan juga Arga secara bergantian.

" Loh nginepnya cuman semalam ran,ibumu masih kangen loh sama cucunya.Kalau ada kepentingan kan bisa kamu pulang dulu Arga tetap ditinggal disini nanti kamu selesai kesini lagi." Ucap tetangga ibu yang kebetulan sedang belanja sayur.

" Arga suka rewel kalau ditinggal lama,lagipula ibu sibuk Ranti gak mau Arga jadi bikin ibu repot ."

" Yah kalau mau mah ibu gak papa kali ran,namanya sama cucu repot ya gapapa.Sesekali ibu kan juga pengin ngurus cucu.Iya kan Arga sayang,iya yah disini saja sama uti,ibu biar pulang sendirian yah ,utututuu anak baik,cucu uti!"

" Gak usah bu,nanti ibu cape.Ibu juga udah cape ngurus toko kalau ditambah Arga nanti ibu gak bisa istirahat." Ucapku dengan tegas.Jujur saja sesaat aku merasa kalau ibu sedang berkata tulus,tapi aku kembali teringat kata-katanya tadi pagi.

" Ya sudah terserah kamu saja,em ini buat beli susu Arga sama buat kamu naik ojek.Kamu butuh apa ran ambil saja dari toko,barang kali sabun kamu atau pempes Arga habis kan disini ada .Yaa buat menghemat pengeluaran kamu,selagi ibu ada gapapa lah buat cucu.Toh ibu begini juga buat anak cucu!" Ucap ibu mertuaku .

Kata-katanya terdengar menyejukan jika saja itu jujur dari dalam hatinya.Sayangnya semua itu hanya manis dibibir,tapi terasa pahit kenyataannya.

" Tidak usah Bu terimakasih."

Aku menyodorkan lagi satu lembar uang limapuluh ribuan yang ibu berikan untuk Arga.

" Jangan begitu ran,ibu kasih buat Arga ko bukan buat kamu!" ucap ibu sembari memasukan uang tersebut digenggaman tangan Arga .

" Aduuh ran terima saja,gak baik nolak pemberian orangtua.Kamu beruntung ran metuamu begitu sayang dan perhatian sama kamu dan anak kamu . Langka banget loh mertua segitu perhatiannya sama cucu dan menantu apa lagi suami kamu jauh."

Entah bagaimana ceritanya baik tetangga ataupun saudara ibu mertuaku selalu saja berkomentar tentang aku dan ibu mertuaku.

Dengan berat hati akhirnya aku menerima uang tersebut.Aku juga tidak mau membuat ibu malu dengan menolak pemberiannya didepan tetangganya .

Aku memutuskan untuk pergi setelah berpamitan dengan ibu,namun baru saja aku sampai diujung gank aku lupa jika ada barang yang tertinggal.

Aku lantas berbalik dan kembali menuju kerumah ibu lagi,namun saat aku baru melangkah beberapa langkah aku mendengar kata-kata yang lagi-lagi membuatku semakin teriris dan sakit.

" Ya begitu itu Bu,dia memang sengaja menjauhkan aku sama cucuku.Kalau dia memang tidak ada niat buruk ,dia kan bisa ninggalin anaknya disni dulu.Aku kadang cuman takut kalau Arga salah faham dan mengira aku tidak mau mengurus cucu.Padahal aku tidak diperbolehkan menjaga Arga oleh Ranti.Sedih kan Bu punya cucu tapi gak bisa bareng,ataupun main sama dia."

Suara ibu mertua terdengar mengiba dan bahkan disertai dengan Isakan.

" Ranti,kamu ko balik lagi?"

Terpopuler

Comments

ari sachio

ari sachio

idih punya mertua kek gitu buruknya melebihi lampir...kena azab muluty g bs mingkem tuh....baru tau rasa.doyan banget ngezolimin mantu baik.
klo ak jd ranti mending jd janda aj dr pd puya mertua bikin ngelus dada mulu sama ngusap ingus ma air mata mulu.mending suaminya kaya raya macem sultan semua kebutuhan istri d anak terpenuhi dan tercukupi dg baik sampai 7 turunan 7 tanjakan 7 pengkolan.hadehhhh salut klo ada ranti beneran dlm dunia nyata.kok kuat gitu....klo ak sih dah ambil bendera putih langsung aku kibarin dpn mertuaku🤭

2024-04-30

1

LapCuk

LapCuk

Ran, kamu kan udah punya HP.
rekam diam" percakapan ibumu, kalau bisa videokan jugak.
jadi kalau Wiji menyudutkan mu lagi. kirim aja tuh rekaman.

mengerihkan banget punya ibu mertua macam itu.

2024-04-29

1

Diyat Rodiyat

Diyat Rodiyat

hmm boleh gak kalau tak tampol mulutnya.gemes aku Ranti ayo lawan jangan diem aja biar dia tau kalau kata-katanya sikapnya itu ketrlaluan

2024-04-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!