bab 7

" Y udah Bu biar Ranti masak,titip Arga ya Bu."

Aku bergegas menuju toko dan mengambil beberapa ikat sayur tahu dan tempe.Aku mau memasak tumis kacang panjang,tempe goreng dan tahu goreng karna memang sudah siang dan ibu bilang belum ada yang makan.

" Wah Ranti kapan datang? Mana anakmu ran,loh kamu mau masak ,jam segini ko baru masak.Kalau dirumah mertua yang rajin dikit ran."

" Ranti baru datang budhe ini juga gak tau kalau ibu belum masak.Ya sudah budhe Ranti mau masak dulu."

Aku gegas masuk lagi kedalam dan langsung kebelakang .

Aku menyempatkan sebentar melihat Arga .Rupanya Arga sudah bangun dan ibu mertuaku entah kemana perginya .

Karna Arga anteng aku pun melanjutkan niatku untuk masak .Semua sayur dan bumbu sudah aku siapkan .Baru saja aku mau menumis bumbu ternyata minyak didapur habis dan aku harus mengambil dulu ketoko.

Dari jauh samar-samar aku mendengar suara ibu mertuaku dan budhe Warti ditoko.Buhde Warti adalah Kaka dari bapaknya mas Wiji.

" Halah mbaa boro-boro bawain makanan atau buah buat nyeger yang ada dia nyampe sini kelaparan ,tuh mau masak kayanya.Aku si banyak sayuran kalau laper ya tinggal masak sendiri.Anaknya juga anteng tuh ditidurin dikasurku."

Terdengar jelas suara ibu mertua,aku yang hendak masuk ketoko berhenti sejenak karena ingin mendengar siapa yang sebenarnya ibu mertuaku bicarakan.

" Loh ko Arga ditaruh dikamar kamu si,gak sopan banget si Ranti.Taruh aja dia dikamar depan ,jangan terlalu memanjakan menantu kamu nanti dia nglunjak."

Sahut budhe.

Dari situ aku tau siapa yang sedang mereka bicarakan.

" Ya mau gimana mba nanti dia ngadu kewiji yang ada Wiji marah sama aku.Mba tau sendiri kan Wiji itu gampang banget dipengaruhi sama istrinya.Masa ya mba baru kerja satu Minggu istrinya udah ngrengek minta ponsel baru,apa gak kasian tuh si Wiji ."

"Astaga ternyata seprti itu mulut ibu mertuaku di belakangku.Dia mengatakan hal yang sama sekali tidak benar.Apa itu juga berarti apa yang Bu Wulan katakan dipasar itu benar-benar keluar sendri dari mulut ibu mertuaku. Aku hanya bisa bergumam dalam hati.Aku masih menahan diri untuk tidak bertanya.Aku ingin tau sejauh mana mereka menggunjingku.

" Nah kan ,kamu harusnya bisa nasehatin si Wiji.Bagaimana masadepan dia nanti jika istrinya pemboros seprti itu.Bukannya prihatin suaminya jauh tapi malah begitu gayanya kaya dia anak orang kaya aja pake minta ponsel baru dasar menantu jaman sekarang memang suka menyusahkan suami." Ucap budhe.

Entah mengapa dia menelan mentah-mentah cerita palsu ibu mertuaku.

Tak tahan lagi mendengar cacian dan tuduhan mereka aku lantas masuk kedalam toko dan pura-pura tak tau apa yang mereka bicarakan.

" Maaf Bu didapur minyaknya habis apa bisa Ranti minta minyak buat masak?"

" Oh ya ibu lupa gak ngcek ,ya udah kamu ambil aja yang gede ran buat didapur biar gak bolak balik lagi.Apa ada bumbu lain yang kurang kamu ambil aja."

" Udah Bu cuman minyak aja.Ya udah Bu Ranti mau lanjut masak ."

Aku langsung pergi kedapur ,tak mau berlama-lama aku juga tidak mau terlalu lama membiarkan Arga sendirian aku langsung mulai menumis kacang panjang dan tungku sebelah aku gunakan untuk menggoreng tempe dan tahu.

Semua masakan hampir matang tapi Arga tiba-tiba menangis .

" Oee oeee."

Semakin lama suara Arga semakin kencang,aku bingung mau meninggalkan kompor tapi sbentar lagi masakanki siap.Mau kearga tapi bagaimana nasib masakanku.

Mendengar suara tangisan Arga ibu mertuaku berteriak.

" Ranti anak kamu nangis apa gak bisa kamu diemenin dulu,atau kamu bikinkan susu dulu." Teriak ibu mertua menyusulku kedapur.

" Iya Bu maaf ini juga mau kearga tapi gimana masakan Ranti Bu." Aku menunjukan tempe dan tahu yang sudah masuk keminyak panas .

" Halah kamu itu ya dimatiin dulu kompornya kan bisa trus kamu ambil Arga gendong dia bawa kesini ." Ucap ibu mertuaku dengan entengnya.

Aku tak habis fikir kenapa dia tidak menolong Arga atau membantuku dengan menyelesaikan masakanku.Aku tau Arga pasti haus karena dijam-jam sekarang biasanya Arga minum susu.

Ibu pergi begitu saja meninggalkanku tak membantu menyelesaikan masakanku ataupun menggendong Arga yang semakin kencang suara tangisannya.

Ku matikan kompor dan aku setengah berlari menuju kekamar ibu.Aku sangat merasa bersalah lantaran Arga meninggalkan Arga sendirian.

" Cup cup sayang,maafin ibu ya nak ninggalin Arga sendirian.Arga takut ya nak,haus ya sayang?"

Ku gendong Arga ,ku buatkan susu lalu aku melanjutkan lagi masakanku yang hampir matang itu.

Ku nyalakan lagi kompor sembari menimang Arga.Dari dapur aku dengar dengan jelas suara nyanyian ibu yang sedang menirukan lagu-lagu yang dia putar dari ponselnya.

" Ya Alloh Bu,itu yang ibu bilang sibuk sampai tidak mendengarkan tangisan cucunya."

Aku mengurut dadaku namun aku tetap melanjutkan masakanku yang sudah kepalang aku lakukan,toh sebentar lagi juga Mateng.

Saat aku selesai dengan masakanku aku menyiapkan semuanya dimeja makan.Saat aku sedang kerepotan ibu tergopoh-gopoh menghampiriku.

" Ranti sini Arga biar ibu gendong.Ini Wiji telfon."

Aku fikir ibu datang karna ingin membantuku nyatanya ibu hanya ingin menggendong Arga karna mas Wiji menelfon.

Telfon vidio tersambung dan terlihat wajah mas Wiji yang sedang berkeringat.

" Hallo bapak,ini Arga sama uti.Bapak udah makan belum?" Tanya ibu dengan menirukan suara khas seprti anak bayi.

" Hallo Arga sayang,bapak baru aja makan.Bu gimana ibu udah enakan belom,ko ibu malah gendong Arga si memangnya kemana Ranti Bu?" Tanya suamiku.

" Ranti lagi masak nak,tadi ibu udah minta biar dia gak usah repot masak tapi dia maksa ya udah akhirnya Arga ibu gendong.Ya gini namanya nenek jii, biarpun lagi sakit mana bisa kalau biarin cucu sendirian." ucap ibu sembari mengusap keningnya yang tak berkeringat.

Wajah ibu seketika dibuat lesu dan lelah,entah apa maksudnya mungkin agar mas Wiji yakin dan percaya jika ibu benar-benar sakit dan sekarang kelelahan karena menjaga Arga.

" Ya Alloh Bu,udah biarin Arga sama Ranti Bu,ibu istirahat aja.Ibu udah makan belum Bu,apa mau berobat aja Bu biar ibu cepet sembuh?"

Suara mas Wiji terdengar begitu menghawatirkan ibunya.

" Udah gak usah ibu gapapa ko,lagian udah ada Arga ibu pasti cepat sehat.Kamu gak usah hawatir ibu baik-baik saja ko.Lagian Ranti cape abis masak kasian kalau langsung Gendong Arga biar dia istirahat dulu."

Nyeri benar-benar terasanl nyeri hatiku mendengar dan melihat drama ibu mertuaku.

Terpopuler

Comments

Selviana

Selviana

Seharusnya kamu yang menggantikan Ranti masak atau kamu yang buatkan susu untuk cucu mu tapi sama sekali tidak kamu lakukan.Dasar ibu mertua tidak ada pengertian nya sama sekali.

2024-05-14

1

LapCuk

LapCuk

Pulang aja Ran.
mau di anggap menantu durhaka bodoh amat Ran.
toh namamu memang udah rusak di buat ibu mertuamu.
ya udah rusakin aja sekalian.

2024-04-26

1

Albirru Novan

Albirru Novan

wes balik rumah ibu ran .. dripada dirumah mertuamu.. tpi kelakuan mertuamu seperti malah makan hati terus

2024-05-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!