Part 18

Instalasi Gawat Darurat S*l**m Hospital.

Pak Sugeng yang terjatuh pingsan akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Arazka dan Bu Sri nampak menemani,disusul Pak Arman,Ibu Masyitah dan Akselia.

Mereka nampak khawatir sekali.

Aksara pun tiba bersama Gendis dan Gianna.

"Assalamualaikum Bi" sapa Aksara kepada sang Bibi

"Wa'alaikumussalam Nak" jawab Bu Sri dengan suara parau,wajahnya terlihat sembab

"Apa yang terjadi dengan Paman?" tanya Aksara

"Paman baru saja tiba dari mengantarkan Ibu Masyitah dan mba Akselia,lalu saat masuk ke rumah,tiba-tiba saja Paman mu terjatuh sambil memegang dadanya Nak" jawab Bu Sri dengan suara tergetar.

"Kata dokter,sepertinya gejala serangan jantung Kak,tapi baru dugaan awal sih,belum pemeriksaan lebih lanjut,sementara dokter masih melakukan pemeriksaan lengkap" jawab Arazka

Aksara menarik nafas panjang.

"Bibi,tak perlu khawatir,in shaa Paman akan baik-baik saja ya" ucap Aksara seraya memegang bahu sang Bibi

"Aamiin" ucap sang Bibi dan Arazka

"Bibi,sabar ya" ucap Gendis seraya mencium tangan sang Bibi lalu diikuti oleh Gianna

"Terimakasih ya Nak" ucap sang Bibi

Aksara pun menghampiri Pak Arman,ibu Masyitah dan Akselia.

"Assalamualaikum Pak" sapa Aksara

"Wa'alaikumussalam Aksara,kau sudah datang" ucap Pak Arman

"Kami minta maaf ya Nak Aksara,sepertinya Pak Sugeng kelelahan karena seharian mengantar kami untuk mengurus persiapan pernikahan Akselia,belum lagi harus mengantar Bapak" ucap Ibu Masyitah

"Iya,maaf ya Mas Aksara,kami sudah membuat Pak Sugeng kelelahan" ucap Akselia pula

"Iya Bu,iya mba Akselia" jawab Aksara

"Sepertinya sudah saatnya Pak Sugeng istirahat dulu,nanti tugasnya kita arahkan ke supir perusahaan yang lain ya" ucap Pak Arman

"Baik Pak" jawab Aksara

Satu jam berlalu.

Dokter pun keluar dari ruang resusitasi. Aksara dan Pak Arman dan Arazka menghampiri sang Dokter.

"Bagaimana kabar Paman saya dokter?" tanya Aksara

"Syukurlah bukan serangan jantung,hanya sedikit gangguan irama jantung,bisa jadi kelelahan dan kurang tidur,serta tensinya agak drop,saya minta pasien dirawat inap dulu,seraya kita melakukan pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut lagi,sementara pasien kami berikan obat penenang dulu agar bisa istirahat total dan segera pulih" ucap sang Dokter

"Terimakasih dokter" ucap Aksara

Dokter pun berlalu.

"Syukurlah,semua baik-baik saja" ucap Pak Arman

"Alhamdulillah ya Allah" gumam Arazka

Arazka pun menghampiri sang Ibu.

"Alhamdulillah Bu,bapak baik-baik saja,bapak kelelahan dan butuh istirahat total,jadi harus rawat inap dulu" ucap Arazka kepada sang ibu

"Allahuakbar... Alhamdulillah terimakasih ya Allah" ucap Bu Sri

"Alhamdulillah" ucap Ibu Masyitah,Akselia,Gendis dan Gianna serempak

Pak Sugeng pun dipindahkan ke sebuah ruangan rawat inap VIP,ruangan yang besar dan terlihat mewah.

"Aksara,urus segala kebutuhan Pak Sugeng dulu, siapkan yang terbaik untuk perawatan dan pemulihannya,jangan pikirkan biayanya, semua alihkan ke tagihan perusahaan" ucap Pak Arman

"Baik Pak,terimakasih" ucap Aksara

"Oke,kami pamit dulu ya,jaga Pak Sugeng baik-baik ya" ucap Pak Arman lagi

"Baik Pak" jawab Aksara lagi

"Kami pamit dulu ya Bu Sri,in shaa Allah Pak Sugeng akan baik-baik saja ya" ucap ibu Masyitah seraya menggenggam tangan Bu Sri

"Tenang ya Bu,semua akan baik-baik saja in shaa Allah" ucap Akselia pula seraya memeluk Bu Sri

"Terimakasih Pak,Ibu dan mba Akselia ya" ucap Bu Sri lagi

"Terimakasih Pak,Ibu dan mba Akselia" ucap Arazka pula

Aksara pun mengantarkan Pak Arman keluar hingga ke parkiran rumah sakit.

"Terimakasih sekali lagi Pak,hati-hati ya" ucap Aksara lagi

"Ya,kami pulang dulu ya" ucap Pak Arman

Aksara hanya memberi senyum tipis kepada Akselia ketika tatapan mereka bertemu sekilas.

Aksara kembali masuk ke ruang rawat inap Pak Sugeng.

"Arazka,kembalilah ke rumah bersama Bibi,tolong antar kan Gendis dan Gianna dulu sampai ke apartemen ya, biar malam ini saya yang menemani Paman,kalian beristirahat saja dulu, kasihan Bibi nampak kelelahan" ucap Aksara

"Tapi,bagaimana dengan Paman mu Nak?" tanya Bu Sri

"Bibi tak perlu khawatir Bi,in shaa Allah Paman baik-baik saja,tenang saja kan ada saya disini, pulanglah beristirahat dulu,besok baru kembali kesini ya" ucap Aksara lagi

"Iya Bi,sebaiknya Bibi pulang dulu istirahat,kan sudah ada Aa Aksara disini,in shaa Allah Paman baik-baik saja kok" ucap Gendis lagi

"Iya Bu,ayo kita pulang dulu,besok baru kesini lagi" ucap Arazka

"Baiklah,tapi jangan tinggalkan Pamanmu ya Nak" ucap Bu Sri lagi

"Baik Bi,in shaa Allah semua akan baik-baik saja Bi" ucap Aksara

Arazka,Bu Sri,Gendis dan Gianna pun pulang ke rumah. tinggallah Aksara yang menjaga sang Paman. diliriknya jam,menunjukkan pukul setengah sepuluh,dia pun beranjak ke kamar mandi membersihkan tubuhnya dan mengambil air wudhu lalu melaksanakan shalat isya.

Perusahaan Zam-zam Tower Poin

Aksara melangkah menuju ruangan Pak Arman.

"Assalamualaikum Pak" ucap Aksara

"Wa'alaikumussalam Aksara,masuk"

"Maaf Pak,saya kemari untuk menyampaikan amanat dari Paman,katanya khusus tugas mengantarkan mba Akselia untuk mengurus pernikahannya harus saya Pak,Paman tidak ingin orang lain yang mengantar mba Akselia" ucap Aksara pelan

"Oh ya,Pak Sugeng memang sangat berdedikasi tinggi,baiklah saya juga setuju dengan amanat itu, sementara tugas mu serahkan kepada Arazka dan Safira ya" ucap Pak Arman seraya tersenyum

"Baik Pak" jawab Aksara

"Hhhmmm... hanya saja begini Aksara,mungkin beberapa waktu,kau harus mengantarkan Akselia sendiri,karena ibu Masyitah harus menemani nenek Rugayyah dan Annira ke luar negeri, cucu nenek Rugayyah sedang sakit di Belanda, mereka akan menjenguknya sebentar" ucap Pak Arman lagi

"Baik Pak,tak masalah" jawab Aksara lagi

Kediaman Pak Arman

Ibu Masyitah nampak sibuk menyiapkan pakaian yang akan dibawa ke Belanda,semalam anak Nyonya Rugayyah menelpon jika cucu Nyonya Rugayyah sedang sakit,Nyonya Rugayyah pun minta agar ditemani menjenguknya di negeri kincir angin itu.

"Annira,pakaianmu sudah siap sayang?" tanya sang Mama

"Sudah Ma,Annira sisa nyiapin printilan lain nih ke tas ini" ucap Annira seraya mematut barang-barang nya satu per satu

"Berapa hari kita di Belanda nya Ma?" tanya Annira lagi

"Entahlah sayang,terserah nenekmu mau berapa hari di sana,bagaimana kuliah mu?" tanya ibu Masyitah

"Sudah rampung mid semester nya Ma,jadi agak leluasa nih, satu mingguan lah" ucap Annira lagi

"Baiklah,kalau sudah selesai,segera bantu nenek bersiap-siap juga" ucap ibu Masyitah lagi

"Oke Ma" jawab Annira

Aksara memarkirkan mobil di depan rumah Pak Arman. menunggu Akselia keluar.

"Assalamualaikum Mas Aksara" suara lembut itu kembali terngiang di telinga Aksara

Aksara pun menoleh. dadanya kembali bergetar hebat. melihat senyum manis itu. Aksara segera memalingkan pandangannya.

"Astaghfirullah" batinnya

"Wa'alaikumussalam" jawabnya singkat

Akselia pun masuk ke mobil.

"Kita kemana dulu mba Akselia?" tanya Aksara

"Ke butik sepatu Mas,nih alamatnya" ucap Akselia seraya memperlihatkan alamat butik itu

"Oke" ucap Aksara seraya menyalakan mesin mobilnya

Setelah empat puluh menit. mobil mereka pun singgah didepan butik sepatu.

Akselia pun turun dari mobil.

"Mas Aksara ikut turun ya,tunggu didalam soalnya takut lama,di mobil kan panas,kalau didalam enak bisa ngadem" ucap Akselia

"Oke" ucap Aksara menurut saja dan mengikuti langkah Akselia

Saat pintu butik terbuka,staff pun menyambut mereka.

"Selamat pagi,mba Akselia ya?" tanya staff itu

"Iya betul mba" jawab Akselia

"Ayo,ikut saya mba,sepatunya sudah kami siapkan atas permintaan mba Alanna,mba Akselia tinggal memilih mana yang cocok" ucap staff itu seraya melangkah masuk ke ruang vip diikuti Akselia

Aksara hanya tinggal duduk di lobby butik.

"Silahkan mba" ucap staff itu seraya menunjukkan beberapa pasang sepatu yang sangat bagus dan indah.

Akselia pun mulai mengenakan satu per satu sepatu itu.

"Mba,calon suaminya tadi saya panggil juga ya buat nyobain sepatunya calon mempelai pria" ucap staff itu

Mendengar itu Akselia tertegun sejenak.

"Maaf,dia bukan calon suami saya" jawab Akselia cepat

"Ohhh maaf mba,saya gak tahu,soalnya kan biasanya yang datang fitting itu sepasang calonnya,lagian saya lihat kok serasi ya,maaf betul mba" ucap staff itu lagi

"Its oke" jawab Akselia lagi

Akselia mencoba menelpon Dirga untuk menunjukkan sepatu itu,namun ponsel Dirga sama sekali tidak dihubungi dari semalam.

Iseng-iseng Aksara pun berjalan-jalan sekitar lemari sepatu,dan tak sengaja melihat Akselia nampak bingung memilih sepatu yang bagus diantara beberapa pasang sepatu itu.

"Yang warnanya putih ada maniknya itu bagus" ucap Aksara spontan

Mendengar itu Akselia pun terkaget, dan menoleh kearah Aksara yang juga nampak kaget dengan refleks nya berucap.

"Oh maaf"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!