Part 4

Suara kumandang adzan subuh menggema dari sebuah mesjid mewah di kompleks perumahan mewah ini.

Pak Arman Hamdi nampak bergegas berjalan ke mesjid dengan santai.

"Assalamualaikum Pak Arman" sapa Pak ustadz

"Waalaikumussalam Pak ustadz,apa kabar ini?" ucap Pak Arman

"Alhamdulillah baik pak" jawab Pak ustadz lagi

"Bagaimana perjalanan umrohnya pak ustadz? lancar?" tanya Pak Arman

"Alhamdulillah lagi Pak,berkat dukungan Pak Arman kami bisa merasakan umroh,beribadah di rumah Allah langsung Pak,istri saya sampai gak berhenti nangis saat mencium Ka'bah dan terus tak hentinya mendoakan Pak Arman beserta keluarga bapak,sekali lagi terimakasih Pak" ucap Pak ustadz itu dengan mata berbinar bahagia

"Sama-sama Pak,itu memang sudah rejeki untuk bapak beserta keluarga,Alhamdulillah nya sebagian dititip lewat tangan saya pak" ucap Pak Arman seraya menepuk pundak Pak ustadz

Mereka pun segera masuk ke dalam mesjid untuk menunaikan shalat subuh berjamaah. didalam mesjid ternyata sudah ada Pak Sugeng dan Aksara.

Setelah shalat subuh selesai, Pak ustadz kembali menghampiri Pak Arman yang sedang berbincang dengan Pak Sugeng dan bapak Satpam kompleks itu.

"Maaf Pak,saya sekedar bertanya anak muda itu siapa nya Pak Sugeng ya?" tanya Pak ustadz sambil menunjuk kearah Aksara yang berdiri tidak jauh dari mereka

"Ohhh... itu keponakan saya Pak ustadz,kebetulan dia sedang ada kerjaan magang di perusahaan Pak Arman,jadi tinggal bersama kami" jawab Pak Sugeng

"Wahhh... tadi nya saya pikir dia anak laki-laki Pak Arman,soalnya suka nyumbang juga,hehehe... sudah dua kali datang ke mesjid ini bawa makanan berkat tiap jumat diawal bulan,katanya abis terima gaji jadi mau berbagi sedikit, kadang juga abis maghrib selesai shalat itu,gak langsung pulang Pak,tinggal dulu ngajarin anak-anak kompleks ngaji,pas saya tawari gaji dari iuran orangtua murid yang ngaji,eh ditolak katanya ikhlas ngajarin nya,makanya jadi ingat kebaikan nya Pak Arman" ucap Pak ustadz panjang lebar

Mendengar itu Pak Arman dan Pak Sugeng hanya tersenyum seraya menatap Aksara yang sudah lebih dulu tertunduk malu.

"Lama-lama kamu mengalahkan pesona saya Aksara" ucap Pak Arman berseloroh saat mereka berjalan pulang

Pak Sugeng tertawa kecil mendengar itu.

"Maaf Pak,saya tidak bermaksud seperti itu,hanya saja gaji yang saya terima sangat besar untuk ukuran anak magang seperti saya,mau dikembalikan kata mba Keyzia sudah gak bisa karena sudah sesuai dalam kontrak kerja yang saya tanda tangani diawal magang" jawab Aksara dengan polosnya

Mendengar itu Pak Arman hanya tersenyum.

Flashback on

"Mas Aksara kemari sebentar,ikut saya" panggil Keyzia

Aksara pun segera mendekat.

"Ada apa mba Keyzia? ada tugas lagi yang harus saya selesaikan?" tanya Aksara

"Gak ada Mas,gak kok,ini sudah sore,sudah saatnya pulang,besok lagi kerjanya,saya cuma mau menyampaikan amanat dari kantor untuk Mas Aksara,ini gaji pertama Mas Aksara" ucap Keyzia seraya menyerahkan amplop berwarna putih kepada Aksara

Kening Aksara berkerut,dia tidak langsung mengambil amplop itu. hanya diam menatap secara bergantian antara amplop dan wajah Keyzia. tatapannya penuh tanda tanya.

"Lho,kok cuma ditatap Mas,ya diambil amplopnya lah,ini gaji Mas Aksara" ucap Keyzia lagi

"Tapi mba,ini gaji apa? saya kan bukan pegawai tetap di perusahaan ini mba,cuma anak magang sementara lho mba,ini gak salah kan?" tanya Aksara masih ragu-ragu untuk mengambil amplop itu

Mendengar itu Keyzia tertawa kecil.

"Duh... Mas Aksara ini kok polos betul sih, Mas Aksara waktu pertama tanda tangan surat kontrak kerja,isinya dibaca gak? pasti gak baca,iya kan?" ucap Keyzia kembali tertawa kecil

"Yooo,gak baca,soalnya kata Paman... eh maksudnya Pak Sugeng itu gak usah dibaca soalnya isi nya panjang lebar susah juga buat dipahami,yang penting isinya amanah dan tidak merugikan pihak mana pun,ya sudah saya langsung tandatangani aja mba', maaf ya" ucap Aksara seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu

Keyzia tertawa kecil lagi.

"Mas Aksara dengar ya,dalam kontrak itu,salah satu isinya,karyawan magang pun terhitung sejak menandatangani surat kontrak kerja,berarti sudah masuk dalam lingkup perusahaan dan masuk dalam perhitungan upah pekerja non eksekutif, atau pekerja tidak tetap, meskipun begitu tapi kan,tenaga,pikiran dan waktu karyawan magang juga terkuras untuk perusahaan jadi secara tak langsung juga punya andil dan sumbangsih yang menunjang perkembangan perusahaan,memang belum ada undang-undang nya,tapi in shaa Allah ini halal Mas Aksara, Pak Arman langsung kok yang bikin peraturan internal perusahaan Zam-zam Tower seperti ini,jadi tak perlu khawatir diambil saja,ini rejeki Mas Aksara,oke?" ucap Keyzia panjang lebar

Mendengar itu raut wajah Aksara berubah berbinar bahagia,diraihnya amplop putih itu.

"Alhamdulillah kalau begitu mba,terimakasih ya" ucap Aksara

"Tapi,karena Mas Aksara belum punya akun bank yang terkoneksi langsung sama bendaharanya perusahaan jadi gajinya terima manual aja ya, pakai amplop begini,gak apa-apa kan?" tanya Keyzia lagi

"Ohhh... gak apa-apa mba,gak masalah kok, saya tetap terimakasih ya mba" ucap Aksara lagi

Aksara menggenggam amplop putih itu.

"Alhamdulillah ya Allah,terimakasih" batinnya dengan penuh syukur

Flashback off

"Mengapa Paman tidak bercerita jika isi surat kontrak kerja itu,ada aturan karyawan magang berhak terima upah juga?" tanya Aksara saat mereka kembali dari mesjid

Mendengar itu Pak Sugeng hanya tersenyum.

"Tidak perlu dibahas lagi Nak,in shaa Allah itu halal,kamu persis bapak mu sekali, apa-apa mesti ditelurusi dulu,kamu kerja Aksara,bukan terima gaji buta,sudah... ayo bersiap-siap ke kantor kita" ucap Pak Sugeng

Aksara hanya tersenyum kecil sambil mengusap kepala nya.

Kediaman Arman Hamdi.

"Annira,sarapan dulu sayang... nenek abis masakin nasi goreng yang enak,ayo" ucap sang nenek saat mendatangi kamar sang cucu

"Nek,kan Annira sudah pernah bilang, Annira gak boleh makan nasi dulu,takut gendut ihhh" ucap sang cucu dengan manja

"Ehhh... siapa bilang cucu nenek yang cantik ini gendut,hhhmmm... cucu nenek yang satu ini sangat cantik" ucap sang nenek seraya memeluk cucunya erat

Mereka pun berjalan bersama menuju meja makan,disana sudah ada Pak Arman dan Ibu Masyitah

"Pagi Ma,Pagi Pa" sapa Annira seraya mencium pipi kedua orangtuanya

"Pagi sayang,pagi Bu" sapa ibu Masyitah kepada sang Ibu

"Hhhmmm..." Nyonya Rugayyah hanya berdehem

"Pagi Ibu" sapa pak Arman kepada sang mertua

"Ya" jawab Nyonya Rugayyah singkat

"Mama pagi ini ikut Papa ke kantor?" tanya Annira

"Iya sayang,Mama menemani Papa untuk menyambut tamu dari Kedubes Maladewa" jawab sang Mama

"Wah... hebat ya,relasi Papa semakin banyak yang datang dari luar negeri" ucap Annira bangga

"Makanya belajar yang baik ya kamu Annira, nanti setelah lulus sekolah ini,kamu harus kuliah diluar negeri juga,kamu harus jadi pewaris perusahaan Papamu" sarkas sang nenek

"Ibu" ucap Ibu Masyitah terpotong

"Its oke sayang,ayo kita segera ke kantor" ucap Pak Arman berusaha mengalihkan pembicaraan yang tak penting ini

Mereka pun beranjak tanpa memperdulikan lagi Nyonya Rugayyah yang tampak marah itu.

"Lanjutkan sarapan mu Annira" ucapnya dingin

Diluar rumah,nampak Pak Sugeng dan Aksara sudah menunggu.

"Pak Sugeng,maaf sudah menunggu ya" ucap Ibu Masyitah

"Tidak apa-apa bu" jawab Pak Sugeng

"Kalian sudah sarapan?" tanya Pak Arman saat mobil sudah mulai bergerak

"Alhamdulillah sudah Pak" jawab Aksara

"Bagaimana magang di perusahaan kami Nak Aksara?" tanya Ibu Masyitah

"Hhhmmm... baik bu,terimakasih bu" jawab Aksara terbata

"Syukurlah..." gumam Ibu Masyitah

"Abang,Akselia akan segera datang" ucap Ibu Masyitah

"Ohh iya,Pak Sugeng tolong besok jemput Akselia di Bandara ya,besok pesawat nya tiba pukul sepuluh pagi" ucap Pak Arman lagi

"Baik Pak" jawab Pak Sugeng

"Penasaran dengan sosok Nona Akselia ini" gumam Aksara

Keesokan harinya.

Bandara nampak ramai,Pak Sugeng berdiri didepan gerbang kedatangan luar negeri. jam menunjukkan pukul sepuluh lewat tiga puluh menit

pemberitahuan kedatangan pesawat dari Inggris sudah berkumandang dari tadi. satu persatu penumpang keluar dari gerbang. nampak seorang gadis cantik dan manis dengan senyum yang ramah, mengenakan jilbab yang membuat wajah khas timur tengah nya itu semakin cantik merona. gadis itu nampak berjalan kearah Pak Sugeng.

"Nona Akselia" seru Pak Sugeng seraya melambaikan tangannya

"Pak Sugeng" balas gadis itu

"Selamat datang kembali ke Indonesia ya" ucap Pak Sugeng seraya menarik koper sang Nona

"Terimakasih Pak Sugeng" ucap gadis dengan senyum sumringahnya

"Maaf Non,ibu gak bisa jemputin soalnya lagi temani bapak terima tamu relasi dari luar negeri ya" ucap Pak Sugeng seraya membukakan pintu mobil untuk sang Nona

"Its oke Pak Sugeng,kita langsung pulang ya, sudah lapar banget kangen masakan ikan kakap asam pedah buatan Bibi,oh ya, Bibi apa kabar?" tanya Akselia lagi

"Alhamdulillah baik Non,ayo kita langsung pulang" ucap Pak Sugeng seraya menyalakan mesin mobil

Malam menjelang.

Bu Sri istri Pak Sugeng nampak sibuk di dapur.

"Bi,ada yang bisa saya bantu?" tanya Aksara

"Ohh,sudah selesai kok,ini sisa di angkatin ke rumah Pak Arman,ini masakan kesukaan Nona Akselia,ikan kakap asam pedah sama nasi tutug oncom,wajib ada kalau Nona Akselia ada di rumah,nanti bantu Bibi bawa ke depan ya" ucap sang Bibi

"Baik Bi" ucap Aksara

Mereka pun melangkah masuk lewat pintu dapur.

"Bahkan dapurnya pun semewah ini" gumam Aksara seraya membawa panci berisi masakan ikan kakap asam pedah

"Bibi Sri" sebuah suara lembut tapi nyaring terdengar dari arah ruang makan

Aksara pun refleks menoleh ke arah suara itu, nampak seorang gadis yang sangat cantik dengan senyum manis,berjalan cepat kearah mereka. kerudung cokelat nampak menutupi kepala gadis itu.

"Nona Akselia,apa kabar?" ucap Bibi Sri

"Alhamdulillah baik Bi,Bibi apa kabar nya?" tanya Akselia balik

"Baik juga Non,oh ya ini pesanan ikan kakap asam pedah nya sudah siap" ucap Bibi Sri seraya menunjuk panci yang masih dipegang oleh Aksara

Aksara yang masih terpesona oleh wajah manis Akselia belum tersadar dengan panci yang dipegangnya erat

"Halo... ini siapa nya Bi Sri?" sapa Akselia yang membuyarkan kekaguman Aksara kepadanya

"Ehhh... Ohhh... maaf ini,itu... saya Aksara, Aksara Banyu keponakan Bi Sri dari Tasikmalaya" ucap Aksara terbata

Bi Sri hanya tersenyum kecil melihat tingkah grogi sang ponakannya.

Aksara segera meletakkan panci berisi ikan itu lalu bergegas keluar dari dapur. wajahnya terasa memerah karena malu.

Ternyata benar apa yang dikatakan Arazka adik sepupunya itu,Nona Akselia jauh lebih cantik dari Nona Annira,bahkan dari sikap,etika,tutur kata Nona Akselia juara sopan santun dan adabnya.

"Masya Allah" gumam Aksara seraya mengurut dada nya yang berdebar tak karuan itu. dia pun melangkah kembali ke dalam rumah sang paman.

Terpopuler

Comments

Fara Sausan

Fara Sausan

heran.. klw cerita yg bagus.. tata bahasany oke knapa pd sepi. sih.. tetep semangt ya author.. karya2 mu kerennnn..

2024-04-22

2

we

we

aksara jatuh hati 🤗

2024-04-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!