Part 13

"Mas Aksara,Gendis,kalian sedang apa?" suara lembut itu menghentikan ucapan Aksara dan tawa lebar Gendis

Aksara dan Gendis pun menoleh serempak kearah suara.

"Eehh... ini lagi bikin rebusan jahe,untuk menghangatkan badan biar gak masuk angin, abis kena hujan" jawab Aksara grogi

"Duduk dulu mba,kita tunggu Aa Aksara selesai masak air jahenya" ucap Gendis

Mereka pun duduk didepan tv.

"Mba Akselia kemarin kuliahnya di Inggris berapa tahun mba'?" ucap Gendis membuka percakapan

"Hhhmmm... sekitar empat tahunan" jawab Akselia

"Lumayan lama ya,enak lah mba,tiap hari lihat bule lihat salju" ucap Gendis lagi

Mendengar itu Akselia hanya tertawa kecil.

"Ada enaknya ada gak enaknya juga,tapi masih lebih enak tinggal sama keluarga sih kalau kataku, gak ada yang mengalahkan nikmatnya tinggal bareng keluarga" ucap Akselia lagi

"Iya mba,betul banget itu,saya yang masih tinggal bareng Aa aja masih juga kangen berat sama bapak sama ibu sama adik yang ada di Tasikmalaya" ucap Gendis

Tak lama Aksara pun datang membawa tiga gelas rebusan jahe hangat dan cemilannya.

"Ayo diminum dulu biar terasa hangat" ucap Aksara seraya meletakkan baki berisi minuman dan cemilan itu

"Mas Aksara saya boleh pinjam ponselnya gak, mau mengabari Papa sama Mama nih,takut mereka hubungi ponsel saya mati" ucap Akselia

"Oh boleh,ini pakai saja" ucap Aksara seraya menyerahkan ponselnya

"Halo Assalamualaikum Ma,ini Akselia Ma"

"Wa'alaikumussalam... Akselia,ini ponsel siapa Nak? kemana ponsel mu?" jawab ibu Masyitah

"Saya pinjam ponselnya Mas Aksara, ponsel Akselia mati, ceritanya panjang nanti sampai rumah Akselia ceritain ya" ucap Akselia

"Oke,terus kamu dimana sekarang Nak?" tanya sang Mama lagi

"Eehh... ini,Akselia lagi ditempatnya Mas Aksara Ma,tapi Mama jangan khawatir,saya baik-baik saja kok,ada adiknya Mas Aksara juga disini Ma" jawab Akselia khawatir sang Mama salah paham nantinya

"Yang penting kamu baik-baik saja Nak,hati-hati ya segera pulang ya" ucap sang Mama lagi

"Baik Ma,Assalamualaikum" ucap Akselia

Sambungan telpon pun terputus.

Akselia mencoba menghubungi sang Papa namun jaringan ponsel sang Papa memberi sinyal sibuk.

"Kenapa? ponsel Pak Arman tidak dihubungi?" tanya Aksara

"Tidak bisa Mas,jaringannya sibuk" jawab Akselia

"Ponsel mba Akselia sudah saya cas itu,tapi belum bisa nyala sepertinya" ucap Aksara lagi

"Ohhh oke,terimakasih ya Mas" ucap Akselia

"Ayo diminum sampai habis dulu rebusan jahe nya, oh ya,mba Akselia mau shalat dhuhur dulu gak,sudah setengah tiga ini?setelah itu saya antar mba Akselia ke rumah" ucap Aksara

"Oke,maaf merepotkan ya Mas Aksara" ucap Akselia seraya menyeruput minumannya dan bergegas melaksanakan shalat

Begitupun dengan Aksara.

Melihat itu Gendis hanya tersenyum kecil.

"Akhirnya Aa jatuh cinta lagi" gumam Gendis

Mereka pun bersiap pergi. hujan masih turun dengan deras. Langit terlihat gelap padahal jam baru menunjukkan pukul setengah empat sore.

Mobil mereka pun bergerak perlahan meninggalkan basemen apartemen Aksara.

Baru sekitar lima belas menit mobil mereka melaju,sudah terhadang macet panjang. antrian mobil didepan dan dari arah belakang mobil Aksara menutup seluruh akses.

"Ada apa Mas?" tanya Akselia khawatir

"Sepertinya macet panjang mba" jawab Aksara seraya celingak-celinguk

"Hhhmmm... mba Akselia tunggu disini ya,saya lihat kondisi dulu" ucap Aksara

"Aahh... turun? hujan lho Mas,hati-hati ya" ucap Akselia

"Gak apa-apa mba,sebentar aja kok" ucap Aksara lagi

Aksara pun turun dari mobil. dan berlari kecil kearah antrian didepan mobil

"Ada apa Pak? apa yang terjadi didepan?" tanya Aksara kepada salah satu warga sekitar

"Anu Mas,itu... ada pohon besar tumbang menimpa dua mobil,mobilnya ringsek,penumpangnya belum sempat keluar,ini masih menunggu pertolongan, belum datang juga,abis nya jalanan dikepung banjir Mas,macet dimana-mana ini mah" jawab bapak itu

"Astaghfirullah" gumam Aksara

Akhirnya dia pun kembali ke mobil.

"Aduh mba' maaf gak bisa langsung pulang ini, jalanan didepan tertutup total,ada pohon tumbang menimpa mobil,jadi masih menunggu pertolongan, semua jalanan dikepung macet ini" ucap Aksara saat masuk ke mobil

"Astaghfirullah Mas,bagaimana ini?" tanya Akselia dengan nada khawatir

"Ya mau gak mau kita menunggu di mobil mba, soalnya gak bisa mutar balik juga ke apartemen nya,jalanan dibelakang sudah tertutup antrian juga ini,maaf ya mba Akselia" ucap Aksara dengan nada menyesal

Akselia hanya menarik nafas berat.

"Mba Akselia tidur aja dulu,nanti saya yang jaga-jaga,semoga bisa secepatnya antriannya bubar" ucap Aksara lagi

"Gak apa-apa Mas,cuma bingung mau shalat ini Mas" ucap Akselia

"Ohhh iya" ucap Aksara

Aksara kembali celingak-celinguk disekitar.

"Mba Akselia tunggu disini lagi ya,saya cari bantuan dulu" ucap Aksara lalu kembali turun dari mobilnya dan berjalan kearah rumah warga

Akselia hanya termenung melihat bayangan Aksara menghilang dibalik susunan mobil. diraihnya ponselnya. jaringannya belum pulih juga.

"Pasti Mas Dirga mencariku" gumam Akselia

Sejurus kemudian Aksara pun kembali.

"Ayo mba,kita numpang shalat di rumah salah satu warga disini,Alhamdulillah ada yang mau memberi tumpangan,ayo" ajak Aksara

Akselia pun turun dari mobil. hujan sudah berganti gerimis ringan. mereka berjalan kearah rumah warga.

"Assalamualaikum bu,permisi,ini adik saya yang saya maksudkan tadi,mau numpang shalat sebentar aja bu" ucap Aksara

"Wa'alaikumussalam... oh silahkan Mas,silahkan mba,itu kamar mandinya,dan ini sajadah sama mukena dan juga sarung,silahkan digunakan" ucap ibu itu

"Terimakasih bu" ucap Akselia

Setelah shalat,mereka pun kembali ke mobil. tak sengaja terdengar suara krucuk dari perut Akselia

mendengar itu Aksara pun tersenyum kecil.

"Tunggu saya cari makanan dulu ya mba" ucap Aksara lagi

"Duh... ya Allah malu sama Mas Aksara,ngerepotin dari tadi ini" gumam Akselia

Aksara pun kembali dengan dua cup popmie rebus.

Akselia segera membantu membukakan pintu mobil.

"Maaf lagi mba Akselia,makanan yang ada cuma mie rebus ini,gak apa-apa kan? pengganjal perut dulu,biar gak masuk angin" ucap Aksara

"Ya Allah gak apa-apa Mas,saya yang terimakasih sudah merepotkan Mas Aksara seharian ini" ucap Akselia seraya menerima satu cup popmie itu

"Gak masalah mba,ayo kita makan,mumpung mie nya masih hangat" ucap Aksara lagi

Mereka pun mulai makan. tiga puluh menit kemudian,mobil mulai bergerak perlahan-lahan.

Akselia nampak tertidur pulas. Aksara meliriknya sekali-kali seraya tersenyum. diraihnya jaket olahraga di kursi belakang dan menutupi tubuh Akselia dengan jaket itu.

Tepat adzan maghrib,mereka pun tiba di rumah Pak Arman.

"Mba Akselia,mba Akselia,kita sudah sampai mba, bangun dulu" ucap Aksara perlahan

Akselia nampak menggeliat sejenak,lalu mengerjapkan matanya.

"Sudah sampai ya?" ucap Akselia dengan suara serak

"Sudah mba,ayo turun,saya bantu ya" ucap Aksara seraya membuka pintu mobil untuk Akselia

Akselia pun turun,karena tubuh yang sangat lelah dan mengantuk,Akselia sempat bersandar ke tangan Aksara yang menahannya agar tak terjatuh

"Maaf mba" ucap Aksara buru-buru

"Saya yang minta maaf Mas Aksara" ucap Akselia

"Ayo masuk,diluar dingin" ucap Aksara lagi

"Iya,ini jaketnya saya bawa dulu ya,saya cuci" ucap Akselia seraya memegang jaket olahraga milik Aksara

"Gak perlu mba itu... " ucapan Aksara terputus saat Pak Arman dan ibu Masyitah keluar dari pintu

"Subhanallah... Akselia,kamu baik-baik saja Nak?" seru ibu Masyitah seraya memeluk sang putri

"Alhamdulillah Ma,berkat Mas Aksara" ucap Akselia

"Terimakasih Aksara bantuannya" ucap Pak Arman

"Sama-sama Pak" ucap Aksara

"Maaf merepotkan Nak Aksara" ucap ibu Masyitah pula

"Sama sekali tidak bu" ucap Aksara lagi

"Ayo masuk dulu Mas Aksara" ucap Akselia

"Ohh gak perlu mba,saya langsung pulang saja sudah malam,takut kejebak macet lagi nanti" jawab Aksara

"Oh,oke hati-hati dijalan ya Mas Aksara,sekali lagi terimakasih" ucap Akselia

"Baik mba" jawab Aksara

"Mari Pak,mari Bu" ucap Aksara lagi pamit kepada Pak Arman dan ibu Masyitah

"Ya,hati-hati Aksara" ucap Pak Arman

Aksara pun melajukan mobilnya keluar dari halaman.

Pak Arman,ibu Masyitah dan Akselia pun masuk kedalam rumah.

Tanpa mereka sadari dari arah jendela samping, sebuah kamera ponsel merekam adegan tadi.

"Kena kau Akselia,dasar anak pungut" sungut si pemilik ponsel itu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!