Part 6

Keluarga besar Pak Halim Santoso menyambut kedatangan putra pertama mereka Aksara Banyu setelah tiga bulan berada di Jakarta untuk keperluan magangnya.

Gendis dan Gianna nampak sumringah memeluk sang kakak.

"Aa,kangen banget sama Aa'" ucap Gianna

"Iya Aa',rasanya kya uda satu tahun aja Aa di Jakarta nya" ucap Gendis pula

"Hehehe... kalian ini kya anak kecil tahu gak sih, pakai acara kangen-kangenan segala pula" ucap Aksara seraya tertawa kecil

"Sudah... sudah... biarkan Aa' kalian istirahat dulu ya,kasihan abis perjalanan panjang itu" ucap sang ibu

Gendis dan Gianna pun melepas pelukan mereka.

Aksara menyalami sang ibu dan memeluk ibunya erat.

"Alhamdulillah ibu sehat ya,Aksara kangen ibu juga" ucap Aksara

"Alhamdulillah Aa', kamu sehat juga Nak" ucap sang ibu

"Istirahat lah" ucap sang Bapak singkat

Malam menjelang.

Mereka baru saja selesai makan malam.

"Bagaimana kondisi Paman dan Bibi mu disana?" tanya Pak Halim

"Alhamdulillah mereka baik-baik Pak,Arazka juga baik,saat ini sedang kuliah juga" jawab Aksara

"Syukurlah,sudah dua tahun Bapak tidak bertemu Paman mu" ucap sang Bapak seraya menerawang jauh

"In shaa Allah lebaran tahun ini mereka berencana kesini Pak" ucap Aksara

"Ya,semoga kita diberi umur panjang dan kesehatan menyambut puasa dan lebaran" ucap sang Ibu yang tiba-tiba muncul dari arah dapur membawa potongan buah oleh-oleh Bibi Sri untuk mereka

"Ini dimakan buahnya,rasanya manis apel ini" ucap sang Ibu

"Kapan kamu melapor ke kampus mu lagi?" tanya sang Bapak

"In shaa Allah rencananya besok Pak,saya kembali ke kampus dulu,mungkin tinggal beberapa hari di sana,menunggu pengumuman pihak kampus tentang proposal dan skripsi" jawab Aksara

"Baiklah" ucap sang Bapak seraya berdiri dan masuk ke kamar meninggalkan Aksara dan sang Ibu

"Nak,minggu lalu ibu tak sengaja ketemu Bibinya Galuh,dan beliau bercerita kalau Galuh sebentar lagi akan menikah,kalau ibu gak salah ingat sekitar kurang lebih dua minggu lagi" ucap sang Ibu pelan

Mendengar itu Aksara hanya menarik nafas dalam

"Gak apa-apa bu,Alhamdulillah berarti Galuh sudah menemukan sosok bertanggungjawab sesuai harapan orangtuanya,semoga Galuh bahagia saja" ucap Aksara

"Sabar ya Nak,in shaa Allah bakal ada pengganti nya nanti,ibu doakan kamu dapat pendamping hidup yang seiman,soleha,amanah dan bertanggungjawab" ucap sang ibu lagi

"Aamiin" gumam Aksara

Entah mengapa,bayangan Akselia Hanum lah yang muncul dalam benaknya.

"Ohh ya bu,Aksara ada sesuatu buat ibu" ucap Aksara seraya membuka tas nya dan meraih sebuah amplop putih dan menyerahkan kepada Ibu nya

"Apa ini Nak?" tanya sang Ibu bingung

"Itu gaji Aksara selama magang bu" jawab Aksara sumringah

"Gaji? gaji apa to Nak? bukannya kamu di sana hanya magang,bukan nya pekerja tetap,kok bisa terima gaji?" tanya sang ibu semakin bingung

Aksara pun tersenyum kecil,sudah menduga sang ibu bakal banyak pertanyaan begini. dengan perlahan Aksara pun menjelaskan asal muasal gajinya.

"Alhamdulillah kalau begitu Nak,in shaa Allah halal, tapi sebaiknya kau gunakan saja untuk keperluan kampus mu, bapak sama ibu ada kok simpanan juga" ucap sang ibu

"Sudah bu,saya sudah menyisihkan buat keperluan kuliah sampai wisuda nanti,ini sisanya ibu simpan aja buat keperluan Gendis dan Gianna juga nanti bisa ibu gunakan saat bulan puasa dan lebaran kan" ucap Aksara

"Alhamdulillah ya Nak,terimakasih" ucap ibu Khadijah dengan rasa syukur mendalam

Aksara tersenyum bahagia melihat wajah sumringah sang ibu.

Setelah perjalanan liburan keluarga besar mereka. Akselia pun kembali ke Inggris melanjutkan kuliahnya.

"Woi... Akselia ada yang nyariin tuh" seru Alanna Adelia sahabat Akselia yang juga roommate nya selama tinggal di Inggris ini

Akselia dan Alanna tinggal di apartemen milik Akselia yang dihadiahkan oleh sang Papa, Alanna juga kuliah di Oxford bersama Akselia.

Akselia yang sedang membaca buku di tangga darurat itu pun terkaget.

"Who is it?" tanyanya kemudian

"Liat aja sendiri,cakep lho" ucap Alanna seraya mengedipkan matanya

"Siapa sih?" ucap Akselia seraya berdiri dan turun dari tangga

Didepan lobby apartemen nampak seorang pria yang familiar.

"Mas Dirga?" gumam Akselia seraya menatap tajam kearah pria itu

"Hei,how are you Akselia?" sapa Dirga Grahana seraya mendekat

"Baik Mas,Alhamdulillah,Mas Dirga ada perlu apa kok tiba-tiba ada disini?" tanya Akselia bingung

"Aduh... tawari kopi dulu kek,atau apa kek, dingin nih soalnya" ucap Dirga meledek Akselia

Akselia pun tertawa kecil.

"Sorry... sorry... Oke-oke,ayo kita ke cafe di seberang itu ya" ajaknya seraya melangkah keluar gedung apartemen diikuti oleh Dirga

Mereka pun duduk di sebuah kursi setelah memesan dua gelas kopi.

"Aku tidak mengganggu aktifitasmu tadi kan?" tanya Dirga lagi

"Gak kok Mas,tadi saya sedang membaca buku aja sih,cuma agak kaget aja Mas Dirga tiba-tiba muncul" ucap Akselia

"Kebetulan saya ada pertemuan bisnis disini jadi sekalian saja mencari mu,lepas kangen Akselia" ucap Dirga perlahan

Mendengar itu,wajah Akselia merona. Akselia memalingkan pandangannya.

"Akselia,setelah kuliah mu selesai, saya berencana membicarakan pernikahan dengan Om Arman" ucap Dirga to the point

Wajah Akselia nampak terkejut.

"Pernikahan dengan siapa Mas?" tanya Akselia pura-pura walaupun sesungguhnya dia sudah paham arah pembicaraan Dirga

"Hhhmmm... pernikahan kita lah Akselia,pernikahan siapa lagi" ucap Dirga seraya tersenyum kecil

"Apa tidak terlalu buru-buru Mas?" tanya Akselia ragu

"Kan,tidak sekarang,tapi nanti tiga tahun ke depan lagi,anggap aja saya sedang ngajuin proposal duluan ke kamu" ucap Dirga kembali tertawa kecil

Akselia kembali memalingkan pandangannya. hatinya berbunga-bunga mendengar lamaran dari seorang pria yang sangat dikaguminya sejak dulu dan ternyata pria itu juga mencintainya.

Kediaman Arman Hamdi.

Annira sedang mengutak-utik ponselnya,seketika matanya melotot melihat postingan facebook Dirga Grahana,nampak foto Dirga dan Akselia dipinggir sungai yang nampak romantis dengan caption emoticon cincin berlian.

"Apa-apaan ini,Mas Dirga sudah melamar Kak Akselia?" gumam Annira dengan tangan tergetar

Nafasnya memburu,dadanya bergemuruh hebat, dan merasakan sakit kepala tiba-tiba.

Pintu terbuka,sang nenek pun muncul.

"Annira sayang... kita..." perkataan sang nenek terputus saat melihat kondisi sang cucu

"Ada apa Annira? Annira... kau baik-baik saja? jawab nenek Annira" seru sang nenek dengan nada panik

"Mas Dirga nek... Mas Dirga..." rengek Annira dengan airmata yang tidak terbendung lagi

"Dirga? ada apa dengan Dirga?" tanya sang nenek semakin panik

"Mas Dirga melamar Kak Akselia Nek..." ucap Annira terbata

"Apa?! Dirga,Dirga melamar Akselia? kata siapa? tidak mungkin Annira" seru sang Nenek gusar

"Ini Nek buktinya,mereka saat ini sedang bersama di Inggris sana" rengek Annira lagi seraya memperlihatkan foto Dirga dan Akselia

Nyonya Rugayyah menatap foto itu nanar,dan meraih ponsel Annira lalu bergegas ke kamar ibu Masyitah. Pak Arman sedang tidak di rumah saat ini.

"Masyitah" seru Nyonya Rugayyah seraya membuka pintu dengan keras

Ibu Masyitah yang baru selesai shalat itu pun terkaget

"Ada apa ibu?" tanyanya khawatir melihat ekspresi sang ibu

"Apa maksud semua ini?" tanya Nyonya Rugayyah dengan nada tinggi seraya memperlihatkan foto Dirga dan Akselia itu

Ibu Masyitah meraih ponsel itu dan mematut foto itu lebih jelas. Ibu Masyitah menarik nafas dalam.

"Ada masalah apa dengan foto itu ibu?" tanya Ibu Masyitah berusaha mengatur emosinya

"Ya masalah besar lah,Dirga tidak boleh menikah dengan Akselia,Dirga hanya boleh menikah dengan Annira putri sah keluarga Arman Hamdi, bukan anak pungut..." seru Nyonya Rugayyah sengit

"Ibu... hentikan" akhirnya suara ibu Masyitah ikut meninggi

Nyonya Rugayyah bungkam.

"Cukup ibu,Akselia putri sah kami juga,bukan anak pungut,ibu bayangkan jika Abang Arman mendengar ini ibu,sudah cukup,jangan sakiti hati Abang Arman dan Akselia lagi,ibu tahu sendiri bukan,Abang Arman sangat menyayangi Akselia sama hal nya Annira bu,ibu jangan membentuk opini Annira untuk ikut membenci kakaknya Akselia,mereka saudara ibu" ucap ibu Masyitah dengan suara yang sedikit merendah

"Saudara? Masyitah... mereka tidak sedarah, seperti kamu dan ibu yang tidak sedarah, Akselia itu seperti kamu yang hadir hanya untuk merusak keharmonisan keluarga orang" sengit Nyonya Rugayyah lagi

"Astaghfirullah ibu... cukup" ucap ibu Masyitah lagi

Nyonya Rugayyah bergeming dan segera pergi meninggalkan ibu Masyitah yang menangis hebat.

"Ini tidak bisa dibiarkan,Dirga tidak boleh menikahi Akselia,Dirga harus menikahi Annira, Annira lah pewaris sah tahta keluarga Arman Hamdi bukan Akselia si anak pungut itu" gumam Nyonya Rugayyah

Tasikmalaya

Seminggu berlalu, Aksara kembali sibuk di kampus nya,persiapan sidang skripsi dan konsultasi tiap hari membuatnya sibuk.

"Aksara,ada nyari tuh" ucap Farel sahabat Aksara di Kampus

"Siapa?" tanya Aksara tanpa menoleh dari layar komputer

"Galuh" ucap Farel berbisik

Mendengar nama Galuh,seketika Aksara menghentikan aktifitasnya.

"Galuh? ada apa dia mencari ku lagi,bukannya minggu depan dia sudah akan menikah?" gumam Aksara

Farel hanya mengangkat bahunya.

"Temui saja dulu,mungkin mau ngasih salam perpisahan" jawab Farel seenaknya

"Sembarangan koe" ucap Aksara seraya meninju lengan sahabatnya itu

Aksara pun keluar ke lokasi taman, nampak Galuh duduk di salah satu gazebo. sebuah tas nampak teronggok di kaki gadis itu,penampilannya sangat lusuh. wajahnya tirus dan kusam,seperti kurang tidur atau kebanyakan menangis.

"Aa Aksara" ucapnya saat melihat Aksara mendekat

"Galuh,mengapa kamu bisa sampai sejauh ini kesini? ada apa? bukannya kamu harus menikah minggu depan?" tanya Aksara seraya tetap menjaga jarak dengan Galuh, takut muncul fitnah dengan calon istri orang.

Belum sempat Galuh menjawab.

"Nah,itu dia Pak orangnya,yang membawa lari anak saya" sebuah suara teriakan membuat Aksara dan Galuh menoleh bersamaan.

Nampak seorang pria tua dengan kacamata berdiri tak jauh dari mereka,bersamanya dua orang polisi ikut memperhatikan mereka.

"Bapak" lirih Galuh dengan nada takut

Dirga Grahana

Annira Hanum

Alanna Adelia

Terpopuler

Comments

we

we

nenek nga sadar apa hidup nebeng sama anak nga sedarah😡

2024-04-23

1

Ira Sulastri

Ira Sulastri

Cerita bikin penasaran 🤔

2024-04-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!