Part 9

Nyonya Rugayyah memiliki tiga orang putra dari suaminya. dan sang suami inilah yang menikah secara diam-diam hingga lahirlah ibu Masyitah Rasyid istri dari Pak Arman Hamdi.

Karena alasan itulah Nyonya Rugayyah sangat membenci ibu Masyitah,menganggap kehadiran ibu Masyitah Rasyid membawa petaka bagi keluarganya terutama anak-anak nya.

Sejak kehadiran ibu Masyitah Rasyid saat bayi itu membuat seluruh perhatian dan kasih sayang Pak Rasyid Alatas suami Nyonya Rugayyah teralihkan kepada ibu Masyitah Rasyid,karena dari awal Pak Rasyid Alatas memang sangat mendambakan seorang anak perempuan,namun harapan itu kandas setelah Nyonya Rugayyah melahirkan putra ketiga mereka, rahim Nyonya Rugayyah harus ikut diangkat karena mengalami pendarahan hebat.

Pak Rasyid Alatas pun menikah diam-diam dengan salah satu staff nya di perusahaan saat itu. hingga lahirlah ibu Masyitah Rasyid, sayangnya ibunda dari ibu Masyitah Rasyid meninggal dunia sesaat setelah berjuang melahirkan ibu Masyitah Rasyid ke dunia. Pak Rasyid Alatas pun membawa bayi perempuan yang masih merah itu ke rumah mereka.

Betapa hancur hati Nyonya Rugayyah kala itu, luka bekas operasi yang masih sering terasa sakit kalah dengan luka yang ditorehkan oleh sang suami. butuh waktu lama untuk menerima kehadiran bayi Masyitah Rasyid saat itu. hingga sang suami meninggal terlebih dahulu. saat itu ibu Masyitah Rasyid baru menjalani pernikahan dengan Pak Arman yang berprofesi sebagai staff muda Perhutani di Kementerian Kehutanan dan segera ditugaskan ke Tasikmalaya.

Adapun ketiga putra Nyonya Rugayyah, sudah sukses pula,saat ini tinggal di luar negeri menjadi pengusaha besar dan enggan untuk kembali ke Indonesia lagi. itulah alasan mengapa Nyonya Rugayyah tidak mau tinggal bersama anak-anak lelakinya di luar negeri,karena tidak betah dengan suasana luar negeri,padahal alasan sesungguhnya dia tidak bisa menguasai aspek kehidupan para menantu perempuannya yang notabene wanita karir.

Ibu Masyitah Rasyid adalah wanita didikan Indonesia yang penuh welas asih,merasa tidak tega membiarkan Nyonya Rugayyah hidup seorang diri atau tinggal dengan keluarga Ibrahim Wijaya,jadilah ibu Masyitah yang memanggilnya untuk tinggal bersama,walaupun seorang ibu tiri, tapi Nyonya Rugayyah lah yang merawat dan membesarkannya walau dengan kebencian dan rasa sakit hati. "Beliau tetap ibu kita" pesan Pak Arman setiap kali ibu Masyitah merasa lelah dengan perilaku Nyonya Rugayyah.

Sedangkan Ibrahim Wijaya ayah dari Dirga Grahana adalah keponakan Nyonya Rugayyah, anak dari saudara kandung laki-laki Nyonya Rugayyah.

Kediaman Arman Hamdi

Annira nampak bersiap ke kampus.

"Cucu nenek,sudah siap ke kampus ya sayang?" tanya sang nenek

"Iya nih nek,dah telat,takut macet di jalan" jawab Annira

"Tenang saja,nenek sudah memanggil supir yang handal untuk mu" ucap sang nenek

"Supir handal? siapa?" tanya Annira

"Sudah,ayo kita keluar" ajak sang nenek

Annira pun menuruti sang nenek keluar kearah pintu utama,nampak Aksara dan Dirga sedang mengobrol santai disamping mobil Pak Arman.

Melihat Dirga datang,senyum Annira mengembang manis.

"Supirnya Mas Dirga Nek?" tanya Annira lagi

"Iyalah,yang pas buat cucu nenek,siapa lagi kalau bukan Dirga,sama-sama cucu nenek yang spesial" ucap sang nenek lagi

"Terimakasih nek" ucap Annira seraya melangkah mendekati Dirga dan Aksara

"Pagi Nona" sapa Aksara, namun tak mendapat balasan dari Annira.

Aksara hanya menarik nafas ringan. hal ini sudah biasa terjadi.

Annira pun langsung berdiri disamping Dirga tanpa ada rasa canggung sedikit pun.

"Jemputin Annira nih Mas?" tanya nya dengan nada manja

"Iya,soalnya tadi pagi-pagi buta nenek sudah menelpon,minta saya antarin kamu ke kampus katanya ada ujian pagi-pagi" jawab Dirga

"Ujian? oh iyaaa... ada ujian,ayo Mas buruan, nanti macet lagi" ucap Annira seraya meraih tangan Dirga tanpa rasa segan

"Nek,Annira berangkat dulu ya" serunya kepada sang nenek

"Iya sayangku,hati-hati ya" jawab sang nenek dengan senyum sumringahnya

Melihat itu Aksara hanya mengerutkan keningnya.

"Bukannya itu calon suami kakaknya,kok tanpa segan sedekat itu" gumam Aksara

Nyonya Rugayyah pun berlalu.

"Assalamualaikum Aksara" sapa Pak Arman yang membuyarkan lamunan Aksara

"Wa'alaikumussalam Pak" jawab Aksara

Pak Arman pun masuk kedalam mobil diikuti Aksara.

"Assalamualaikum Pak Sugeng" sapa Pak Arman pula kepada supir pribadinya itu

"Wa'alaikumussalam Pak" jawab Pak Sugeng

"Apa agenda pagi ini?" tanya Pak Arman kepada Aksara

"Pagi ini,breakfast meeting di Hotel Senayan dengan manajer umum accounting swalayan green mart,lalu rapat global dengan dirjen di Kementrian Pertanian" jawab Aksara seraya mematut tablet nya.

"Oke" jawab Pak Arman singkat

Kediaman Pak Arman

Ibu Masyitah nampak merapikan bunga hias dipinggir kolam renang,teras belakang itu nampak asri dengan berbagai hiasan tanaman bunga milik ibu Masyitah.

"Masyitah,apa kau dan Arman sudah merencanakan pernikahan Akselia dengan Dirga?" tanya Nyonya Rugayyah tanpa basa-basi

Ibu Masyitah menarik nafas dalam.,berusaha mengatur emosinya dulu. sebenarnya ini topik yang sangat malas untuk dibahas.

"Tidak ada rencana apa-apa ibu,saya dan Abang Arman tidak berniat menjodohkan Akselia dengan Dirga,biarlah Akselia yang menentukan jalan hidup nya sendiri" jawab ibu Masyitah dengan tenang

"Dirga tidak boleh menikah dengan Akselia, Dirga hanya boleh menikah dengan Annira,itu yang Ibu mau" tegas Nyonya Rugayyah

"Ibu,baik Akselia dan Annira biarkan mereka menentukan jalan hidup mereka sendiri,dan kita tidak bisa mengatur kepada siapa Dirga akan jatuh cinta" jawab ibu Masyitah lagi

"Akan tetap ibu atur seperti itu,Dirga akan menjadi menantu di rumah ini tapi tidak dengan Akselia tapi dengan Annira" ucap Nyonya Rugayyah lalu beranjak pergi

"Astaghfirullah ya Allah,Allahuakbar... paringi sabar... duh gusti Allah" gumam ibu Masyitah

Setiba di Kampus Annisa

"Mas Dirga,aku boleh nanya sesuatu gak?" tanya Annira

"Boleh,mau nanya apa?" jawab Dirga

"Apa benar Mas Dirga berencana melamar Kak Akselia dan menikah tahun depan setelah Kak Akselia lulus?" tanya Annira dengan harap-harap cemas

"Hhhmmm... rencana saya memang seperti itu sih, tapi belum membicarakan secara serius dengan Akselia,dia masih fokus dengan tugas akhir, proposal dan skripsinya,nanti lah setelah waktunya senggang baru pembicaraannya lebih serius lagi" jawab Dirga

Mendengar itu wajah Annira nampak kecewa.

"Oke,aku turun dulu ya Mas uda telat nih, terimakasih sudah diantar" ucap Annira dengan nada berat seperti menahan tangisnya

"Oke,hati-hati ya" ucap Dirga

Annira melangkah gontai masuk ke halaman kampusnya.

Sebuah notifikasi pesan masuk ke ponselnya.

"Annira sayang bagaimana dengan Mas Dirga nya? lancar kan? kalau perlu besok-besok nenek bakal telpon Dirga lagi buat mengantarmu ke kampus ya" tulis pesan sang nenek

Annira meremas ponselnya dengan kuat. dia pun mengabaikan pesan sang nenek.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!