Part 10

2015 💮🇮🇩

Bandara Soekarno Hatta nampak ramai, pengunjung hilir mudik, yang baru akan berangkat dan yang baru tiba.

Aksara nampak berdiri didepan gerbang kedatangan luar negeri. Pak Arman menugaskan nya untuk menjemput Akselia yang sudah kembali dari Inggris karena sudah menyelesaikan kuliahnya selama empat tahun di Inggris.

Satu bucket bunga mawar pink pesanan Pak Arman nampak cantik ditangan Aksara. yang ditunggu pun muncul tetap dengan pesonanya yang anggun,cantik,manis,terlihat santun dengan pakaian tertutup dan hijab menghias kepalanya.

Akselia tersenyum kearah Aksara. Aksara pun membalas dengan kaku senyum manis itu.

"Assalamualaikum Mas Aksara" sapa Akselia

"Wa'alaikumussalam mba Akselia" jawab Aksara

"Bunga? buat saya?" tanya Akselia seraya menunjuk bunga ditangan Aksara

Aksara yang nampak gugup sampai lupa dengan bunga yang dipegangnya sendiri.

"Ohhh... ehhh... iya... iya,ini bunga untuk mba Akselia" jawab Aksara seraya memberikan bunga itu

"Pasti pesanan Papa,iya kan?" tanya Akselia seraya mencium bunga itu

"Betul mba,Pak Arman minta maaf gak bisa jemputin lagi,ada meeting yang gak bisa ditinggal di Kementrian Pertanian,jadi saya mewakili bapak"

ucap Aksara lagi

"Ohhh... its oke,tadi Papa sama Mama sudah nelpon kok,kan nanti ketemu juga di rumah,ayo kita pulang sekarang,lapar nih" ucap Akselia seraya tersenyum

"Oke,ayo... mobilnya di sana,mari kopernya saya bawakan ya,ini kopernya cuma satu mba?" tanya Aksara lagi

"Barang yang lain menyusul lewat expedisi kargo Mas,soalnya lumayan banyak" jawab Akselia

Mereka pun menuju mobil.

"Lho,Pak Sugeng mana? gak ikut jemputin?" tanya Akselia

"Gak mba,Paman... eh... Pak Sugeng ikut antar bapak ke Kementrian Pertanian tadi pagi" jawab Aksara seraya memasukkan koper Akselia ke bagasi mobil

Akselia pun naik ke mobil dan duduk dikursi disamping Aksara. Aksara nampak bingung melihatnya.

"Mba Akselia gak duduk dibelakang?" tanya Aksara

"Gak usah,disini aja Mas lebih nyaman, saya kan bukan atasan Mas Aksara,atasan Mas Aksara itu Papa,jadi Papa yang berhak duduk dibelakang nanti" jawab Akselia seraya tersenyum

"Baiklah" ucap Aksara seraya naik ke mobil

Mobil mereka pun melaju membelah kepadatan jalanan ibu kota di sore hari itu. Ditengah kemacetan,Akselia memecah keheningan mencoba mengajak Aksara mengobrol.

"Maaf Mas Aksara, bagaimana kabar keluarga Mas Aksara di Tasikmalaya?" tanya Akselia

"Alhamdulillah baik,bapak,ibu dan adik saya baik" jawab Aksara

"Mas Aksara punya adik?" tanya Akselia

"Punya,dua orang gadis,namanya Gendis Widuri adik pertama dan Gianna Anindita adik bungsu" jawab Aksara

"Sekolah atau kuliah adiknya Mas?" tanya Akselia lagi

"Gendis kuliah kedokteran semester empat saat ini di UI, kalau Gianna masih kelas tiga SMA tapi sudah lulusan tahun ini,bulan depan ikut ujian masuk perguruan tinggi juga,sekarang masih di Tasikmalaya sih" jawab Aksara

"Wah... Alhamdulillah ya Mas Aksara,adik-adik Mas Aksara ikut kesuksesan sang kakak,hebat lho Gendis lulus FKUI semoga Gianna juga lulus ya, oh ya sekarang Gendis tinggal dimana?" tanya Akselia lagi

"Tinggal sama saya di apartemen biar bisa dekat menjaganya" jawab Aksara

"Luar biasa ya kakak yang baik itu yang posesif begini nih" ledek Akselia

Aksara pun ikut tertawa kecil.

Ponsel Akselia pun berdering,nama Dirga nampak menari dilayar ponselnya itu.

"Ya Halo Assalamualaikum Mas Dirga" jawab Akselia

"Wa'alaikumussalam,sudah sampai?" tanya Dirga

"Ini masih dijalan,sebentar lagi sampai,macet Mas" jawab Akselia

"Maaf ya,Mas gak sempat jemputin di Bandara nya, tadi ikut rapat juga di Kementrian Pertanian ketemu sama Om Arman juga" ucap Dirga

"Its oke, nih sudah dijemput sama bodyguardnya Papa langsung" ucap Akselia seraya menoleh kearah Aksara sambil tersenyum kecil

Aksara jadi salah tingkah dibuatnya.

"Bodyguardnya Papa? siapa? Pak Sugeng?!" tanya Dirga

"Hehehe... bukan Mas,tapi Mas Aksara ini lho, asisten Papa" jawab Akselia seraya tertawa kecil

"Oh... Aksara... baiklah,berhati-hati ya, nanti Mas segera atur pertemuan keluarga besar kita ya" ucap Dirga lagi

"Oke Mas Dirga,hati-hati juga ya" ucap Akselia lagi

Telpon pun terputus.

Setelah satu jam,mobil mereka pun tiba di rumah.

Ibu Masyitah nampak berdiri di depan pintu utama menyambut kedatangan sang putri tercinta.

Akselia pun langsung turun dan mencium sang Mama.

"Assalamualaikum Ma,kangen banget ini" ucap Akselia

"Wa'alaikumussalam Nak,iya sayang,mama kangen juga" ucap sang Mama seraya memeluk erat putri tercinta

"Ayo masuk,mama masak banyak untuk mu" ucap ibu Masyitah seraya mengamit tangan sang putri

Aksara nampak menurunkan koper Akselia dari bagasi mobil.

"Mas Aksara ayo ikut gabung makan malam sekalian" ajak Akselia sebelum masuk

"Oh iya,sampai lupa sama Aksara,ayo ikut gabung makan malam" ajak ibu Masyitah pula

"Hhhmmm... gak perlu Bu,tapi terimakasih,saya harus buru-buru ke kantor dulu,masih ada tugas dari bapak yang harus saya selesaikan segera" jawab Aksara

"Ohhh gitu,baiklah, terimakasih ya sudah jemputin, hati-hati dijalan Mas Aksara" ucap Akselia

"Baik mba,terimakasih kembali mba Akselia" ucap Aksara seraya masuk ke mobil dan melajukan mobilnya kembali

Ibu Masyitah dan Akselia pun masuk kedalam rumah.

"Sebaiknya mandi dulu Nak,shalat sambil menunggu Papamu pulang baru kita makan malam bersama" ucap ibu Masyitah

"Baik Bu,Akselia ke kamar dulu ya" ucap Akselia seraya menaiki tangga menuju kamarnya.

Saat melewati kamar Annira,Akselia mencoba mengetuk pintunya.

"Annira,kamu didalam? nih kakak sudah datang, boleh kakak masuk? kangen soalnya" ucap Akselia namun tidak ada jawaban

"Annira tidur,jangan diganggu" sebuah suara terdengar dari arah balkon

Akselia pun menoleh kearah suara. nampak Nyonya Rugayyah berdiri menatap Akselia tajam.

"Nenek,nenek apa kabar?" ucap Akselia seraya mendekati sang nenek

"Tidak perlu basa-basi sama saya,saya gak pernah merasa rindu dengan seseorang yang bukan bagian dari keluarga ini" sengit Nyonya Rugayyah seraya menatap tajam Akselia

"Nenek,saya gak bermaksud... " airmata Akselia pun luruh

Nyonya Rugayyah pun bergeming dan berlalu meninggalkan Akselia yang mematung dengan suara tangis yang tertahan.

Saat makan malam pun tiba.

"Alhamdulillah ya,keluarga kita kembali berkumpul Papa bahagia sekali,Akselia selamat datang kembali ya Nak" ucap Pak Arman dengan senyum sumringahnya

"Akselia ayo makan yang banyak,mama sengaja meminta Bi Sri tadi untuk memasak makanan kesukaan mu sayang" ucap ibu Masyitah

"Baik Ma,terimakasih Ma terimakasih Pa" ucap Akselia

"Hhhmmm... dimeja ini bukan cuma ada Akselia, nih Annira juga ada,mentang-mentang baru datang kalian sudah mulai pilih kasih lagi" celutuk Nyonya Rugayyah

"Gak pilih kasih bu,kan Annira tiap hari bertemu kita di rumah ini,sedangkan Akselia butuh waktu lama untuk bisa berkumpul lagi" ucap ibu Masyitah pelan

"Its oke sayang... ibu tidak bermaksud seperti itu" ucap Pak Arman menengahi

"Iya Ma,gak apa-apa kok" ucap Akselia pula

Annira hanya terdiam seraya memainkan sendok dan garpunya.

Di Balkon setelah makan malam

Akselia nampak menikmati semilir angin. ketika sang Papa datang mendekati nya.

"Senang sudah kembali ke rumah?" tanya sang Papa

"Alhamdulillah Pa senang" ucap Akselia seraya berusaha tersenyum

"Maafkan Papa ya,jika sekali lagi harus memintamu bersabar atas apa yang diucapkan nenek kepada mu" ucap Pak Arman seolah-olah paham isi hati sang putri

Akselia memandang sang Papa lalu tersenyum kecil

"Akselia yang berterimakasih sama Mama dan Papa karena selalu ada untuk Akselia" ucap Akselia seraya memeluk erat sang Papa

Melihat itu,ibu Masyitah yang berdiri tak jauh dari mereka, meneteskan air matanya karena terharu.

"Dewi Jayanti,kau melahirkan seorang bidadari ke dunia ini" gumam ibu Masyitah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!