Part 12

Nyonya Rugayyah sengaja melewatkan sarapan pagi,karena merasa muak dengan drama Masyitah dan suaminya yang dianggapnya pilih kasih terhadap Annira putri bungsu mereka sendiri.

"Saya harus segera menyelesaikan masalah perjodohan Dirga dan Annira ini,saya harus menyampaikan kepada Ibrahim" gerutunya seraya membuka ponselnya dan menelpon Ibrahim ayah dari Dirga

"Halo Wa' apa kabar?" sapa Pak Ibrahim to the poin

"Assalamualaikum Ibrahim,Wa' langsung saja, apa Dirga pernah mengungkapkan kalau dia ingin melamar anak Arman?" tanya Nyonya Rugayyah

"Anak Arman? siapa Wa'? sampai saat ini,Dirga belum mengatakan apa-apa kepada kami" jawab Pak Ibrahim

"Benarkah? syukurlah kalau begitu, Wa' ada rencana berniat menjodohkan Dirga dengan Annira,putri bungsu Arman itu,bagaimana menurutmu?" tanya Nyonya Rugayyah lagi

"Annira ya? kalau saya sih Wa' terserah Dirga nya saja,sama siapa pun itu,asalkan tidak merugikan keluarga kami saja" jawab Pak Ibrahim

"Tapi Dirga sekarang sedang mendekati Akselia" tegas Nyonya Rugayyah

"Akselia? kakaknya Annira kan? ya apa bedanya Wa',mereka kan sama-sama putri nya Arman" jawab Pak Ibrahim lagi

"Tidak bisa Ibrahim,mereka tentu saja sangat jauh berbeda,Akselia itu hanya...." ucapan Nyonya Rugayyah terputus

Sambungan telpon mereka tiba-tiba terputus. sebuah pesan masuk ke ponsel Nyonya Rugayyah.

"Maaf Wa', telponnya saya tutup dulu,tamu saya datang tiba-tiba ini,nanti kita lanjutkan lagi ya"

tulis Pak Ibrahim di pesannya

Nyonya Rugayyah mencibir kesal membaca pesan itu.

Jam makan siang pun tiba.

Dirga nampak menjemput Akselia di kantornya.

"Mas Dirga,maaf menunggu lama ya" ucap Akselia saat naik ke atas mobil

"Its oke,saya sudah menunggu selama tiga tahun dua hari,kalau ditambah tiga puluh menit lagi gak masalah sih seharusnya" seloroh Dirga

"Mas Dirga bisa aja,jadi gak enak jadinya" ucap Akselia

"Tenang,nanti kita cari makanan enak ya" ucap Dirga lagi

"Wah asyik nih" seru Akselia

Aksara yang sedang berada di lobby tak sengaja melihat mereka,hanya menatap dengan wajah sendu.

Mobil Dirga pun tiba di sebuah restoran masakan Indonesia "Gurih Nusantara"

"Masakan Indonesia ya,enak tempe krispy sama jemawut jagungnya" ucap Dirga

"Oh ya,ayo kita cobain kalau begitu" seru Akselia lagi

Mereka pun memesan beberapa jenis masakan menu best seller di restoran itu. dan menikmatinya dengan suasana romantis.

Ditengah momen romantis mereka, ponsel Dirga tiba-tiba berdering. nama Ayahnya nampak menari dilayar ponselnya itu.

Dirga pun pamit kepada Akselia untuk menerima telpon sebentar.

"Halo Pa,ada apa?" jawab Dirga

Wajah Dirga tampak tegang sesaat.

"Oke Pa,saya ke sana sekarang ya,Papa tunggu saya" ucap Dirga panik

Segera dihampirinya Akselia yang sedang duduk menikmati segelas lime squash.

"Akselia,maaf ya,saya harus segera kembali ke perusahaan,maaf banget tapi saya gak bisa mengantarmu kembali ke kantormu, tapi saya pesankan taksi ya,gak apa-apa kan pulang sendiri?" tanya Dirga dengan nada khawatir

"Its oke,jalan aja,nanti saya pulang sendiri kok, gak perlu khawatir" jawab Akselia

"Baiklah,maaf ya,oh ya makanannya sudah saya bayar kok,oke" ucap Dirga lagi

"Oke,terimakasih ya" ucap Akselia

Dirga pun segera berlalu meninggalkan Akselia. Setelah menunggu lama,taksi yang dimaksud tidak juga datang,Akselia memutuskan untuk berjalan seraya mencari taksi di jalan,ternyata cukup susah mencari taksi di daerah ini.

Gerimis pun mulai turun perlahan. Akselia berusaha berteduh dibawah pohon. diraih ponselnya,ternyata ponselnya mati.

"Allahuakbar,kok pas banget ini" gumamnya

Hujan mulai deras. Tubuh Akselia mulai basah. dia pun mulai menggigil kedinginan. disaat yang sama ujung sepatunya masuk di celah lubang besi penutup lubang serapan air dijalan.

Disaat hujan semakin deras,tiba-tiba sebuah payung melindunginya dari hujan, Akselia mengangkat kepalanya,nampak Aksara berdiri seraya memegang payung.

"Mas Aksara Alhamdulillah" seru Akselia dengan senyum haru

"Kenapa tidak segera menelponku,ini hujan" ucap Aksara dengan nada khawatir

"Maaf Mas,ponselku mati" ucap Akselia

"Hhhmmm... kenapa sepatunya?" tanya Aksara saat melihat Akselia berusaha menarik sepatunya itu

"Ujung heelsnya masuk ke besi ini Mas" ucap Akselia putus asa

Aksara pun ikut berjongkok. lalu berdiri kembali, ditariknya bahu Akselia untuk ikut berdiri.

"Nih,pegang payungnya dulu,tunggu disini" ucap Aksara seraya berlari kearah mobilnya

Aksara kembali dengan sepasang sepatu ditangannya.

"Pakai ini saja dulu,lepas aja dulu sepatu hak tinggi nya itu" ucap Aksara seraya meletakkan sepasang sepatu sneakers putih miliknya didekat kaki Akselia.

Akselia pun menuruti Aksara dan memakai sepatu sneakers yang nampak kebesaran di kaki Akselia itu.

"Pakai ini juga" ucap Aksara seraya melepas jas nya dan menyerahkannya kepada Akselia.

"Tapi nanti Mas... " ucapan Akselia terpotong saat Aksara menyematkan jas itu ke pundak Akselia

Lalu Aksara kembali berjongkok dan berusaha menarik sepatu highheels Akselia hingga berhasil terlepas namun jadi rusak.

"Rusak?" ucap Aksara seraya mengangkat sepatu itu

"Its oke Mas,gak usah khawatir cuma sepatu, ayo kita segera pergi,hujannya masih deras ini" ucap Akselia

Melihat Akselia menggigil. Aksara pun tanpa sadar menarik tangan Akselia menuju ke mobil segera.

"Kita ke apartemen ku dulu ya,ganti baju mba Akselia dulu,kebetulan apartemen ku dekat sini, nanti pakai baju Gendis aja,tenang aja jam segini Gendis ada di rumah kok" ucap Aksara seolah tahu makna tatapan Akselia saat dia mengajaknya ke apartemen nya tadi.

Mobil mereka pun melaju kearah apartemen Aksara. sekitar sepuluh menit mereka pun tiba di apartemen Aksara.

Mendengar ada yang memencet tombol sandi pintu apartemen,Gendis buru-buru berjalan kearah pintu

"Mas Aksara pulang jam segini,kok tumben? baru jam dua lewat ini" gumam Gendis

Pintu pun terbuka,nampak Aksara dengan baju setengah basah diikuti Akselia dengan badan yang lebih basah lagi.

"Assalamualaikum" salam Aksara

Gendis yang masih bingung dengan apa yang dilihatnya,lupa membalas salam sang kakak.

"Assalamualaikum" giliran Akselia yang mengucap salam

"Eeh... Wa'alaikumussalam,maaf ayo masuk,kok basah-basahan begini Aa,dari mana memangnya?" tanya Gendis bingung

"Nanti saja penjelasannya Gendis,bantu mba Akselia dulu ganti baju,berikan pakaian mu yang baru beserta handuk bersih,atur air hangat di kamar mandi ya" ucap Aksara

Gendis pun segera membawa Akselia ke kamarnya. memberikan pakaian baru dan handuk bersih.

"Ini mba,silahkan dipakai ya, pakaian nya baru kok, oh ya itu kamar mandinya,silahkan langsung saja" ucap Gendis dengan sopan

"Terimakasih ya" ucap Akselia

"Sama-sama mba" jawab Gendis lagi

Setelah Akselia masuk kamar mandi, Gendis pun keluar menyusul sang kakak ke dapur. setelah berganti baju,Aksara langsung ke dapur membuat rebusan jahe,gula merah dan lemon hangat untuk Akselia minum.

"Aa... Aa... dia siapa?" cecar Gendis penasaran

"Itu mba Akselia,anak nya Pak Arman boss Aa itu lho" jawab Aksara seraya memotong jahe

"Itu orangnya Aa,MasyaAllah cantik banget" ucap Gendis

Aksara hanya diam tetap berkonsentrasi dengan bahan rebusannya.

"Hhhmmm... ketahuan sekarang kan,siapa sosok gadis misterius itu,ternyata mba Akselia to orangnya,ciehhhh... Aa seleranya highclass juga" seru Gendis seraya tertawa lebar

"Husss... diam gak,nanti orangnya dengar,malu... " belum selesai Aksara berucap

"Mas Aksara,Gendis,kalian sedang apa?" suara lembut itu menghentikan ucapan Aksara dan tawa lebar Gendis

Terpopuler

Comments

Ira Sulastri

Ira Sulastri

Aksara dan Akselia aja lebih S7, biasa jodoh ada lah cermin diri. Mereka sama2 berkepribadian baik, wajah sama ganteng dan cantik😇

2024-04-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!