09.30
Masih ada tiga puluh menit lagi sebelum jam sepuluh. Adit dan Ciki begegas ke kantor cabang yang ada di Singapura untuk mengadakan meeting.
Di ruangan meeting.
Ciki menghela nafas berat. Sudah jam sepuluh tapi merting belum juga mulai. Sesekali Ciki melirik Adit yang fokus pada laptopnya.
"Kenapa ?" Tanya Adit tiba tiba seakan sadar telah di pantau dengan Ciki.
"Eh. Enggak, Pak." Ciki menatap sekitar,di ruang meeting semua kursi sudah terisi, hanya tersisa satu.
"Kenapa belum mulai, Pak?" Tanya Ciki.
"Nunggu Alex datang, dia emang suka ngaret." Jawab Adit dengan pandangannya tetap fokus ke laptopnya.
"Alex ? Pak Alex yang urus perusahaan di sini, Pak ?" Tanya Ciki memastikan, Adit hanya mengangguk.
"Saya belum pernah lihat Pak Alex, dengar dengar Pak Alex gak kalah gagah dari bapak dan pak Dimas." Tanya Ciki bersemangat.
"Kamu dengar dari mana ?" Tanya Adit.
"Yeh, bapak gak tau sih, kalau di kantor para karyawan cewek sering membicarakan bapak dan dua teman bapak." Ujar Ciki.
"Membicarakan apa ?" Tanya Adit penasaran.
"Katanya Bapak dengan pak Dimas dan Pak Alex berteman sejak SMP, kemudian saat selesai kuliah bapak mendirikan perusahaan yang di bantu dengan dua sahabat bapak. Dan juga selain bapak dan pak Dimas, Pak Alex juga mempesona karena selai gagah dia juga ramah." Jawab Ciki panjang lebar. Adit hanya menggeleng.
"Gantengan mana Pak Dimas atau Pak Alex ?" Tanya Ciki antusias.
"Adit menoleh dengan cepat, dengan tatapan tidak suka. " Mau apa nanya nanya gantengan mana ?" Tanya Adit dengan nada rendah membuat Ciki bergidik ngeri.
"Cu-cuma nanya doang, emang gak boleh apa ?" Ciki mengerucutkan bibirnya.
"Enggak! Kamu bisa melihatnya nanti." Jawab Adit. kemudian Adit kembali fokus pada laptopnya.
Dasar Boss kutub, pelit. Ciki mengumpati Bossnya dalam hati, tidak mungkinkan kalau dia mengeluarkan kekesalannya bisa apes hidupnya kalau berurusan dengan Bossnya itu.
"Maaf saya terlambat." Semua mata spontan menoleh pada asal suara yang di keluarkan oleh pria tampan apalagi di tambah dengan senyumannya, termasuk dengan Ciki. Tanpa sadar Ciki terus memandang pria yang baru saja datang itu, alangkah senangnya kalau pria itu miliknya. hehehhe. maklum kelamaan jomblo membuatnya sering berkhayal.
Adit melirik Ciki yang terus mengumbar senyum ke Alex membuatnya kesal.
"Tutu matamu." Ujar Adit sembari menutup mata Ciki dengan kedua tangannya. " Jangan menatap pria lain, di sini sedang rapat. Saya tidak suka, jangan ganggu konsentrasi saya." Perintah Adit dengan suara pelan yang membuat lamunan Ciki buyar, dia kembali sadar di duania nyata.
"Bapak apa apaan sih. Eyliner saya nanti rusak." omel Ciki sembari memperbaiki kembali tatanan rambutnya. Tapi Adit mengabaikan omelan Ciki.
"Kamu jangan dekat dekat dengan Alex, dia itu play boy.
"Hai Adit. Sudah lebih dulu datang ternyata. Soryy gue kesiangan." Sapa Alex. Adit melirik sesaat pada Alex.
"Kamu sudah bosan kerja yah, atau kerjaan kamu terlu santai." Ujar Adit dengan nada datar.
"Yeh, ini juga gue telat bangun gara gara urusin kerjaan." UjarbAlex.
"Dit, sekertaris lo, kenalin dong." Tanya Alex lagi, sembari menunjuk Ciki. Ciki mengangguk sopan.
"Lebih tepatnya Calon ibu dari anak anak gue. Awas aja lo kalau berani ganggu Ciki." Ujar Adit dengan nada mengancam. Membuat semua penghuni rapat saat itu tercengang, termasuk Ciki.
"Yah, gue terlambat dong. Kamu sudah move on ternyata." Kata Alex dengan nada bercanda.
Adit menatap Alex tajam, sedangkan Ciki semakin merasa tidak enak karena menjadi pusat perhatian.
"karena semua sudah hadir, kita mulai saja rapatnya, Pak." Ujar Ciki.
Rapat di mulai, Adit maju ke depan menjelaskan hasil kerja power point proyek yang di susun oleh Ciki. Semua yang hadir di rapat ini mendengarkan penjelasan Adit dengan fokus. Para karyawan yang ikut hadir ke meeting ini bertepuk tangan setelah Adit selesai mejelaskan proyek yang sedang di jalankan.
Akhirnya rapat selesai, Ciki menghela nafas lega.
Adit berjalan lebih dulu meninggalkan Ciki dengan membawa laptop dan berkas milik Adit. Tiba tiba saja Adit berhenti dan berbalik ke arah Ciki.
"Ciki, ikut saya! " Tegas Adit. lalu menarik tangan Ciki, dan masuk ke dalam lift.
"Mau ke mana, Pak." Tanya Ciki.
"Ikut saja." Jawab Adit singkat.
Lift berhenti di lantai paling atas, kemudian Adit menarik Ciki keluar, dan melalui anak tangga menuju roof top. Sesampainya di atas, Adit melepaskan tangan Ciki. Ciki yang bingung masih terdiam mengamati tingkah Bossnya yang tidak seperti biasanya. Adit yang kini sedang berdiri di pinggir gedung rooftop itu, menghirup udara dalam dalam.
Setelah tiga kali dia menghembuskan nafas, Adit menoleh pada Ciki yang masih berdiri di dekat pintu sedang mengamati dirinya.
"Ciki, Sini." Perintah Adit, Ciki menurut menghampiri Adit.
"Indah tidak?" Tanya Adit sembari menunjukan keindahan Singapura yang terlihat dari ketinggian.
Ciki hanya mengangguk.
"Pak, ada apa ?" Tanya Ciki Setelah dia menghirup udara segar di sekitarnya.
"Ada apa, apanya ?" Tanya Adit malah balik bertanya.
"Bapak seperti sedang tidak tenang, semenjak pak Alex berbicara dengan bapak tadi ?" Tanya Ciki. Adit menoleh sesaat pada Ciki, kemudian ia kembali memalingkan wajahnya ke arah depan.
"Apa begitu kelihatan ?" Tanya Adit. Ciki mengangguk pelan.
Adit tersenyum kecil. "Kamu pernah bertanya apa saya sudah memiliki calon atau belum waktu itu, masih ingat ?" Ciki hanya mengangguk.
"Seharusnya saya sudah menikah enam tahun lalu, tapi tunangan saya hamil. Saat saya akan menikah dengannya, dia diam diam berselingkuh di belakang saya sampai hamil." Ujar Adit sembari menghela nafas.
"Ya ampun... Pasti sakit banget yah, Pak ?" Tanya Ciki.
"Awalnya sih iya, tapi sekarang sudah mengiklaskan. hanya saja Alex tadi menyinggungnya yang membuat saya kembali mengingat penghianatannya." Ujar Adit menjelaskan.
"Terus tunangan bapak dengan selingkuhannya nikah yah, Pak." Tanya Ciki penasaran.
Adit mengangguk." Iya, tapi dia kegugura. Akhirnya dia di ceraikan oleh suaminya." jawab Adit.
"Woh.. itu karma kayanya, Pak. Terus tunangan bapak sekarang di mana ?"
"Dia bukan tunangan saya lagi Ciki. Namanya Amarah, dia sudah pindah keluar negeri, dan menetap di sana." Jawab Adit membuat Ciki menghela nafas lega.
"Kamu tenang saja, walaupun Amarah kembali ke Indonesia saya sudah tidak suka dengannya." Ujar Adit. Tanpa sadar Ciki mengangguk.
"Eh... Engga,pak." Ciki berubah gugup dan salah tingkah saat menyadari perbuatannya.
Adit tersenyum." Dasar gadi bodoh, bilang aja kalau cemburu."
Ciki mencibikkan bibirnya. "Ge er."
Adit tergelak. " Tetus kenapa kamu tadi mamdangin Alex sambil senyum senyum ?" Tanya Adit.
"Tidak kenapa napa, Pak. Ternyata Pak Alex memang gagah dan murah senyum seperti yang orang katakan." Jawab Ciki enteng yang membuat Adit kesal.
"Jangan dekat dekat sama dia, dia itu play boy. lagian kamu sudah punya saya." Ujar Adit dan berhasil membuat Ciki terkejut dengan pernyataannya.
"Bapak kalau ngomong jangan sembarangan. Lagian kapan saya bilang mau pacaran sama bapak ?" Omel Ciki kesal.
Adit berdecak kesal." Jadi kamu gak mau pacaran dengan saya ?" Tanya Adit telak.
Ciki tercengang. Kenapa nanya gini sih, Pak ? Aduh gue salah bahas kayaknya nih. Cari alasan Cik. Batin Ciki.
"Pak, saya lapar. saya ke kantin kantor dulu yah." Ciki hendak pergi namun tangannya di cekal kuat dengan Adit.
"Siapa yang izinkan kamu pergi ?" Tanya Adit.
"Kamu mau kabur dan mengabaikan pertanyaan saya , ya.?" belum saja Ciki menjawab, tiba tiba dia dibtarik ke depan sampai dia menubruk dada Adit. Adit mendekatkan wajahnya dengan wajah Ciki.
Dag! Dig! Dug!
Jantung Ciki berdegup sangat kencang, Sepertinya kalau jantungnya terletak di luar, jantung itu sudah meloncat kemana mana.
Apa Pak Adit mau cium gue yah ? Batin Ciki.
Tak!
"Aw, bapak ngapain sih. Jidat saya sakit tau pak." Omel Ciki dengan bibir yang mencebik.
Adit tertawa melihat tingkah lucu Ciki saat marah yang membuatnya gemas.
"Kamu lapar gak, kalau lapar ikut saya sekarang." Ujar Adit sembari melangkahkan kakinya menjauh dari rooftor, mau tidak mau Ciki mengitunya dari belakang, berhubung dia juga sudah lapar.
*********
Makasi banget yang udah baca jika ada kesalahan dalam penulisan (Typo) mohon koreksinya. dan jangan lupa untuk tinggalkan jejak (Like dan komen) yah..
Mohon saran, komentar dan dukungannya yah.
jangan lupa baca terus kelanjutannya 😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Widia Aja
Saling cemburu tipis tipis nih...😃
2022-12-14
0
Ana Krinyol
visualx dong....
2021-11-29
0
Taz
Adit kapan jadiannya???
Adit cemburu, bisa jad Adit bucin dan posesif
2021-11-10
0