Chapter 2

15.00

Ciki mengambil sebuah tab dan dokumen dokumen yang membutuhkan tandatangan bossnya, kemudian melangkah menuju ruangan Bossnya untuk membacakan jadwal kerjanya besok.

Tok! Tok! Tok!

Ciki mengetuk pintu ruang kerja Bossnya.

"Masuk." Terdengar suara Adit dari dalam ruangan menyuruhnya masuk.

"Permisi pak." ujar Ciki sambil melangkah mendekat ke meja kerja tempat Bossnya berada.

"Jadwal bapak besok pagi,bapak ada pertemuan dengan pak william untuk membicarakan kerja sama pabrik tebuh tempat pertemuannya di Restoran A dan siangnya bapak akan berkunjung ke lokasi pabrik tebuhnya untuk meninjau langsung." ujar Ciki membacaakan jadwal Bossnya untuk besok.

"Dan ini dokumen yang perlu bapak tanda tangani." ujar Ciki sambil menyodorkan kertas yang ia bawa dari meja kerjanya.

"Hm, besok kamu temani saya ke lokasi pabrik tebuh dan bertemu clien, Ini file yang akan kita bahas besok dengan clien." ujar Adit sambil menyodorkan flash disk.

"Iya pak." ujar Ciki.

"Jangan lupa kamu pelajari, kamu boleh pulang." Ujar Adit.

"Baik pak, permisi." Ujar Ciki sambil melangkah keluar ruangan Bossnya menuju ruang kerjanya.

Ciki membereskan barang barangnya siap siap untuk pulang. setelah yakin semuanya beres Ciki bergegas turun untuk mencari taxi dan pulang ke apartemen tempat ternyaman untuk beristirahat setelah bekerja seharian.

**********

06:00

Ciki bangun dan mendudukkan badannya yang masih setengah sadar di tepi tempat tidurnya. Setelah nyawanya sudah terkumpul ia bergegas ke kamar mandi dengan susah payah mengumpulkan energi dan niat setelah semalaman begadang untuk mempelajari file yang di berikan oleh Bossnya.

Setelah mandi dan berpakaian rapi dengan sedikit sentuhan make up tipis Ciki bergegas ke kantor, dia tidak ingin terlambat lagi seperti kemarin. syukur kalau dapat hukuman, Ciki tidak bisa bayangin kalau Bossnya langsung memecat dirinya. Cari kerja di jakarta sekarang sangatlah susah, dan sekarang adiknya sudah masuk kuliah tentu saja membutuhkan biaya yang banyak.

Tiga puluh menit kemudian Ciki sudah sampai di kantor tempatnya kerja. Ciki membayar Taxi yang dia tumpangi kemudian melangkah menuju Restoran dekat kantornya. Karena masih ada satu jam waktu yang tersisa sebelum masuk Ciki bersantai sambil sarapan di Restoran.

08:00

Ciki membayar makanannya kemudian bergegas ke kantornya. Dia mengambil tab dan melangkah menuju ruangan Adit.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk." Ujar Adit dari dalam ruangan.

"Permisi pak, saya mau membacakan jadwal bapak hari ini." Ujar Ciki sambil melangkah menuju meja kerja Bossnya itu.

"Tidak usah, saya sudah tau kamu buatin kopi saja." Ujar Adit.

"Baik pak." Ujar Ciki sambil melangkah keluar ruangan menuju dapur kantor.

Setelah kopi yang di pesan Bossnya selesai Ciki langsung membawanya keruangan Bossnya dan meletakkan di atas meja.

Di lihatnya Adit masih sibuk dengan laptopnya Ciki melangkah menuju ruang istirahat Bossnya dan disitu juga terdapat lemari pakaian Bossnya.

Yah, Adit memiliki ruang pribadi di kantornya untuk beristirahat dan juga pakaian kantor. Dan tugas asistennya menyiapkan semua kebutuhan Bossnya mulai dari kebutuhan kantor sampai dengan kebutuhan pribadi selama masa jam kantor.

Ciki asyik memilih dasi untuk di pakai Bossnya hari ini saking seriusnya sampai sampai tidak menyadari kalau bossnya sudah berdiri tepat di belakangnya.

"Kenapa lama sekali memilih ?" Ujar Adit yang melihat asistennya dari tadi memilah milah dasi miliknya.

Ciki kaget dan spontan berbalik yang membuat keseimbangannya tidak stabil dengan cepat Adit menangkap tubuh asistennya yang hampir terjatuh di buatnya. Adit memandang gadis dalam dekapannya itu, kedua bola mata mereka saling bertemu dan Adit benar benar mengagumi sosok Ciki karna ia memiliki wajah yang cantik bak barbie itu walaupun tanpa make up tebal dan lipstik yang terang. kini mereka saling tatap tatapan bagai laksana romeo dan juliet.

1 menit

2 menit

3 menit

Sudah sekitar 3 menit mereka tatap tatapan akhirnya mereka berdua menyadarinya dan Adit melepaskan tangannya dari tubuh Ciki, mereka berdua langsung kalang kabut dan terasa canggung.

"Ehkkkm, kalau sudah selesai kamu boleh keluar." ujar Adit berusaha mengontrol suaranya.

"Baik pak." Ujar Ciki tidak kalah canggung dan mempercepat langkahnya keluar menuju ruangannya.

Lima belas menit Ciki menelfon Bossnya mengingatkan janji pertemuannya dengan clien.

Tuuuuuuttttt! Tuuuuttt!

"Halo." Ujar Adit.

"Halo pak, sebentar lagi ada jadwal bertemu clien di Restoran A." Ujar Ciki mengingatkan.

"Hmmm, kamu tunggu di parkiran sebentar lagi saya akan turun." Ujar Adit.

"Baik pak." ujar Ciki dan sambungan telfon terputus.

Ciki memasukkan dokumen dokumen penting ke dalam tasnya yang akan di bawa bertemu clien. setelah merasa tidak ada yang tertinggal Ciki buru buru ke parkiran takut kalau bossnya yang duluan sampai dan membuatnya menunggu bisa bisa dia di pecat.

Ketika di jalan menuju parkiran ada seseorang yang menabrak Ciki dari belakang.

"Maaf mbak saya gak sengaja." ucap orang itu.

"Gak apa apa kok gak ada yang luka juga." jawab Ciki.

Orang itu langsung menjulurkan tangannya membantu Ciki berdiri.

"Makasih mas." Ujar Ciki.

"Gak perlu bilang makasih mbak, oh iyah nama mbak siapa ? saya karyawan di sini nama saya Ali." Ali memjulurkan tangannya.

"Maaf mas saya lagi buru buru lain kali saja." Ujar Ciki lalu pergi begitu saja meninggalkan Ali

Ali hanya tersenyum tipis melihat punggung Ciki yang semakin menjauh. menurutnya Ciki adalah gadis yang unik berbeda dengan yang lain.

*********

Ciki sudah tiba di parkiran tidak lama kemudian Adit juga sudah sampai d parkiran untung saja Ciki buru buru kalau tidak bisa bisa Bossnya yang datang duluan.

Mereka berdua berangkat menuju Restoran tempat janjian mereka dengan clien, setelah sampai Ciki dan Adit langsung menuju tempat duduk yang sudah di pesan terlebih dahulu oleh cliennya karana berhubung Cliennya yang duluan samapai.

Mereka membahas tentang penanaman investasi ke perusahaan pabrik tebuh milik clien, Clien setuju bekerja sama dengan perusaan untungnya Ciki sempat mempelajari file yang di berikan oleh Bossnya kalau tidak bisa bisa dia hanya akan jadi pajangan di pertemuan ini.

Setelah ngobrol cukup lama mereka kemudian langsung ke lokasi pabrik tebuh untuk mensurvei kelayakan pabrik dalam memproduksi.

Akhirnya tinjau lapangan selesai kini tinggal membuat kontrak tertulis 3 hari lagi. dan tentunya bisa di pastikan kalau Ciki bakalan lembur lagi.

17:00

Adit mengantar pulang Ciki ke apartemennya setalah selesai meninjau lapangan. di perjalanan pulang tidak ada yang bersuara Adit fokus menyetir sedangkan Ciki ketiduran akibat kelelahan.

"Ciki bangun, sudah sampai." Ujar Adit membangunkan asistennya itu sambil menepuk nepuk pipinya.

"Sudah sampai yah Boss." Ujar Ciki masih setengah sadar mengucek matanya sambil mengumpulkan nyawanya.

"Hmmm." Jawab Adit.

Ciki kemudian turun dari mobil dan naik ke apartemennya setelah mobil Bossnya sudah tidak kelihatan lagi dari pekarangan kompleks Apartemennya.

********

Makasi banget yang udah baca jika ada kesalahan dalam penulisan (Typo) mohon koreksinya. dan jangan lupa untuk tinggalkan jejak (Like dan komen) yah..

Mohon saran, komentar dan dukungannya yah.

jangan lupa baca terus kelanjutannya 😊😊😊

Terpopuler

Comments

Widia Aja

Widia Aja

Mulai saling ehem...ehem...

2022-12-14

0

Lynna Mariyana

Lynna Mariyana

seru ngga bertele-tele..

2020-10-27

0

Rat

Rat

seru nh

2020-09-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!