Bab 17

"Liana, aku tidak main-main mengakhiri hubungan kita. Kamu bisa melanjutkan hidup dengan menjadi istri dan ibu yang baik untuk suami dan anak-anak kamu. Tolong terima keputusan ku." Ucap Dave penuh kelembutan. Biasanya Liana akan luluh jika Dave bicara dengan lembut padanya, tapi kali ini tidak bisa meluluhkan emosinya yang meluap-luap karna tidak terima keputusan Dave.

"Sudah aku bilang, aku tidak mau putus. Kita masih bisa berhubungan sekalipun kamu sudah menikah. Aku tidak masalah menjalani hubungan seperti itu. Dave, kamu tau sendiri bagaimana perasaan ku." Liana menatap Dave dengan mata memerah.

Perasaan yang dia miliki untuk Dave bukan perasaan sederhana. Dia tidak mengincar harta Dave, namun lebih mencari kenyamanan dan kebahagiaan yang hanya bisa dia rasakan ketika bersama dengan Dave.

"Jangan keras kepala, aku tidak bisa berhubungan dengan siapapun ketika sudah memutuskan untuk menikah." Seru Dave tegas. "Kamu masih punya suami dan anak-anak, tidak sulit memperbaiki hubungan jika ingin kembali pada mereka dan hidup bahagia seperti dulu."

Tangis Liana kembali pecah. Dia membuang wajah kearah lain. Liana merasa telah di buang oleh Dave. Sebesar apapun usahanya, sepertinya tidak akan membuat Dave mempertahankan hubungan mereka.

"Aku benar-benar minta maaf. Meskipun kita harus berakhir, tapi aku tidak akan melupakan kebahagiaan yang kamu berikan padaku selama setahun ini. Liana, aku tidak pernah berfikir mempermainkan perasaan kamu." Ucap Dave tanpa ada kebohongan sedikitpun. Perkataannya tulus dari lubuk hatinya.

Selama ini Liana memang memberikan warna dan kebahagiaan dalam hidupnya yang telah lama hampa. Dave mendapatkan semangat hidupnya lagi ketika bersama Liana. Namun hubungan mereka tidak mungkin bisa berlanjut.

"Kenyataannya kamu menyakiti ku dan membuatku kecewa.!" Seru Liana seraya beranjak keluar dari ruang kerja Dave.

Kali ini Dave membiarkan Liana pergi. Semuanya sudah jelas-jelas berakhir dan tidak ada yang perlu di bicarakan lagi.

...******...

Liana mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Emosinya semakin memuncak setiap kali mengingat kata-kata Dave yang ingin mengakhiri hubungan mereka.

"Kamu jahat Dave.!! Kamu tega melakukan ini padaku.!!" Teriaknya penuh amarah dan kecewa.

Mobil Liana terus melaju kencang. Dengan pikiran yang berkecamuk dan sakit hati yang dia rasakan, membuat Liana tidak fokus menyetir dan hanya fokus menambah kecepatan.

Dari arah yang berlawanan, sebuah kontainer melaju dengan kecepatan normal. Mobil yang di kendari Liana tiba-tiba oleh dan masuk ke badan jalan yang berlawanan. Kecelakaan hebat tidak bisa dihindari karna mobil Liana melaju dengan kecepatan tinggi. Bagian depan mobilnya hancur karna membentur kontainer.

Orang-orang di tempat kejadian reflek berteriak saat melihat kecelakaan nahas itu. Beberapa pengguna jalan langsung menepikan kendaraannya dan turun untuk mengecek keadaan pengemudi mobil. Supir kontainer juga ikut turun dan melihat langsung keadaan pemilik mobil.

...******...

Alan dan Sinta sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit setelah mereka mendapat kabar dari kepolisian tentang kecelakaan tragis yang menimpa Liana.

Wajah Sinta sudah sembab, dia tidak berhenti menangis sepanjang perjalanan. Alan lebih bisa mengontrol kepanikannya dan sejak tadi berusaha menenangkan Sinta.

"Kamu harus percaya Liana akan baik-baik saja." Ucap Alan. Dia menggenggam sebelah tangan Sinta dan mengusapnya.

"Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan Mba Liana, Zio dan Zia masih butuh Mamanya." Ujar Sinta dengan suara tercekat.

Meski saat ini dia mencintai Alan dan bahagia bersamanya, tapi Sinta tidak akan rela jika terjadi sesuatu pada Liana. Dia berharap Kakaknya selamat dalam kecelakaan itu.

Liana masih berada di ruang ICU ketika Sinta dan Alan sampai di rumah sakit. Kondisi Liana kritis dan mengalami koma.

Tangis Sinta semakin pecah. Dia menatap Liana yang berbaring lemah dari luar ruang ICU.

"Mba, tolong jangan tinggalin Sinta dan anak-anak. Sinta mohon bertahan demi kami." Ucapnya parau.

Alan hanya terdiam di sebelah Sinta. Dia juga ikut melihat Liana melalui kaca kecil di pintu ICU. Beberapa kali Alan menarik nafas dalam untuk menyelami perasaannya pada Liana saat ini. Alan bisa merasakan perasaannya pada Liana sudah pudar. Sebab dalam kondisi terburuk Liana, Alan sama sekali tidak merasa takut jika harus kehilangan istrinya.

Orang lain mungkin akan menganggapnya jahat dan tidak punya hati. Tapi pada kenyataannya Liana yang telah membuat cintanya memudar.

...******...

Hingga pukul 9 malam, Liana masih dinyatakan koma. Wanita berusia 34 tahun itu sudah 4 jam lebih di dalam ruang ICU.

Galang dan Mama Heni bahkan sudah tiba di rumah sakit sejak 1 jam yang lalu. Mereka berdua langsung berangkat ke Jakarta begitu mendapat kabar dari Alan.

Sinta dan Mama Heni masih sering menangis. Keduanya bahkan belum makan malam karna selalu menolak ditawari makan. Mereka terlihat sangat terpukul melihat kondisi Liana yang memprihatinkan.

Alan tampak tidak tega melihat adik ipar dan Mama mertuanya yang masih larut dalam kesedihan.

"Galang, tolong ajak Sinta dan Mama makan dulu. Setelah itu antar mereka pulang ke rumah, biarkan mereka istirahat. Biar aku saja yang menjaga Liana." Titah Alan pada Galang.

"Iya Bang, nanti aku temani abang setelah antar mereka pulang." Galang segera beranjak dari duduknya. Dia juga tidak tega membiarkan adik dan Mamanya berada di rumah sakit sampai malam.

"Kamu jagain mereka saja di rumah. Besok pagi kamu antar Mama kesini untuk jaga Liana, aku ada pekerjaan besok." Tutur Alan.

Galang mengangguk paham. Dia kemudian mengajak Sinta dan Mama Heni pulang setelah membujuknya.

...*****...

Sudah 3 hari sejak Liana dinyatakan koma, wanita itu masih terbaring tak sadarkan diri di brankar ruang ICU. Perusahaan tempat Liana bekerja sudah heboh sejak hari pertama Liana kecelakaan. Beberapa rekan kerjanya silih berganti datang ke rumah sakit untuk melihat kondisinya. Namun pria yang pernah menjalin hubungan dengan Liana belum menampakkan batang hidungnya sampai sekarang. Sebab pria itu tengah sibuk menyiapkan pernikahannya. Kondisi itu berbanding terbalik dengan apa yang sedang dialami oleh Liana.

Malam ini Alan kembali datang ke rumah sakit untuk menjaga Liana. Dia menggantikan Mama Heni yang baru saja pulang di jemput Galang.

Pria yang masih berstatus sebagai suami Liana itu menarik kursi dan duduk di samping brankar. Alan menatapnya datar.

"Liana, kamu pasti lelah kan dengan pernikahan kita.? Aku juga sudah lelah menjalani hubungan seperti ini. Aku harap kamu segera bangun agar kita bisa mengakhiri semuanya dengan cara yang baik." Ucap Alan seolah Liana bisa mendengar ucapannya.

"Jujur saja perasaan ku sudah pudar, sama seperti perasaan kamu pada ku. Aku bisa merasakan hal itu." Ujar Alan lagi.

"Kamu juga harus tau bahwa ada wanita yang telah menggantikan posisimu di hatiku. Wanita itu adalah,,,"

Alan menghentikan ucapannya karna terkejut melihat pergerakan jari tangan Liana. Dengan sigap, Alan menekan tombol di dekat brankar untuk memanggil dokter.

Perlahan Liana membuka matanya. Dia mengedarkan pandangan dengan tatapan bingung, merasa asing dengan ruangan itu. Namun ketika melihat Alan, raut wajahnya berubah lega dan ada senyum tipis di bibirnya.

"Aku ada dimana sayang.?" Tanyanya lemah.

Dahi Alan dipenuhi kerutan halus, dia merasa ada yang aneh dengan tatapan Liana. Tatapan yang sudah lama hilang, kini terlihat kembali dalam sorot matanya.

"Sayang.? Kenapa melamun.?" Panggil Sinta lagi.

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

apa Liana hilang ingatan sebagian yah

2024-07-22

0

gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕

gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕

hmmm pegang kata"mu. jadi pria yang bertanggung jawab

2024-06-27

0

Aprisya

Aprisya

weeehh, liana kukira akan lama liana koma karna karma,,, eee malah kayaknya amnesia,,, kadian sinta hanya sebagai tempat pelarian alan saat kesepian,,

2024-06-18

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!