Jambi, 29 April 2024
...****************...
Selamat membaca guys...
Michelle makan dengan begitu lahap karena ia benar-benar kelaparan. Dexter melayaninya dengan baik hingga akhirnya Michelle selesai makan makanan nya.
Karena hari sudah mulai gelap, Dexter langsung menggendong Michelle ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Duduk di sini dulu Sweetheart! Akan aku siapkan air mandinya! " ucap Dexter dengan mendudukkan Michelle di atas kloset yang tertutup.
Lalu ia mengisi air dengan memutar kran air panas dan mencampur nya dengan kran air dingin agar air menjadi hangat sesuai yang ia inginkan. Setelah itu ia mencampurkan sabun dengan aroma strawberry yang sangat di sukai Michelle.
"Ayo Sweetheart berendam dulu di air hangat! " ucap Dexter dengan mendekat kepada Michelle dan membuka selimut yang menutupi tubuh polos wanita nya itu.
"Kakak... ! " seru Michelle dengan muka merona karena malu tubuh polosnya terpampang nyata di depan Dexter.
"Aku sudah melihat dan merasakan semuanya sayang, jadi tidak usah malu begitu! " ucap Dexter dengan santai sambil mengangkat tubuh Michelle dan memasukkan nya ke dalam bathup.
"Kakak mesum... ! " pekik Michelle sambil memalingkan mukanya yang masih merah merona itu.
"Hahahaha... " Dexter malah tergelak mendengar pekikan Michelle.
Michelle langsung menenggelamkan tubuhnya hingga sebatas leher dalam air hingga tubuh polosnya tertutupi oleh busa-busa sabun.
"Jangan lama-lama berendamnya Sweetheart! Aku akan keluar sebentar untuk membeli obat! Cup! " ucap Dexter sambil memberikan kecupan singkat di bibir Michelle.
Dexter pun keluar dari kamar mandi dan Michelle memekik kegirangan sambil memegang bibirnya yang di kecup Dexter.
"Astaga, manis nya! Aku dulu benar-benar bodoh menyia-nyiakan laki-laki matang yang gagah dan perkasa hanya untuk laki-laki brengsek itu! Sepertinya otakku dulu konslet hingga tidak melihat pesona pria matang seperti dia. Aku malah sangat membenci nya karena merasa tidak pantas bersama pria yang seumuran dengan Paman ku! Apa lagi saat kami kedapatan sudah tidur bersama tanpa sadar waktu itu sehingga kebencian ku semakin mendarah daging pada nya! " gumam Michelle pelan dengan wajah sendu di bagian akhir.
"Tapi sekarang aku senang bisa mengulang waktu di saat kami akan tidur bersama! Rasanya sungguh di luar dugaan! " ucap Michelle dengan muka bersemu merah teringat betapa liarnya percintaan mereka semalaman penuh dengan jeda hanya sebentar saja.
Michelle yang malu sendiri pun menutup mukanya dengan kedua tangan saat teringat betapa liarnya Dexter saat bergerak di atas tubuhnya hingga membuat ia juga berteriak dan menjerit dengan liar nya meneriaki nama Dexter.
"Ya Tuhan, rasanya aku benar-benar malu mengingat semua itu! Kakak benar-benar sangat perkasa! Apalagi ular piton nya yang sungguh luar biasa besar saat ia berdiri tegak! Lagi tidur aja ular pitonnya besar, apalagi kalau ia terbangun! Astaga Michelle, kenapa kau malah kembali kepikiran dengan ular piton berbahaya itu! Otakmu benar-benar mesum! " pekik Michelle yang tidak bisa menutupi raut bahagia nya dengan memukuli kepala nya sendiri.
"Sssshhhh... ! " desis Michelle meringis saat menggerakkan kedua pahanya.
"Pantas saja rasanya sakit sekali! Kakak menggempur ku dengan ular piton nya bukan hanya sekali tapi berkali-kali hingga pagi! Tubuh ku semuanya pegal-pegal dan sakit seperti habis di hajar massa! Tapi air hangat ini membuat sakit nya sedikit berkurang meskipun tidak bisa bergerak banyak-banyak dulu! " ucap nya lagi dengan pelan dan hati-hati saat bergerak menggosok tubuhnya.
Sementara itu Dexter pergi sendiri membeli obat untuk Michelle di apotik yang ada di lantai bawah hotel tempat mereka menginap saat ini.
Ia enggan menyuruh anak buahnya untuk membeli nya karena ia juga sengaja memberikan Michelle ruang untuk sendirian membersihkan diri.
"Sweetheart!!! Apa kau sudah selesai mandinya! " teriak Dexter saat sudah di dalam kamar tepatnya di depan pintu kamar mandi.
"Sudah kakak! " teriak Michelle pula dengan berpegangan di dinding kamar mandi memakai Bathrobe.
Dexter membuka pintu kamar mandi dan langsung berjalan cepat ke arah Michelle yang berjalan dengan kaki gemetaran dan tangan berpegangan di dinding.
"Kenapa memaksa jalan sendiri hem?? Lihat kakimu sampai gemetaran begini! Hap.. " tegur Dexter dan langsung menggendong Michelle dengan bridal style.
Michelle memeluk erat leher Dexter dengan wajah cemberut.
"Siapa coba yang sudah membuat jalan ku seperti pinguin! " sungut Michelle dengan bibir cemberut.
"Kondisikan bibir mu sayang sebelum aku memakan nya sampai habis! Aku tidak mau menyakiti mu lagi sebelum kau sembuh total! Aku tidak mau ambil resiko karena kebrutalan ku rumah piton ku tidak bisa di masuki lagi! " ucap Dexter dengan suara berat dan serak karena ular piton nya mulai menggeliat bangun hanya karena melihat bibir Michelle yang sangat menggemaskan itu.
"Ih, mesum!!!! " pekik Michelle dengan memukul pelan dada Dexter.
Pria itu tergelak kencang dan mendudukkan Michelle di tepi ranjang yang sudah tapi dan seprei yang sudah di ganti.
"Kakak memanggil room servis untuk membersihkan nya??? " tanya Michelle dengan mengusap lembut seprei yang berwarna putih itu.
"Tentu saja Sweetheart! Tapi setelah mengamankan seprei yang penuh dengan darah wanita mu! Aku tidak mau ada yang melihat darah itu selain diriku! " jawab Dexter dengan berjalan mengambil obat yang ia letakkan di atas meja.
Muka Michelle kembali bersemu merah mendengar ucapan Dexter yang menyimpan seprei yang terkena darah perawan nya.
Dexter pun berjongkok di depan Michelle dengan kedua lutut bertumpu di lantai.
"K-kakak mau ngapain?? " tanya Michelle dengan gugup melihat Dexter jongkok di depannya.
"Mau mengobati mu Sweetheart! Buka pahamu lebar-lebar agar aku bisa mengobati nya! " jawab Dexter santai.
"A-apa????? " teriak Michelle dengan wajah syok.
Bagaimana mungkin ia bisa memperlihatkan bagian kewanitaan nya di hadapan Dexter secara terang-terangan seperti itu. Ia masih punya rasa malu mengangkang di depan muka Dexter saat ia dalam keadaan sadar dan tidak dalam penuh birahi.
"Kenapa diam saja? Ayo buka lebar-lebar paha mu sayang! " ucap Dexter lagi tanpa merasa risih.
"Eum, biar aku sendiri yang mengobati nya Kak! Berikan obatnya padaku! " sahut Michelle dengan gugup sambil menadahkan tangannya pada Dexter.
"Kau malu Sweetheart??? Hei, aku sudah melihat dan menikmati semua nya! Ayo buka pahamu lebar-lebar biar segera di obati! " ucap Dexter tetap keukeh mau mengobati nya.
"Iya, aku malu! Tapi aku juga takut kakak tidak bisa menahan diri saat melihat nya! " jawab Michelle jujur.
"Tenang saja Sweetheart! Aku bisa menahan diri! " ucap Dexter dengan begitu yakin.
Melihat keyakinan Dexter, Michelle perlahan membuka kedua pahanya pelan-pelan hingga bagian kewanitaan nya terbuka di depan Dexter yang sedang bersimpuh di lantai.
"Angkat kedua kaki mu sayang biar aku bisa melihat bagian mana yang luka! " ucap Dexter sambil membuka tutup salep yang ia pegang.
Michelle agak ragu-ragu mengangkat kedua kaki nya keatas kasur seperti orang yang sedang jongkok.
Dexter terpana melihat bagian kewanitaan Michelle yang membengkak dengan beberapa luka lecet dan berwarna merah muda.
"Oh shitt! Tahan Dexter, tahan! Jangan sampai kau menyerang nya saat ini juga karena saat ini rumah piton mu sedang porak-poranda! Benar-benar menggairahkan! Bibirnya yang merah muda itu seperti memanggil ku untuk membenamkan bibirku di sana! Damn it... !!! Aku bisa khilaf jika begini terus dan Michelle akan lama untuk sembuh! Benar-benar sial!! " umpat Dexter dalam hatinya yang hampir goyah untuk memakan habis bagian kewanitaan Michelle dengan mulut nya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Ari Peny
suka yg hidup kmbl pd raga yg sama dan menjadi lbh baik
2024-08-19
0
M.az
lanjut 😊😊
2024-08-11
0
amelia
up nya tiap hari Thor vote ku umtukmu
2024-04-30
1