Diusir

Jambi, 3 Juli 2024

...****************...

Selamat membaca..

Elle menyipitkan matanya saat cahaya sinar matahari memasuki kamarnya.

"Sssshhhh," ia meringis karena tubuhnya remuk redam akibat dihajar Dexter hingga dini hari. Ia baru terlelap jam 4 subuh dan tidak sempat untuk membersihkan diri saking lelahnya.

Dengan hati-hati ia melepaskan belitan tangan kekar Dexter di pinggangnya karena kantung kemihnya sudah penuh.

"Aku masih ngantuk, Sweetheart!" ucap Dexter dengan suara serak.

"Salah sendiri, siapa suruh brutal sekali menghajar aku sampai pagi! Seperti gak ada waktu lain saja!" omel Elle ketus.

"Salahkan dirimu yang selalu membuat aku candu, dan mau terus!" jawab Dexter dengan menarik pinggang Elle ke dalam pelukannya.

"Aah, lepaskan aku, Honey! Aku mau ke kamar mandi, buang air kecil!" pekik Elle karena terkejut.

"Ck, padahal aku masih mau peluk!" decak Dexter kesal.

"Tidak usah modus! Memangnya aku tidak tahu kalau cacing Alaska mu sudah bangun lagi!" sembur Elle tidak habis pikir.

Ia merasakan tusukan batang Dexter menusuk bokongnya saat pria itu memeluknya.

"Hahahaha, ia selalu bangun setiap kau menyentuhku, Sweetheart!" gelak Dexter dengan kencang.

Elle mendengkus mendengar gelak tawa Dexter yang terdengar menyebalkan di telinganya. Ia perlahan turun dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi dengan tertatih-tatih karena intinya terasa ada yang mengganjal.

Bukannya prihatin atau kasihan, Dexter terkekeh melihat cara jalan Elle seperti pinguin. Ia segera turun dan memakai bokser nya. Ia tersenyum bangga saat melihat bekas cakaran Elle dipunggung dan banyak jejak merah keunguan yang diberikan Elle pada tubuhnya.

"Wanitaku benar-benar liar di atas ranjang! Akh, memikirnya saja sudah membuat kau bangun, Dude!" erang Dexter sembari melihat cacing Alaska nya yang kembali bangun.

Pria matang itu langsung mengambil ponselnya dan menghubungi asisten pribadinya guna mengabarkan kalau ia akan datang terlambat ke kantor.

Dexter mematung saat melihat Elle keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang hanya menutupi sebagian tubuhnya. Kaki jenjangnya yang mulus, bahunya yang putih dengan banyak jejak merah di sana membuat cacing Alaska nya benar bangun.

"Singkirkan tatapan lapar mu itu, Honey! Aku tidak akan memberikan cacing Alaska mu makan sekarang ini!" ketus Elle dengan menatap tajam Dexter.

Wajah Dexter merenggut seperti anak kecil yang gagal mendapatkan apa yang ia inginkan. Elle manahan diri untuk tidak mencubit gemes Dexter yang cosplay menjadi anak kecil dengan tampang cemberutnya itu.

"Kau jahat sekali, Sweetheart!" sungut Dexter menggerutu.

"Aku tidak dengar!" seru Elle sengaja sambil mengeringkan rambutnya.

Pria matang itu menghentakkan kakinya seperti anak kecil masuk ke kamar mandi guna menidurkan kembali cacing Alaska nya yang sudah menggembung sempurna di dalam bokser.

"Ck, benar-benar menggemaskan! Heran aku, gak ada puas-puasnya menggempur ku semalaman. Eh, sekarang masih mau lagi hanya karena melihat ku habis mandi tadi! Kalau aku ladeni, bisa-bisa aku tidak akan sanggup bangun dari tempat tidur karena ulah pria matang itu! Begini nih, efek kelamaan menahan hasratnya sedari ia mimpi basah!" ucap Elle ngomel-ngomel sendiri.

Ia menutupi jejak cinta Dexter yang memenuhi lehernya dengan foundation. Setelah tertutup sempurna, ia memakai pakaiannya berupa rok span selutut dengan kaos oversize yang menyamarkan aset kembarnya yang ukurannya berbeda dari wanita kebanyakan.

Elle membereskan pakaian kotor mereka ke keranjang pakaian kotor termasuk sprei yang penuh dengan jejak percintaan mereka semalam.

"Sweetheart, mana pakaianku?" panggil Dexter begitu keluar dari kamar mandi.

"Tunggu sebentar," teriak Elle dari dalam walk in closet nya.

Elle mematung saat melihat Dexter masih mengenakan handuk dengan rambut yang masih meneteskan air. Ia menelan ludah melihat pemandangan yang menggoda iman dan imunnya. Tubuh proporsional pria matang itu memang tidak main-main, tatto yang menghiasi dadanya membuat pria itu semakin mempesona. Apalagi roti sobek yang ada di perutnya yang membuat mata siapapun tidak mau berpaling saat melihatnya.

"Sudah puas memandangi tubuhku, Sweetheart?" tegur Dexter dengan tatapan mata yang sengaja menggoda Elle.

Elle yang tersadar dari tindakan bodohnya langsung memalingkan mukanya yang memerah dan mendengkus keras. Ia langsung meletakkan pakaian Dexter di atas tempat tidur dan langsung pergi begitu saja keluar kamar.

"Astaga, dia sangat menggemaskan dengan wajah malu seperti itu!" kekeh Dexter dengan geleng-geleng.

Elle keluar kamar dengan mengipasi tubuhnya dengan tangan sembari menormalkan reaksi tubuhnya yang sempat tergoda untuk menyentuh tubuh kekar Dexter.

"Astaga, Astaga! Rasanya aku mau gila jika terus-terusan berada di dekat pria matang itu! Memang benar kata orang, yang matang lebih menantang!" gumam Elle sembari berjalan menuju lift.

"Siapa yang menantang?" tanya seseorang dari belakang Elle.

"Omo, omo! Uncle Sam!" pekik Elle kaget sambil menyentuh dadanya.

Sam terkekeh melihat wajah kaget keponakannya, ia memasuki lift yang sudah terbuka dengan tampang tidak merasa bersalah sama sekali.

"Kau tidak mau masuk?" tanya Uncle Sam dari dalam lift.

Elle bergegas memasuki lift dengan wajah cemberut karena rasa kagetnya masih belum hilang.

"Uncle keterlaluan tahu! Kalau aku jantungan gimana?" omel Elle dengan bibir maju lima senti.

"Karena Uncle tahu kamu tidak punya penyakit jantung makanya Uncle berani melakukannya," jawab Uncle nya dengan santai.

Elle masih cemberut hingga lift terbuka dan mereka sampai di lantai bawah.

"Bibi, aku lapar! Apa ada makanan yang bisa aku makan?" tanya Elle dengan bergelayut manja di lengan Beatrice.

"Tentu saja ada, tumben kesayangan ku bangunnya kesiangan?" jawab Beatrice sembari bertanya.

"Hehehehe, semalam Elle tidur larut Bibi!" jawab Elle tidak sepenuhnya berbohong.

"Cih, bilang saja kalau sedang bermain gulat sampai pagi!" sindir Uncle Sam dengan ambigu sehingga membuat Elle bingung.

Tidak hanya Elle, Beatrice juga bingung mendengar sindiran Uncle Sam yang tidak mereka mengerti.

Baru mau ke ruang makan, terdengar dentingan lift yang membuat semua mata melihat kearah tersebut.

"Ini dia pelakunya!" sindir Uncle Sam dengan sinis.

Dexter keluar dari lift dengan santai seolah-olah dia juga penghuni Mansion ini.

Bugh

Sebuah bogem mentah diberikan Uncle Sam diperut Dexter hingga pria itu terdorong sedikit ke belakang.

"Kau bajingan sialan! Bisa-bisanya kau menyusup ke dalam Mansion ku dan menghajar keponakan ku hingga menjerit-jerit tengah malam! Bajingan tengik sepertimu sudah membuat kepolosan princess ku mencari tercemar! Pergi kau dari Mansion ku, Sialan!" umpat Uncle Sam dengan tatapan kesalnya.

Seketika muka Elle memerah karena malu mendengar umpatan Uncle nya yang ternyata mendengar suara mereka tadi malam.

"Kau tidak akan bisa mengusir ku, Uncle! Keponakan mu sudah menjadi milikku untuk selamanya!" jawab Dexter santai dengan menyeringai.

"Siapa yang kau panggil Uncle, Sialan! Pergi kau dari sini! Dasar pedofil!" teriak Uncle Sam benar-benar kesal pada sahabatnya itu.

Bersambung...

"Astaga

Terpopuler

Comments

YuWie

YuWie

ealah elle..ststtttstt jesakitan wae..dang nikaho ben jelass

2024-08-23

0

M.az

M.az

jd penasaran sih terpaut brapa th usianya thor? si elle sm dexter hihiii kepooo thor🤭🤭😁😅

2024-08-11

0

M.az

M.az

bener2 dah yg tua matang lebih menantang katanya..🤣🤣🤣 ada ada baen si elle

2024-08-11

0

lihat semua
Episodes
1 Penyesalan yang tidak ada gunanya
2 Tidak akan mengulang kebodohan yang sama
3 Hampir goyah menahan diri..
4 Harapan Dexter
5 Kembali pulang
6 Melihat nya..
7 Menyamar...
8 Gosip Maid di Mansion Freeman
9 Datang menyelinap
10 Penyusup mesum
11 Diusir
12 Bertemu salah satu musuh
13 Dugaan dokter
14 Tidak sanggup jujur
15 Belajar bela diri
16 Menolong musuh
17 Merekrut bawahan
18 Ketegasan Dexter
19 Bertemu saingan
20 Rencana Elle
21 Kedatangan wanita dari London
22 Gagal menemui Elle
23 Markas baru
24 Menguntit
25 Pertemuan yang tidak sejalan
26 Tertembak
27 Kehilangan
28 Sadarnya Elle
29 Nasihat Sensei Yamada
30 Berdamai dengan diri sendiri
31 Aneh
32 Hasil temuan Jaehyun
33 Menyusun rencana
34 Rencana menemui Jae Hye di Florida
35 Gadis cantik yang malang
36 Dianggap remeh
37 Jaga batasanmu!
38 Ternyata...
39 Saling berkaitan
40 Keterkejutan Elle
41 Kenyataan yang sebenarnya
42 Kecolongan
43 Mulai bergerak
44 Tekad Demian
45 Amarah Elle
46 Fakta seorang Vanesha Gautama
47 Dukungan untuk Vanesha
48 Kejutan untuk yang tercinta
49 Suara yang tidak asing
50 Akhirnya bertemu
51 Vanesha pingsan
52 Paket baju pengantin
53 Interogasi Elle
54 Girls time
55 Tamu yang tidak diduga
56 Kau jual aku beli
57 Kita tidak sedekat itu
58 Kejutan pernikahan impian
59 Berdansa dibawah Sunset
60 Bulan madu di atas pesawat
61 Es krim tanpa rasa
62 Pulau pribadi
63 Penyerangan di markas cabang The Warriors
64 Merasa menang
65 Berusaha selamat
66 Rencana Demian dan Melinda
67 Rencana jahat
68 Pernikahan Samuel-Vanesha
69 Elle menghilang
70 Mencari jejak Elle
71 Ketakutan Elle
72 Racun pelumpuh saraf
73 Kemarahan Dexter
74 Menuju pembebasan Elle
75 Misi menyelamatkan Elle
76 Misi menyelamatkan Elle bag 2
77 Tolong aku!!!
78 Berhasil ditemukan
79 Puncak kemarahan Dexter
80 Titik rapuh seorang Dexter
81 Penyiksaan untuk Demian
82 Terselamatkan
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Penyesalan yang tidak ada gunanya
2
Tidak akan mengulang kebodohan yang sama
3
Hampir goyah menahan diri..
4
Harapan Dexter
5
Kembali pulang
6
Melihat nya..
7
Menyamar...
8
Gosip Maid di Mansion Freeman
9
Datang menyelinap
10
Penyusup mesum
11
Diusir
12
Bertemu salah satu musuh
13
Dugaan dokter
14
Tidak sanggup jujur
15
Belajar bela diri
16
Menolong musuh
17
Merekrut bawahan
18
Ketegasan Dexter
19
Bertemu saingan
20
Rencana Elle
21
Kedatangan wanita dari London
22
Gagal menemui Elle
23
Markas baru
24
Menguntit
25
Pertemuan yang tidak sejalan
26
Tertembak
27
Kehilangan
28
Sadarnya Elle
29
Nasihat Sensei Yamada
30
Berdamai dengan diri sendiri
31
Aneh
32
Hasil temuan Jaehyun
33
Menyusun rencana
34
Rencana menemui Jae Hye di Florida
35
Gadis cantik yang malang
36
Dianggap remeh
37
Jaga batasanmu!
38
Ternyata...
39
Saling berkaitan
40
Keterkejutan Elle
41
Kenyataan yang sebenarnya
42
Kecolongan
43
Mulai bergerak
44
Tekad Demian
45
Amarah Elle
46
Fakta seorang Vanesha Gautama
47
Dukungan untuk Vanesha
48
Kejutan untuk yang tercinta
49
Suara yang tidak asing
50
Akhirnya bertemu
51
Vanesha pingsan
52
Paket baju pengantin
53
Interogasi Elle
54
Girls time
55
Tamu yang tidak diduga
56
Kau jual aku beli
57
Kita tidak sedekat itu
58
Kejutan pernikahan impian
59
Berdansa dibawah Sunset
60
Bulan madu di atas pesawat
61
Es krim tanpa rasa
62
Pulau pribadi
63
Penyerangan di markas cabang The Warriors
64
Merasa menang
65
Berusaha selamat
66
Rencana Demian dan Melinda
67
Rencana jahat
68
Pernikahan Samuel-Vanesha
69
Elle menghilang
70
Mencari jejak Elle
71
Ketakutan Elle
72
Racun pelumpuh saraf
73
Kemarahan Dexter
74
Menuju pembebasan Elle
75
Misi menyelamatkan Elle
76
Misi menyelamatkan Elle bag 2
77
Tolong aku!!!
78
Berhasil ditemukan
79
Puncak kemarahan Dexter
80
Titik rapuh seorang Dexter
81
Penyiksaan untuk Demian
82
Terselamatkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!