Jambi, 11 Juli 2024
...****************...
Selamat membaca...
Sudah seminggu Elle melanjutkan kuliahnya di Universitas yang baru, dan sudah seminggu pulalah ia latihan bela diri bersama Denisa.
Dua hari yang lalu ia kembali mendapatkan chat dan panggilan telepon dari Melinda di London. Elle memang sengaja tidak mengganti nomor ponselnya dan juga tidak memblokir nomor Melinda.
"Kenapa semingguan ini aku tidak pernah lagi bertemu dengan Miranda, ya? Tidak mungkin tinggal di gedung apartemen yang sama tidak pernah berpapasan meskipun beda lantai," gumamnya bertanya-tanya.
Elle tidak tahu saja jika Miranda sudah diusir oleh Dexter dengan cara halus saat ia pingsan waktu itu.
Flashback on
Dexter yang mencurigai perempuan yang berpapasan dengan mereka saat di lift, langsung menghubungi tangan kanannya Hansel.
"Hansel, cari tahu identitas dan kehidupan wanita yang tadi menabrak wanitaku di lift! Jika sudah dapat, singkirkan dia dari gedung apartemen ini bagaimanapun caranya! Aku tidak mau wanitaku kembali trauma jika bertemu lagi dengan wanita itu! Kau paham!" titah Dexter dengan wajah menyeramkan.
"Baik, Tuan!" jawab Hansel dengan tegas.
Dalam tiga puluh menit, ponsel Dexter kembali berbunyi. Sebuah chat dari Hansel yang mengatakan jika perintah Dexter sudah ia laksanakan hingga tuntas.
Miranda dipindahkan oleh manager tempat ia bekerja ke kota lain, yaitu ke Meksiko. Ia juga diawasi oleh orang-orangnya Dexter selama di sana untuk berjaga-jaga.
Apartemen yang ia tempati dibeli Dexter melalui Hansel dengan harga tinggi agar Miranda segera pergi dari Washington DC.
Flashback off
"Elle, apa yang sedang kau lamun kan?" tegur Vanesha teman barunya di kampus.
"Oh, tidak ada yang penting! Aku hanya kepikiran kekasihku," jawab Elle berbohong.
"Kau sudah punya kekasih?" tanya Vanesha dengan wajah terkejut.
"Tentu saja, sudah!" jawab Elle tersenyum lebar.
"Huh, enaknya bisa menikmati hidup seperti orang kebanyakan! Tidak seperti aku, bagaimana mau punya kekasih dan berkencan jika setiap waktumu kau isi dengan mencari uang tanpa henti," keluh Vanesha dengan nada sedikit iri.
"Maaf, jika kehidupanku itu membuatmu sedih," ucap Elle tidak enak.
"Hei, aku tidak apa-apa! Aku tidak iri padamu! Tetapi aku iri dengan kehidupan semua wanita yang mana mereka masih bisa punya kekasih meskipun sibuk bekerja. Aku hanya berharap sedikit saja punya waktu luang untuk diriku sendiri, tetapi hal itu tidak mungkin. Aku harus banting tulang mencari uang untuk makan dan bertahan hidup di kota besar seperti ini. Jika saja aku masih punya orang tua, mungkin saja aku bisa merasakan apa yang gadis-gadis lain di luaran sana," sentak Vanesha dengan wajah setengah bercanda namun terlihat sedih di matanya.
"Kau perempuan yang sangat kuat yang pernah aku kenal, aku yakin kau akan menjadi perempuan sukses dengan tekad yang kau miliki," puji Elle dengan tulus.
"Terimakasih," balas Vanesha dengan memberikan senyumnya.
Mereka kembali memasuki kelas karena dosen sudah akan mengajar kembali. Selesai dengan kegiatan kuliahnya, Elle kembali menuju sanggar tempat ia latihan bela diri bersama Denisa. Sedangkan Vanesha kembali bekerja sebagai pramusaji di restoran cepat saji yang letaknya tidak jauh dari sanggar tempat Elle latihan.
Saat mobil yang ia kendarai akan berbelok ke kanan jalan, Elle mengerem mendadak sehingga tubuh keduanya terhuyung ke depan.
"Astaga, untung dahiku tidak terbentur!" seru Denisa dengan memegang dahinya.
"Maaf, aku benar-benar terkejut!" jawab Elle sungguh menyesal.
"Kenapa kau meminta maaf? Jelas-jelas merekalah yang salah, berkelahi keroyokan di jalan!" sahut Denisa dengan wajah kesal menatap pelaku yang membuat Elle berhenti mendadak.
Elle ikut melihat kearah pandangan Denisa. Matanya terbelalak kaget saat melihat wajah orang yang dirundung di depan mobilnya.
Deg
"I-itu kan Jae-hyun," batin Elle sungguh sangat terkejut.
Kilasan memori masa lalu nya kembali terulang di pikirannya. Jae hyun seorang pria Korea Amerika dengan nama Amerika Diego adalah seorang hacker hebat yang dimiliki Demian. Karena kehebatan Jae hyun alias Diego lah Demian bisa dengan mudah menghancurkan bisnis Dexter dan mengambil alih organisasi bawah tanah milik Dexter.
Jae hyun jugalah yang membuat Dexter kesusahan melacak persembunyian Demian karena kemampuan meretasnya yang dengan mudah menghapus CCTV yang memperlihatkan keberadaan Demian.
Tangan Elle terkepal erat mengingat semua itu. Matanya menatap Jae hyun yang babak belur dengan aura membunuh yang sangat kuat sehingga membuat Denisa merasakan aura tersebut.
"Elle, Elle! Apa yang terjadi?" panggil Denisa dengan kencang sambil menepuk bahu Elle sedikit kencang.
"Akh," Elle tersentak kaget karena tepukan Denisa.
"Kau kenapa? Mengapa auramu begitu menakutkan? Baru kali ini aku melihatmu begini? Apa mereka yang membuatmu mengeluarkan aura itu?" tanya Denisa dengan beruntun.
"Aku tidak apa-apa, hanya saja melihat pria itu dikeroyok membuat aku ingat jika aku pernah di posisinya saat di London," jawab Elle berbohong dengan menyembunyikan kilatan dendam di matanya.
"Oh, syukurlah! Aku kira kau kenapa-napa," sahut Denisa lega.
Karena ia tahu jika Elle tinggal di London sebelum kembali ke California, ia mempercayai perkataan Nona mudanya itu tanpa bertanya lebih jauh lagi.
Blam
Suara pintu mobil yang ditutup kencang membuat Denisa tersadar jika Elle sudah keluar dari mobil.
Perbuatan Elle tersebut membuat pelaku keroyokan mendelik marah karena kesenangannya diganggu.
"Hei, Nona cantik! Apa yang kau lakukan di wilayah ku? Apa kau menginginkan kehangatan dari ku? Atau kau ingin aku menghangatkan ranjangmu?" ucap salah satu berandalan itu dengan tersenyum mesum.
Bugh... Bugh...
Dua pukulan Elle layangkan pada rahang pria itu sehingga tubuh besarnya bergeser ke belakang. Ia terkejut saat merasakan rasa asin dari sudut bibirnya yang ternyata mengeluarkan darah.
"Mulutmu sangat bau, dan aku tidak suka itu!" ucap Elle enteng.
Melihat rekannya dipukul wanita, tiga temannya langsung bergerak kearah Elle untuk menghajar Elle yang melukai rekan mereka.
Begitu mereka mendekati Elle, sebuah tendangan Denisa layangkan sehingga mengenai perut salah satu dari mereka.
"Jangan pernah menyentuh Nona Mudaku jika kalian tidak ingin berakhir di rumah sakit," ancam Denisa dengan mata tajamnya.
Ketiga pria berandalan itu menciut melihat tatapan tajam Denisa, bahkan rekan mereka yang tadi di pukul Elle juga ikutan menciut.
"Jika kalian semua masih ingin mendapatkan lukisan pada tubuh kalian, ayo maju sekarang juga!" ucap Elle lagi menambahkan ancaman Denisa.
Ia bahkan sudah memasang kuda-kuda untuk menyerang, dan Denisa berdiri di samping Elle dengan posisi yang sama.
Merasa jika dua perempuan di depannya bukan perempuan biasa, keempat berandalan itu langsung kabur entah kemana.
"Aku rasa kau tidak lumpuh hingga perlu aku bantu berdiri," ucap pedas Elle pada Jae hyun dengan wajah datar.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
M.az
si hacker smoga berpihak sm elle biar aman thor 😂
2024-08-12
0
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
2024-07-12
0