Jambi, 22 Juli 2024
...****************...
Selamat membaca...
"Jaehyun, temui aku besok pagi-pagi sekali di stasiun dekat restoran Italia!" perintah Elle saat panggilannya di jawab.
Setelah mendapatkan jawaban dari Jaehyun, Elle langsung mematikan ponselnya. Ia kembali duduk di sofa menunggu urusan Dexter selesai sambil ngemil.
"Huh, aku akan mematahkan langkahmu untuk mengambil apa yang menjadi milik kekasihku, Demian! Di kehidupan ini akulah penghalang terbesarmu selain Tuhan! Tidak akan aku biarkan rencana busuk mu berjalan lancar selagi aku masih bernapas," gumam Elle dengan mulut penuh dengan makanan.
Sementara itu di apartemennya, Jaehyun menatap ponselnya yang mati dengan penuh tanda tanya. Terdengar dari suaranya sang Nona sangat begitu serius sehingga tiba-tiba ia mencemaskan keadaan adiknya Jae Hye.
"Nona Michelle orang yang sangat misterius, jika ia berhasil membebaskan Jae Hye aku akan sepenuh hati mengabdikan diri sebagai balas budi! Tetapi bajingan itu orang yang berkuasa dan punya banyak uang, apakah Nona Michelle bisa menghadapi orang licik seperti bajingan itu? Kenapa aku jadi takut jika Jae Hye gagal diselamatkan??" ucap Jaehyun berperang dengan praduganya.
Ia mondar-mandir di ruang tamu apartemennya dengan perasaan gelisah.
"Hais, kenapa juga Nona Michelle harus menunggu besok ketemuannya? Kenapa tidak malam ini?" tanya Jaehyun dengan gusar pada dirinya sendiri.
Lelah mondar-mandir tidak karuan, pria Korea itupun pergi keluar apartemennya untuk mencari udara segar agar pikirannya bisa tenang.
🌼🌼🌼
London, Inggris
"Kau mau kemana mengepak semua barang-barang mu, Mel?" tanya Vera teman satu kamarnya yang berdarah Indonesia.
"Aku mau ke California, Vera! Aku harus menemui Michelle sekaligus menemui kekasihku!" jawab Melinda tanpa menoleh dan terus mengepak barang-barangnya ke dalam koper.
"Michelle?? Teman sekamarmu dulu?" tanya Vera dengan melihat kearah Melinda.
"Iya, entah kenapa sejak liburan kita ke Dubai Michelle tiba-tiba berubah dan pindah kampus. Ia bahkan tidak kembali ke asrama dan berpamitan padaku. Terlebih lagi ia tidak pernah menjawab panggilan telepon ku meskipun ia tidak memblokir nomor ku!" jawab Melinda dengan nada kesal.
"Oh, jadi itu alasannya kenapa aku tidak pernah lagi melihat gadis bermata biru itu sebelum kau pindah kamar kemari!" sahut Vera mangut-mangut mengerti.
"Gadis sialan itu benar-benar menguji kesabaranku! Dia yang antusias kuliah di sini, tetapi ia tiba-tiba saja menghilang tanpa memberikan kabar! Jika bukan karena dia anak orang kaya, aku tidak sudi berteman dengan gadis sombong dan kuno itu!" ucap Melinda penuh dengan emosi.
Ia bahkan menutup kasar kopernya hingga menimbulkan bunyi yang berisik. Reaksi Melinda membuat Vera mengerutkan keningnya.
"Dasar perempuan aneh! Katanya berteman, tapi mengumpat dan menjelekkan temannya hanya karena temannya menghilang tanpa kabar! Benar-benar aneh! Tapi, ya sudahlah! Bukan urusanku juga, yang penting kamarku kembali damai dan tidak akan ada lagi bau minuman keras yang menusuk hidungku!" batin Vera dengan lega.
Melinda kembali mengumpat dan menjelekkan Elle pada Vera yang berpura-pura membaca buku karena telinganya pengang mendengar ocehan Melinda yang membuat siapapun yang mendengarnya emosi tingkat tinggi.
"Aku pergi sekarang, Vera! Selamat tinggal! Oh, ya, nanti akan ada orang yang datang mengambil barang-barang ku ke sini! Bye, Vera!" ucap Melinda sambil menarik kopernya keluar kamar asrama.
"Iya, Hati-hati, Melin!" jawab Vera dengan melambaikan tangannya.
🌼🌼🌼
Elle bangun pagi-pagi buta agar bisa kabur untuk menemui Jaehyun ditempat yang telah ia tentukan semalam.
Mumpung Dexter sedang tertidur lelap, Elle menyelinap seperti pencuri untuk keluar dari apartemennya.
"Untung saja pria tuaku kelelahan setelah menggempur ku sebanyak empat ronde! Aduh, pinggangku masih sakit! Dasar pria matang, bisa-bisanya ia tidak mau libur mengerjai ku!" sungut Elle mengomel-ngomel sendiri saat di dalam lift.
Saat ini ia berkamuflase menjadi penguntit dengan memakai pakaian serba hitam agar terhindar dari pengawal bayangan yang selalu mengawasinya.
Elle mengendap-endap keluar dari basement apartemen di tempat yang tidak ada CCTV-nya. Ia sempat mengambil kunci mobil yang sejak semalam ia taruh di tempat yang gampang dilihat.
"Aku harus cepat bertemu Jaehyun dan pulang sebelum pria tuaku bangun!" gumamnya sembari menghidupkan mesin mobil.
"Buruan temui aku di tempat yang aku bilang semalam, Jaehyun!" desak Elle saat panggilan ponselnya di jawab.
"Astaga, Nona! Ini masih sangat gelap dan aku baru bangun tidur," keluh Jaehyun yang nyawanya masih belum ngumpul karena mendadak bangun.
"Aku tidak peduli, Jaehyun! Aku pergi diam-diam dari kekasihku karena aku butuh bantuan mu! Ini perintah!" ujar Elle dengan tegas.
"Baik, Nona!" jawab Jaehyun patuh dari seberang sana saat mendengar ketegasan Nona nya.
Ia cepat-cepat mencuci mukanya dan memakai pakaian yang tebal dengan tergesa-gesa. Ia bergegas keluar apartemennya dan menguncinya sebelum memasuki lift.
Jaehyun berlari menuju stasiun yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya karena saat ini tidak ada kendaraan umum yang lewat karena hari masih gelap.
Dengan napas yang terengah-engah Jaehyun memasuki stasiun kereta yang masih sepi karena masih terlalu pagi. Ia menghembuskan udara dingin yang membuat tubuhnya menggigil kedinginan.
"Nona, apa Anda menunggu lama?" tanya Jaehyun saat mendekati Elle yang duduk di bangku tunggu stasiun sembari merapatkan jaketnya.
"Tidak, duduklah Jaehyun!" jawab Elle datar.
Jaehyun menetralkan irama detak jantungnya yang menggila karena cemas Ella akan memarahinya jika ia terlambat.
"Apa yang ingin Nona sampaikan kepada saya? Apa ini tentang pembebasan adik saya?" tanya Jaehyun dengan pandangan lurus ke depan.
"Iya, tetapi tidak sepenuhnya juga!" jawab Elle jujur.
Jaehyun menoleh kearah Elle dan mendapatkan raut wajah datar tanpa ekspresi sehingga ia sulit menebak apa yang ada dalam pikiran perempuan itu.
"Aku minta maaf karena tidak bisa turun tangan langsung untuk membebaskan adikmu, tetapi akan ada bawahan kekasihku dari dunia bawah yang mengambil alih tugas itu! Kekasihku melarang ku untuk terlibat langsung karena takut menimbulkan perpecahan dari pihak sana yang kemungkinan juga berasal dari dunia bawah!" ucap Elle yang tidak sepenuhnya bohong.
"Apa orang itu benar-benar mau membantu?" tanya Jaehyun tampak ragu.
"Tentu saja, dia orang kepercayaan kekasihku dan pastinya ia akan melakukan tugasnya sesuai perintah kekasihku!" jawab Elle dengan sangat yakin.
"Baiklah, saya percaya jika Nona sangat yakin! Lalu, apa yang ingin Nona sampaikan kepada saya sehingga meminta bertemu pagi-pagi begini?" sahut Jaehyun sambil menanyakan tujuan pertemuan ini.
"Aku ingin kau membantuku mencari tahu dengan detail informasi tentang Derrick Thomson dan retas kegiatan pria itu dari hal yang kecil hingga yang paling rahasia sekalipun! Tunjukan kemampuanmu yang hebat itu padaku, Jaehyun!" pinta Elle dengan menatap datar Jaehyun yang tampak syok.
"B-bagaimana N-nona bisa tahu kemampuan rahasiaku??" tanya Jaehyun dengan wajah syok dan tubuh gemetaran.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments