Jambi, 6 Juli 2024
...****************...
Selamat membaca...
"Sweetheart, ada apa?" tanya Dexter saat ia menyadari tubuh kekasihnya menegang.
Pelukan Elle begitu erat di lengannya dan ia tahu jika kekasihnya saat ini sedang tidak baik-baik saja. Elle berperang dengan akal pikirannya sehingga tidak menyadari jika perempuan yang bertabrakan tadi sudah pergi jauh.
"Princess," panggil Uncle Sam dengan menyentuh bahu Elle.
Seketika Elle tersadar dan kembali ke dunia nyata saat ini.
"Eung, tidak apa-apa, Uncle! Hanya saja tiba-tiba tubuhku sedikit tidak enak," jawab Elle tidak sepenuhnya berbohong.
"Apa kau sakit, Sweetheart? Wajahmu pucat," tanya Dexter dengan raut khawatir.
"Sedikit, honey! Kepalaku tiba-tiba pusing," jawab Elle jujur.
Dexter mengangguk dan sengaja tidak ingin bertanya lebih jauh. Ia tahu ada yang disembunyikan kekasihnya, namun ia tidak akan memaksa Elle untuk memberitahunya apa penyebab ia tiba-tiba begini.
Tiba-tiba Dexter teringat akan kejadian beberapa menit yang lalu, Elle menjadi berubah saat bertabrakan dengan perempuan tadi.
"Kekasihku berubah saat bertabrakan dengan perempuan tadi, apa mereka saling kenal? Atau perempuan itu sudah menyakitinya saat di London? Aku harus mencari tahu semuanya," batin Dexter.
Dexter menggendong Elle ala princess karena tubuh Elle tiba-tiba pingsan dan hampir ambruk ke lantai.
"Dexi, aku akan menelpon dokter kenalanku yang ada di sini! Tolong jaga Elle!" ucap Uncle Sam begitu mereka sudah sampai di apartemen.
"Tidak perlu kau suruh, aku akan selalu menjaga wanitaku!" jawab Dexter sambil membaringkan Elle di atas kasur.
Sam mendengkus mendengar jawaban Dexter yang selalu membuat darahnya naik. Ia pun keluar dari kamar Elle sambil mengutak-atik ponselnya.
"Bereskan semuanya dengan rapi, dan nanti akan ada seseorang yang mengantarkan bahan makanan. Siapkan makanan untuk Elle yang berbahan lembut," perintah Uncle Sam saat melihat Denisa yang sedang menata barang-barang Elle.
Denisa mengangguk paham, Uncle Sam berlalu menuju salah satu ruangan yang ternyata itu ruang kerja.
"Peter, tolong carikan aku dokter wanita yang bisa di panggil kapan saja! Sekarang aku ada di Washington DC di apartemen keponakanku. Kirim dokter tersebut ke sini saat ini juga, keponakanku tiba-tiba sakit! Akan aku kirimkan alamatnya padamu," ucap Uncle Sam pada seseorang di telepon.
Begitu mendapat jawabannya ia menutup panggilan tersebut. Langkah kakinya terhenti saat hendak keluar dari ruangan tersebut, pasalnya ada panggilan masuk dari sekretarisnya. Uncle Sam mengurung langkahnya untuk keluar dan menjawab panggilan tersebut.
Elle tiba-tiba saja mengeluarkan keringat dingin dan raut wajahnya seperti ketakutan. Dexter menepuk pelan pipi Elle agar gadis itu terbangun, namun usahanya tidak berhasil. Elle tetap gelisah dalam tidurnya meskipun tidak mengeluarkan suara seperti orang mimpi pada umumnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi padamu, Sweetheart? Hal apa yang kau alami hingga kau seperti ini dalam tidurmu? Hatiku rasanya sakit melihat kau begini?" tanya Dexter sambil mengusap keringat di kening Elle.
Saat Dexter hendak berdiri mengambil ponselnya, tangannya ditarik Elle dengan begitu erat.
"Jangan pergi! Please, jangan pergi! Aku mohon," lirih Elle dengan mengeluarkan air mata di pipinya.
Isakan lirih yang menyayat hati terdengar di telinga dengan kondisinya yang masih terpejam. Hati Dexter mendadak nyeri hingga sakitnya seperti ditusuk ribuan jarum tanpa henti melihat Elle menangis pilu dalam tidurnya.
"Apa yang terjadi padamu, Sweetheart? Aku mohon bangunlah! Aku tidak akan pergi dan meninggalkanmu! Buka matamu, sayang!" ucap Dexter sambil mengusap air mata Elle.
"Ada apa?" tanya Uncle Sam saat memasuki kamar Elle.
"Aku tidak tahu, sepertinya ia bermimpi buruk! Sudah aku bangunkan, tetapi ia tidak juga membuka matanya! Ia bahkan menangis dalam tidurnya sambil berkata jangan pergi! Apa dokter kenalan mu bisa datang?" jawab Dexter dengan wajah frustasi.
"Tenanglah, tidak akan terjadi sesuatu pada Elle!" sahut Uncle Sam mencoba menenangkan Dexter padahal ia juga sama khawatir nya.
Elle masih gelisah dalam tidurnya meskipun tangisannya sudah berhenti. Pegangan tangannya pada Dexter juga tidak mau lepas dan semakin erat sehingga Dexter memutuskan untuk duduk disela kosong samping gadis itu tidur.
"Tuan, ada dokter pria dan wanita di ruang tamu!" ucap Denisa didepan pintu kamar Elle.
"Oh, sudah datang rupanya! Panggil saja mereka ke sini!" sahut Uncle Sam.
Denisa mengangguk dan kembali menemui tamu Tuannya. Suara langkah kaki terdengar memasuki kamar tersebut. Uncle Sam tersenyum menyambut temannya dan mereka saling berpelukan antar pria.
"Apa kabarmu, Dude! Sekian lama akhirnya kau menginjakkan kakimu juga disini! Oh, ya, ini Dokter Grace Simons rekanku di rumah sakit!" ucap Dokter Peter Douglass pada Uncle Sam sambil memperkenalkan perempuan yang berdiri disebelahnya.
"Samuel Freeman, Miss Simons!" sahut Uncle Sam menyebut namanya pada dokter wanita itu.
"Halo, Mr. Freeman! Saya Grace," sambut dokter Simons dengan ramah.
"Oh, ya, kenalkan ini temanku Dexter Valentino Romano, kekasih keponakanku yang terbaring di sana!" ucap Uncle Sam memperkenalkan Dexter yang duduk disamping Elle.
Dexter hanya mengangguk kecil dengan wajah datar andalannya. Dokter Peter dan Dokter Grace ikut mengangguk pelan menyapa Dexter yang dingin dan datar.
"Wow, Mr. Romano! Suatu keberuntungan bertemu dengan pengusaha hebat seperti Anda!" puji Dokter Peter yang ditanggapi datar oleh Dexter.
Uncle Sam geleng-geleng melihat sikap Dexter yang datar, dingin dan kaku pada orang lain. Dirinya tidak sadar jika ia juga seperti itu pada orang-orang di luaran sana.
"Dokter Simons, tolong periksa keponakanku! Dia tiba-tiba saja pingsan dan mengigau dalam tidurnya sambil menangis," pinta Uncle Sam dengan nada khawatir.
"Akan saya lakukan, Mr. Freeman!" jawab Dokter Grace dengan ramah.
Ia meminta izin pada Dexter untuk memeriksa Elle, namun karena Elle tidak melepaskan pegangan tangannya pada Dexter, dokter Grace memeriksa Elle dengan Dexter di samping Elle.
"Mr Freeman, apa keponakan anda pernah mengalami trauma? Atau pernah mengalami kejadian yang tidak mengenakan?" tanya Dokter Grace dengan wajah serius.
"Apa maksudmu, Dokter Simons? Keponakanku tidak pernah mengalami trauma atau kejadian yang tidak mengenakan? Selama ini ia baik-baik saja dalam pengawasan ku," bantah Uncle Sam sambil menanyai balik dokter tersebut.
"Maaf jika apa yang saya katakan membuat Mr Freeman dan Mr Romano tersinggung. Melihat dari respon tubuh dan kondisi fisiknya, dugaan saya keponakan Anda mengalami semacam trauma, sehingga terbawa dari alam bawah sadarnya. Saya menyarankan agar membawa Nona ke psikiater untuk mengobati traumanya. Bisa saja ia baik-baik saja saat bangun, namun tidak dengan kondisi mental dan jiwanya. Itu menurut dugaan saya, karena dilihat dari fisiknya juga Nona tidak baik-baik saja," ucap Dokter Grace yang mana membuat Uncle Sam dan Dexter saling berpandangan.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Cha Sumuk
Bagus ceritanya tp kok lemah MC ceweknya ah
2024-12-04
0
YuWie
tho..rung2 wis lemah
2024-08-23
0
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘okkk
2024-07-07
0