BAB 13

Sampailah Andini dan Bunga di kantor polisi.

Andini  masuk kerungan pelaporan, sekarang yang menggendong Bayi Arshaka Bunga, Bunga menunggu di luar.

" Sialakan duduk Mba? Ada yang bisa saya bantu?" ucap Pak polisi

" Begini Pak, nama saya Andini, saya ingin melaporkan, suami saya yang bernama Andrian Wiratmaja hilang, sudah 7 hari tidak pulang kerumah." ujar Andini dengan duduk berhadapan dengan Pak polisi

" Ada fotonya Mb? kapan terakhir keluar rumah jam berapa? dan kemana perginya?" tanya pak polisi mulai mengintrogasi

" 7 hari yang lalu Pak, sekitar pukul 20.55, suami saya izin pulang kerumah orang tuanya, tapi sampai sekarang suami saya nggak kunjung pulang Pa, ini foto suami saya Pak." ucap Andini dengan memperlihatkan foto sumainya.

" Pulang kerumah orangtuanya? Mba sudah mencoba mencari dirumah orangtua nya," ucap Pak polisi memastikan

Andini menggelengkan kepalanya, " Belum Pa, saya tidak tau alamat orangtua suami saya Pa, karena pernikahan kami tidak direstui oleh orangtuanya, tapi saya yakin, suami saya tidak di rumah orangtuannya Pak,  mohon bantu saya untuk mencari suami saya Pak, saya habis melahirkan 6 hari yang lalu dan anak saya membutuhkan Ayahnya Pak." ujar Andini meminta bantuan polisi.

" Jangan - jangan suami Mba memang berniat untuk melarikan diri dari Mba lagi." ujar Pak Polisi malah menyepelekan dan menuduh

" Pak suami saya, bukan orang yang seperti itu, suami saya orang yang sangat bertanggung jawab, saya yakin ada sesuatu hal yang terjadi dengna suami saya Pak, karena sebelum suami saya pergi, ada orang  menelpon suami saya, ternyata suruhan mertua saya." ujar Anadini dengan meneteskan air mata.

Pak polisi menarik nafas panjang, mencoba menerima laporan dari Andini.

" Baik Mba, laporan Mba kami terima dalam waktu 24 jam kami akan membantu untuk pencarian suami Mba, dengan menempel foto suami Mba, dan menyebarkan foto suami Mba di media sosial masuk ke pencarin orag hilang, mohon Mba agar bersabar dan banyak berdoa ya, agar suami Mba cepat ditemukan ujar Pak polisi mencoba meenenangkan.

"Baik Pak terimaksih banyak, saya permisi, Pak." ucap Andini meminta izin untuk kelur dari ruangan

" Iya Mba, sama- sama."ujar Pak Polisi.

Andini keluar dari kantor polisi dan menghampiri Bunga dan Bayi Arshaka, untungnya Bayi Arshaka masih terlelap tidur.

" Gimana Ndin,?" tanya Bunga.

" Udah buat laporan aku Ung, polisi akan membantu untuk mencari Mas Andira lewat media pencarian orang hilang."ujar Andini.

" Iya Ndin, semoga Andrian cepet ketemu ya." ucap Bunga.

" Iya Ung, yuk kita pulang Ung." ajak Andini dengan mengambil Arshkaa di gendongan Bunga.

" Iya Ndin,kok pulang Ndin?, emangnya nggak jadi kerumah sakit?" tanya Bunga.

" Oh iya, jadi Ung, aku mau kontrol luka jahitanku dulu." ucap Andini.

" Iya Ndin." ucap Bunga

Mereka bertiga masuk ke dalam mobil, Bunga mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke Rumah Sakit Harapan Prima, Amdini akan kontrol post cesar untuk meliht kondisi luka

Sampailah mereka di Rumah Sakit Harapan Prima, Andini akan masuk Rumah Sakit sementara Bunga dan Bayi Arshaka menunggu di dalam mobil jam menujukkan pukul 12.50 sebelumnya Andini sudah mendaftr telebih dahulu lewat aplikasi Rumah Sakit dan mendapkan nomer urut 01.

" Ung titip Arshaka ya, habis dari poli kandungan aku mau ke ruang NICU sebentar ya Ung mua jenguk Arsyla sebentar." ujar Andini berpamitan

" Iya Ung, nggak Papa, aku tunggu di mobil aja ya, nggak sampe 1 jam kan?" tanya Bunga.

" Nggak kok Ung," ucap Andini dengan keluar dari mobil Bunga.

Andini menuju ke poli kandungan, sampailah Andini di poli kandungan, dan ternyata berbarengan dengan datangnya dokter Naila SpOG.

Karena Andini mendapatkan urutan pertama, Andini dipanggil oleh asisten dokter Naila untuk masuk ke ruang pemeriksaan.

" Assalamulikum dok, " ucap Andini memberi salam

" Wa alaikumsalam bu," jawab dokter Naila menjawab salam dari Andini

Andini langsung duduk di depan meja konsultasi berhadapan dengan dokter Naila

" Bu Andini gimana ada keluhan atau tidak selama di rumah?" tanya dokter Naila.

"Hanya sedikit nyeri saja dok." ujar Andini.

" Kalau begitu, langsung saya priksa saja ya Bu, saya mau USG dan mau liat luka oprasinya, mari berbaring Bu." ajak dokter Naila.

"Baik dokter." ucap Andini segera mengikuti perintah dokter Naila.

Andini sudah berbaring di ranjang pasien, dokter Naila sudah siap akan melakukan pemeriksaan dengan di bantu Bidan jaga poli kandungan.

" Bu Andini hasil USGnya bagus ya Bu, rahim ibu sudah mulai kembali normal tidak ada tanda adanya perdarhan di dalam rahim, dan luka oprasinya juga bagus ya bu, tidak ada tanda- tanda infeksi, ini kami ganti perban anti air dengan perban yang biasa ya Bu, nanti kalau dirumah Ibu  cukup di ganti sehari sekali dan lanjutkan makan makanan yang mengandung tinggi protein ya Bu, suami ibu tidak ikut ya, nanti beri tahu suaminya ya Bu, agar ibu tidak melakukan perkerjaa yang terlalu berat terlebih dahulu, untuk proses pemulihan luka oprasi Ibu, " ujar dokter Naila yang sekarang posisinya duduk berhadapan dengan Andini.

"Alhamdullilah baik dok, terimakasih banyak ya dok, untuk bantuanya, saya permisi keluar dok, Assalamulikum." ucap Andini yang keluar dari ruangan priksa dokter Naila.

" Iya Bu, hati - hati." ucap dokter Naila, dokter yang sangat ramah, lembut dengan pasiennya dan baik hati, tidak heran pasiennya sangat banyak.

Andini langsung menuju ke ruang NICU untuk menemui putri kecilnya.

Andini teringat ucapan dokter Naila yang mengatakan dirinya tidak boleh melakukan pekerjaan berat terlebih dahulu sampai kondisi tubunhnya benar - benar pulih, tapi kalau bukan dirinya sendiri yang mengerjakan sumuanya mau siapa? Andini semakin sedih jika mengingat suaminya.

Sampailah Andini di ruangan NICU, dan langsung menghampiri putri kecilnya, kali ini Andini tidak membawa stok asi untuk putri kecilnya di karenakan asinya semakin hari semakin seret kekuarnya, karena banyak pikiran yang melanda di tambah asupan nutrisi yang Andini konsumsi kurang.

Kondisi putri kecilnya semakin stabil.

" Sus, anak saya kan udah nggak di pasang selang oksigen dan selang infus ya Sus, terus kemungkinan bisa pulang kapan Suster?" tanya Andini kepada suster yang berjaga.

" Tadi dokter sudah visit Bu, hari ini di observasi jika Bayi ibu sudah tidak ada keluhan sama sekali besok diperbolehkan pulang, besok kalau dokter sudah visit dan Bayi ibu kondisinya stabil  sudah di perbolehkan pulang dengan dokter penanggung jawab, Ibu kami hubungi." Papar perawat jaga ruang perinatalogi.

" Iya Sus, terimaksih." ucap Andini sambil menyusui putri kecil nya.

" Sayang Bunda anak manis, semoga besok Arsyla bisa pulang ya sayang." ujar Andini, kali ini Andini tidak meneteskan air matanya, semakin hari Andini belajar untuk semakin kuat dan bisa menerima semua keadaan yang menimpa dirinya.

Terpopuler

Comments

Bilqies

Bilqies

akhirnya baby arsyla udah dibolehkan pulang

2024-05-16

0

Bilqies

Bilqies

semangat terus Andini

2024-05-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!