BAB 6

Pak Wiratmaja memutuskan  agar Andrian dirujuk ke rumah sakit di singapore yang fasilitasnya lebih memadai, Pak Wiratmaja berharap agar Andrian segera sadar dari koma nya

" Bagaimana Pak, apa sudah ada keputusan?" tanya Perawat jaga HCU

" Iya Mas, saya ingin anak saya di rujuk ke singapapor saja." ucap Pak Wiratmaja.

" Baik Pak, kami akan persipakan terlebih dahulu ya Pak,  mohon ditunggu." ujar perawat jaga HCU

" Iya Mas," ucap Pak Wiratmaja yang kembali duduk.

**

Semantara Andini dan Bunga masih telelap tidur, wajah mereka terlihat sangat kelelahan terutama wajah Andini. Mereka berdua terbangun akibat ada yang mengetuk pintu.

Tok..

Tok..

Pintu tidak di kunci pramusaji Rumah Sakit menghantarkan makanan untuk Andini

" Permisi Mba, ini makananya," ucap Pramusaji.

" Iya Mba, makasih ya," ujar Andini dan Bunga.

" Ndin makan ya gue suapin, kaki kamu udah bisa ditekuk kan?" tanya Bunga.

" Udah bisa Ung, maaf ya Ung kalau banyak ngrepotin kamu, makasih banget pokoknya, aku nggak tau, kalau nggak ada kamu gimana jadi nya aku." ujar Andini

" Iya Ndin,  kan aku udah bilang kamu nggak ngrepotin Andini, aku jadi inget waktu di panti, aku sakit kamu yang ngurusin aku, sampe kamu ikut nggak tidur." ujar Bunga

" Masih inget aja sih Ung," ucap Andini dengan mengunyah makanan yang di berikan oleh Bunga

" Iya lah Ndin, kebaikan orang yang uda bantuin aku, bakal aku inget terus." ujar Bunga

Andini tersenyum, Andini bersyukur masih punya sahabat seperti Bunga yang selalu ada untuknya.

Andini sudah selesai sarapan, Perawat membawa bayi  Andini keruangan Andini untuk di rawat gabung.

Tok..

Tok..

Perawat perinatalogi, masuk ke kamar Andini yang tidak di kunci.

"Permisi Ibu, ini bayi pertama Ibu ya, bayi Ibu  kondisinya stabil, dokter anak menyarankan untuk rawat gabung dengan Ibunya, Ibu boleh langsung menyusui bayi Ibu." ujar perawat perinatalogi sambil menyerahkan bayi, dan mengajarkan teknik menyusui yang benar.

" Iya Suster, bayi saya yang ke dua mana Suster?" tanya Andini

"Bayi  Ibu yang kedua masih kami observasi Bu, kondisinya belum stabil, Ibu boleh kalau mau melihat dan masuk keruang NICU." ucap perawat Perinatalogi.

" Iya Suster, makasih ya sus."ucap Andini

" Iya Bu, saya permisi keluar ya Bu." ucap perawat perinatalogi.

" Iya Sus." ucap Andini dan Bunga.

Bunga langsung mengendong  bayi pertama Andini,

Sementara Andini malah terlihat murung dan bersedih, Bunga mengendong bayi Andini dan mendekatkannya ke Andini.

" Andini, bukanya seneng, kok malah nangis sih Ndin, liat nih jagoan kamu, lucu banget." ucap Bunga

" Bukanya aku nggak seneng Ung, tapi aku masih kepikiran sama anak keduaku, waktu lahir emang nggak langsung nangis, aku jadi khawatir sama kondisinya, ditambah sampe sekarang Mas Andrian nggak ada kabar." ucap Andini yang sangat lesu, dan mencoba untuk semangat setelah melihat dan mencium anak pertamanya.

" Ndin, yang terpenting sekarang pulihin dulu kondisi kamu, masalah Andrian nanti difikirin lagi setelah kamu keluar dari rumah sakit ini. Dan untuk bayi kedua kamu, kamu jangan khawair kan udah ada dokter yang profesional yang menangani,  cukup kita doakan saja semoga kondisinya bayi kedua kamu  cepat stabil. Ndin liat bayi kamu yang pertama, lucu banget kan, aku tau pasti banyak banget yang lagi kamu pikirin tapi inget, bayi kamu butuh Ibunya, jadi kamu harus kuat ya." ujar Bunga menasehati.

" Iya Ung, aku kuat kok Ung, semuanya udah aku serahin ke Allah." ucap Andini

" Nah gitu dong, Andini yang aku kenal itu kuat, Allah nggak akan memberi cobaan kepada hambanya melebihi batas kemapuan umatnya." ucap Bunga

" Iya Ung, makasih ya Ung, udah selalu support, tanpa kamu mungkin aku nggak bisa sekuat ini." ucap Andini, mereka berdua kembali berpelukkan.

" Iya Ndin, oh iya si kembar mau kamu kasih nama siapa Ndin?" tanya Bunga.

" Usah dari.jauh - jauh hari disiapin sama Mas Andrian nama buat si kembar Ung. Bayi pertamaku Arsaka Nalendra Putra Andrian dan bayi keduaki

Arsyla Naila Putri Andrian Ung." ucap Andini tak sengaja teringat kembali dengan suaminya, begitu rindunya Andini dengan suaminyaw, yang entah dimana sekarang.

" Nama yang bagus." ucap Bunga..

**

Semantara Andrian sudah siap untuk dirujuk ke rumah sakit di singapore, menggunakan jet pribadi Pak Wiratmaja, semua sudah dipersiapkan. Sampailah Andrian beserta alat yang menempel di badannya dan 1 dokter beserta 1 perawat khusus atas permintaan Pak Wiratmaja, yang ikut menemani Andrian untuk di rujuk ke singapore. Sekitar 3 jam mereka sampai di bandara singapore dan langsung kerumah sakit khusus  bedah syaraf di singapore. Andrian sampai dirumah sakit,  dn langsung di masuk kan keruang HCU yang ada di rumah sakit, Andrian akan direncanakan operasi ulang, agar kondisinya lebih membaik.

Penuh dengan pertimbangan, Pak Wiratmaja memilih dan memutuskan agar Andrian dirujuk kerumah sakit di singapore, karena di singapore selain fasilitasnya lebih baik, Pak Wiratmaja juga mempunyai Apartemen di Singapore. Pak Wiratmaja sedang menunggu jadwal operasi yang akan di lakukan 1 jam lagi.

" Om, gimana kondisi Kak Andrian?" tanya Bagus sambil duduk di samping Pak Wiratmaja.

" Kondisi Andrian belum stabil Gus, doakan saja biar Kakak mu segera pulih." ujar Pak Wiratmaja.

" Iya Om, Bagus doakan semoga operasi kak Andrian bisa berjalan lancar, Mama belum bisa kesini Om, masih meeting." ucap Bagus.

" Iya Gus," ucap Pak Wiratmaja.

1 jam berlalu Andrian keluar dari ruang HCU menuju keruang operasi dan akan dilakukan oprasi ulang.

Bagus  anak dari adik Pak Wiratmaja, yang sudah meninggal karena penyakit jantung, Bagus tinggal di singapore bersama Ibu nya, Pak Wiratmaja memang sangat gelisah ia sangat takut dengan kondisi yang akan terjadi kepada Andrian.

Andrian sudah masuk keruang operasi dan akan dilakukan tidakan operasi ulang, diharapkan Andrian setelah dioperasi tidak mengalami koma.

Pak Wiratmaja sangat gelisah, dari awal Andrian masuk ke ruang operasi hanya mondar mandir di depan kamar operasi,  Pak Wiratmaja sangat khawatir akan kondisi Andria, sampai - sampai tidak sempat makan, 4 jam berlalu operasi Andrian berjalan dengan lancar dan Andrian langsung di pindahkan keruang HCU.

**

Waktu menunjukkan pukul 16.00 setelah 12 jam pasca operasi, Keteter yang tadinya terpasang sudah dilepas oleh bidan jaga, Andini juga sudah diperbolehakan untuk berjalan.

Andini berniat untuk menjenguk anak keduanya yang Andini beri nama Arsyala Naila Putri Andrian keruang NICU, Andini meminta bantuan bidan jaga untuk mengantarkannya ke ruang NICU sementara Bunga menjaga Arshaka.

" Ung, titip Arshaka dulu ya, aku mau jengung Arsyla dulu," ucap Andini

" Iya Ndin tenang aja, Arshaka aman sama aku," ujar Bunga

" Iya Ung, aku tinggal dulu ya." ucap Andini sambil di dorong keluar oleh bidan jaga menunju ruang NICU.

sampailah di ruang NICU, perawat memberi tahu, Arsyla masih di infus dan masih terpasang oksigen, karena kondisinya yang belum stabil.

Andini tak kuasa menahan tangisnya, air matanya menetes membasahi pipi, melihat putri kecilnya berbaring lemah di inkubator dan di pasang infus juga terpasang selang  oksigen di hidungnya yang mungil.

Terpopuler

Comments

Bilqies

Bilqies

untung ada bunga ya yang selalu menemani andini kemana mana...

2024-05-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!