Pintu terbuka menampilkan sosok wanita cantik dari ras Succubus. Ia memiliki rambut hitam sebahu mengenakan long dress berwarna sama dengan penampilan menggoda, anehnya tanduk, sayap dan ekornya berbentuk hati menjadikannya lebih sempurna dalam segi penampilan.
Untuk alasan tidak aku ketahui Keysa tidak lagi berdiri di dekatku melainkan di belakang wanita tersebut.
"Um, Keysa?" tanyaku ragu.
"Jika Succubus ini macam-macam, aku akan langsung mencekiknya dengan tali ini."
Si wanita tampak gemetaran.
"Keysa kurasa kamu harus segera menghentikan candaanmu."
"Yah, baiklah."
Keysa akhirnya kembali ke tempatnya semula dan aku mulai membaca dokumen soal wanita di depanku.
"Jadi nona Sara, Anda pemimpin Succubus dan juga pernah bekerja di berbagai tempat hiburan malam dari ilegal sampai legal."
"Benar pangeran, beberapa bangsawan terkadang menyewa jasa kami juga untuk mendapatkan mimpi-mimpi tertentu."
"Aku pikir aku tidak ingin menyingung hobi seseorang mari lewati yang terjadi dan langsung ke intinya, kamu mungkin sudah tahu bahwa tidak akan ada bisnis seperti itu.. aku ingin bertanya apa tidak masalah jika Succubus tidak mengisap energi kehidupan dari pria."
Sara tampak mengalihkan pandangannya tampak ragu sebelum menjawab.
"Sesungguhnya kami bisa hidup seperti manusia pada umumnya, hanya saja terkadang bisa mengambil sedikit energi kehidupan pria bisa memberikan rasa kebahagiaan tertentu."
Aku tersenyum masam sedangkan Keysa masih waspada. Alasan Succubus memilih untuk tinggal di kota ini karena kota ini berada di perbatasan dan tidak terlalu disorot di muka umum, sebuah tempat sempurna jika di dalamnya juga tidak memiliki diskriminasi.
"Jika kamu setuju dengan peraturan kami, tidak ada masalah untuk mengizinkan kalian tinggal."
Sara menggenggam tanganku dengan mata penuh rasa terima kasih.
"Aku akan melakukan apapun sebagai ucapan terima kasih, kita bisa xxx dan xxx, lalu xxx sepanjang xxx."
"Aku akan senang jika kamu melepaskan tanganku," balasku lemas.
Itu karena aku merasakan hawa membunuh dari belakangku.
Selanjutnya adalah Siren yang memiliki penampilan seperti manusia pada umumnya namun memiliki telinga menyerupai sirip ikan, di depanku lagi-lagi adalah wanita dewasa dengan rambut biru sepinggul serta berpenampilan cantik seperti orang-orang sebelumnya, tentu saja kecuali Dwarf yang merupakan pria berjenggot.
Namanya Wiz.
"Anu, apa boleh kami tinggal di sini?"
"Secara umum boleh saja, tapi apa kalian bisa hidup tanpa air dalam waktu lama?"
"Kalau ada bak mandi seharusnya baik-baik saja."
Keysa menambahkan.
"Bukannya kalian lebih nyaman tinggal di laut seperti sebelumnya."
"Bagaimana mengatakannya, laut itu jadi tampak membosankan. Tidak seperti di daratan ada banyak makanan, pakaian dan sebagainya karena itulah."
"Aku bisa mengerti itu, kurasa pangeran kita bisa membuat kanal-kanal luas di antara tiga distrik yang sedang dibangun itu akan memudahkan mereka bisa berenang di sana dan bagus untuk menarik wisatawan dari luar juga."
"Aku pikir begitu."
"Kalian benar-benar baik, kami memang tidak salah datang kemari."
Singkatnya kami hanya bersimpati pada ras Siren dan berfikir memberikan mereka kesempatan untuk menjalani hidup lebih baik.
Yang terakhir adalah Harpy yang diwakilkan oleh wanita berambut putih dan sayap putih di punggungnya.
"Namaku Berlina jika tidak keberatan."
Aku dan Keysa langsung menyetujuinya, Harpy sendiri adalah manusia setengah burung dengan bagian tangan merupakan sayap dan kaki burung sisanya terlihat seperti manusia, dengan penampilan seperti itu sudah jelas sulit untuk mereka hidup di luar sana.
Dengan ini setiap ras yang bergabung ke kota Ausen telah dikonfirmasi, menjadi kota ini memiliki tiga distrik, di antaranya.
Distrik utama yang dihuni manusia.
Distrik dark-elf dan terakhir distrik campuran, aku jelas harus melaporkannya pada ayahku, dia jelas akan terkejut setelah mendengarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
MR LA
kok malah jadi penampungan orang🤨
2024-05-10
0