Wajah cantik, rambut perak berkilau, mata bulat sempurna, hidung mancung, bibir merah merona, dada besar, kulit putih serta pakaian lebih mengutamakan keterbukaan.
Itulah bagaimana gambaran dari high elf yang duduk di depanku.
"Apa aku masih kurang baik untuk Anda pangeran."
Keysa yang repot-repot menemaniku menatapku dengan tatapan menakutkan.
"Apa yang nona Seriel katakan."
"Itu... soal kami tinggal di kota Anda."
"Aku akan lebih berterima kasih jika Anda sedikit mundur untuk tidak dengan sengaja menunjukkan dada Anda."
"Maaf atas ketidaksopanannya."
Benar-benar mengerikan, apa beginilah cara wanita melakukan negosiasi di zaman sekarang.
"Pertama aku ingin bertanya bagaimana kalian ras lain bisa berkumpul di sini dan tahu bahwa aku bisa menerima siapapun tinggal di kotaku asal mereka memenuhi persyaratan."
"Itu semuanya dari para dark elf, sesungguhnya kami juga lari dari serangan naga bencana, beruntung bahwa kami menemukan pulau terisolir dari daratan utama benua hingga kami bisa tidak terlibat dengan masalah."
"Dengan kata lain awalnya kalian semua berada di pulau yang sama."
"Benar."
Meski aku menanyakan hal sama ke yang lainnya jawabannya tetap sama, walau begitu aku akan mengatakannya nanti.
Aku membaca dokumen dan sepertinya hanya ada sedikit high elf dan elf yang dibawa Seriel walaupun ada yang lebih rendah lagi setelahnya, seharusnya tidak masalah dengan membuat mereka tinggal di distrik manusia namun itu akan membuat kecemburuan dari dark elf jadi hal demikian jelas tidak disarankan.
"Semuanya ada sekitar 100 orang, terdiri dari pria tampan dan juga wanita cantik, kami tidak keberatan mendirikan rumah hiburan malam atau sebagainya."
"Hal seperti itu yang tidak akan aku izinkan, aku tidak ingin citra kotaku jadi rusak karena kalian."
"Itu artinya peraturan ini juga berlaku pada Succubus."
"Mereka mungkin tidak nyaman tapi aku benar-benar tidak menginginkan hal itu ada."
"Ah begitu, di sisi lain... apa itu artinya kami bisa tinggal di wilayah ini?"
"Kalian bisa tinggal, tapi kemungkinan kalian harus berbagi wilayah dengan ras yang ada di luar."
Jelas sekali aku tidak bisa memberikan pengecualian setelah dark elf.
"Itu tidak masalah."
"Lalu apa ada diskriminasi jika half-elf muncul?"
"Pangeran tahu banyak bahkan tentang kami juga."
"Bukannya hanya pengetahuan umum."
Seriel yang sepenuhnya percaya padaku menganggukkan kepalanya.
"Di masa lalu mungkin seperti itu tapi di zaman sekarang lain ceritanya, kami ras yang terancam punah kurasa soal setengah elf kami tidak memikirkannya lagi, kami akan menyambut soal pernikahan dengan manusia."
"Senang mendengarnya."
Tidak seperti dark elf mereka bisa melahirkan seorang anak terlepas dari ras berbeda. Aku senang dia memiliki pemikiran terbuka.
Selanjutnya adalah dwarf yang merupakan pria kecil bertubuh cukup kuat serta jenggot dan rambut pendek bernama Rigul.
Ceritanya sama seperti high elf sebelumnya.
"Jumlah kalian paling sedikit yah."
"Mereka memutuskan untuk tetap bertahan melawan naga, karena itulah.."
Aku bisa menebak yang terjadi selanjutnya, hanya 20 orang yang masih hidup.
"Jika diizinkan tinggal, aku akan memajukan kota ini dengan peralatan yang kami buat, kami menjaminnya."
Bagiku itu terdengar menjanjikan.
"Sejujurnya aku membutuhkan banyak senjata serta peralatan pertanian, jika kalian bisa membuatnya dengan jumlah banyak aku sangat terbantu."
"Soal itu serahkan pada kami, ngomong-ngomong pangeran, aku dengar ada tidak akan memunculkan hal seperti hiburan malam di kota ini, tapi apa itu termasuk bar."
"Dari yang aku dengar dwarf suka minum yah."
"Anda sepertinya tahu kebiasaan kami haha "
"Hal itu tidak dilarang jadi kalian bisa minum saat ketika tidak bekerja."
"Terima kasih banyak."
Dua ras sudah dipastikan diterima, selanjutnya adalah yang ingin aku hindari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments