Selagi mengintip Keysa yang kembali membersihkan buku-buku, aku memikirkan langkah yang harus aku ambil. Dalam rute kehidupan sebelumnya saat ini, aku akan dimasukan ke dalam akademi dan belajar di sana selama empat tahun bersama orang-orang yang sebelumnya membunuhku.
Memang benar aku sudah tahu apa saja yang akan terjadi saat aku memasuki tempat itu, meski demikian itu bukan berarti aku bisa mengelak dari semuanya hingga memancing eksekusiku di masa depan nanti, satu hal yang pasti aku harus memilih rute baru untuk menanggulanginya.
Sejak masuk ke dalam Akademi aku tidak benar-benar menyukainya, ada beberapa hal yang pasti bahwa peraturan di sana melarang siapapun membawa pelayan dan hidup di antara masyakarat bawah, menengah dan atas.
Tidak ada diskriminasi hanya saja akulah orang jahat di sana yang membuat seluruh sekolah memusuhiku, bukannya ingin sombong hanya saja aku memiliki pengetahuan di atas orang normal serta kemampuan sihir juga berada jauh dari penyihir kerajaan.
Harus diakui kemampuanku sangatlah curang. Jika orang menyebutku sebagai penguasa last boss itu sama sekali tidak ada salahnya.
Bagian bawah Keysa mulai kelihatan dan aku segera menggunakan sihir untuk membuatnya menyadarinya.
"Menusuk seorang gadis dari belakang benar-benar tidak sopan."
"Kamu sengaja memperlihatkannya bukan."
"Hehe ini amanat dari mendiang ibu Anda, bahwa aku harus bisa membuat Anda kehilangan kendali, di masa depan nanti tolong rawat kucing ini dengan baik."
"Kau yakin mengatakan hal seperti itu, Keysa itu cantik aku bisa menjamin kamu bisa menemukan seorang yang lebih baik dariku di masa depan nanti."
Keysa mengembungkan pipinya lalu berjalan padaku sangat dekat hingga aku meringkuk di kursi, dia terlihat sangat marah.
"Pangeran tolong jangan menilai diri Anda begitu rendah, bagiku tidak ada yang lebih baik dibandingkan Anda.. aku sudah mengenal Anda dari kecil saat yang mulia ratu membawaku ke istana jadi aku lebih tahu dari siapapun."
Aku ingin sekali menyangkalnya, lagipula akulah yang membiarkannya terbunuh saat itu. Aku tidak pantas menerima pengakuan seperti itu.
"Nah Keysa, aku memiliki sebuah hal yang harus aku katakan."
"Heh, apa itu? Tunggu hatiku belum siap."
"Dadamu terlalu besar untuk tubuhmu."
Dan ia memukuliku beberapa kali.
"Aku cuma bercanda, aku berniat untuk tidak pergi ke akademi."
"Eh itu artinya?"
"Dipikirkan lagi akademi bukan tempat yang cocok untukku dan juga aku ingin lebih banyak menghabiskan waktu denganmu."
"Ah."
Wajah Keysa memerah hingga ia berusaha menyembunyikannya dengan berbalik.
"Curang karena mengatakan hal memalukan dengan wajah serius."
Ini adalah perasaanku sesungguhnya, selain memutuskan untuk tidak terlibat dengan orang-orang yang membunuhku aku ingin menjalani hidupku dengan lebih baik dalam pengulangan ini.
Tekadku sudah bulat.
Setelah aku melaporkan semuanya pada ayahku, dia duduk dengan wajah sakit dan kening sedikit berkedut.
"Kau benar-benar ingin pergi ke kota perbatasan."
"Iya, tolong izinkan aku pergi."
"Kenapa tiba-tiba, kota itu memiliki kehidupan yang sulit ayah tidak bisa membiarkannya."
"Tidak masalah, aku akan melakukan apapun untuk membuat kota itu hidup kembali."
Ayahku tampak terkejut namun di lubuk hatinya dia jauh terlihat lebih lega, tidak seperti sebelumnya aku di matanya mungkin lebih dewasa.
"Begitu, jika itu keputusanmu aku mengizinkannya. Adikmu mungkin akan sedih bisakah tunggu sampai ia kembali."
Yang dimaksud ayahku adalah adik dari ibu berbeda, dia memiliki kepribadian seperti matahari namun sesungguhnya aku sulit mengatasinya.
"Tidak, kemungkinan dia akan ikut."
"Benar juga, ayah sedih... dibandingkan ingin menikahi ayahnya, putriku malah ingin menikahi kakaknya.. aku terluka."
"Yah itu hanya cita-cita seorang gadis di usianya, saat besar dia juga akan berubah."
"Niel kau tampak berubah, apa terjadi sesuatu padamu? Seperti hal menakutkan?"
Aku menggelengkan kepalaku sebagai balasan, selain kematian tidak ada yang lebih menakutkan.
"Kalau begitu aku akan pergi besok."
"Aku mengerti."
"Dan juga saat berpergian pastikan untuk selalu membawa pengawal."
Aku meninggalkan saran itu untuk masa depan nanti, saat itu ayahku mati dibunuh oleh para penyerang jika bisa mencegah hal itu aku akan senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments