"I-itu, hanya kebetulan."
Sudah aku duga, gadis suci sering digambarkan sebagai gadis sempurna. Namun aku yakin dia hanya gadis bodoh.
Aku hanya perlu memberikan tatapan intens dan gadis suci akan secara mudah merasa bersalah, dalam hitungan detik dia memerosotkan bahunya lemas.
"Aku mengaku, aku mengikuti pangeran sejak lama."
Aku sudah tahu itu, yang aku kupikirkan hanyalah alasannya, ketika menanyakannya lebih lanjut gadis suci berubah memerah.
"Bagaimana mengatakannya, aku sedikit malu?"
"Lanjutkan."
Aku berkata dengan nada datar tanpa mengubah ekspresiku.
"Saat melihat pangeran, ada sebuah debaran tertentu yang aku rasakan di sini... itu sebuah perasaan yang sangat menganggu namun nyaman untuk dirasakan."
Orang pasti akan menganggapnya seperti jatuh cinta, tapi aku tahu bagaimana orang ini hidup, itu bukan cinta melainkan perasaan bergairah.
"Karena itulah..."
Dengan panik dia membungkukkan badannya selagi mengulurkan tangannya.
"Tolong pelihara aku sebagai budakmu, pangeran."
Aaaaaargh.
Aku berteriak di dalam hatiku, sudah kuduga hal ini tetap terjadi. Di kehidupan sebelumnya saat para pahlawan menyerang kastilku orang ini mengatakan hal sama, bahkan entah aku ataupun pahlawan yang membantunya juga tercengang.
Nih orang kepalanya sudah miring, tapi entah kenapa malah yang paling kuat.
"Aku akan melakukan apapun yang kamu inginkan, membuka paha juga aku bersedia."
Aku merasakan tatapan pembunuh muncul di belakang punggungku, tanpa perlu mengkonfirmasi siapa yang ada di sana aku sudah yakin siapa orangnya.
"Pangeran sepertinya melakukan hal tidak senonoh di belakangku, padahal Anda tidak ingin menyentuhku. Dan terlebih seorang gadis suci... hmm pasti menyenangkan bermain-main dengannya."
"Ugh, Keysa aku bisa menjelaskannya... tenangkan dirimu, oke. Apa kalian sudah membelinya?"
"Mengubah topik tidak sama sekali membantu loh."
Aku melirik ke arah Gilbert dan ia mengalihkan pandangannya ke arah samping selagi menahan tawa.
Pada akhirnya aku diintrogasi oleh mereka di ruanganku.
Gilbert orang pertama yang membuka mulutnya.
"Ya ampun, ini tidak terduga... gadis suci tenyata bisa klepek-klepek pada pangeran, ini membuatku senang sekaligus sedih."
Bisa-bisanya orang ini bermain-main dengan api saat ini, jika itu perasaan jatuh cinta yang biasa itu akan lebih baik. Namun, gadis suci memintaku untuk merawatnya sebagai budak.
Keysa memegang tangan gadis suci dengan tatapan lembut.
"Kamu harus memperlakukan dirimu dengan baik, kamu ini gadis yang cantik di luar sana kamu pasti menemukan pria yang lain."
Gilbert membalas.
"Poligami tidak dilarang bagaimana jika kalian mulai sekarang berbagi pangeran."
Keysa melirik ke arahnya dan Gilbert langsung terdiam dengan tubuh gemetaran. Aku tahu dia mengatakannya dengan bercanda dan sekarang kau tahu kenapa aku lebih penurut pada Keysa dibandingkan pada ayahku.
"Maafkan aku... pangeran apa-apaan itu? Dia sangat menakutkan."
"Salahmu sendiri malah bermain-main."
Kami berbisik satu sama lain sebelum kembali mengalihkan pandangan ke arah pembicaraan para gadis.
"Meski poligami diizinkan tapi aku tidak terlalu suka karena itulah kamu harus mengerti."
"Aku hanya meminta menjadi hewan peliharaan pangeran."
"Itu lebih berbahaya, apa seorang pria akan baik-baik saja dekat dengan gadis cantik sepertimu?"
"Aku belum pernah dinodai tapi sepertinya kelihatannya menyenangkan."
Sekarang Keysa yang kesulitan dan melihat ke arahku dengan tatapan ikan mati.
Dia agak miring.
"Kau bisa mencari pria lain bukan."
"Jika itu pangeran itu akan baik-baik saja, lebih dari itu aku tidak ingin orang lain yang melakukannya."
Beatrice menjelaskan.
"Selama ini aku selalu diperlakukan dengan baik oleh semua orang bahkan dari masih kecil, tidak seperti kebanyakan orang aku tidak pernah tahu rasanya berlarian ke sana kemari ataupun melakukan hal bodoh bersama orang lain, tentu saja aku tidak pernah dimarahi juga.. ketika hidupku terasa sepi aku melihat pangeran, dia hidup berbeda sepertiku, meski dia diperlakukan baik dia tidak pernah menyesuaikan diri pada mereka, tetap kasar bahkan melakukan hal seenaknya tanpa ampun, karena itulah aku mengaguminya."
Keysa yang marah tiba-tiba memeluknya.
"Aku bisa mengerti perasaanmu, tapi untuk menjadi seorang seperti ini aku tidak menerimanya."
"Eh?"
"Orang peduli padamu karena kamu seorang gadis suci kan, tapi aku peduli sebagai seorang individu, aku tidak menerima kamu menjadi seorang budak atau hewan peliharaan seseorang, kamu akan tetap jadi orang bernama Beatrice."
"Itu..."
"Maksudku mulai sekarang kau bisa hidup sebagai dirimu dan mengabaikan soal gadis suci."
Air mata mengalir di wajah Beatrice saat Keysa memeluknya lebih erat.
Aku dan Gilbert memandang dengan pandangan hangat.
Keysa jelas memilih mengabaikan hal poligami untuk saat ini. Paling tidak gadis suci mendapatkan satu orang yang bisa disebut sebagai teman di dalam hidupnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments