Di bawah langit malam aku dan gadis suci Beatrice menghabiskan waktu untuk menatap cahaya bulan di atas kami.
Dia meregangkan tangannya seolah beban di pundaknya telah terangkat seutuhnya.
"Aku menyerah, Keysa benar-benar orang baik bahkan dia sangat mencintai pangeran hingga tidak sanggup untuk berbagi hati."
"Senang kamu akhirnya bisa mengerti."
Dia mengembungkan pipinya atas ejekan yang aku layangkan, untuk saat ini aku bisa melihat sisi berbeda seorang gadis suci sesungguhnya. Sama sepertiku, dia juga memiliki masalah di kehidupannya.
Gadis yang dianggap sebagai perwujudan kesempurnaan hanyalah gadis biasa pada umumnya, karena gelarnya Beatrice sama sekali tidak bisa hidup seperti yang dia inginkan. Aku tidak menduga bahwa ada waktu dimana aku sedikit bersimpati padanya.
"Besok pagi aku akan kembali ke akademi aku tidak ingin membuat mereka semua khawatir."
"Lalu apa kau akan tetap menjadi gadis suci?"
Beatrice memberikan jawaban yang tidak terduga. Dia menggelengkan kepalanya untuk mengkonfirmasi tindakannya.
"Aku sudah lelah dianggap seperti itu, aku akan keluar dari gereja dan memutuskan hidup seperti apa yang aku inginkan."
"Itu pasti sulit."
"Meski membutuhkan waktu tapi itu tidak mustahil bahwa ada gadis suci baru yang diangkat yang benar-benar menjadi seorang gadis suci, tentunya Dewi Arina cukup pengertian. Beliau juga cukup perhatian denganmu sesekali cobalah untuk memberikan sumbangan."
"Rasanya seperti aku dipalak oleh seorang dewi."
Beatrice membalasnya dengan mengembungkan pipinya.
"Dewi bilang kamu benar-benar tidak sopan padanya, dia bukan memalak tapi merampok katanya."
"Dia pasti sedang bercanda."
"Dewi tertawa."
"Setelah aku cukup banyak uang akan aku lakukan."
Kebanyakan negeri kerajaan manusia menyembahnya tidak terkecuali aku juga, kemungkinan dialah yang membuatku bereinkarnasi ke masa lalu.
Saat aku ditusuk aku hanya melihat sekilas wajah berbeda dari keberadaan gadis suci, senyuman itu lembut dan juga penuh perhatian.
"Terima kasih."
"Untuk apa?"
"Bukan apa-apa."
Jika saat itu bukan gadis suci yang membunuhku juga, aku tidak merasa bisa mendapatkan kesempatan kedua ini.
Aku, Keysa dan Gilbert mengantarkan kepergian gadis suci keesokan paginya.
Ladang dan rekontruksi kota sudah dilakukan hanya perlu waktu untuk menyesuaikannya, kesehatan penduduk juga sudah selesai kini mereka sendiri yang harus mencoba menjaganya dengan baik dengan tidak menunda makan lagi.
"Aku dan Gilbert akan berburu untuk persediaan stok sampai ladang bisa dipanen, sampai kami kembali sisanya aku serahkan padamu Keysa."
"Serahkan padaku, bolehkah aku mengambil asisten juga pangeran."
"Apa kamu punya seseorang yang bisa kamu rekomendasikan."
"Tentu saja, biar aku tunjukan."
Aku melirik ke arah Gilbert tapi jelas dia juga tidak tahu menahu soal itu. Ketika kami merasa penasaran akan orang itu kami berdua terkejut karena yang diperkenalkan oleh Keysa adalah seorang Dark Elf, seperti elf mereka memiliki penampilan cantik dengan telinga runcing namun memiliki kulit lebih gelap.
Yang diperkenalkan oleh Keysa memiliki rambut perak dengan mata merah ruby tubuhnya mungil seolah berumur sekitar 10-11 tahun.
"Aku menemukannya berkeliaran di sekitar kota jadi aku menangkapnya."
"Kamu menangkapnya yah?"
"Bukannya dia imut."
"Maaf sepertinya aku harus melaporkanmu karena penculikan."
"Eh?"
Gadis yang kami maksud menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak keberatan, lebih tepatnya aku sangat berterima kasih pada Keysa.. aku pergi dari desa hingga sampai kemari."
Aku bertanya pada Gilbert.
"Apa desa Dark Elf dekat dengan kota ini?"
"Aku tidak tahu pasti tapi ada rumor mereka hidup di dekat hutan Elmora."
"Bukannya itu tempat yang tidak layak ditempati."
"Soal itu?"
"Mari pergi ke sana sambil berburu."
Gilbert mengangguk mengiyakan. Aku akan tahu jika aku pergi ke sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments