Kejutan di Awal Bahagia

Pukul 2 siang, hujan sudah turun dengan sangat deras. Langit gelap dan cuaca terasa dingin.

Mila sedang keluar. Gelya sudah siap dengan celana jeans dan kaos putih berlengan panjang.

Zoran telepon. "Sayang, aku sudah di luar."

Gelya mengambil tas dukungnya. Ada 2 pasang pakaian yang ia masukan di sana.

Pak Tarno sudah menunggu di depan rumah dengan payung yang besar. Setelah Gelya mengunci pintu, ia pun segera masuk ke dalam mobil.

Zoran ternyata sudah duduk dalam mobil. Ia menggunakan mantel dengan penutup kepalanya. Gelya langsung memeluknya dan Zoran memberikan kecupan di dahinya.

"Kita berangkat, pak!" ujar Zoran. Ia kemudian menekan tombol yang ada di dekat pintu lalu tertutup lah pembatas antara ruang kemudian dan ruang penumpang. Zoran kemudian menyalakan lampu karena kaca jendela mobil menggunakan reuben yang sangat gelap.

"Canggih sekali mobilnya." kata Gelya.

"Ya. Aku memang merancangnya seperti ini sehingga jika terpaksa harus melakukan perjalanan saat matahari masih bersinar, tak akan membahayakan aku."

Gelya mengangguk. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Zoran. "Kamu benar ya, turun hujan yang sangat deras pada hal tadi pagi sampai siang, langit nampak sangat cerah."

"Langit tahu aku punya rencana indah bersamamu."

Gelya mengangkat kepalanya dan menatap Zoran. "Aku semakin penasaran."

"Tidurlah. Perjalanan kita akan memakan waktu hampir 3 jam."

"Kamu sendiri tak tidur?"

Zoran meminta Gelya menaikkan kakinya ke atas. Dan saat kaki Gelya sudah ada di atas, Zoran menekan sebuah tombol lagi dan jok tempat duduk mereka memanjang sehingga menutup lantai mobil yang ada.

"Ayo kita tidur!" ajak Zoran. Ia mengambil sebuah bantal yang besar dan meletakan di ujung jok mobil. Keduanya pun membaringkan tubuh mereka sambil Zoran yang memeluk Gelya dari belakang. Gadis itu pun mulai memejamkan matanya. Ia memang merasa mengantuk.

***********

Saat Gelya membuka matanya, ia sudah berada di sebuah kamar yang sangat besar dan kamar ini dihiasi bunga bernuansa putih.

Gelya perlahan turun dan ranjang dan tepat di saat itu Zoran masuk. Ia nampak sangat tampan dengan setelan jas berwarna hitam.

"Kamu sudah bangun?" tanya Zoran lalu memeluk kekasihnya dan mencium puncak kepalanya.

"Hari ini aku ulang tahun." ujar Zoran membuat Gelya terkejut. Ia mendorong tubuh Zoran perlahan dan menatap wajah pria yang sangat dicintainya itu. "Mengapa kamu tak mengatakan kalau kamu ulang tahun. Aku kan bisa menyiapkan hadiah."

Zoran membelai wajah Gelya. "Aku tak minta hadiah dalam bentuk barang. Hanya saja....." Zoran tiba-tiba berlutut di hadapan Gelya. Ia membuka sebuah kotak berwarna merah yang diambilnya dari dalam saku jasnya.

"Maukah kamu menikah denganku?"

Gelya terkejut. Tak menduga kalau Zoran akan melamarnya secepat ini. Sebuah cincin emas dengan berlian berwarna hijau berbentuk seperti bunga menghiasi bagian atasnya.

"Zoran.....!" Jantung Gelya berdetak sangat kencang.

"Kau mau?" Zoran terlihat begitu berharap.

"Tentu saja. Yes!"

Zoran segera memasukan cincin itu di jari manis Gelya. Ia kemudian berdiri dan langsung memeluk kekasihnya itu. "Terima kasih telah memberikan aku hadiah ulang tahun terbaik selama aku ada di dunia ini."

"Aku mencintaimu, Zoran."

Zoran mengecup bibir Gelya. "Aku juga mencintaimu, sayang."

"Kamu sudah gagah begini, memangnya kita mau kemana?"

"Aku ingin kita menikah malam ini."

"Ha?"

"Mungkin pernikahannya tak seperti pernikahan manusia pada umumnya. Maksudnya pernikahan kita akan tercatat secara resmi karena semua dokumen ku asli. Hanya saja, aku tak bisa menikah denganmu di siang hari, dimana kamu bisa mengundang semua orang."

Gelya menangis haru. "Ini gila. Bibiku pasti akan marah jika tahu yang sebenarnya. Tapi aku tak mau menolaknya. Aku mau menikah denganmu hari ini juga."

Zoran bernapas lega. Tadinya ia pikir kalau Gelya akan menolaknya.

"Sebentar!" Ia membuka pintu kamar dan masuklah 2 orang perempuan. Nampaknya mereka juga sudah dihipnotis oleh Zoran.

"Mereka akan membantumu berdandan. Aku tunggu di luar ya?" pamit Zoran.

Mata Gelya terbelalak melihat gaun putih yang dikeluarkan oleh salah satu penata rias itu.

Mulailah Gelya didandani. Gaun itu bentuknya sederhana namun sangat pas membungkus tubuh Gelya. Sebuah mahkota menghiasi kepalanya dan rambutnya yang di sanggul modern.

Sepatu putih menghiasi kakinya dan sepasang anting dan kalung menghiasi leher dan telinganya.

Setelah satu jam lebih didandani, akhirnya Gelya sudah siap sebagai seorang pengantin wanita.

"Ini bunganya."

Gelya menerima rangkaian bunga. Campuran beberapa bunga dan mengeluarkan bau yang harum.

Saat Gelya keluar kamar, ia kaget melihat ruang tamu sudah dihiasi begitu cantik.

Zoran sudah menunggu di altar. Upacara pernikahan pun dilaksanakan. Gelya sampai menangis saat mengucapakan janji sunyinya. Zoran memakaikan cincin yang lain pada Gelya. Cincin yang sama yang kini sudah menghiasi jari manis Zoran juga.

"Apakah semua orang ini kamu sudah hipnotis?" tanya Gelya saat mulai berdansa dengan Zoran.

"Mereka akan pulang tanpa tahu acara di sini. Mereka akan pulang dengan membawa uang yang banyak."

"Zoran...., kamu pasti mengeluarkan uang yang banyak untuk acara ini."

"Jangan kamu lupa kalau aku sudah berkerja seribu tahun lebih. Acara ini tidak akan membuat tabunganku habis."

Keduanya tertawa bersama. Sangat mesra dan penuh kasih. Gelya benar-benar telah jatuh dalam pesona Zoran. Lelaki bule yang telah membuat hatinya bergetar walaupun ia tahu kalau Zoran adalah seorang vampire.

Akhirnya, semua orang yang ada di acara itu pulang. Bahkan pak Tarno sendiri pulang dan nanti akan kembali besok malam untuk menjemput mereka.

Gelya yang masih menggunakan gaun pengantinnya berdiri di teras rumah itu. Ia baru sadar kalau rumah ini berada di atas gunung.

"Sayang, ayo masuk! Nanti kamu kedinginan." Zoran memeluk Gelya dari belakang.

"Kamu sewa tempat ini?" ga ya Gelya.

"Nggak. Ini milikku. Aku membangunnya 2 tahun yang lalu. Ini villa yang ada di atas bukit."

"Tempat parkirnya di mana?"

"Di bawah sayang. Ada seratus lebih anak tangga yang harus kita lalui untuk bisa sampai ke sini."

"Capek, dong."

"Kan aku bisa terbang. Aku tadi membawamu dengan sedikit melayang."

"Kok aku nggak merasa sih?"

"Mau coba sekarang?" Zoran langsung mengangkat tubuh Gelya ala bridal style.

"Siapa takut?"

Zoran langsung terbang sambil membawa tubuh Gelya. Gadis itu berteriak histeris karena keduanya kini sudah berada di atas sebuah jurang.

"Aku geli, Zoran. Aku phobia ketinggian." Gelya memeluk leher Zoran dengan sangat kuat. Ia memendamkan kepalanya di dada Zoran.

Hanya beberapa detik saja, Zoran sudah membawa Gelya kembali ke dalam rumah.

"Kita akan memulai malam pengantin kita, sayang." bisik Zoran. "Karena ini sudah hampir jam 2 subuh."

Wajah Gelya memerah. Ia langsung menunduk.

"Aku tahu kalau kamu selalu memimpikan semua ini. Aku ingin bercinta denganmu saat kamu sudah menjadi istriku. Itu pun kalau kamu siap."

"Aku siap!" kata Gelya malu-malu.

Zoran jadi gemes. Ia kembali mengangkat tubuh Gelya. Gelya pun secara otomatis langsung melingkarkan tangannya di leher Zoran. Keduanya melangkah menuju ke kamar. Bukan kamar yang tadi Gelya gunakan untuk tidur. Melainkan kamar yang ada di lantai 2.

Jantung Gelya berdetak dengan sangat kencang saat Zoran menurunkannya di atas karpet tebal yang menghiasi lantai kamar itu. Perlahan Zoran melepaskan mahkota dan penjepit rambut yang menjemput rambut gadis itu. Ia juga membuka gaun yang Gelya kenakan.

Gelya memejamkan matanya saat gaun pengantinnya itu jatuh tepat di kakinya. Ia merasakan buku kuduknya berdiri saat Zoran menyentuh punggungnya ketika gaun itu sudah keluar dari tubuhnya. Zoran berdiri di belakangnya. Mencium bahu polos gadis itu.

"I love you!" bisik Zoran saat ciumannya sudah berpindah ke leher Gelya. Gadis itu terus memejamkan matanya. Apalagi saat ia merasakan tangan Zoran akan membuka pengait penutup dadanya.

Namun gerakan Zoran terhenti saat ia merasakan ada pergerakan di sekitar balkon kamarnya.

Mata Zoran yang tajam melihat bayangan itu ada di balkon kamarnya.

"Tunggu sebentar, sayang!"

Sebelum Zoran melakukan sesuatu, pintu balkon itu terbuka. Masuklah Dua orang perempuan cantik dan seorang lelaki yang Gelya kenal sebagai kekasih bibinya. Jave.

Gadis yang menggunakan gaun berwarna hitam itu adalah Laura, mantan kekasih Zoran yang merupakan salah satu pimpinan dewan Vampire.

Sedangkan yang memakai gaun hitam adalah queen Zera. Istri dari raja vampire. Usianya sudah hampir 3000 tahun. Kekuatannya jangan ditanyakan lagi.

Kuku tangan Zera panjang berwarna ungu.

"Zoran, aku memintamu menyelidiki gadis itu dan bukan menikah dengannya." kata Zera sambil menunjukan taringnya yang panjang.

"Maksudnya?" Gelya yang masih ada di atas ranjang bertanya sambil menutup tubuhnya dengan selimut.

"Ha...ha....Gelya sayang. Apakah kamu tidak tahu kalau Zoran sudah memantau mu sejak kamu berusia 14 tahun? Ah, tepatnya setelah kematian orang tuamu. Apakah Zoran mengatakan padami kalau dia yang membunuh mamamu?" tanya Zera sambil tersenyum penuh misteri.

Gelya menatap Zoran. "Benarkah?"

"Ya sayang tapi...."

"Apakah dia juga bilang kalau kakek dari kakekmu, dibunuh juga olehnya?" Zera memotong ucapan Zoran.

Gelya semakin terkejut. "Itu juga benar?"

"Dia mengisap habis darah kakek buyutmu. Rasanya maniskan, Zoran? Ah, dia juga sudah menikmati darahmu kan, Gelya? Karena dia tahu kalau darahmu sama persis dengan darah kakekmu. Darah dari keturunan suci yang akan membuat Zoran semakin kuat." Zera mendekat. Kuku-kuku panjangnya dengan cepat menggaris punggung Zoran sehingga mengeluarkan darah.

"Zoran?" Air mata Gelya perlahan jatuh. Ia tak menyangka lelaki yang sangat dicintainya ini ternyata telah mengintainya sekian lama bahkan yang menjadi penyebab kematian mamanya.

(Btw, para vampire ini berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Jadi hanya Zoran saja yang mengerti bahasa Indonesia. Untungnya Gelya juga mengerti bahasa Inggris)

"Gelya, please....!" Zoran menatapnya dengan tatapan penuh permohonan.

Laura bergerak sangat cepat. Ia sudah ada di atas ranjang.

"Don't touch her!" Zoran menatap tajam ke arah Laura. Namun ia tak bisa bergerak karena Zera memegang kedua tangannya. Zera dapat dengan mudah mematakan kepala Zoran dan ia tak bisa melawannya karena Zera memiliki kekuatan yang sangat besar. Zoran tak ingin mati konyol.

Zera tertawa melihat Gelya yang nampak ketakutan saat Laura mendekatinya.

"Laura, kamu ingin menghabiskan darah perawan itu?" tanya Zera.

"Yes my queen." kata Laura dengan penuh semangat.

Zera menjilati luka dipunggung Zoran. Ia kemudian memeluk lelaki itu dari belakang dengan sangat posesif.

"Bercintalah denganku, maka aku akan membebaskan istri perawan mu itu." kata Zera dengan wajah yang sudah diselimuti gairah.

***********

Apa yang akan terjadi selanjutnya ?

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

masih sebuah misteri tentang kematian keluarga Gelya .. apa benar Zoran yg membunuh nya .. ???

2024-06-13

1

Neng Ati

Neng Ati

waduuuh ...gelya terlalu mudah sih mengatakan iya diajak nikah sama Zoran,kalau udah gitu gimana dong sedangkan kekuatannya jauh diatas zoran

2024-04-23

1

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2024-04-23

1

lihat semua
Episodes
1 Sesuatu yang Aneh
2 Tatapan Matanya
3 Pernyataan Cinta
4 Lelaki Misterius
5 Kencan Pertama
6 Seperti Dejavu
7 Cinta atau Bukan?
8 Menjauh
9 Rindu
10 Darah Perawan
11 Manisnya Cinta
12 Serangan
13 Kerja sama Zoran dan Zein
14 Silsilah Keluarga
15 Kejutan di Awal Bahagia
16 Patah Hati
17 Keras Hati Gelya
18 Cinta Itu Gila
19 Semakin Menjauh
20 Belum Saatnya Berpisah
21 Siapa Gelya yang sebenarnya?
22 Siap Melepaskan
23 Miliki Aku Seutuhnya
24 Bulan Madu Yang Romantis
25 Indahnya Kebersamaan
26 Saat Bulan Purnama
27 Status Berubah
28 Musuh Yang Dekat
29 Milik Zoran
30 Ada Yang Berubah
31 Mencari Tahu
32 Hampir Saja.
33 Pergi Ke Rumania
34 Satu Rahasia Terkuak
35 Membingungkan.
36 Death or love
37 Sepi Tanpamu
38 Hari Wisuda
39 Kita Harus Pergi
40 Keinginan Untuk Hamil
41 Bahaya yang Mengintip
42 Kegelapan Menerpa
43 Ada Yang Berkhianat
44 Terjebak
45 Sebuah Pengorbanan
46 Akhirnya Damai
47 Mungkin Ini Jalan Terbaik
48 Apapun Juga Keinginanmu
49 Tak Bisa Di Hadapanmu
50 Maukah Kau Menikah Denganku?
51 Menjadi Suami dan Istri
52 2 Minggu vs 6 minggu
53 Hamil 2 Anak
54 Ada Yang Baru
55 Anak Ketiga
56 Apakah Benar?
57 Cinta Itu Tetap Ada
58 Darahku Untukmu
59 Menghabiskan Waktu
60 Pemberitahuan
61 Pergi Dalam Damai
62 Demi Hidupmu
63 Perasaan Tak Pernah Salah
64 Sebelum Kematian Zoran
65 2 Lelaki Yang Saling Berkorban
66 Cinta Yang Tak Pernah Mati
67 Sentuhan Manis
68 Penghuni Ruang Bawah Tanah
69 Aku Tahu Siapa Kamu
70 Anneth
71 Sama-Sama Ingin
72 Ini Bukan Napsu tapi tentang Perasaan.
73 Kalian Harus Berpisah
74 Pilihan Mami
75 Hati Seorang Ibu
76 Menua Ditemani Olehmu
77 Jika Kau tak ada Aku pun tak ada
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Sesuatu yang Aneh
2
Tatapan Matanya
3
Pernyataan Cinta
4
Lelaki Misterius
5
Kencan Pertama
6
Seperti Dejavu
7
Cinta atau Bukan?
8
Menjauh
9
Rindu
10
Darah Perawan
11
Manisnya Cinta
12
Serangan
13
Kerja sama Zoran dan Zein
14
Silsilah Keluarga
15
Kejutan di Awal Bahagia
16
Patah Hati
17
Keras Hati Gelya
18
Cinta Itu Gila
19
Semakin Menjauh
20
Belum Saatnya Berpisah
21
Siapa Gelya yang sebenarnya?
22
Siap Melepaskan
23
Miliki Aku Seutuhnya
24
Bulan Madu Yang Romantis
25
Indahnya Kebersamaan
26
Saat Bulan Purnama
27
Status Berubah
28
Musuh Yang Dekat
29
Milik Zoran
30
Ada Yang Berubah
31
Mencari Tahu
32
Hampir Saja.
33
Pergi Ke Rumania
34
Satu Rahasia Terkuak
35
Membingungkan.
36
Death or love
37
Sepi Tanpamu
38
Hari Wisuda
39
Kita Harus Pergi
40
Keinginan Untuk Hamil
41
Bahaya yang Mengintip
42
Kegelapan Menerpa
43
Ada Yang Berkhianat
44
Terjebak
45
Sebuah Pengorbanan
46
Akhirnya Damai
47
Mungkin Ini Jalan Terbaik
48
Apapun Juga Keinginanmu
49
Tak Bisa Di Hadapanmu
50
Maukah Kau Menikah Denganku?
51
Menjadi Suami dan Istri
52
2 Minggu vs 6 minggu
53
Hamil 2 Anak
54
Ada Yang Baru
55
Anak Ketiga
56
Apakah Benar?
57
Cinta Itu Tetap Ada
58
Darahku Untukmu
59
Menghabiskan Waktu
60
Pemberitahuan
61
Pergi Dalam Damai
62
Demi Hidupmu
63
Perasaan Tak Pernah Salah
64
Sebelum Kematian Zoran
65
2 Lelaki Yang Saling Berkorban
66
Cinta Yang Tak Pernah Mati
67
Sentuhan Manis
68
Penghuni Ruang Bawah Tanah
69
Aku Tahu Siapa Kamu
70
Anneth
71
Sama-Sama Ingin
72
Ini Bukan Napsu tapi tentang Perasaan.
73
Kalian Harus Berpisah
74
Pilihan Mami
75
Hati Seorang Ibu
76
Menua Ditemani Olehmu
77
Jika Kau tak ada Aku pun tak ada

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!