PEPATAH

Echa Bangun dari tidurnya, setelah sadar tadi. Dia melihat kearah tangannya yang sudah tidak ada Bara disana. Dia melihat ke arah Hanin dan Ivy, mereka berdua masih tertidur dan Echa melihat ke arah Alvero dan Mutiara mereka sudah di posisi yang berbeda. Alvero tidur di sofa dan Mutiara tidur di ranjang yang kosong disebelahnya.

Saat Echa ingin bangun dari tidurnya, ada tangan seseorang yang membantunya untuk bangun.

"Kalau mau bangun, bangunin yang lain." ujar orang tersebut membantu Echa yang kesusahan saat bangun.

"Kak Bara." ucap Echa kaget ketika melihat Bara tiba-tuba saja berada disini.

"Mau makan?" tanya Bara sambil memberikan makanan kearah Echa.

Jujur saja saat Bara memberikan makanan itu perutnya terasa sangat lapar, meminta jatah untuk segera diberi nasi.

"Mau." jawab Echa senang sambil mengambil makanan tersebut dari tangan Bara.

Bara membantu Echa untuk membuka makanan itu, dia tersenyum manis saat makanan yang Bara pesan adalah makanan favoritnya.

"Kakak udah makan?" tanya echa.

"Udah." jawab bara.

Echa menyuapi makanan kedalam mulut Bara. Namun Bara sama sekali tidak membuka mulutnya.

"Aaaa." ucap Echa. Namun di cegah Bara.

"Sekali aja." ujar Echa, Namun Bara menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Kak bilang Aaaa yang panjang." perintah Echa

"engga." kata Bara sambil menggelengkan kepalanya.

"Kak mau tau ga?" tanya Echa

Baru saja Bara ingin bertanya apa? Echa langsung memasukkan nasi kedalam mulut Bara.

Echa tertawa puas ketika melihat wajah Bara yang cemberut dengan mulut yang dipenuhi dengan nasi.

Bara kagum melihat tawa Echa yang begitu lepas tanpa beban, jika ini mimpi jangan bangunkan dia dan jika ini kenyataan tolong hentikan dulu waktu ini. Echa begitu cantik dengan tawa lepas seperti ini.

"Kak." panggil Echa sambil meniup mata Bara yang tak berkedip menatap kearahnya.

"Apa?" sahut Bara.

"Kakak kenapa? Kakak mau lagi?" tanya Echa.

ya, tolong senyum seperti tadi lagi. Ujar bara dalam hati.

"Aaa" Bara membuka mulutnya dan Echa langsung menyuapkan nasi kemulut Bara.

"Kak, sebenernya Caca tadi kenapa?" tanya Echa penasaran, apa yang terjadi pada dirinya.

FLASH BACK ON

BARA POV

Ketika Echa menutup matanya Ivy datang membawa wadah berisi air hangat dan kain.

"Kak, Caca kenapa?" tanya Ivy, sambil menyimpan wadah berisi air dan kain itu.

"Tangan Echa dingin." jawab Bara sambil terus menggenggam tangan Echa untuk memberi kehangatan.

"Caaa! bangun! ini Vivi! bangun Caa!" teriak Vivi ketika Echa memejamkan matanya.

"Ca bangun." panggil Bara sambil membersihkan darah yang mengalir dari hidungnya.

Tak lama kemudian Hanin datang dengan Alvero dan Mutiara sambil membawa kotak P3K ditangannya.

"Ca kamu denger kakak kan? buka mata kamu" ujar Bara panik, karena dia merasakan tangan Echa yang semakin dingin.

Hanin langsung mendekat kearah Echa, sambil menggenggam tangan Echa satunya lagi, dia merasakan tangan Echa sudah sedingin es, wajah yang sudah putih pucat dan bibir yang sudah seperti tidak ada lagi darah yang mengalir.

"Kak, Caca kenapa?" tanya Hanin berusaha memberikan kehangatan kepada Echa.

"Tiara bisa panggilkan dokter?" tanya Bara yang langsung diangguki Mutiara, Bara tidak menjawab pertanyaan Hanin, dia juga tidak tahu apa yang terjadi pada Echa.

Alvero mendekat kearah Echa, memegang kening Echa yang sudah dingin, dia sudah hour menjadi mayat. Alvero mencari sesuatu yang berdetak disekitar leher Echa namun nihil, tidak ada yang berdetak disana, dia mengambil tangan Echa dari genggaman Hanin untuk mengecek nadinya namun Alvero tidak menemukan yang berdetak di pergelangan tangannya itu.

"Echa udah gak ada." ucap Alvero dengan suara lemah.

Hanin dan Ivy langsung menatap Alvero tajam. Sedangkan Bara mencoba untuk menahan emosinya ketika Alvero berkata seperti itu, dia lebih memilih menggenggam tangan Echa untuk memberi kehangatan.

"Ca! bangun! gausah becanda! ga lucu! " ujar Hanin menahan tangisannya.

"Ca ini Kakak, bangun." ucap Bara sambil terus memberikan kehangatan pada tangan Echa.

10 menit telah berlalu dokter datang bersama dengan Mutiara di sampingnya. Fasilitas di sekolah SMA starlight ini dibilang sangat lengkap.

"Kalian boleh keluar sebentar?" tanya Dokter perempuan itu menatap kearah Bara,Alvero, Hanin, Ivy dan Mutiara.

"Tolong Caca dok." ucap Hanin sambil meneteskan air mata.

"Akan saya usahakan sebisa saya." jawab Dokter itu dengan senyuman manisnya.

Mereka pergi keluar dari ruangan itu. Bara langsung duduk di kursi sambil menundukkan kepalanya.

Hanin berdiri sambil menatap kearah pintu, menunggu kabar dari dokter bahwa Echa baik-baik saja.

Ivy duduk di kursi kosong sebelah kanan sedangkan Alvero dan Mutiara duduk di dekat Bara yang sedang menundukkan kepalanya.

Tiba-tiba saja Nathan dan Azka datang menghampiri mereka semua yang sedang khawatir.

"Bar, Echa kenapa?"tanya Nathan ketika melihat Bara menundukkan kepalanya sedangkan yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban sambil melihat kearah Nathan dengan tatapan kosong.

"Tiara, Echa kenapa?" tanya Azka kepada Mutiara yang sedang menyeka air matanya kasar. Mutiara hanya menjawab dengan gelengan kepala sambil meneteskan air matanya.

Baru saja Nathan dan Azka ingin menanyakan keadaan Echa tiba-tiba saja dokter sudah keluar dari ruangan UKS.

"Gimana Echa dok?" tanya Hanin sambil menatap penuh harap kepada dokter yang keluar dari UKS.

"Dia sudah tidak bisa diselamatkan, terlalu banyak darah yang keluar." ujar Dokter itu sambil menatap satu persatu teman-temannya Echa.

"Dokter bohong kan?" tanya Ivy mendekati Dokter itu, dia tidak percaya apa yang dikatakan oleh dokter tersebut.

"Saya sudah lakukan semua yang saya bisa." jawab Dokter itu sambil berlalu pergi, memberikan teman-teman Echa melihat keadaannya.

Hanin langsung jatuh terduduk, sambil menangis, dia tidak terima dengan semua ini, Hanin malah menyalahkan dirinya sendiri. Dia terus membenturkan kepalanya kearah pintu sedangkan Nathan yang tak tega melihat itu membantu Hanin untuk berdiri tiba-tiba saja Hanin langsung memeluk Nathan dan menumpahkan tangisannya dalam pelukan Nathan, dia tidak percaya apa yang Echa lakukan tadi akan membahayakan nyawanya.

Sedangkan Ivy pergi kedalam di ikuti Azka, Alvero dan Mutiara. Dia menangis sejadi-jadinya disana sambil menggenggam tangan Echa yang sudah sedingin es. Ivy melakukan hal yang sama seperti Hanin, menyalahkan dirinya sendiri atas kepergian Echa, Azka langsung memeluk Ivy ketika adik kelasnya itu sedang berada di titik paling rapuh, dia menangis di pelukan Azka, sambil memukul lemah dada bidang Azka.

"Ini salah Vivi.." ucap Ivy dengan suara bergetar.

Alvero dan Mutiara menggenggam tangan Echa untuk memberinya kehangatan, namun seberapa keras mereka melakukan itu. percuma saja. Echa sudah tidak ada, namun mereka berharap bahwa semuanya akan kembali seperti sedia kala, Mutiara menangis melihat Echa yang terbaring lemah seperti ini. Bagaimanapun dia bertaruh nyawa demi sahabatnya itu.

Tiba-tiba saja Alvero merasakan sesuatu yang bergerak dalam genggaman tangannya, dia melihat kearah tangan Echa yang sedikit memberikan pergerakan.

"Panggilkan dokter." ujar Alvero pada Mutiara.

Mutiara yang mendengar perkataan itu langsung pergi memanggilkan dokter tadi, Tak berselang lama dokter itu Samapi di Uks dan memeriksa Echa.

"Ini anugrah dari tuhan, dia masih bernyawa." ujar Dokter itu dengan senyuman manisnya.

Mereka lega mendengar itu, semua tangisan sudah tidak ada lagi. Mereka mendekat pada Echa yang kembali bernafas setelah beberapa menit dinyatakan tidak tidak bernyawa. Bara langsung menggenggam tangan Echa yang kembali menghangat.

ECHA POV

Echa mendengarkan cerita Bara sambil menyuapkan nasi pada mulutnya. Dia tidak melewatkan satu katapun dari perkataan bara. Karena ini bersangkutan dengan pepatah yang pernah mamanya bilang saat dia masih berusia 12 tahun. jangan pernah lupakan mereka yang merasa kehilangan saat kamu pergi.

"Dingin banget ya?" kata Echa sambil memegang tangan dan wajahnya.

"Iya." jawab Bara.

"Tapi murid yang lain gak tau kan?" tanya Echa panik.

"Engga, mereka ikut acara selanjutnya." jawab Bara sambil menatap kearah Echa yang terlihat menggemaskan.

"Terus Kak Nathan sama Kak Azka?" tanya Echa lagi.

"Mereka isi acara selanjutnya." jawab Bara.

"Kak Gavin gimana keadaannya? Dia baik-baik aja?" tanya Echa menatap.kearah Bara yang juga sedang menatap dirinya.

"Dia baik-baik aja, kamu gausah khawatir, Rara ada disana." jawab Bara.

"Oh" jawab Echa singkat, yang langsung diangguki Bara.

Satu hal yang tidak Bara ceritakan, tentang dirinya yang begitu khawatir melihat Echa terbaring dengan tangan sedingin es, bibir pucat dan tentang dirinya yang meneteskan air matanya, entah kenapa dia sangat sakit kehilangan wanita ini. Lebih sakit dari apapun. Ternyata begini rasanya kehilangan, tapi ada apa dengan perasaannya ini?

Terpopuler

Comments

Ayf 🌼

Ayf 🌼

🤣🤣🤣🤣 oh iya juga yah

2022-12-08

0

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝓑𝓪𝓻𝓪 𝓼𝓪𝔂𝓪 𝓴𝓪𝓼𝓲𝓱 𝓽𝓱 𝔂𝓪 𝓴𝓵 𝓲𝓽𝓾 𝓽𝓾𝓱 𝓷𝓪𝓶𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪😘😘😘😘

2022-09-27

0

Winar hasan

Winar hasan

suka ma cerita nya biasa nya senior tuh iri ada adek kelas nya yg top tp ini lah malah akur...namira ma mutiara justru punya sikap bersahabat....kereeen deh pokok nya...

2022-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 HAI
2 NAMA
3 ANEH
4 SETUJU
5 MENENANGKAN
6 PENYAMBUTAN
7 BUTUH
8 PERTAMA KALI
9 MAYAT
10 LAGI
11 MENINGGAL
12 PEPATAH
13 SAAT INI
14 PERMULAAN
15 KERASUKAN
16 SENYUM
17 CEMBURU
18 CANGGUNG
19 TAMAN
20 MENGGEMASKAN
21 AIRA
22 GILA
23 TABRAK LARI
24 KRITIS
25 PESONA
26 SAKIT
27 HARAPAN
28 BIDADARI
29 PULIH
30 BATIN
31 SIFAT
32 RIANA
33 HUKUMAN
34 GALAU
35 MAYAT
36 PACARAN
37 TUMBAL
38 LUKA
39 LAGI
40 GOOD LOOKING
41 KEMAH
42 CERITA
43 RASA
44 CEROBOH
45 KECEWA
46 VISUALISASI [01]
47 AIR MATA
48 MAMA
49 KIRIMAN
50 MAAF JARANG UP
51 I LOVE YOU
52 RUMIT
53 HILANG
54 IYA
55 KEKASIH
56 SUSUK
57 PERPUS
58 RINDU
59 TUMBAL
60 MASAK
61 SERBA HITAM
62 TARGET
63 GEDUNG
64 SEKOLAH
65 TERPERANGKAP
66 18 JAM
67 MATI
68 KITA
69 KAGET
70 CAHAYA
71 PENGUMUMAN UP
72 MARAH
73 MANIS
74 DEMAM
75 TINGGI
76 APOTEK
77 PANTAS
78 TRUTH OR DARE
79 NOVEL ON GOING.
80 MAYAT HIDUP
81 DALANG
82 MISTERI
83 GAME 1
84 VISUALISASI 2
85 TIDAK PERCAYA
86 REPTIL
87 H-1
88 PEMUDA
89 PALSU
90 RATU
91 ACARA
92 OUTFIT
93 HILANG
94 PENGUMUMAN
95 RUSAK
96 KELEMAHAN
97 TOREHAN LUKA
98 HARI INI
99 MEMAAFKAN
100 SUKA
101 PERNAH
102 PERBANDINGAN
103 KEMBALI
104 BERUBAH
105 KUAT
106 VISUALISASI [3]
107 SUATU SAAT
108 TERTATA RAPI
109 Let's Play the Game
110 PENYESALAN
111 PUAS
112 SHILA
113 TAKUT
114 SHIREN
115 JAM 9 MALAM
116 COGAN
117 BAWAH TANAH
118 IVY
119 PENGUMUMAN
120 QUOTES
121 BANTUAN
122 BALASAN
123 KELUARGA.
124 New Project
125 RUANG OSIS
126 DENDAM
127 SAMPAI DISINI
128 SOSOK TAHUN 80-an
129 DIAM
130 SEGITIGA
131 MENJADI MANUSIA
132 SANTAPAN
133 TIDAK BERPERASAAN
134 BELUM PERNAH
135 INCARAN
136 API
137 GAK PEKA
138 TAHAP PERTAMA
139 POSESIF
140 PERTENGAHAN SEMESTER
141 SULIT
142 KETURUNAN
143 GADIS
144 MASIH PANJANG
145 ASING
146 VIOLA
147 KEPUTUSAN
148 TAKDIR
149 VISUALISASI [04]
150 PEMARAH
151 SALAH SASARAN
152 10 TAHUN LALU
153 TIDAK BISA DI TEBAK
154 PENGUMUMAN CRAZY UP [05]
155 SILSILAH SEKOLAH
156 TANPA DI UNDANG
157 MAYAT SETIAP HARI
158 BERUBAH WUJUD
159 TEBAR PESONA
160 NEGRI DONGENG
161 KEKUATAN
162 BERSAYAP HITAM
163 MASUK TUBUH
164 BINCANG-BINCANG AUTHOR.
165 MERAH MERONA
166 TIDAK BISA
167 BENCI
168 KATA MAAF
169 MENYAPA
170 PENTAS
171 TUJUAN
172 KEPERGIAN
173 PENJELASAN
174 MENYEMBUNYIKAN
175 KEPERGIAN
176 SEASON 2
177 PEMBERITAHUAN
Episodes

Updated 177 Episodes

1
HAI
2
NAMA
3
ANEH
4
SETUJU
5
MENENANGKAN
6
PENYAMBUTAN
7
BUTUH
8
PERTAMA KALI
9
MAYAT
10
LAGI
11
MENINGGAL
12
PEPATAH
13
SAAT INI
14
PERMULAAN
15
KERASUKAN
16
SENYUM
17
CEMBURU
18
CANGGUNG
19
TAMAN
20
MENGGEMASKAN
21
AIRA
22
GILA
23
TABRAK LARI
24
KRITIS
25
PESONA
26
SAKIT
27
HARAPAN
28
BIDADARI
29
PULIH
30
BATIN
31
SIFAT
32
RIANA
33
HUKUMAN
34
GALAU
35
MAYAT
36
PACARAN
37
TUMBAL
38
LUKA
39
LAGI
40
GOOD LOOKING
41
KEMAH
42
CERITA
43
RASA
44
CEROBOH
45
KECEWA
46
VISUALISASI [01]
47
AIR MATA
48
MAMA
49
KIRIMAN
50
MAAF JARANG UP
51
I LOVE YOU
52
RUMIT
53
HILANG
54
IYA
55
KEKASIH
56
SUSUK
57
PERPUS
58
RINDU
59
TUMBAL
60
MASAK
61
SERBA HITAM
62
TARGET
63
GEDUNG
64
SEKOLAH
65
TERPERANGKAP
66
18 JAM
67
MATI
68
KITA
69
KAGET
70
CAHAYA
71
PENGUMUMAN UP
72
MARAH
73
MANIS
74
DEMAM
75
TINGGI
76
APOTEK
77
PANTAS
78
TRUTH OR DARE
79
NOVEL ON GOING.
80
MAYAT HIDUP
81
DALANG
82
MISTERI
83
GAME 1
84
VISUALISASI 2
85
TIDAK PERCAYA
86
REPTIL
87
H-1
88
PEMUDA
89
PALSU
90
RATU
91
ACARA
92
OUTFIT
93
HILANG
94
PENGUMUMAN
95
RUSAK
96
KELEMAHAN
97
TOREHAN LUKA
98
HARI INI
99
MEMAAFKAN
100
SUKA
101
PERNAH
102
PERBANDINGAN
103
KEMBALI
104
BERUBAH
105
KUAT
106
VISUALISASI [3]
107
SUATU SAAT
108
TERTATA RAPI
109
Let's Play the Game
110
PENYESALAN
111
PUAS
112
SHILA
113
TAKUT
114
SHIREN
115
JAM 9 MALAM
116
COGAN
117
BAWAH TANAH
118
IVY
119
PENGUMUMAN
120
QUOTES
121
BANTUAN
122
BALASAN
123
KELUARGA.
124
New Project
125
RUANG OSIS
126
DENDAM
127
SAMPAI DISINI
128
SOSOK TAHUN 80-an
129
DIAM
130
SEGITIGA
131
MENJADI MANUSIA
132
SANTAPAN
133
TIDAK BERPERASAAN
134
BELUM PERNAH
135
INCARAN
136
API
137
GAK PEKA
138
TAHAP PERTAMA
139
POSESIF
140
PERTENGAHAN SEMESTER
141
SULIT
142
KETURUNAN
143
GADIS
144
MASIH PANJANG
145
ASING
146
VIOLA
147
KEPUTUSAN
148
TAKDIR
149
VISUALISASI [04]
150
PEMARAH
151
SALAH SASARAN
152
10 TAHUN LALU
153
TIDAK BISA DI TEBAK
154
PENGUMUMAN CRAZY UP [05]
155
SILSILAH SEKOLAH
156
TANPA DI UNDANG
157
MAYAT SETIAP HARI
158
BERUBAH WUJUD
159
TEBAR PESONA
160
NEGRI DONGENG
161
KEKUATAN
162
BERSAYAP HITAM
163
MASUK TUBUH
164
BINCANG-BINCANG AUTHOR.
165
MERAH MERONA
166
TIDAK BISA
167
BENCI
168
KATA MAAF
169
MENYAPA
170
PENTAS
171
TUJUAN
172
KEPERGIAN
173
PENJELASAN
174
MENYEMBUNYIKAN
175
KEPERGIAN
176
SEASON 2
177
PEMBERITAHUAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!