MAYAT

Acara perkenalan seragam sudah selesai, sekarang waktunya makan siang. Pembina menyuruh Echa dan yang lainnya untuk pergi ke asrama. Nanti panitia yang akan mengantar makanannya ke asrama, takutnya nanti ada kejadian seperti yang sudah-sudah, katanya.

"Eh tapi tadi puput gak ngeliat kak Bara kemana ya?" tanya Putri yang sejak tadi mencari keberadaan Bara.

DEG. Echa langsung menatap Hanin, yang malah menganggukkan kepalanya, seakan dia bilang tenang saja.

Dari tadi Echa belum bertemu kakak senior yang telah membantunya itu, apa mungkin dia masih pingsan? Apa dia belum bangun? Echa takut akan terjadi hal yang tidak-tidak kepada Bara.

"Mungkin kelelahan, malem kan bantuin kita nyari Bagas." ujar Hanin santai.

"Gimana keadaan Bagas?" tanya Alka penasaran.

"Emm dia baik-baik aja" kata Ivy berbohong.

"Nanti kalau udah makan kita tengok Bagas, mau gak?" tanya Arumi.

"Ayo." jawab mereka kompak.

...----------------...

20 menit telah berlalu mereka sudah selesai menyantap makanan siangnya.

"Gimana mau gak jenguk Bagas?" tanya Putri.

"Ayo." jawab mereka sambil bersiap-siap untuk menemui Bagas.

"Eh tapi kalau ada kakak pembina kesini gimana?" tanya Alka.

Pertanyaan yang Alka ajukan mampu membuat semua orang diam tak bergeming.

"Biar Arum aja yang minta izin. Sambil mau ketemu Kak Bara."ujar Arumi tersenyum antusias.

Saat Arumi mengatakan itu, Echa merasakan sakit di dadanya, seperti ada sesuatu yang menusuk hatinya.

Kenapa gini ya? Tanya Echa dalam hati, dia merasa bingung dengan apa yang terjadi pada dirinya sendiri ketika Arumi berkata seperti itu, padahal pertemuan kemarin hanya sebatas senior dan junior. Tidak lebih.

Echa tidak tahu penyebabnya, sebelumnya dia semangat ketika ingin menjenguk Bagas tapi entah kenapa setelah Arumi menyebutkan nama Bara, dada Echa terasa sakit, seperti tusuk oleh benda tajam.

Arumi cantik, baik, imut. Bisa saja mengambil hati Bara, apa yang tidak mungkin didapatkan jika wanita memiliki wajah cantik?

Apa si kok Caca ngerasa sakit ya? tanya Echa dalam hati.

"Rum, biar Caca aja, Caca kan yang bertanggung jawab disini, kalian jenguk aja Bagas, biar Caca yang minta izin." ucap Echa dengan hati-hati.

"Yaudah. hati-hati ya, titip salam buat Kak Bara." jawab Arumi antusias.

"Kalian bisa liat dulu Bagas di asramanya, siapa tau dia ada disana." ujar Echa sambil tersenyum manis.

"Ayay kapten." jawab mereka kompak.

"Caca pergi dulu ya, salam buat Bagas cepet sembuh." ujar Echa sambil mengacungkan jempolnya.

Echa langsung melangkahkan kakinya menuju ruang OSIS setelah berpamitan dengan teman-temannya.

Namun saat sedang berjalan menuju ruang osis Echa melewati kamar mandi wanita. Toilet itu mampu menarik perhatiannya, seperti ada sesuatu yang ganjil.

Echa melangkahkan kakinya masuk kedalam toilet, membuka perlahan pintu toilet tersebut dan pemandangan pertama kali yang dia lihat adalah kaki yang menggantung bebas. mungkin itu mahluk tak kasat mata yang hanya iseng saja sedang berkeliaran. Tapi ada satu hal yang Echa curigai, kenapa sosok itu memakai sepatu utuh layaknya manusia biasa?

Echa yang penasaran dengan sosok yang berada di pintu toilet itu lalu membuka pintunya secara perlahan.

Jika itu sosok jahat dan mengerikan dia akan lari sekencang-kencangnya, dia tidak peduli apa yang dikatakan orang tentangnya. Tapi jika itu manusia apa yang harus echa perbuat? lari? atau jala?

"Mayat.." gumam Echa. Dia langsung berjalan mundur dan melihat darah menetes diatas kepalanya. perlahan echa melihat keatas kepalanya.

Wajah mengerikan itu tepat di hadapannya sedang tersenyum mengerikan dengan darah yang menetes dari wajahnya.

"Kamu menemukanku Cantik." ujar sosok itu sambil menggenggam tangan Echa kuat dengan tawa yang menggema diseluruh Toilet. Echa langsung menutup mata dan telinganya. dia harus lari sekarang juga.

Tapi tangannya dicekal sosok itu. dia berusaha melepaskan tangannya, namun nihil. Dia tidak melepaskannya, genggaman dari sosok itu terlalu kuat.

"Ikut aku!" bentak sosok tersebut menarik paksa tangan Echa.

"Tidak! pergi kamu!" ucap Echa berusaha melepaskan genggaman sosok tersebut.

"Energimu semakin kuat. Aku akan mengambilnya." ujar sosok itu sambil menyerap energi Echa. Dia harus lari sekarang juga, jika tidak dia akan mati disini karena energinya terus diserap oleh sosok mengerikan yang ada dihadapannya ini.

Echa berusaha melepaskan genggaman tangan itu, sambil membaca beberapa doa pada tuhan agar dia bisa lolos dari soaok tidak tahu diri ini, dan berhasil.

Echa langsung berlari sekuat tenaga menuju ruang osis untuk memberitahu seniornya, meskipun dia lemah tapi dia harus segera memberitahu apa yang ada di toilet, mayat.

...----------------...

5 menit Echa berlari dengan sisa tenaga nya, akhirnya dia sampai di ruang osis, tanpa berpikir panjang dia langsung mengetuk pintu ber cat putih itu.

tok..tok..tok

tok..tok..tok

"Iya sebentar siapa?" tanya seseorang dari dalam.

"Ini aku Kak, Echa." jawab Echa sambil berteriak dengan suara yang lemah.

CKLEK

Pemandangan pertama yang Echa lihat sebum pandangannya gelap, Bara yang sudah agak membaik.

"Ada apa?" tanya Bara yang masih kelihatan lemas.

"Toilet ada mayat." jawab Echa dengan suara melemah dan semuanya langsung gelap.

Dia pingsan, untung saja ada tangan kokoh yang sigap menerima Echa, jika saja Bara tidak sigap Echa pasti akan jatuh ke lantai.

Bara langsung menggendong Echa ke ruangan, tidak ada siapa-siapa disana, hanya ada dirinya, karena yang lain sedang sibuk membagikan makan siang.

Apa maksud Echa tadi? Mayat? Toilet? Dia harus menelpon temannya untuk segera ke ruangan.

...----------------...

5 menit telah berlalu, ketua OSIS dan anggota OSIS yang lainnya sudah kumpul di ruangan karena mendapat pesan singkat dari Bara.

Sedangkan Echa masih belum sadarkan diri, mungkin dia syok atas apa yang dia lihat ditoilet.

"Kenapa dia pingsan?" tanya Alvero melihat Echa sedang tidur di sofa.

"Dia menemukan mayat ditoilet." jawab bara.

"Mayat?!" ucap mereka kaget ketika mendengar perkataan Bara.

"Tangan Echa merah!" ucap Namira kaget ketika melihat pergelangan tangan Echa seperti habis dicakar oleh sesuatu.

Mereka langsung melihat kearah tangan Echa yang memerah, bahkan Bara juga baru menyadari bahwa tangan Echa memerah seperti ini.

"Sekarang Nathan tolong panggilkan Hanin dan Ivy, Azka dan Gavin lihat di toilet apa benar ada mayat." perintah Alvero kepada mereka bertiga, mereka menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dan melangkahkan kakinya keluar dari ruangan OSIS.

"Namira tolong bawakan kotak P3K di lemari, obati dia." perintah Alvero yang langsung diangguki Namira, dia melangkahkan kakinya untuk mengawa kotak P3K.

"Tiara ikut Vero ke ruang kepala sekolah. Jika benar di toilet ada mayat, hubungi aku atau tiara" ucap Alvero menatap kearah Bara, sedangkan Bara yang ditatap seperti itu hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Alvero dan Mutiara langsung hilang dari pandangan mata, mereka sudah pergi ke ruang kepala sekolah.

"Bara kotak P3K nya dimana?" tanya Namira sambil mencari kotak P3K yang tidak ada ditempatnya.

"Mungkin di laci." jawab Bara.

Bara masih senantiasa di samping Echa, dia juga masih sedikit lemas dan hanya ada satu sofa di ruangan OSIS. Maklum saja hanya untuk diduduki oleh tamu.

"Kok gak ada ya? Rara ambil di UKS aja, nitip Echa Bar." ujar Namira yang di angguki oleh Bara.

Bara melihat kearah Echa yang berkeringat dingin sambil mengepalkan tangannya, sebenarnya dia tidur atau pingsan? Yang pasti Echa sedang menemukan sesuatu di penglihatannya itu.

"Tidak!" teriak Echa yang langsung memeluk Bara secara refleks.

Sedangkan si pemilik tubuh yang di peluk secara tiba-tiba itu merasa kaget, ini terlalu tiba-tiba bagi Bara, dia tidak tahu harus berbuat apa, dia hanya diam saja.

"Are you okay?" tanya Bara ketika Echa memeluknya erat.

"Kak Bara? Kakak udah sembuh?" tanya Echa melepaskan pelukannya pada Bara, seolah tidak terjadi apa-apa.

"Kakak baik-baik aja, kamu kenapa?" ucap Bara seadanya.

"Dimana kak Gavin?" Tanya Echa yang tidak menjawab pertanyaan Bara tentang dirinya, Echa mencari keberadaan Gavin dan yang lainnya.

"Dia pergi melihat mayat itu." jawab Bara.

"Jangan." ucap Echa langsung berdiri dari tidurnya.

"Jangan dulu berdiri, kamu masih belum kuat." ujar Bara, dan benar saja, saat Echa berdiri dia sudah sempoyongan sambil menggenggam tangan Bara ketika merasakan kepalanya sangat pening.

"Kamu duduk dulu." kata Bara sambil mendudukan Echa, Echa mengikuti arahan dari Bara, dia mendudukkan dirinya di samping Bara.

"Kenapa sama Gavin?" tanya Bara penasaran.

"Kak Gavin lagi dalam bahaya." jawab Echa panik.

"Biar kakak telpon aja." ucap Bara sambil mengeluarkan ponselnya untuk menelpon Gavin.

"Ga diangkat." sambung Bara ketika tidak mendapat jawaban dari Gavin.

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝓖𝓪𝓿𝓲𝓷 𝓫𝓪𝓴𝓪𝓵 𝓴𝓮𝓷𝓪𝓹𝓪 𝓒𝓪𝓬𝓪🤔🤔🤔🤔

2022-09-27

1

Seika chan

Seika chan

inikah yang namanya cinta?
AAAAAAA AKU IRIIII COWOK KU FIKSI SOALNYA

2022-06-01

6

Liana Febrianti

Liana Febrianti

masih ad yang baca di bulan iki ga?

2022-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 HAI
2 NAMA
3 ANEH
4 SETUJU
5 MENENANGKAN
6 PENYAMBUTAN
7 BUTUH
8 PERTAMA KALI
9 MAYAT
10 LAGI
11 MENINGGAL
12 PEPATAH
13 SAAT INI
14 PERMULAAN
15 KERASUKAN
16 SENYUM
17 CEMBURU
18 CANGGUNG
19 TAMAN
20 MENGGEMASKAN
21 AIRA
22 GILA
23 TABRAK LARI
24 KRITIS
25 PESONA
26 SAKIT
27 HARAPAN
28 BIDADARI
29 PULIH
30 BATIN
31 SIFAT
32 RIANA
33 HUKUMAN
34 GALAU
35 MAYAT
36 PACARAN
37 TUMBAL
38 LUKA
39 LAGI
40 GOOD LOOKING
41 KEMAH
42 CERITA
43 RASA
44 CEROBOH
45 KECEWA
46 VISUALISASI [01]
47 AIR MATA
48 MAMA
49 KIRIMAN
50 MAAF JARANG UP
51 I LOVE YOU
52 RUMIT
53 HILANG
54 IYA
55 KEKASIH
56 SUSUK
57 PERPUS
58 RINDU
59 TUMBAL
60 MASAK
61 SERBA HITAM
62 TARGET
63 GEDUNG
64 SEKOLAH
65 TERPERANGKAP
66 18 JAM
67 MATI
68 KITA
69 KAGET
70 CAHAYA
71 PENGUMUMAN UP
72 MARAH
73 MANIS
74 DEMAM
75 TINGGI
76 APOTEK
77 PANTAS
78 TRUTH OR DARE
79 NOVEL ON GOING.
80 MAYAT HIDUP
81 DALANG
82 MISTERI
83 GAME 1
84 VISUALISASI 2
85 TIDAK PERCAYA
86 REPTIL
87 H-1
88 PEMUDA
89 PALSU
90 RATU
91 ACARA
92 OUTFIT
93 HILANG
94 PENGUMUMAN
95 RUSAK
96 KELEMAHAN
97 TOREHAN LUKA
98 HARI INI
99 MEMAAFKAN
100 SUKA
101 PERNAH
102 PERBANDINGAN
103 KEMBALI
104 BERUBAH
105 KUAT
106 VISUALISASI [3]
107 SUATU SAAT
108 TERTATA RAPI
109 Let's Play the Game
110 PENYESALAN
111 PUAS
112 SHILA
113 TAKUT
114 SHIREN
115 JAM 9 MALAM
116 COGAN
117 BAWAH TANAH
118 IVY
119 PENGUMUMAN
120 QUOTES
121 BANTUAN
122 BALASAN
123 KELUARGA.
124 New Project
125 RUANG OSIS
126 DENDAM
127 SAMPAI DISINI
128 SOSOK TAHUN 80-an
129 DIAM
130 SEGITIGA
131 MENJADI MANUSIA
132 SANTAPAN
133 TIDAK BERPERASAAN
134 BELUM PERNAH
135 INCARAN
136 API
137 GAK PEKA
138 TAHAP PERTAMA
139 POSESIF
140 PERTENGAHAN SEMESTER
141 SULIT
142 KETURUNAN
143 GADIS
144 MASIH PANJANG
145 ASING
146 VIOLA
147 KEPUTUSAN
148 TAKDIR
149 VISUALISASI [04]
150 PEMARAH
151 SALAH SASARAN
152 10 TAHUN LALU
153 TIDAK BISA DI TEBAK
154 PENGUMUMAN CRAZY UP [05]
155 SILSILAH SEKOLAH
156 TANPA DI UNDANG
157 MAYAT SETIAP HARI
158 BERUBAH WUJUD
159 TEBAR PESONA
160 NEGRI DONGENG
161 KEKUATAN
162 BERSAYAP HITAM
163 MASUK TUBUH
164 BINCANG-BINCANG AUTHOR.
165 MERAH MERONA
166 TIDAK BISA
167 BENCI
168 KATA MAAF
169 MENYAPA
170 PENTAS
171 TUJUAN
172 KEPERGIAN
173 PENJELASAN
174 MENYEMBUNYIKAN
175 KEPERGIAN
176 SEASON 2
177 PEMBERITAHUAN
Episodes

Updated 177 Episodes

1
HAI
2
NAMA
3
ANEH
4
SETUJU
5
MENENANGKAN
6
PENYAMBUTAN
7
BUTUH
8
PERTAMA KALI
9
MAYAT
10
LAGI
11
MENINGGAL
12
PEPATAH
13
SAAT INI
14
PERMULAAN
15
KERASUKAN
16
SENYUM
17
CEMBURU
18
CANGGUNG
19
TAMAN
20
MENGGEMASKAN
21
AIRA
22
GILA
23
TABRAK LARI
24
KRITIS
25
PESONA
26
SAKIT
27
HARAPAN
28
BIDADARI
29
PULIH
30
BATIN
31
SIFAT
32
RIANA
33
HUKUMAN
34
GALAU
35
MAYAT
36
PACARAN
37
TUMBAL
38
LUKA
39
LAGI
40
GOOD LOOKING
41
KEMAH
42
CERITA
43
RASA
44
CEROBOH
45
KECEWA
46
VISUALISASI [01]
47
AIR MATA
48
MAMA
49
KIRIMAN
50
MAAF JARANG UP
51
I LOVE YOU
52
RUMIT
53
HILANG
54
IYA
55
KEKASIH
56
SUSUK
57
PERPUS
58
RINDU
59
TUMBAL
60
MASAK
61
SERBA HITAM
62
TARGET
63
GEDUNG
64
SEKOLAH
65
TERPERANGKAP
66
18 JAM
67
MATI
68
KITA
69
KAGET
70
CAHAYA
71
PENGUMUMAN UP
72
MARAH
73
MANIS
74
DEMAM
75
TINGGI
76
APOTEK
77
PANTAS
78
TRUTH OR DARE
79
NOVEL ON GOING.
80
MAYAT HIDUP
81
DALANG
82
MISTERI
83
GAME 1
84
VISUALISASI 2
85
TIDAK PERCAYA
86
REPTIL
87
H-1
88
PEMUDA
89
PALSU
90
RATU
91
ACARA
92
OUTFIT
93
HILANG
94
PENGUMUMAN
95
RUSAK
96
KELEMAHAN
97
TOREHAN LUKA
98
HARI INI
99
MEMAAFKAN
100
SUKA
101
PERNAH
102
PERBANDINGAN
103
KEMBALI
104
BERUBAH
105
KUAT
106
VISUALISASI [3]
107
SUATU SAAT
108
TERTATA RAPI
109
Let's Play the Game
110
PENYESALAN
111
PUAS
112
SHILA
113
TAKUT
114
SHIREN
115
JAM 9 MALAM
116
COGAN
117
BAWAH TANAH
118
IVY
119
PENGUMUMAN
120
QUOTES
121
BANTUAN
122
BALASAN
123
KELUARGA.
124
New Project
125
RUANG OSIS
126
DENDAM
127
SAMPAI DISINI
128
SOSOK TAHUN 80-an
129
DIAM
130
SEGITIGA
131
MENJADI MANUSIA
132
SANTAPAN
133
TIDAK BERPERASAAN
134
BELUM PERNAH
135
INCARAN
136
API
137
GAK PEKA
138
TAHAP PERTAMA
139
POSESIF
140
PERTENGAHAN SEMESTER
141
SULIT
142
KETURUNAN
143
GADIS
144
MASIH PANJANG
145
ASING
146
VIOLA
147
KEPUTUSAN
148
TAKDIR
149
VISUALISASI [04]
150
PEMARAH
151
SALAH SASARAN
152
10 TAHUN LALU
153
TIDAK BISA DI TEBAK
154
PENGUMUMAN CRAZY UP [05]
155
SILSILAH SEKOLAH
156
TANPA DI UNDANG
157
MAYAT SETIAP HARI
158
BERUBAH WUJUD
159
TEBAR PESONA
160
NEGRI DONGENG
161
KEKUATAN
162
BERSAYAP HITAM
163
MASUK TUBUH
164
BINCANG-BINCANG AUTHOR.
165
MERAH MERONA
166
TIDAK BISA
167
BENCI
168
KATA MAAF
169
MENYAPA
170
PENTAS
171
TUJUAN
172
KEPERGIAN
173
PENJELASAN
174
MENYEMBUNYIKAN
175
KEPERGIAN
176
SEASON 2
177
PEMBERITAHUAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!