BAB 16

Lingkungan yang kumuh, pengemis dijalanan, orang - orang kelaparan. Beberapa tenda kecil berdiri sebagai tempat bernaung orang - orang jalanan ini. Pemandangan yang sangat kontras berada di balik shopping street.

Tak heran jika banyak kasus pencurian dan pencopetan di area ini, bahkan beberapa kali terjadi kerusuhan antar geng yang kerap terjadi.

"Tempat kami disebelah sana" ucap Zack.

"Ngomong - ngomong, siapa namamu?" tanya Lily

"Zacharia... Tapi Nyonya bisa memanggilku Zack"

Bocah itu menuntun Lily memasuki sebuah rumah yang tak lagi layak dihuni, dinding yang kotor penuh dengan coretan. Beberapa area dinding juga terlihat berlubang besar menganga. Terbayang betapa dinginnya ketika malam tiba atau saat musim dingin.

"Kenapa tidak ada yang berjaga dirumah ini? Bukankah kalian bisa saja kabur kalau mereka tidak ada disini?" tanya Lily.

Zack menggeleng, "Kami tidak bisa kabur. Karena kami akan segera tertangkap" kata Zack seraya menunjukkan pergelangan kakinya yang terpasang sebuah gelang kaki.

"Dulu aku dan adikku berhasil kabur, tapi tak lama kami tertangkap. Sejak saat itu semua anak - anak yang ada disini memiliki gelang kaki yang berfungsi untuk melacak keberadaan kami" kata Zack lagi.

"Masuklah, adikku ada didalam" tuntun Zack.

Mereka berdua memasuki rumah kecil itu, Lily menutup bibirnya. Terkejut dengan pemandangan yang tak kalah mengenaskan dihadapannya, sekitar 15 orang anak - anak berada disana, diantara mereka ada remaja yang bahkan terlihat sedang mengandung.

Geram, marah, mungkin tidak cukup menggambarkan bagaimana perasaan Lily saat ini. Dirinya sangat mengetahui bagaimana hidup dalam kekurangan, tapi ini bahkan lebih buruk daripada memperlakukan binatang peliharaan.

"Biadab.... Bagaimana bisa seseorang melakukan ini kepada anak - anak?" geramnya.

Zack duduk disamping seorang gadis kecil yang terlihat lemah, wajahnya begitu kotor dengan rambut gimbal akibat tidak pernah keramas beberapa hari. Nafasnya terdengar lemah, tubuhnya pun kurus kering menyisakan tulang dan kulit yang membalut tubuhnya.

"Tolong bawa adikku ke rumah sakit nyonya. Kalau tidak.... Kalau tidak.... Dia tidak akan bisa bertahan" Isak Zack seraya berlutut dikaki Lily

Tubuh Lily gemetar, air matanya terburai. Hatinya benar - benar sakit melihat kondisi gadis itu.

"A-Aileen..... Aileen. Anak mommy!!!" Lily menyeruak memeluk tubuh Aileen.

"Sayang.. Bangun sayang, ini mommy. Maafkan mommy" Lily menangis histeris, melihat kondisi Aileen sangat menyedihkan.

Berkali - kali dia berusaha membangunkan Aileen tapi gadis itu seolah enggan untuk membuka matanya.

"Sayang bangun... Kita akan segera pulang nak" bisik Lily terbata - bata.

Zack kebingungan melihat Lily memeluk Aileen dengan erat, "Nyo-nyonya lepaskan Aileen. Dia kesakitan" teriak Zack tapi Lily tidak mempedulikannya. Dia terus menangis melihat keadaan Aileen.

"Nyonya....."

"Zack, kita harus pergi dari sini. Kita harus membawa Aileen ke rumah sakit. Dia anakku, anak yang sudah aku cari selama ini" isak Aileen.

Lily membopong tubuh ringan Aileen, bersama dengan Zack mereka bergegas membawanya ke pintu keluar.

"Wahhh lihat siapa disini? Mau kemana kau membawa anak itu bit*ch" Dua orang pria yang tadi menyakiti Zack sudah berada didalam rumah dan menghadang jalan mereka.

"Ah sial, sudah kukatakan agar kau tidak ikut campur urusan kami. Tapi alih - alih pergi kau malah datang kemari. Kau benar - benar meremehkan kami" kata laki - laki kurus itu.

"Taylor... Biarkan kami membawa Aileen kerumah sakit, dia sedang sekarat" kata Zack yang terus berusaha melindungi Aileen.

"Lalu apa urusannya denganku, kalau gadis itu mati. Kau pikir rumah sakit akan mengobati orang - orang sepertimu. Nyonya, lebih baik kau serahkan gadis itu dan pergi dari sini. Anggap saja kau tidak pernah melihat kami" ucap Taylor.

Lily mengeratkan pelukannya pada Aileen, dia tidak akan menyerahkan anaknya kepada siapapun untuk yang kedua kalinya.

"Dia adalah anakku yang hilang, lepaskan kami dan aku tidak akan melaporkan kalian ke polisi" seru Lily.

"Aku tidak peduli ada hubungan apa antara kau dan gadis itu, tapi dia sekarang milik kami. Jadi lepaskan dia sekarang!!!!" seru Taylor berusaha merebut Aileen dari tangan Lily.

"Nyonya.... Nyonya...." suara kecil membangunkan Lily yang pingsan akibat dipukul oleh Taylor.

"Zack... Zack... Dimana Aileen?" tanyanya panik.

Zack menunjuk tempat dimana Aileen masih terbaring lemas, "Aileen... Anakkku.. Mommy disini. Mommy akan menjagamu" ucapnya lirih dan merengkuh tubuh Aileen kedalam pelukannya.

"Jadi dia benar - benar putrimu?" tanya Zack .

"Benar, aku kehilangan dia dua tahun yang lalu akibat kebodohanku. Selama ini aku sudah berusaha mencarinya, tapi aku malah menemukannya dalam keadaan seperti ini" isak Lily.

"Maafkan mommy nak, karena mommy sudah membuat hidupmu sengsara. Maafkan mommy karena menjadi ibu yang tidak berguna" kata Lily sedih.

Zack kemudian berdiri, "Nyonya... Apa kau memiliki seseorang yang bisa menolongmu?" tanya Zack lagi.

"Apa yang mau kau lakukan?"

"Aku akan menyelinap keluar dan mencari bantuan, dari pakaianmu sepertinya kau berasal dari keluarga kaya. Aku yakin mereka pasti mencarimu"

"Selama ini aku selalu berusaha mencari bantuan kepada orang - orang dewasa bahkan kepada polisi, tapi mereka selalu mengabaikan ku hanya karena aku adalah seorang pengemis"

"Aku yakin, kali ini mereka tidak akan mengabaikanku kalau aku mengatakan tentangmu" kata Zack lagi.

Lily kemudian melepas kalung miliknya dan memberikan kepada Zack, "Kalau kau bertemu mereka berikan kalung ini. Mereka akan tahu kalau aku yang mengirimmu" kata Lily lagi.

"Jadi kemana aku harus pergi?" tanya Zack.

"Ke kediaman Jason Rockwood" kata Lily.

...****************...

Sementara itu di markas kepolisian, Jason terlihat marah. Sudah beberapa jam sejak Lily menghilang dan dia belum juga ditemukan. Nicholas terus saja mencari keberadaan ibunya, membuat Jason memerintahkan Max untuk membawanya pulang tapi Nicholas bersikeras ingin tetap bersama Jason mencari ibunya.

Sesaat setelah Jason tiba di shoping street, dia mengerahkan seluruh anak buahnya untuk mencari keberadaan Lily. Gelang milik Lily yang terpasang alat pelacak itu juga ditemukan terjatuh dijalanan.

"Alice... Setelah Lily ditemukan kau harus menerima hukuman karena lalai menjalankan tugasmu. Berharaplah Lily tidak terluka, karena kalau sampai dia terluka maka aku tidak akan mengampunimu" ucap Jason.

"Baik tuan" sahut Alice.

"Tuan Jason, seluruh anggota kepolisian sudah dikerahkan untuk mencari keberadaan nona Lily, silahkan anda menunggu dengan tenang. Kami pasti akan segera menemukannya" ucap Gideon komandan kepolisian.

"Gideon, apa menurutmu wajahku terlihat tenang sekarang?" tanya Jason.

Pria itu kemudian berlalu meninggalkan Gideon yang jelas terlihat terintimidasi dengan tekanan yang diberikan oleh Jason.

"Mafia sialan, berani - beraninya dia memerintahku seperti ini seolah aku ini anjing miliknya" gumam Gideon kesal.

Jason dan Nicholas bersiap masuk kedalam mobil saat Zack yang sejak tadi menunggu hingga Jason keluar tiba - tiba berlari kearah mereka. Dirinya segera saja dihadang oleh para pengawal Jason. "Anak kecil apa yang kau lakukan hah? Apa kau mau mati? Beraninya kau datang kehadapan tuan Jason. Pergi sekarang juga" teriaknya.

"Tuan Jason... Dengarkan aku, ada yang harus aku sampaikan!!!" kata Zack sambil mengacungkan kalung pemberian Lily.

Jason yang tidak mengenali kalung itu menatap Zack dingin, "Huh... Itu kalung mommy!!!" teriak Nicholas yang langsung mengenali kalung itu.

"Apa?? Alice bawa kalung itu kemari" perintah Jason

Alice langsung merebut kalung itu dari tangan Zack, "Benar... Ini kalung yang dipakai nona Lily sebelum dia menghilang" jelasnya sambil menyerahkan kalung itu kepada Jason dan Nicholas.

"Ini kalung mommy, didalam ada fotoku dan little sister" jelas Nicholas dan membuka liontin kalung itu.

Jason berdiri dihadapan Zack, "Katakan dimana kau mendapatkan kalung ini?"

"Mommy... Dimana mommy?" teriak Nicholas.

Nicholas begitu histeris melihat kalung Lily yang dibawa oleh Zack.

"Aku akan mengatakan dimana pemilik kalung ini, tapi berjanjilah satu hal padaku" kata Zack.

"Katakan apa maumu? Uang? Aku bisa memberikannya" ucap Jason.

"Hukum orang - orang jahat yang sudah menyakitiku " kata Zack.

Jason berjongkok, "Kau tidak perlu khawatir soal itu. Aku akan pastikan mereka tidak akan pernah menyakitimu dan membuat mereka menyesali perbuatannya. Sekarang katakan dimana kau mendapatkan kalung itu?" tanya Jason

...****************...

...****************...

Terpopuler

Comments

Rizky Sandy

Rizky Sandy

agak aneh, apa lili g punya hp atau apa gitu,,

2024-05-10

1

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussabar

2024-05-05

0

Azwaney Ramli

Azwaney Ramli

jalan ceritanya bagus...teruskan berkarya..🥰🥰🥰

2024-04-01

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!