BAB 18

Sudah seminggu ini Lily menani Aileen dirumah sakit, dan selama seminggu itu juga kondisi Aileen tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.

Nicholas yang selama ini berada di mansion pun terus bertanya - tanya mengenai Aileen dan Lily kepada Jason tetapi jawaban yang dia terima selalu saja sama setiap harinya.

"Permisi nona Lily, ada seorang anak yang ingin menjenguk nona muda. Dia bilang kalau dia adalah teman nona muda" kata Alice yang sengaja diperintahkan oleh Jason untuk berjaga di kamar Aileen.

"Suruh dia masuk, mungkin dia adalah Zack" ucap Lily tanpa mengalihkan pandangannya dari Aileen yang masih terlelap.

"Baik nona"

Sejenak Lily menoleh menatap Alice yang masih memiliki beberapa luka ditubuhnya akibat hukuman yang diberikan oleh Jason.

"Alice apa kau sudah memeriksakan luka - lukamu ke dokter?" Tanya Lily pada Alice.

"Saya baik - baik saja nona. Saya pantas menerima hukuman karena kelalaian saya dalam bertugas menjaga keamanan nona" jawab Alice.

"Aku akan berbicara kepada tuan Jason, soal hal ini. Kalau kau bersamaku saat itu mungkin aku memang baik - baik saja. Tapi aku tidak akan menemukan putriku. Ini semua terjadi sudah seharusnya, dan kau tidak lalai menjagaku dan aku berterima kasih atas hal itu. Terima kasih karena kau tidak mengikutiku saat itu" ucap Lily.

Alice terdiam, seumur hidup tidak pernah ada seseorang yang mengucapkan kata - kata yang mampu menghangatkan hatinya.

Lahir sebagai anak yatim piatu membuat Alice harus bekerja lebih keras untuk bertahan hidup. Alice dulunya adalah pelayan di mansion Jason saat kedua orang tua Jason masih hidup. Namun dia beralih menjadi seorang pengawal setelah Max mengenali bakatnya sebagai seorang ahli beladiri.

Karena itulah, saat dirinya kehilangan Lily dia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak kompeten dan merusak kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Dirinya bahkan sudah siap jika Lily ingin menggantinya dengan orang lain karena kelalaiannya, tapi alih - alih menggantikan posisinya dengan orang lain, Lily justru tetap memilih dirinya sebagai pengawal pribadinya dan juga Nicholas.

Tidak ada sedikit pun kemarahan yang terpancar dari wajah Lily setelah kejadian itu, bahkan wanita itu mengucapkan terima kasih kepada dirinya.

"Nona, saya akan menjaga dan melindungi anda dengan segenap jiwa saya. Saya tidak akan membiarkan nona terluka kembali" kata Alice.

Lily tersenyum, "Alih - alih menjagaku. Bisakah kau menjaga Aileen dan Nicholas untukku. Berjanjilah padaku, bahwa keselamatan mereka adalah prioritas utamamu daripada keselamatanku"

"Tapi nona...."

"Aku tahu, kalau tuan Jason memiliki banyak sekali musuh. Itulah salah satu alasan kenapa aku bersembunyi darinya selama ini, karena aku tidak ingin anak - anakku menjadi korban. Tapi sekarang aku yakin, tuan Jason lebih dari mampu untuk melindungi mereka. Dan ketika saatnya nanti tiba, akupun juga harus pergi meninggalkan mereka kepada Jason. Karena mereka tidak akan memiliki hidup yang baik jika bersama denganku" Ucapan Lily terdengar cukup dalam. Perasaan seorang ibu yang ingin terus melindungi buah hatinya dan mengabaikan keselamatannya sendiri.

Alice terdiam, dirinya tidak tahu harus menjawab seperti apa. "Aku mohon berjanjilah padaku" pinta Lily.

"Baiklah nona... Saya berjanji" ucap Alice kemudian.

Tanpa mereka sadari, Jason sedang mendengarkan pembicaraan mereka dari balik tirai yang menutupi tempat tidur Aileen.

"Hey bocah... Sedang apa kau disini?" tanya Jason pada Zack yang sudah duduk manis didepan Lily.

"Maaf tuan, aku ingin menjenguk adikku.. Maaf maksud saya Aileen" ucap Zack malu - malu.

"Tuan Jason, tolong jangan berbicara seperti itu terhadap anak kecil. Apa kau ingin menakutinya?" tegur Lily.

"Sudah seharusnya dia takut kepadaku, beraninya dia mendekati putriku. Melihat wajahmu saja membuatku kesal, wajahmu mengingatkanku kepada seseorang yang tidak aku sukai" kata Jason lagi.

Zack lalu mengambil saputangan dari sakunya kemudian menutupi wajahnya dengan saputangan itu, "Tuan kau tidak perlu melihat wajahku. Tapi aku mohon ijinkan aku menjenguk Aileen. Kami sudah berjanji kalau kami akan terus bersama selamanya" kata Zack lagi.

"A-apaa... Be-bersama selamanya?" tanya Jason panik.

"Lily, bukankah umur Aileen masih 6 tahun? Bagaimana dia bisa berjanji untuk bersama dengan seorang pria untuk selamanya. Kau harus memisahkan mereka secepatnya" bisik Jason.

Lily mengerutkan kening mendengar ucapan Jason, "Apa yang ada di kepalamu? Memangnya kau pikir Aileen akan segera menikah?" tanya Lily.

"Kalau diijinkan, saya ingin menikahi Aileen ketika kami sudah dewasa" ucap Zack dengan penuh keyakinan.

"Oh my God...." Matilda yang juga berada di ruangan tersebut untuk menemani Lily tak kuasa menahan senyum.

"Anak muda, sepertinya akan sulit untuk mendapatkan restu dari tuan Jason. Mungkin untuk sekarang kau bisa mendoakan kesembuhan nona muda terlebih dahulu" ucap Matilda.

"Tentu saja aku tidak akan merestuinya, kau pikir aku akan membiarkan putriku hidup sengsara denganmu" kata Jason

"Saya akan mencari dan mengumpulkan uang yang banyak, bahkan lebih banyak dari yang tuan miliki agar saya pantas menikah dengan Aileen" balas Zack.

"Ka-kau...... Gilbert bawa anak ini keluar dan jangan biarkan dia berkeliaran disekitar Aileen" perintah Jason.

Tiba - tiba saja, Zack berdiri dari tempat duduknya lalu membungkuk. "Saya akan berkunjung kembali lain kali nyonya Lily. Saya akan bekerja keras untuk mengumpulkan uang yang banyak agar pantas menikahi Aileen"

Lily tersenyum geli melihat Jason yang tak mampu membalas ucapan Zack.

"Sudahlah, Zack kau boleh tetap disini. Aku rasa Aileen juga pasti senang kalau kau berada disini" ucap Lily.

Jason melotot kepadanya, "Tuan Jason. Zack adalah teman Aileen yang berharga. Selama ini Zack yang selalu melindunginya. Jadi biarkan dia berada disini. Mungkin dengan kehadirannya mampu membantu Aileen untyk segera sembuh" bujuk Lily.

"Apa kau ingin Aileen membencimu bahkan sebelum dia mengenalmu?" tanya Lily lagi.

"Tentu saja tidak... Ah... Baiklah kau boleh berada disini. Tapi kau harus menjaga sikapmu. Kalau kau bersikap kurang ajar, aku akan langsung menendangmu keluar" jawab Jason.

"Terima kasih Tuan Jason... Nyonya Lily"

"Oh ya, saya memiliki bingkisan dari bunda Rosa dan anak - anak yang ada di panti asuhan untuk Aileen. Apa boleh saya meletakkannya disamping tempat tidur Aileen?" tanya Zack. Lily mengangguk, dibantu Matilda, Zack mengatur berbagai kartu ucapan dan rangkaian bunga yang diberikan oleh bunda Rosa dan juga teman - teman Aileen. Semua berisi doa memohon kesembuhan bagi Aileen.

Lily memandang Aileen dengan penuh kasih, "Sayang... Kau lihat kan. Semua ingin kau segera sembuh. Brother Nicholas juga menunggumu. Bibi Matilda dan Uncle Fred juga menyiapkan kamar yang indah untukmu. Cepatlah bangun nak, mommy sangat merindukanmu" Lily mencium kening Aileen lembut.

Tiba - tiba mesin yang mendeteksi detak jantung Lily berbunyi nyaring, detak jantung Lily tampak tidak beraturan. Membuat Lily panik dan Jason panik.

Dokter dan perawat segera berdatangan untuk memeriksa kondisi Aileen.

Seketika saja, Lily merasakan tubuhnya tak bertenaga. Dirinya takut terjadi sesuatu dengan Aileen.

"Apa yang terjadi dengan Aileen?" tanya Jason kepada salah seorang dokter yang bertugas

...****************...

...****************...

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusceria

2024-05-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!