Bab 2

Lily dan juga bersama dengan teman - temannya asyik menikmati makan siang mereka bersama - sama.

Sampai akhirnya waktu istirahat mereka hampir saja usai, Lily pun bersiap - siap untuk menjalankan tugas dia selanjutnya.

"Eh Sharon sepertinya aku harus ke toilet. Kamu tahu nggak toiletnya dimana?" tanya Lily pada Sharon.

"Oh kalau toilet sih ada di bagian ujung koridor ini. Kamu keluar dari sini langsung ke kanan, dari situ kamu cari aja pintu warna merah maroon" jelas Sharon pada Lily yang langsung pergi menuju arah yang dimaksud.

"Eh apa aku salah ya, harusnya pintu warna putih kan. Ya sudahlah, toh ruangan itu juga kosong tidak ada orang disana" batin Sharon dalam hati.

Sesampainya di depan pintu yang dimaksud Lily sedikit heran, karena pintu toilet ini terlihat lebih megah dan mewah daripada pintu yang lain yang berada di koridor itu.

Tanpa pikir panjang, Lily pun beranjak untuk masuk kedalam tapi kemudian langkahnya terhenti ketika dirinya mendengar suara - suara aneh dari dalam "TOILET" tersebut.

Karena penasaran, Lily mencoba mengintip dari balik celah pintu.

"Astaga Tuhan....." Lily menjerit kecil sambil menutup mulutnya.

Seolah tak percaya dengan apa yang sedang dia saksikan, Lily kembali mempertegas pandangannya.

Didalam ruangan yang dia kira adalah toilet terdapat Jason dan seorang wanita sedang memadu kasih dengan penuh ga*irah.

Sekujur tubuh Lily meremang, menyaksikan adegan demi adegan yang mereka lakukan, dengan berbagai macam posisi gaya. Si wanita yang sudah telan*jang tanpa memakai apapun tampak pasrah dan senang menerima semua perlakuan yang diberikan oleh Jason. Meskipun terkadang Jason memukul dn menjambak rambut wanita itu.

Lily sejenak tertegun sampai dia berhasil menguasai dirinya, sekali lagi tanpa sadar kedua matanya dengan Jason saling beradu membuat Lily terkejut setengah mati kalau ketahuan dirinya sedang mengintip.

Tanpa pikir panjang, Lily segera pergi dari tempat itu dan tidak lagi memikirkan rasa ingin ke toilet.

"Aduh, apa yang harus aku lakukan. Apa orang itu menyadari keberadaanku? Aku rasa saat kami saling menatap dia menyeringai padaku" monolog Lily.

"Benar kata Sharon, lebih baik aku tidak terlibat dengan orang seperti itu. Semoga pesta ini segera berakhir dan aku bisa segera pulang" kata Lily kemudian.

...****************...

"Sayang, sepertinya pestanya sudah akan dimulai. Bagaimana kalau kita bersiap - siap?" rayu Claudia yang baru saja selesai membersihkan tubuhnya di kamar mandi khusus yang ada di ruangan itu

Jason yang sedang membaringkan tubuhnya diatas sofa pun segera bangkit berdiri, menuju kamar mandi untuk membasuh tubuhnya sendiri. Tak lama kemudian dia sudah keluar dengan pakaian rapi dan terlihat sangat tampan di mata Claudia.

"Ini uang untuk pelayananmu hari ini. Aku rasa itu lebih dari cukup dari yang bisa kau dapatkan sebagai seorang model. Setelah ini kita tidak perlu bertemu lagi" sahut Jason dingin seraya melemparkan selembar cek dengan nominal yang fantastis.

"Apa maksudmu mengatakan hal ini? Kau kira aku ini adalah pela*cur? Yang bisa kau perlakukan seperti ini. Aku adalah top model negeri ini. Berani - beraninya kau memperlakukanku seperti ini!!!!" Seketika Claudia menjadi berang.

"Claudia, bukankah aku sudah bilang padamu. Kalau diantara kita berdua tidak ada hubungan spesial, statusmu sama dengan wanita - wanita lain yang telah aku bayar dan aku tiduri. Kau tidak bermimpi untuk menjadi kekasih atau istri dari seorang Jason Rockwood kan?" Balas Jason dengan nada sedikit mengejek.

"Dan jangan lupa, kalau aku bisa membungkam karir dan juga nyawamu kapan saja kalau aku mau. Jadi berhati-hatilah saat kau bertingkah dihadapanku. Kau mengerti kan?" Tatapan tajam serta intimidasi yang diberikan oleh Jason membuat Claudia ciut bukan kepalang.

Tanpa mampu membalas ucapan Jason, wanita itu pun meraih tas dan juga cek yang diberikan oleh Jason lalu pergi meninggalkan Jason.

"Kau benar - benar memiliki boss seorang ba*jingan. Aku harap hidupnya menderita selamanya" kata Claudia begitu dirinya bertemu dengan Gilbert sang asisten didepan pintu.

Bukannya membalas makian dan sumpah serapah yang dilontarkan oleh Claudia, pria itu justru tersenyum dan mempersilahkan Claudia untuk meninggalkan tempat itu.

"Acara sudah dimulai, lebih baik kau segera bersiap sekarang" panggil Gilbert pada Jason.

...****************...

Acara pesta berlangsung sangat meriah, tamu undangan yang hadir tampak menikmatinya. Mata Lily berkeliling mencari kesana kemari, dia tidak menemukan wanita yang tadi dia lihat bersama dengan Jason di ruangannya. Ada sedikit rasa penasaran di hati Lily tentang siapa wanita itu, tapi rasa penasaran itu segera saja terkubur dengan panggilan Abigail yang menyuruhnya untuk menuangkan wine ke meja dimana Jason sedang duduk bersama dengan koleganya.

Lily pun menuruti perintah Abigail dengan patuh, saat akan menuangkan minuman kepada Jason. Pria itu menatap wajahnya, ditatap seperti itu membuat Lily semakin gugup sehingga tanpa sengaja dirinya menumpahkan wine diatas celana dan juga jas milik Jason yang berwarna putih.

"Apa - apaan kau?" tatap tajam Jason pada Lily.

Seketika musik berhenti, suasana yang tadinya meriah berubah menjadi mencekam.

"Ma-maafkan saya Mister, saya tidak sengaja menumpahkan minuman ke pakaian tuan" sahut Lily dengan wajah panik memandangi pakaian yang berwarna putih itu, kini menjadi merah keunguan akibat kesalahannya.

"Kenapa aku bisa sebodoh ini, pakaian itu pasti sangat mahal bagaimana aku bisa menggantinya" batin Lily.

Gilbert yang berada disampingnya segera menyuruh Lily untuk pergi dan membawa Jason ke ruangan lain untuk mengganti pakaiannya.

"Pecat gadis itu, kenapa kalian mempekerjakan gadis ceroboh seperti dia" kata Jason sebelum dirinya pergi.

Lily seketika lemas, acara pesta belum terlalu lama berlangsung tapi dirinya sudah dipecat. Artinya dia tidak akan memperoleh insentif hari ini.

...****************...

Dengan langkah gontai, Lily pergi dari ruangan pesta itu untuk mengambil barang - barang miliknya dan mengganti pakaiannya.

Dalam perjalanan pulang, dirinya menangis karena tidak berhasil membawa sepeser uang untuk adik - adiknya yang berada di panti.

"Aku janji membelikan mereka coklat hari ini, tapi sekarang aku malah tidak bisa membawa apa - apa" batin Lily.

Ditengah rasa galau dan kalut, Lily menerima sebuah telepon dari Donna. "Lily, apa besok sampai lusa kau ada pekerjaan?" tanya sahabatnya.

"Tidak ada Donna, memangnya kenapa?"

"Aku ada pekerjaan untukmu, apa kau berminat? Tapi pekerjaan ini cukup berat dan bayarannya pun tidak terlalu besar. Bagaimana?" tanya Donna lagi.

"Tidak masalah, aku akan melakukannya" sahut Lily kemudian.

"Kalau kau setuju, besok jam 4 pagi kau harus berkumpul di depan halte yang ada didekat panti. Nanti akan ada orang yang datang menjemput. Kau akan bekerja di sebuah perkebunan di pedesaan, sepertinya perkebunan itu membutuhkan tenaga tambahan untuk memanen buah apel disana" kata Donna lagi.

"Tidak masalah aku akan melakukannya, terima kasih banyak Donna. Setidaknya ini bisa menutupi rasa sedihku hari ini" sahut Lily dari balik telepon.

"Memang apa yang sudah terjadi?" tanya Donna, Lily pun menceritakan semuanya kepada Donna dan sahabatnya itu hanya bisa menenangkan Lily.

"Untung saja kau hanya dipecat dan tidak disuruh mengganti pakaiannya, kalau kau disuruh mengganti pakaiannya maka seumur hidup gajimu mungkin tidak akan bisa menggantikannya" balas Donna.

"Kalau begitu sampai jumpa besok pagi, aku juga akan ikut jadi kita akan bekerja bersama - sama" lanjut Donna sebelum dirinya menutup teleponnya

Lily tersenyum ketika dirinya mendapatkan pekerjaan lagi. Bekerja serabutan adalah pilihannya, bukan dia tidak ingin memiliki pekerjaan tetap, tapi karena hasil yang dia dapatkan bisa jauh lebih besar daripada bekerja tetap setiap bulannya.

Dengan kondisi Lily yang sedang membutuhkan banyak uang, ini adalah salah satu pilihan yang tidak bisa dia hindari.

Selain itu dengan melakukan pekerjaan serabutan, Lily memiliki waktu lebih banyak untuk membantu bunda Rosa mengurus adik - adik dan juga panti asuhan.

Setidaknya sampai dengan hari ini Lily cukup bersyukur karena Donna selalu memberi tahu jika ada pekerjaan yang membutuhkan tenaganya, baginya itu sudah lebih dari cukup.

"Lebih baik aku pulang saja sekarang, sebelum gelap"

...****************...

Terpopuler

Comments

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

semangat lily...

2024-05-21

2

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemangat

2024-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29 + Notice
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48 - grandpa lebih seru
49 BAB 49 - Aku mencintaimu
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66 - Mimpi Nicholas
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115 - Tamat
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29 + Notice
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48 - grandpa lebih seru
49
BAB 49 - Aku mencintaimu
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66 - Mimpi Nicholas
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115 - Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!