BAB 14

Siang itu Jason berencana untuk memberikan waktu bagi Lily dan Nicholas berjalan - jalan dan berbelanja. Sudah hampir 2 bulan mereka tiba di kediamannya tapi selama itu pula lah mereka tidak pernah pergi keluar dari kediamannya.

"Mommy apa kita akan berjalan - jalan keluar? Apa aku boleh membeli mainan? Apa uncle akan ikut bersama kita?" tanya Nicholas yang sangat antusias dengan rencana mereka hari ini.

Lily tidak tahu bagaimana harus menanggapi permintaan Nicholas, pasalnya dia tidak memiliki uang sama sekali untuk membelikan Nicholas mainan.

"Ehm, Nicholas hari ini mommy akan pergi mengajakmu ke tempat mommy tinggal dulu. Disana kau akan bertemu dengan oma Rosa dan saudara - saudara mommy yang lain. Bagaimana menurutmu?" Tanya Lily

"Apa disana banyak mainan seperti disini?"

"Mungkin tidak sebanyak disini, tapi disana banyak sekali anak - anak yang seusia denganmu jadi kau bisa bermain bersama dengan mereka" jelas Lily.

Sudah lama Lily tidak bertemu dengan bunda Rosa, ada rindu yang tertahan selama ini dan kesempatan kali ini akan dia gunakan untuk melepas rindu bersama orang yang paling dia sayangi itu.

"Nona Lily, perkenalkan mereka yang akan menemani anda jalan - jalan hari ini" ucap Gilbert yang datang bersama 3 orang laki - laki dan satu orang perempuan itu.

"Tuan Jason memohon maaf karena tidak bisa menemani nona Lily dan juga tuan muda karena ada pertemuan dengan tuan Diego di kediamannya" kata Gilbert lagi.

"Ah tidak apa - apa, tapi aku rasa aku tidak perlu orang sebanyak ini hanya untuk menemani kami bepergian" tolak Lily.

Gilbert mengangkat sudut kacamatanya dan tersenyum, "Mungkin nona Lily belum menyadari bahaya yang mungkin akan mengintai nona dan tuan muda. Jadi mereka akan menemani anda sekaligus mengawal anda. Tuan Jason cukup banyak memiliki musuh" bisik Gilbert.

"Ini semua demi keamanan anda dan tuan muda. Satu lagi ini adalah kartu yang bisa anda gunakan sebebasnya, silahkan membeli apapun yang anda dan tuan muda inginkan tanpa terkecuali. Tuan Jason berpesan bahwa anda harus menghabiskan minimal 5.000 euro untuk hari ini. Jika kurang dari itu, tuan Jason akan sangat tidak senang" kata Gilbert.

"Apaaaa.... 5.000 Euro??? Aku tidak mungkin bisa menghabiskan uang sebanyak itu sendirian" pekik Lily.

"Apa - apaan dia menyuruhku menghabiskan uang sebanyak itu dalam satu hari, apa orang - orang kaya seperti dia memiliki kebiasaan menghamburkan uang seperti ini seenaknya?" batin Lily sambil terus memandangi kartu ditangannya.

Gilbert kemudian beralih kepada Nicholas, "Tuan muda, sebelumnya saya mohon maaf. Apakah tuan muda bisa memakai topeng ini selama tuan muda bepergian??" tanya Gilbert.

"Kenapa aku harus memakai topeng ini? Apa karena wajahku jelek?" tanya Nicholas.

"Tentu tidak tuan, wajah tuan sangat tampan sangat mirip dengan tuan Ja... Ah maaf. Maksud saya ini untuk melindungi tuan muda dari orang jahat" kilah Gilbert.

Lily pun juga meyakinkan Nicholas agar mau mengenakan topeng itu, hal ini dilakukan agar Nicholas bisa lepas dari kejaran paparazzi yang mengintai kehidupan pribadi Jason serta untuk menyembunyikan identitas Nicholas untuk sementara waktu sebagai anak daris eorang Jason Rockwood.

Meskipun harus dengan sedikit rayuan, pada akhirnya Nicholas bersedia memakai topeng itu dengan syarat dirinya diijinkan untuk belajar menunggang kuda.

...****************...

Kediaman Diego Heinz

"Selamat datang Jason, sepertinya sejak terakhir kali aku melihatmu wajahmu menjadi lebih cerah" puji Diego menyambut kedatangan Jason ke kediamannya.

"Tidak perlu berbasa - basi, aku kesini untuk membicarakan bisnis denganmu" jawab Jason.

"Seperti biasa kau selalu saja to the point. Masuklah, Theresa juga sudah menunggu didalam" kata Diego lagi.

Jason melirik tidak suka kearah Diego. Bukan rahasia jika Diego mencoba untuk menjodohkan Theresa dengan Jason. Apalagi Jason belum menikah meskipun usianya sudah cukup matang untuk terikat dalam pernikahan.

"Selamat datang Jason, lama aku tidak melihatmu" Sapa Theresa yang langsung menghampiri Jason.

"Apa kau tidak ingin memelukku? Kita sudah cukup lama tidak berjumpa, tapi sikapmu padaku seperti orang asing saja. Padahal aku baru saja kembali setelah menempuh pendidikan di luar negeri" keluh Theresa.

"Selamat datang kembali" jawab Jason singkat dan langsung duduk di sofa tanpa menunggu balasan apapun dari Theresa yang jelas sekali merasa dongkol diabaikan oleh Jason.

Diego pun berusaha untuk mencairkan suasana dan mencoba untuk mengalihkan pembicaraan diantara mereka, "Apa kau tahu tentang Edgar baru - baru ini. Dia baru saja tertimpa musibah" kata Diego.

"Jason cobalah teh ini, aromanya sangat wangi. Aku yakin kau akan menyukainya" rayu Theresa yang dengan sengaja mengambil posisi tempat duduk di sebelah Jason.

"Theresa, kalau kau hanya ingin mengangguku lebih baik kau pergi. Sikapmu ini sangat menyebalkan" ucap Jason.

Theresa terpaku mendengar perkataan Jason yang benar - benar dingin dan seolah tidak menghargai kehadirannya sama sekali.

Apalagi raut wajah Jason jelas menunjukkan ketidaknyamanannya dengan perilaku yang ditunjukkan oleh Theresa.

Diego kemudian mengisyaratkan Theresa untuk pergi meninggalkan mereka berdua meskipun hal itu bertentangan dengan pemikirannya yang masih ingin menjodohkannya dengan Theresa.

"Sikapmu dingin sekali pada Theresa, kau tahu kan kalau dia menyukaimu sejak dulu. Tolong bersikaplah lebih baik padanya. Dia gadis yang rapuh" pinta Diego tajam.

"Aku bersikap seperti ini demi kebaikannya, agar dia tidak mengharapkan sesuatu dariku karena aku tidak akan pernah memberikannya" balas Jason lagi.

"Lalu apa maksudmu Edgar mengalami musibah?" tanya Jason.

"Well kau tahu anak Edgar, dia diculik dan sampai sekarang dia belum tahu siapa yang menculik anaknya. Uang tebusan yang sudah diserahkan sebagai tuntutan penculik pun raib entah kemana" kata Diego lagi.

Jason menatap kearah Diego dengan sorot mata penuh tanda tanya dan curiga, "Hey kau jangan melihatku seperti itu. Aku tidak ada sangkut pautnya dengan hal ini" sahut Diego.

"Kau tidak perlu menjelaskan apapun, kalau memang kau yang melakukannya itu tidak ada urusan denganku" kata Jason seraya menyesap teh didalam cangkirnya.

"Kau terlihat tidak percaya padaku, memang benar kalau hubunganku dan Edgar tidak pernah berjalan baik. Tapi aku tidak akan melakukan hal sebodoh itu untuk menculik anaknya" Raut wajah Diego terlihat meyakinkan tapi entah kenapa dirinya tidak bisa mempercayai begitu saja.

"Sekarang lebih baik kita membicarakan tentang bisnis kita" Baru saja mereka akan membicarakan kesepakatan bisnis diantara mereka berdua ponsel Jason berdering.

Rupanya panggilan dari Gilbert, saat ini Jason memang meminta Gilbert untuk mencari tahu keberadaan Aileen sehingga dia tidak menemani Jason pergi ke kediaman Diego.

"Tuan... Nona Lily menghilang. Tuan muda menangis mencari nona Lily. Kami sudah mencarinya kemana - mana tapi tidak menemukannya" kata Gilbert.

"Dimana kalian sekarang? aku akan segera kesana!!!!" Seru Jason.

Pria itu segera bergegas pergi meninggalkan Diego yang tampak kebingungan melihat Jason yang terlihat panik itu, "Hey.. Kau mau kemana? Pembicaraan kita belum selesai"

"Aku akan mengatur waktu lagi untuk berbicara denganmu. Ada hal yang jauh lebih penting yang harus aku tangani sekarang juga" jelas Jason yang langsung pergi meninggalkan Diego sendirian di ruang kerjanya.

"Jason, kau mau kemana? Kenapa kau buru - buru sekali mau pergi. Bagaimana kalau kita menikmati waktu kita bersama seperti dulu" cegat Theresa sambil merengkuh tangan Jason yang langsung ditepis Jason dengan kasar.

"Minggir... Jangan menghalangi jalanku" tapi Theresa terus bersikeras menggenggam tangan Jason dan tidak mau melepaskannya.

"Tidak.. Sebelum kau berjanji untuk berkencan denganku" lanjut Theresa

Kesabaran Jason yang gampang terkikis membuat dia mendorong Theresa agar dirinya bisa terlepas dari genggaman tangan Theresa, "Theresa kukatakan sekarang juga supaya kau paham. Aku menganggapmu sebagai seorang adik tidak lebih. Jadi jangan pernah mengharapkan bahwa hubungan kita akan menjadi sepasang kekasih. Berhenti bersikap bodoh dan menyebalkan seperti ini. Kau benar - benar membuatku muak" Jason mengatakan semuanya secara gamblang, sementara Theresa yang selama ini mengira bahwa Jason juga memiliki perasaan yang sama dengannya tidak mampu mempercayai pendengarannya sendiri.

"Ah satu lagi, sebentar lagi aku akan segera menikah. Tapi yang pasti perempuan itu bukan dirimu" lanjut Jason sambil terus berlalu.

"Tidak... Jason kau tidak boleh pergi. Kau tidak boleh menikah dengan perempuan lain selain aku" Theresa histeris sambil terus meneriakkan nama Jason.

...****************...

...****************...

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussabar

2024-05-05

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!