BAB 6

POV JASON

Sudah beberapa bulan terakhir Jason merasa tidak memiliki ga*irah sama sekali. Bahkan dia merasa muak dan jijik ketika melakukannya lagi dengan wanita lain.

Apalagi bayangan Lily yang menangis dan menatapnya di hari terakhir mereka bertemu terekam jelas dalam ingatan Jason.

Sosok perempuan yang rapuh tapi tidak ingin kalah dan dipermainkan oleh keadaan, memutuskan untuk berdiri sendiri menanggung semua beban yang dapat dia pikul.

Beberapa kali tak jarang, Jason salah mengenali wanita yang sedang hamil sebagai Lily. Perilakunya ini tentu saja menjadi hal baru bagi dirinya, termasuk Gilbert yang sudah mendampingi Jason selama bertahun - tahun.

Seorang Jason Rockwood, pria yang begitu angkuh, dingin, dan suka berganti wanita setiap malamnya sekarang kelabakan karena seorang wanita yang bahkan jauh dari standarnya

Jason yang tidak pernah peduli bagaimana perasaan orang lain, selalu mengintimidasi dan melakukan segala cara untuk mendapatkan keinginannya tidak mampu berbuat apa - apa.

Masih terngiang jelas ditelinga Jason saat Lily mengatakan bahwa akan ada masa dimana dia tidak mampu melakukan apapun meskipun dia memiliki banyak uang.

Mungkin itu yang sekarang sedang dirasakan oleh Jason, dirinya memutuskan mencari keberadaan Lily. Memutuskan untuk bertanggung jawab atas benih yang telah dia tanam tapi tidak ada yang bisa dia lakukan untuk menemukan Lily selama 7 tahun terakhir ini.

Setiap kali Jason mengetahui kemungkinan dimana Lily berada, saat itu jugalah gadis itu menghilang. Seolah Tuhan tidak mengijinkan Jason untuk menemukan keberadaan Lily dan menebus rasa bersalahnya telah menyakiti gadis sebaik Lily.

Selama tujuh tahun pula, Jason rutin memberikan sumbangan dan donasi di panti asuhan tempat Lily dibesarkan menggunakan nama anonim. Berharap, suatu saat Lily akan kembali ke panti itu dan mereka dapat bertemu kembali.

...****************...

"Syukurlah demam Nicholas sudah turun, kalau dia meminum antibiotik sampai habis dia akan benar - benar sembuh" ucap seorang dokter yang rutin memeriksa kesehatan Nicholas.

Sejak kecil Nicholas memiliki tubuh yang lemah, mungkin hal ini akibat dari kelahiran prematur serta gizi yang tidak tercukupi selama Lily hamil.

Nicholas lahir lebih cepat dari seharusnya yaitu saat usia kehamilannya mencapai 8 bulan. Proses kelahiran Nicholas cukup sulit dengan posisi bayi yang tidak sesuai membuat Lily harus menerima tindakan operasi caesar demi keselamatan bayinya.

Beruntung ada lembaga yang bersedia menolongnya sehingga Lily tidak mengeluarkan biaya sedikitpun selama dirinya dan Nicholas dirawat dirumah sakit.

"Jadi Nicholas akan baik - baik saja kan dok?" tanya Lily.

"Tenang saja Lily, Nicholas bahkan sudah cukup sehat kalau dia ingin bermain sepak bola" ucapan dokter itu tentu membuat Nicholas langsung merajuk.

"Mommy... Mommy dengar kan. Kata dokter aku bisa bermain sepak bola. Apa mommy akan membelikanku bola untukku bermain?" pinta Nicholas dengan menunjukkan puppy eye miliknya yang merupakan kelemahan Lily.

"Kalau kamu menjadi anak baik, dan menuruti perkataan kakek Dokter untuk minum obat. Mommy akan membelikannya" sahut Lily kemudian.

"Asyikkk....." bocah kecil itu melompat kegirangan mendengar janji ibunya.

"Ehm Lily, apa kau sudah mempertimbangkan penawaranku saat itu?" tanya dokter Victor.

"Ah maksud dokter soal perjodohan dengan cucumu itu?" tanya Lily.

Beberapa waktu yang lalu, Victor menyatakan keinginannya untuk menjodohkan Lily dengan Brian.

Brian sendiri memang pria yang sangat baik, tapi sayangnya dia agak pendiam sehingga Victor cemas jika sampai dirinya meninggal cucunya belum juga memiliki pendamping.

"Selama ini, Brian menjadi lebih terbuka dan banyak bicara saat dia bersamamu. Aku juga sudah menanyakan soal ini kepada Brian, dia bilang dia menyukai perjodohan ini" kata Victor lagi.

"Lagipula bukankah Nicholas dan Brian sangat dekat. Dia juga menyayangi Nicholas, kau tidak perlu khawatir" kata Victor lagi.

Lily bersyukur dirinya dikelilingi oleh orang - orang baik selama pelariannya. Victor dan istrinya adalah orang yang menolong Lily saat tiba - tiba saja dirinya mengalami kontraksi saat akan melahirkan.

Mereka bahkan menyediakan tempat tinggal sementara sampai Nicholas berumur 3 tahun dan saat itulah Lily mulai mengenal Brian yang baru saja selesai menyelesaikan studinya sebagai dokter spesialis di luar negeri.

"Aku dengar Nicholas ada disini" Brian yang menjadi topik pembicaraan tiba - tiba saja muncul.

"Ah kau disini, baiklah aku akan meninggalkan kalian berdua untuk berbicara satu sama lain. Nicholas, bagaimana kalau kau ikut kakek berkeliling" ajak Victor kepada Nicholas.

"Mommy, apa aku boleh ikut?" tanya Nicholas.

"Boleh tapi jangan menyusahkan kakek dokter ya" pesan Lily.

Sepeninggal mereka berdua, Brian dan Lily saling duduk berhadapan di sebuah sofa kecil yang ada diruangan tersebut.

Keduanya tampak canggung, apalagi dengan pembicaraan masalah perjodohan mereka.

"Kau tidak perlu memikirkan ucapan kakek. Kalau memang kau belum siap, aku bisa menunggumu" kata Brian.

"Kau tahu, kalau aku sudah lama menaruh hati padamu dan baru hari ini aku berani mengungkapkannya padamu" ujar Brian.

Lily termenung, sebagai seorang wanita yang sudah memiliki anak tanpa adanya ikatan pernikahan kemudian menikah dengan seorang yang terhormat seperti Brian, Lily khawatir dirinya hanya akan membawa dampak buruk bagi reputasi Brian dan juga keluarganya.

"Maaf, tapi saat ini aku tidak memiliki keinginan untuk menikah. Aku cukup bahagia dengan keadaanku sekarang dan membesarkan Nicholas seorang diri"

"Aku tidak ingin merepotkan keluargamu lagi" penolakan Lily yang kesekian kalinya ditanggapi oleh Brian dengan senyuman getir di bibirnya.

"Tapi kita masih bisa berteman baik" kata Lily kemudian.

"Ya kita masih bisa berteman" balas Brian.

Setelah berbincang cukup lama, Lily dan Nicholas pun memutuskan untuk kembali kerumah. Namun sebelum kembali, Lily mengajak Nicholas untuk membeli beberpa kebutuhan mereka berdua di supermarket yang letaknya tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Apa mommy akan membelikanku mainan?" tanya Nicholas.

Lily mengusap kepala putra kesayangannya itu, "Bagaimana kalau mommy belikan saat kau berulang tahun nanti. Ulang tahunmu kan sebentar lagi" tawar Lily.

Saat ini dirinya tidak memiliki cukup banyak uang untuk membeli mainan baru, tapi setidaknya saat ulang tahun Nicholas nanti dirinya sudah menerima pembayaran atas pekerjaan yang dia lakukan sebagai seorang penjahit.

Ibu dan anak ini berjalan beriringan sambil menyanyikan lagu tentang ikan hiu tanpa menyadari sepasang mata yang mengawasi mereka dari dalam mobil yang terparkir didekat mereka.

"Nicholas semakin besar, aku harus lebih bekerja keras untuk mencari uang dan biaya pengobatannya" lirih Lily seraya memikirkan pekerjaan macam apa lagi yang bisa dia lakukan agar dirinya bisa mendapatkan banyak uang.

"Seandainya saja, ba*jingan itu...." tiba - tiba terlintas dalam benar Lily jika Jason menerima dan mengakui keberadaan Nicholas mungkin Nicholas dapat hidup di lingkungan yang lebih baik dan sehat.

Lily menggelengkan kepalanya, "Pemikiran bodoh macam apa yang ada di kepalaku. Tidak mungkin iblis seperti dia aku biarkan bertemu dengan Nicholas. Tidak, mereka tidak boleh bertemu" batin Lily dalam hati.

...****************...

Terpopuler

Comments

Nurjannah Rajja

Nurjannah Rajja

Kayak aku dong, anakku hanya 8 bulan diperkirakan lahir 10 Nopember eh dipaksa lahir 7 okrober karena kelebihan air ketuban. Didiangnosis kalau nunggu 1 bulan lagi anak bisa meninggal di dalam perut. Alhamdulillah sekarang udah tamat SMP.

2024-05-11

3

Bhęª Hęrmªnsƴªh

Bhęª Hęrmªnsƴªh

ayoo ramaikan novel ini..

2024-04-27

1

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Jason jd laki-laki enak bgt

2024-05-21

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!