BAB 8

Perjalanan menuju mansion utama membutuhkan waktu yang cukup lama, karena mereka harus menggunakan kereta untuk pergi ke kota besar dan kemudian beralih menggunakan pesawat untuk pergi ke ibu kota tempat mansion utama Jason berada.

"Mommy aku lelah, kenapa kita masih belum sampai juga?" tanya Nicholas didalam pelukannya.

Melihat itu, Jason kemudian memerintahkan Gilbert untuk mencari hotel agar mereka bisa menginap semalam sebelum melanjutkan perjalanan.

"Biar aku gantikan kau menggendong Nicholas, kau pasti lelah" tawaran Jason langsung ditolak oleh Lily. Tidak mempedulikan uluran tangan Jason dia terus mendekap Nicholas dalam pelukannya. Dia tidak ingin Jason memanfaatkan situasi dan mengambil Nicholas dari tangannya.

Mereka tiba disebuah hotel, tidak terlalu mewah tapi cukup bagi mereka untuk bermalam. "Mommy apa kita sudah sampai?" tanya Nicholas.

"Kita belum sampai sayang, malam ini kita akan menginap disini lalu melanjutkan perjalanan kita besok pagi" kata Lily sambil mengusap lembut rambut Nicholas.

"Wahh.. Kita akan menginap di hotel mommy? Aku tidak pernah menginap di hotel. Apa disini banyak makanan enak?" tanya Nicholas polos yang membuat Jason mengernyitkan dahinya.

"Gilbert sampaikan ke pihak hotel untuk menyiapkan semua makanan yang enak untuk Lily dan Nicholas" titah Jason.

"Tidak perlu, kondisi kesehatan Nicholas tidak bisa membuatnya makan terlalu banyak. Cukup sediakan sup hangat dan susu untuknya sudah cukup" kata Lily kemudian.

Jason mengalah dan menyuruh Gilbert menyiapkannya. Dalam hati dia penasaran, kondisi kesehatan seperti apa yang dimaksud oleh Lily sehingga membuat Nicholas harus membatasi makanannya.

Lily dan Nicholas menempati kamar yang sama di samping kamar Jason. Untuk berjaga - jaga agar Lily tidak kabur, Jason memerintahkan beberapa orang untuk berjaga di depan pintu kamar. Selain itu dia meminta pihak hotel untuk memberikan dan mengosongkan semua kamar yang berada di lantai yang mereka tempati hal ini dia lakukan demi kenyamanan Nicholas dan Lily, serta untuk menghindari konflik yang tidak diperlukan jika mereka sampai beradu argumen dengan pengunjung lain.

Lily baru saja membersihkan tubuhnya dan memandikan Nicholas saat Jason mengetuk pintu kamarnya.

"Lily, apa aku boleh masuk? Aku membawa sup dan susu hangat untuk Nicholas" ucapnya dari balik pintu.

Lily membuka pintu memandangi Jason membawa baki berisi sup dan susu hangat, "Kau tidak perlu melakukan ini. Kau bisa menyuruh orang lain untuk melakukan ini" kata Lily sambil meraih baki tersebut tapi Jason langsung masuk dan menyapa Nicholas yang sedang memegang buku cerita usang ditangannya.

"Kau sedang apa child?" tanya Jason.

"Mommy dia siapa?" tanya Nicholas takut - takut.

"Aku adalah Da...."

"Dia kenalan lama Mommy sayang namanya tuan Jason" jawab Lily cepat.

"Selamat malam tuan Jason, senang bertemu dengan anda namaku Nicholas dan aku adalah anak Mommy Lily" sapa Nicholas.

"Oh ehm, hai Nicholas. Senang bertemu denganmu, dimana Daddymu?" tanya Jason meskipun dia tahu jawaban apa yang akan dia dengar.

"Kata Mommy, Daddy sudah pergi jauh dan tidak akan kembali. Jadi Mommy bilang kalau Daddy sudah mati" jawaban Nicholas membuat Lily terdiam saat Jason menatap kearahnya.

"Nicholas kau sudah lapar kan, ayo makan sup ini selagi masih hangat dan ada susu kesukaanmu juga. Setelah itu aku akan membacakan cerita untukmu" kata Lily berusaha mengalihkan pembicaraan.

Mata Jason menatap buku cerita anak - anak yang sudah sangat usang itu. Buku cerita tentang seorang naga dan pangeran yang hilang.

"Child, apa kau menyukai cerita itu?" tanya Jason kemudian.

"Benar sekali tuan, aku menyukainya. Karena ini adalah hadiah pertama mommy untukku" kata Nicholas.

Jason merasakan hatinya terasa tertusuk duri melihat anaknya begitu menyukai buku usang itu, "Nanti ditempat tujuan kita nanti akan ada banyak buku cerita yang bisa kau baca. Kau pasti menyukainya." balas Jason.

"Benarkah itu tuan? Mommy aku boleh membaca buku itu kan?" tanya Nicholas dengan wajah berbinar.

Lily hanya mengangguk, tidak tega rasanya menolak permintaan Nicholas yang terlihat sangat senang dan gembira itu.

"Kalau begitu aku permisi dulu. Sampai berjumpa besok Child" Jason berpamitan kepada Jason, tapi diluar dugaan Nicholas memeluk Jason. Pemandangan yang membuat Lily memalingkan wajahnya.

"Aku ingin berbicara denganmu setelah Nicholas tertidur" kata Jason.

"Tidak ada yang perlu aku bicarakan denganmu" tolak Lily ketus.

"Jangan salah paham, aku ingin berbicara mengenai keadaan Nicholas. Sebagai Daddynya aku harus tahu tentang kondisi anakku" balas Jason seraya pergi meninggalkan Lily yang masih berdiri mematung.

...****************...

Lily ragu - ragu saat akan mengetuk pintu kamar Jason, setelah Nicholas tertidur Lily pergi ke kamar Jason.

Tiba - tiba pintu kamar Jason terbuka, malam itu Jason hanya menggunakan robe yang memperlihatkan dada bidangnya. Dari wangi sabun dan shampo yang berasal dari dirinya, serta rambutnya yang basah tampaknya dia baru saja selesai mandi.

Melihat itu membuat Lily segera berpaling dan menutup wajahnya, "Apa - apaan kau keluar seperti itu. Apa kau tidak bisa memakai bajumu terlebih dahulu?" seru Lily yang memunggungi Jason.

Melihat itu timbul keinginan Jason untuk menggoda Lily, "Untuk apa aku memakai baju, lagipula kau juga sudah melihat semuanya"

"Kalau kau masih seperti itu, lupakan soal apa yang mau kau bicarakan. Lebih baik aku kembali menemani Nicholas" balas Lily yang terlihat akan segera pergi.

"Oke... Tunggu sebentar, maaf. Aku akan segera mengganti bajuku. Tunggu disini" tangan Jason menahan tangan Lily untuk tidak pergi.

Tak berapa lama kemudian, Jason membuka pintu kamarnya lagi dan mempersilahkan Lily untuk masuk.

"Duduklah"

Lily gelisah tanpa tahu apa yang ingin dibicarakan oleh Jason, dia hanya ingin segera mengakhiri pembicaraannya dengan pria ini.

Terlalu lama disini hanya akan menyiksa batin dan mengingatkannya dengan kejadian 7 tahun yang lalu.

"Katakan apa yang kau inginkan?" tanya Lily

"Aku ingin tahu tentang keadaan Nicholas, apa maksud perkataanmu tentang kondisi kesehatannya?" tanya Jason to the point.

Lily menghela nafas, tidak ada gunanya menutupi hal ini sekarang. Mungkin dengan memberitahu Jason, Nicholas bisa mendapatkan perawatan yang lebih baik.

"Ini semua kesalahanku, saat aku hamil aku kurang menjaga dan tidak mencukupi gizinya yang menyebabkan Nicholas harus lahir dengan tubuh lemah" lirih Lily.

"Aku tidak menyalahkanmu soal itu, aku hanya ingin tahu bagaimana kesehatannya, apa yang dia sukai, bagaimana kehidupannya selama ini. Semuanya yang bisa kau katakan padaku" kata Jason lagi.

"Nicholas lahir dengan tubuh yang lemah, kondisi kesehatannya membuat dia gampang terserang sakit. Bahkan sedikit flu saja bisa membuat dia demam berhari - hari. Dia juga memiliki alergi terhadap banyak makanan, itulah kenapa dia harus membatasi makanan yang bisa dia makan. Kalau tidak akan berbahaya baginya jika alerginya sampai kambuh" kata Lily.

Jason berdiri, dan mengambil selembar kertas.

"Tuliskan semua alergi yang dimiliki oleh Nicholas. Aku tidak ingin kesehatan Nicholas terganggu karena aku tidak tahu apa - apa tentang anakku" ucap Jason.

Lily menurut dan menulis semua dikertas itu, termasuk makanan yang disukai oleh Nicholas dan obat yang dia konsumsi.

...****************...

...****************...

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusberkarya

2024-05-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!