BAB 4

Entah karena pengaruh obat atau bagaimana, malam itu Jason dan Lily melakukannya beberapa kali. Tanpa menggunakan pengaman, Jason tampak tidak khawatir jika hasil dari malam itu akan membuahkan hasil.

Sementara itu, dengan tubuh ditutup oleh kemeja, Lily menangis tersedu - sedu. Hatinya hancur, tubuhnya tidak lagi berharga.

Dia ingin pengalaman pertamanya menjadi sesuatu yang layak untuk dikenang. Tapi malah sesuatu yang bahkan tidak ingin lagi dia ingat sampai kapanpun.

"Tu-tuan.... Kenapa tuan melakukan ini padaku? Aku sudah katakan agar tuan berhenti. Kenapa...?" tangis Lily.

Jason menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Sudahlah ini juga bukan sesuatu yang besar, kau tenang saja aku akan memberimu jumlah yang pantas. Lebih baik kau tidak membuka mulutmu tentang apa yang terjadi semalam ini" kata Jason kemudian.

"Sekarang lebih baik kita segera pergi dari sini. Aku pikir orang - orangku sudah membereskan baj*ingan yang mengejar kita semalam. Atau kau lebih suka tinggal disini?" tanya Jason lagi.

Lily tidak menyahut, setelah membenahi dirinya dia mengikuti langkah kaki Jason dari jarak aman di belakangnya.

Bagian vitalnya masih terasa nyeri saat dia sedang berjalan selain itu ditubuhnya juga terdapat banyak tanda yang ditinggalkan oleh Jason atas peraduan mereka semalaman.

"Hey, berikan nomor rekeningmu. Aku tidak memiliki uang sekarang. Tapi aku akan segera mentrasfer uang padamu begitu aku kembali" ucapan Jason yang terdengar merendahkannya semakin membuat Lily muak.

"Plakkk" tanpa rasa takut Lily menampar wajah tampan Jason.

"Kau...."

"Diam, apa kau pikir Tuan bisa berkata begitu setelah apa yang tuan lakukan padaku. Tuan ingin memberiku uang? Jangan samakan aku dengan pe*lacur. Aku bukan seperti mereka, meskipun aku yatim piatu dan tidak memiliki kekayaan seperti tuan. Aku tidak akan menjual tubuhku. Simpan saja uangmu, aku tidak membutuhkannya" Lily berpaling dari Jason. Bibirnya bergetar mengucapkan setiap kata sambil menahan gejolak amarah yang membuncah di dadanya.

"Kalian orang kaya, selalu merendahkan kami hanya karena kalian memiliki uang. Aku berharap suatu saat akan tiba masa dimana sebanyak apapun uangmu, kau tidak akan bisa melakukan apapun" ucapan Lily yang cukup tajam mampu membuat Jason terpana. Seumur hidupnya tidak pernah ada seorang pun wanita yang berani berkata dan mengusik harga dirinya seperti yang di lakukan oleh Lily saat ini.

Jason menarik tangan Lily, "Hey tunggu dulu. Semalam kita melakukannya beberapa kali dan aku tidak menggunakan pengaman. Kalau sampai kau hamil, semuanya..." belum selesai dirinya berbicara Lily menepis tangan Jason dengan kasar.

"Tuan tenang saja. Aku tidak akan menuntut apapun dari tuan, termasuk pertanggung jawaban. Karena aku yakin, itu adalah satu - satunya hal yang tidak bisa tuan lakukan. Apalagi bertanggung jawab atas gadis yatim piatu miskin seperti saya hanya akan menodai reputasi tuan" sinis Lily tajam.

Jason menyeringai kasar, "Baguslah kalau kau paham. Lagipula tidak mungkin kau bisa hamil hanya karena kita melakukannya semalaman tanpa pengaman. Aku juga sudah memastikan kalau aku tidak mengeluarkan benihku didalam tubuhmu"

Lily tidak lagi mempedulikan perkataan Jason dan pergi meninggalkan pria itu sendiri sesaat setelah mereka menemukan jalan keluar dari hutan itu menuju desa.

...****************...

Sudah hampir satu bulan sejak kejadian itu, Lily tidak pernah lagi bertemu dengan Jason. Yang dia ketahui, beberapa hari setelah kejadian malam itu sejumlah uang yang sangat besar masuk ke rekening milik panti asuhan.

Hal ini membuat bunda Rosa sangat bersyukur dan mengira bahwa uang tersebut berasal dari para donatur, tapi bagi Lily dia cukup yakin bahwa uang itu adalah uang yang diberikan oleh Jason untuk 'membayar harga dirinya'. Bahkan bunda Rosa pun memberikan sejumlah uang kepada Lily sebagai uang saku, "Kamu terima ya uang ini. Gunakan untuk membeli baju dan makanan yang kamu sukai. Selama ini kamu sudah bekerja keras untuk kami semua"

"Tidak bunda, uang ini lebih baik digunakan untuk kebutuhan panti" tolak Lily tapi penolakan itu tidak dihiraukan oleh bunda Rosa yang terus bersikeras memberi uang saku untuk Lily.

Ingin rasanya Lily mengembalikan uang tersebut, tapi melihat anak - anak di panti akhirnya bisa makan dengan layak dan memperbaiki beberapa fasilitas panti yang rusak membuat Lily tak kuasa untuk melakukan hal itu.

"Kak Lily... Kak Lily..... Coba makan ini. Tadi bunda sedang memasak kue wortel kesukaan kakak" kata Daniel dan Andrea.

"Wah terima kasih, apa kalian membantu bunda membuat kue ini?" tanya Lily lembut.

Kedua bocah itu mengangguk, mereka pun menyerahkan sepiring kecil kue itu kepada Lily.

"Eughhhh...." Lily merasakan perutnya bergejolak begitu dirinya melihat kue tersebut.

Ada rasa mual yang tidak bisa dia tahan sehingga membuatnya berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya.

Daniel dan Andrea yang panik segera memanggil bunda Rosa, "Lily... Kamu baik - baik saja? Kata Daniel kamu muntah - muntah" tanya bunda Rosa.

"Lily tidak apa - apa bunda, sepertinya Lily kurang sehat setelah kemarin hujan - hujan waktu pulang bekerja" kilah Lily.

"Kalau begitu bunda buatkan sup hangat untuk kamu ya, supaya kamu bisa merasa lebih baik. Atau kamu mau ke dokter? biar bunda antar" tawar bunda Rosa.

Lily menggeleng, "Tidak usah bunda, aku bisa kesana sendiri. Lagipula bunda masih banyak yang harus dikerjakan. Besok kalau aku masih tidak enak badan, aku akan ke dokter" ucapan Lily sedikit banyak meyakinkan bunda Rosa kalau memang tubuhnya baik - baik saja.

...****************...

"Anda sedang hamil, dan usia kandungan anda saat ini sudah berusia 3 minggu" ucapan dokter yang dia temui siang ini tidak terlalu mengejutkan bagi Lily yang sudah merasakan keanehan dalam tubuhnya.

Ketakutannya menjadi kenyataan, dirinya hamil dan pria yang menghamilinya tidak lain dan tidak bukan adalah Jason Rockwood.

Lily mengusap perutnya dengan lembut, "Sunny.... Meskipun kamu hadir tanpa adanya kasih sayang dari ayahmu. Mommy akan pastikan kalau kamu hidup dengan baik dan penuh dengan kasih sayang supaya kamu tidak merasa kekurangan seperti yang Mommy alami"

"Anggap saja ayahmu sudah mati dan kita tidak akan pernah bertemu dengannya lagi" lanjut Lily kepada janin kecil yang dia panggil dengan Sunny itu.

...****************...

"Sepertinya kau sedikit berubah semenjak kejadian di Villa" ucap Gilbert pada Jason setelah mereka selesai melakukan pertemuan rutin dengan direktur perusahaan mereka.

"Apa maksudmu?" tanya Jason seolah tidak memahami arah pembicaraan Gilbert.

"Apa kau sadar, kalau sudah hampir satu bulan ini kau tidak pernah membawa wanita manapun ke tempat tidurmu? Apa kau sudah bertobat?" ledek Gilbert.

Jason menatap Gilbert yang terlihat menyindirnya, sesaat kemudian dia melihat ke arah kalender di mejanya.

"Sudah hampir satu bulan aku tidak pernah tidur dengan wanita lain setelah aku tidur dengan wine girl itu" batin Jason.

"Kenapa kau serius sekali, apa kau sadar sekarang?" tanya Gilbert lagi.

Jason mengacungkan tangannya, "Gilbert, aku perlu kau untuk mencari seseorang. Kau ingat dengan gadis yang menumpahkan anggur ke pakaianku kan? Aku minta kau cari dia sampai ketemu dan bawa dia kehadapanku. Ada yang harus aku pastikan" kata Jason kemudian.

"Maksudmu gadis yang kau pecat itu, kenapa tiba - tiba kau ingin menemukannya. Jangan bilang kau ingin meminta ganti rugi atas pakaianmu saat itu?" tanya Gilbert yang memang tidak mengetahui apa yang terjadi antara Jason dan Lily.

"Jangan banyak bertanya dan lakukan saja perintahku" kata Jason lagi.

Sementara malam itu di panti asuhan, dengan berat hati Lily mengemasi barang - barangnya dan menulis sepucuk surat untuk bunda Rosa dan juga adik - adiknya yang ada di panti.

Malam itu Lily meninggalkan panti menuju ketempat lain yang sangat jauh dari kota tempatnya tinggal, dia tidak ingin merepotkan bundanya lebih banyak lagi dengan kehamilan dirinya.

"Sunny... Mulai sekarang kita akan hidup sendiri berdua saja. Bantu mommy ya nak, supaya mommy bisa memberimu kebahagiaan yang tidak pernah bisa mommy dapatkan selama ini" ucap Lily

"Selamat tinggal semuanya....."

...****************...

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehat

2024-05-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!