BAB 10

Sementara itu di mansion utama semua sedang sibuk mempersiapkan kedatangan Jason dan anaknya.

Fred terlihat sibuk mengatur segala sesuatu agar tidak ada yang tertinggal, "Matilda... Apa kamar tuang muda sudah siap? Bagaimana dengan ruang baca dan ruang bermainnya?" tanya Fred

"Semuanya sudah siap, aku juga sudah mengingatkan koki tentang bahan - bahan yang tidak boleh ada di makanan tuan muda" kata Matilda.

"Bagus. Kau tahu aku sangat bersemangat menyambut tuan kecil kita. Bayangkan betapa lucunya dia, akhirnya mansion ini tidak akan menyeramkan dengan kehadiran anak - anak" Fred tampak sangat antusias.

"Aku tahu.. Aku tahu...." Matilda menepuk pundak Fred seolah setuju dengan pendapatnya.

"Wah... Wah... Kenapa semua sibuk sekali? Sepertinya akan ada tamu agung datang kesini?" tanya seorang pria yang baru saja datang.

Fred langsung memasang wajah garang, begitu juga dengan Matilda dan pelayan yang lain.

"Jangan menatapku seperti itu, aku hanya ingin menemui kakakku. Dimana dia?" tanyanya lagi.

"Tuan Jason sedang tidak berada di tempat, lebih baik anda segera pergi dari sini" kata Fred menghadang jalan pria tersebut untuk menuju lantai dua.

"Kalau begitu, aku akan ke ruang kerjanya. Saat aku berkunjung kemarin, aku meninggalkan sesuatu disana" ucapnya sambil terus memaksa masuk.

"Maaf, anda tidk bisa kesana tanpa persetujuan tuan Jason. Jika anda meninggalkan sesuatu, kami akan mengirimkannya kepada anda di rumah anda nanti" balas Fred.

"Barang itu tidak akan mudah kalian temukan, ayolah aku hanya sebentar saja"

"Tuan Cedric.... Hentikan sekarang juga atau saya harus menggunakan kekerasan untuk memaksa anda keluar. Anda tidak ingin hal itu terjadi kan?" Ancaman Fred tampaknya membuahkan hasil karena Cedric langsung berhenti bergerak.

Namun segera dia berlari kearah ruang kerja Jason, beruntung Fred cukup sigap menahan Cedric dan mendorongnya sebelum dia berhasil menginjakkan kakinya di anak tangga.

"Dasar butler sialan, berani - beraninya kau bersikap seperti ini padaku. Aku juga anggota keluarga Rockwood. Kau tidak bisa melakukan ini padaku" Pekiknya.

"Guard.... Bawa dia pergi dari sini. Jangan sampai saat tuan Jason datang, semuanya menjadi berantakan" perintah Fred.

"Minggir, lepaskan aku. Kalau aku berhasil merebut mansion ini, kau adalah orang pertama yang aku lenyapkan dari muka bumi ini!!!! Seru Cedric.

Cedric pun keluar dengan tangan hampa, rencananya untuk mencuri sesuatu di ruang kerja Jason menjadi berantakan karena Fred cukup sulit untuk ditangani. Ditambah lagi, keamanan mansion rupanya semakin ditingkatkan, membuat Cedric semakin sulit untuk menyusup.

"Sial, sebenarnya apa yang sedang terjadi sekarang? Ini tidak seperti biasanya" batinnya.

"Apa aku menunggu saja disini untuk mengetahui apa yang terjadi" Cedric memutuskan menunggu dan mengawasi dari kejauhan.

Hingga sore hari tidak ada tanda - tanda kepulangan Jason, sampai kemudian beberapa iringan mobil terlihat memasuki mansion.

Cedric mengendap - endap mengintip dari celah pagar, sayangnya dia tidak dapat melihat dengan jelas karena posisinya terlalu jauh. Dia hanya mengetahui bahwa Cedric pulang bersama dengan seseorang.

"Ah sial aku tidak bisa melihat dengan jelas, siapa yang pulang bersamanya. Aku bahkan tidak tahu dia laki - laki atau perempuan karena seluruh terhalang para bodyguard" maki Cedric.

"Baiklah kalau begitu, jalan satu - satunya aku akan menghubungi orang itu" kata Cedric.

...****************...

"Wahhh uncle, rumah ini besar sekali seperti istana raja" kata pertama yang terucap dari bibir Nicholas setibanya mereka di mansion utama.

"Nicholas, jangan berkata seperti itu. Tidak sopan" tegur Lily.

"Tidak apa - apa. Kau jangan terlalu keras begitu pada Nicholas" bela Jason.

"Sejak kapan kalian berdua menjadi akrab begini?" tanya Lily.

"Sejak kami saling bercerita satu sama lain. Apa kau tahu kalau kami saling bertukar rahasia?" cibir Jason mengejek.

"Apa? Rahasia apa maksudmu?" pertanyaan Lily tidak digubris oleh Jason yang melenggang masuk dengan membawa Nicholas.

"Hey katakan padaku, rahasia apa yang kalian bagi bersama?" tanyanya lagi.

"Kalau kami mengatakannya, bukan rahasia lagi namanya" ucap Jason masih dengan tatapan meledek seolah dia telah berhasil membuat Nicholas lebih menyukainya daripada Lily.

"Kau...."

"Selamat datang tuan Jason, tuan muda Nicholas dan nona Lily" sapa Fred dan Matilda beserta para pelayan yang lain.

"Uncle... Uncle.... Turunkan aku" tepuk Nicholas.

"Huh, kenapa? Apa kau tidak lelah? Biarkan aku menggendongmu sampai ke kamarmu" kata Jason.

Nicholas menggeleng dan memaksa untuk tetap turun.

Begitu turun dari gendongan Jason, Nicholas langsung menyapa semua orang yang ada disana.

"Halo... Namaku Nicholas. Usiaku 6 tahun, dan aku adalah anak dari mommy Lily. Mohon bantuannya semua" sapa Nicholas sambil membungkukkan badannya.

Fred dan Matilda serta semua orang yang hadir tertegun, "Mom...mommy. Kenapa semua diam? Apa aku melakukan kesalahan?" toleh Nicholas.

"Oh my God, tuan muda. Anda lucu sekali. Saya tidak menyangka anda sesopan ini. Ijinkan saya memperkenalkan diri juga"

"Nama saya Fred saya adalah kepala pelayan disini, sedangkan dia adalah Matilda adalah asisten saya" ucap Fred.

"Halo kakek Fred.. Halo bibi Matilda" sapa Nicholas lagi.

"Ka-kakek? Ehm tuan muda saya masih belum di usia kakek - kakek. Saya baru berusia 45 tahun" katanya sambil tersenyum getir.

"Tapi rambutmu sudah memutih, kata mommy orang yang sudah memutih rambutnya artinya sudah kakek - kakek atau nenek - nenek" jawab Nicholas.

Jason, Gilbert, Matilda serta semua orang pelayan yang hadir hanya bisa menahan tawa mereka mendengar Nicholas memanggil Fred dengan sebutan kakek.

"Baiklah mulai sekarang panggilan Fred adalah kakek Fred" ledek Jason.

"Tuan Jason....."

"Maafkan aku, ini karena di tempat tinggal kami lebih banyak orang tua yang sudah beruban itulah kenapa aku membiasakan Nicholas memanggil seperti ini" ucao Lily yang merasa bersalah melihat ekspresi Fred yang mendadak sendu.

"Tidak apa - apa nona, sepertinya aku akan mengikuti saran Matilda mewarnai rambutku" kata Fred.

"Kalau begitu, mari saya tunjukkan kamar tuan muda dan nona Lily" ajak Matilda kemudian.

"Uncle, apa kau tidak ikut?" tanya Nicholas.

"Naiklah terlebih dahulu, aku akan segera menyusulmu. Aku harus berbicara dengan kakek Fred" kata Jason.

"Okay..."

Wajah Jason langsung berubah dingin begitu Nicholas menghilang dari pandangan mereka, "Fred laporkan padaku apa yang terjadi selama aku pergi" sahut Jason.

"Baik tuan"

"Kami sudah meningkatkan keamanan seperti yang tuan perintahkan, Matilda juga sudah memberikan instruksi kepada koki untuk makanan tuan muda. Selain itu kami berhasil menangkap tiga orang pelayan dan satu orang tukang kebun yang menjadi mata - mata di mansion ini"

"Good... Sekarang dimana mereka berada, dan apa mereka sudah mengatakan siapa yang mengirim mereka kesini?" tanya Jason lagi.

"Mereka saat ini berada di gudang bawah tanah. Mereka tidak mengatakannya, tapi berdasarkan rekaman pembicaraan mereka..." Fred tidak melanjutkan ucapannya.

"Kenapa?"

"Yang menyuruh mereka adalah tuan Cedric dan madam Barbara" jawab Fred lagi.

"Sepertinya mereka sudah mulai bergerak, aku rasa mereka sudah semakin tidak sabar untuk merebut kekayaan keluarga Rockwood" jelas Jason.

"Satu lagi, tadi siang tuan Cedric datang kemari dan memaksa untuk masuk ke ruang kerja tuan Jason. Aku rasa dia datang untuk mengambil ini" Fred menunjukkan alat penyadap ditangannya.

"Kami sudah menghancurkan semua alat penyadap yang dipasang dimansion ini tanpa terkecuali"

Jason mengambil alat penyadap itu dan menghancurkannya, "Selama ini aku sudah berbaik hati padanya tapi ternyata tikus itu masih saja serakah. Tidak hanya berani memasang penyadap di tempatku tapi juga berani ingin mencuri segel keluarga"

"Gilbert hentikan semua uang dan pembiayaan untuk Cedric dan Barbara. Usir mereka dari rumah mereka tinggal, aku tidak peduli kalaupun mereka harus kelaparan dan mati. Aku tidak ingin keselamatan anakku jadi taruhannya dengan adanya mereka disekitarku" seru Jason.

"Katakan kepada semua orang, untuk merahasiakan tentang Nicholas dan Lily. Aku akan mengumumkan hal ini nanti. Untuk sekarang, kita harus menjaga dan melindungi mereka" lanjut Jason lagi.

"Sekarang aku harus menemui anakku Nicholas" senyum Jason berubah dari senyum psikopat menjadi senyuman hangat saat mengucapkan nama Nicholas.

Gilbert dan Fred saling berpandangan, "Apa menurutmu posisi pemilik mansion ini sudah berubah?" tanya Fred.

"Sepertinya begitu" jawab Gilbert.

...****************...

...****************...

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussukses

2024-05-05

0

Anita Jenius

Anita Jenius

Lanjutkan ceritanya kak.semangat.

2024-04-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!