BAB 12

"Mommy.... Apa aku boleh masuk?" suara kecil Nicholas mengetuk pintu kamar Lily.

"Masuk sayang, mommy didalam" jawabnya.

Bocah itu berjalan takut - takut menghampiri Lily membuat wanita itu bingung. "Ada apa sayang? Kenapa kamu seperti takut begitu?" tanya Lily.

Tiba - tiba pikiran buruk terlintas dalam benak Lily, "Kamu sakit, atau ada luka? Ada yang jahat sama kamu? Bilang sama mommy" seru Lily.

Alih - alih menjawab, Nicholas justru malah memeluk Lily. "Mommy aku ingin minta maaf. Maaf karena aku harus mengingatkan mommy pada little sister" ucap Nicholas lagi.

Lily tersenyum lalu menggendong Nicholas ke atas tempat tidurnya, "Sayang, mommy tahu kamu merindukan saudara kembar kamu. Selama ini kita masih terus berusaha mencari Aileen kemana - mana. Kita akan segera menemukan Aileen. Kamu jangan khawatir"

"Apa kita tidak bisa minta tolong pada uncle?" tanya Nicholas lagi.

Lily terdiam, bagaimanapun Aileen juga adalah anak Jason. Tapi bagaimana caranya dia meminta tolong? Karena Aileen hilang akibat kesalahannya.

Lily takut jika Jason akan menggunakan hal itu untuk memisahkannya dengan Nicholas, berpisah dengan Aileen sudah cukup menyakitkan bagi Lily apalagi jika dia harus menanggung pedih karena berpisah dengan Nicholas.

Lily berencana untuk mencari keberadaan Aileen yang hilang sejak dua tahun yang lalu dengan kemampuannya sendiri. Tapi untuk memulai pencariannya pun Lily menemui jalan buntu.

"Apa maksudmu kalau Nicholas memiliki saudara kembar?" tanya Jason yang ternyata mendengarkan pembicaraan Nicholas dan Lily dari balik pintu.

Lily diam tidak menjawab, "Sepertinya kau salah paham"

"Apa??! Telingaku tidak cukup tuli untuk tidak mendengar semuanya"

"Jawab pertanyaanku, apa benar kalau Nicholas memiliki saudara kembar?!"

Diamnya Lily justru membuat Jason meninggikan suaranya menuntut jawaban dari Lily.

"Uncle jahat... Jangan marah dengan mommy!!!!" Nicholas mendorong Jason menjauh dari Lily.

"Nicholas...." suara Lily seakan tercekat melihat anaknya begitu melindunginya.

"Gilbert, bawa Nicholas keluar dari sini. Sepertinya aku harus berbicara empat mata dengan Lily" perintah Jason segera dilaksanakan oleh Gilbert yang segera menggendong Nicholas pergi dari kamar Lily meskipun bocah itu terus meronta dan menangis tidak ingin meninggalkan Lily sendirian.

...****************...

POV 2 TAHUN YANG LALU

"Lily, Nicholas membutuhkan perawatan terus menerus. Kau tidak bisa bekerja, dan mengurus kedua anakmu sendirian sambil memikirkan tentang perawatan Nicholas" kata Karina salah seorang petugas badan sosial tempat tinggalnya dulu.

"Tapi aku tidak ingin berpisah dengan Aileen, bagaimanapun juga dia anakku. Bagaimana mungkin aku menyerahkannya untuk diadopsi?" tanya Lily lagi.

Karina menghela nafas panjang, "Coba lihat Aileen dan Nicholas. Mereka sangat kecil untuk ukuran anak seusianya. Mereka membutuhkan lingkungan yang baik dan makanan yang bergizi. Keluarga ini sudah lama tidak memiliki anak, dia juga menyukai anak kecil. Aku yakin kalau Aileen akan tumbuh dengan baik ditangan mereka dan kau bisa fokus menjaga kesehatan Nicholas" kata Karina lagi berusaha meyakinkan Lily untuk membiarkan Aileen diadopsi oleh keluarga kaya.

"Bagaimana kalau aku tidak bisa menemuinya lagi?" tanya Lily.

"Kau jangan khawatir, kau bisa mengunjunginya setiap hari. Kau masih bisa melihat anakmu"

"Berikan aku waktu beberapa hari" pinta Karina.

"Jangan terlalu lama, keluarga Brooke sangat menyukai Aileen karena dia gadis yang manis dan cerdas. Percayalah dia akan hidup dengan baik bersama mereka" lanjut Karina lagi sebelum dia meninggalkan pondok tempat Lily tinggal.

Setelah memikirkan kata - kata Karina, akhirnya Lily memutuskan untuk membiarkan Aileen diadopsi agar putrinya bisa memiliki hidup yang lebih baik. Apalagi dengan ucapan Karina yang mengatakan dia bisa mengunjungi putrinya setiap hari.

Tapi yang terjadi kemudian adalah Lily mengetahui bahwa putrinya telah dijual oleh Karina kepada keluarga Brooke. Wanita itu menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas Aileen.

Lily mengetahui hal itu ketika Karina ditangkap oleh pihak kepolisian atas aksinya itu, Lily yang panik segera pergi ke alamat yang diberikan oleh Karina sebagai kediaman keluarga Brooke. Tapi ternyata rumah itu sudah puluhan tahun tidak dihuni, dan keluarga Brooke ini pun juga merupakan komplotan Karina yang sampai sekarang masih dalam pencarian kepolisian.

Merasa hilangnya Aileen adalah kesalahannya, membuat Lily mencari keberadaan Aileen seperti orang gila. Selama dua tahun dia terus mencari keberadaan Aileen, setiap kali ada informasi baru yang dia terima dia akan pergi berharap menemukan sedikit petunjuk tentang keberadaan Aileen dan hasilnya nihil hingga mereka bertemu dengan Jason.

...****************...

Jason mendengarkan semua yang dikatakan Lily, wanita itu menangis menceritakan semuanya.

"Maafkan aku, aku adalah ibu yang bodoh. Aku membiarkan diriku tertipu dan kehilangan anakku. Aku bersalah, tolong jangan pisahkan aku dari Nicholas" pinta Lily sambil berlutut memegang kaki Jason.

Pria itu menarik tubuh Lily dan memeluknya, "Aku akan menemukan Aileen. Aku akan melakukan segala cara untuk mendapatkan anak kita kembali" ucapnya.

"Apa kau punya foto Aileen?" tanya Jason.

Lily mengangguk dan memperlihatkan foto di layar ponselnya yang sudah retak dan usang itu.

"Dia sangat cantik, sepertimu" puji Jason lagi.

"Ehm maaf jika saya mengganggu, tapi tuan muda bersikeras tidak ingin makan kalau tuan Jason masih memarahi nona Lily" Ucap Matilda yang sudah menunggu di ambang pintu sejak tadi.

Jason tersenyum, "Sepertinya aku harus merayu anakku untuk memaafkanku" ucapnya sambil berlalu.

Matilda menghampiri Lily yang masih terus menangis memandangi foto Aileen dan Nicholas, "Nona muda terlihat sangat cantik. Jangan khawatir, tuan pasti akan menemukan keberadaan nona muda"

"Hidup anda pasti sangat berat selama ini" Matilda memeluk Lily agar wanita itu bisa sedikit lebih tenang.

"Menangislah nona.... Menangislah..... Saya ada disini untuk menghibur anda" suara Matilda benar - benar menghangatkan hatinya.

...****************...

Setelah mendapatkan foto Aileen dari Lily, segera Jason memerintahkan Gilbert untuk melakukan pencarian besar - besaran terhadap keberadaan Aileen.

Pencarian itu dimulai dengan mengajukan pertanyaan kepada Karina yang masih berada di penjara, berbekal koneksi yang dimiliki oleh Jason bukan hal sulit baginya untuk menemui Karina dan menginterogasinya secara pribadi.

"Dia sudah berada di ruang interogasi tuan" ucap Gilbert didampingi oleh komandan kepolisian dan kepala penjara tempat Karina ditahan.

Wanita itu tampak santai duduk di kursi pesakitan tanpa tahu apa yang akan terjadi padanya, Jason yang sejak tadi memperhatikannya dari balik kaca ruang interogasi memutuskan untuk masuk.

"Wah... Ada pemuda tampan yang datang menemuiku?" ledek Karina.

"Jangan bicara sembarangan!!!!" Dengan sekali sentakan Gilbert langsung menundukkan wanita itu diatas meja.

Jason memberi isyarat Gilbert untuk menghentikan aksinya.

Tanpa banyak bicara, Jason memperlihatkan foto Aileen kepada Karina.

"Katakan dimana dan kepada siapa kau menjual anak perempuan ini?" tanya Jason to the point.

Karina melihat foto itu lalu meludahi lantai. "Aku tidak tahu siapa anak itu, lagipula mana aku ingat siapa dia. Banyak anak perempuan yang sudah aku jual aku tidak akan mengingatnya satu persatu" jawab Karina santai.

Jason menyeringai tajam, "Sepertinya kau tidak mengerti situasinya sekarang. Kutanya sekali lagi dimana dan kepada siapa kau menjual anak ini? Kalau kau menjawab dengan benar aku akan mengampuni nyawamu"

Mendengar ancaman itu bukannya takut, Karina malah tertawa terbahak - bahak. "Kau pikir aku akan takut dengan ancaman seperti itu? Ancaman seperti itu tidak akan membuatku ketakutan. Apa dia anakmu? Kalau kau kehilangan dia, kau tinggal membuatnya lagi dengan istrimu. Gampang kan!!" Balas Karina sambil menyeringai licik.

"Sudah kukatakan kalau aku tidak ingat tentang keberadaan anak itu, lebih baik sekarang kau pergi dari sini. Kau tidak akan mendapatkan apapun dariku" usir Karina sambil mengibaskan tangannya.

"Kalau begitu, akan kubantu kau mengingatnya" ucap Jason yang segera memberi tanda kepada Gilbert dan menoleh kearah ruang interogasi.

Tak berapa lama beberpa pria masuk kedalam ruang interogasi, "Apa - apaan kalian? Apa yang ingin kalian lakukan?!?!" teriak Karina.

"Bukankah tuan Jason Rockwood, sudah mengatakan bahwa dia akan membantumu mengingat dimana dan kepada siapa kau menjual nona muda kami" Ucap Gilbert yang tak kalah dinginnya dengan Jason.

"A-apa... Rockwood?" Seketika itu juga wajah Karina langsung memutih seperti mayat karena ketakutan.

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussabar

2024-05-05

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!