Istri?

Suara adzan subuh dari handphonenya membuat Tasila terbangun. Ia pun merapihkan hijabnya sejenak sebelum akhirnya masuk kedalam kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Tasila mengambil mukenanya didalam koper dan setelah memakainya Ia pun mulai menunaikan sunnah qobliah subuh terlebih dahulu sebelum fardunya.

Selesai sholat, Tasila pun menengadahkan tangannya untuk berdoa.

"Ya Allah kuatkan lah keimanan hamba untuk menghadapi cobaan ini, maaf jika hamba sempat putus asa tapi hamba janji hamba tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Hamba yakin dibalik semua ini engkau tengah menyiapkan sesuatu hal yang lebih baik lagi untuk hamba."

Tasila menoleh ke arah brankar tempat laki-laki yang Ia tolong berbaring. Laki-laki itu yang sebenarnya telah sadar dan menyadari Tasila berbalik menatapnya pun, langsung buru-buru menutup mata.

"Ya Allah berikanlah kesembuhan untuk Bapak di brankar itu. Hamba tidak tega melihatnya, pasti keluarganya juga khawatir dia gak pulang malam ini. Ya Allah cepat lah sadarkan Bapak itu, jadikan dia sehat seperti semula aamiin." Tasila mengusap wajahnya setelah selesai berdoa.

Laki-laki di atas brankar itu menampilkan senyuman kecilnya saat Ia tidak sengaja mendengar do'a perempuan itu. Ia tak menyangka jika perempuan yang tak dikenalnya itu akan mendoakannya juga.

Menjelang siang, Tasila memutuskan untuk keluar sebentar dengan niat membeli sarapan sekaligus mengambil makanan dan obat-obatan untuk laki-laki yang sedang sakit itu yang memang tak kunjung di hantarkan juga oleh sang perawat.

Memang si laki-laki itu belum sadar namun apa salahnya untuk persiapan, siapa tau bangun-bangun dia lapar atau akan segera minum obat.

Tasila pun kembali kedalam ruangan dengan membawa sarapan nasi uduk untuk dirinya dan bubur rumah sakit untuk laki-laki yang belum membuka mata itu.

"Kamu siapa?" Tubuh Tasila mengejut mendengar suara serak basah itu.

"Astagfirullah hala'dzim eh, u__udah sadar?" Tasila pun menurunkan kertas rames di pangkuannya ke atas meja seraya menghampiri laki-laki di atas brankar itu.

"Oh iya, saya Tasila yang semalam nolongin Bapak. Maaf ya Pak saya belum ngabarin keluarga Bapak, soalnya saya gak tau siapa keluarga Bapaknya jadi, saya yang nungguin Bapak semalem.Tapi Bapak gak usah khawatir saya gak ada niat jahat apalagi mau memeras Bapak kok. Saya ikhlas nolongin Bapak. Karena sekarang Bapak udah sadar boleh saya tau nomor keluarganya? Biar saya bisa ngasih kabar ke mereka."

Laki-laki itu tak menjawab bahkan hampir satu menit diam hingga membuat Tasila bingung.

"Pak?" Tasila mengernyitkan dahinya bingung melihat reaksi laki-laki itu.

"Tidak perlu. Saya hanya perlu kamu disini." Tasila mengigit bibir bawahnya mendengar itu.

"T__tapi Pak saya harus..." Tasila tak melanjutkan ucapannya membuat laki-laki itu bingung.

"Harus?" Laki-laki itu menatap Tasila dengan satu alis terangkat.

"Mmm... Harus pergi Pak," Tasila mengangguk serius.

"Pergi kemana? Biar asisten saya yang mengantar."

Tasila menggeleng panik. Ia saja tidak tau kini Ia harus kemana.

"Enggak usah Pak gak papa saya bisa pergi sendiri."

"Saya tidak akan mengizinkan kamu pergi jika kamu tidak memberitahu saya arah tujuan kamu!" Tekan laki-laki itu dingin.

"Mmm... Saya..." Tasila menghela nafas berat.

"Saya baru diusir dari rumah jadi saya juga gak tau mau kemana. Paling saya mau cari kontrakan atau tempat apapun yang bisa saya tinggali."

"Ambilkan handphone saya!" Tasila mengangguk seraya mengambilkan handphone berwarna hitam di atas nakas untuk laki-laki itu.

Laki-laki itu mulai menelpon seseorang dengan ucapan singkatnya dan setelah itu mematikan handphonenya lagi.

"Tinggal lah bersama saya." Tasila nampak terkejut mendengar pernyataan laki-laki itu.

"Ha? Bapak baik-baik aja, kan?"

Laki-laki itu melirik ke arah Tasila dengan tatapan tajamnya membuat Tasila terdiam. Entah kenapa Ia mendadak takut ditatap seperti itu.

"M__maaf Pak bukan seperti itu tapi maksud saya__"

"Sebagai balas budi saya, jadilah IRT di rumah saya"

Tasila mengernyitkan dahinya bingung. Apakah Ia yang salah dengar atau Bapak ini yang typo?

"Maksudnya pembantu Pak?"

"Istri."

"Ha?" Tasila mendadak kehilangan pendengaran normalnya.

"Saya orangnya gak banyak bicara. Jadi saya tidak akan mengulang kalimat untuk kedua kalinya!"

Tasila terdiam gugup. Entah kenapa Ia mendadak curiga jika laki-laki ini adalah pasien RSJ yang kabur. Bagaimana tidak? Dia saja sikapnya tidak jelas, masa baru kenal langsung memintanya jadi istri.

'Apa aku kabur aja ya?' Batin Tasila sambil celingukan kearah sekitar.

"Nama saya Gezze Sky Regara, profesi saya sebagai CEO di Regara Corp."

Tasila terdiam mendengar laki-laki itu tiba-tiba memperkenalkan dirinya. Mendengar profesinya membuat Tasila semakin yakin jika dia adalah orang gila yang sedang berhalu.

"Sebentar ya Pak." Tasila pun buru-buru keluar ruangan. Niatnya Ia ingin sedikit searching mengenai perusahaan yang laki-laki itu sebutkan, dan hasilnya....

Tasila menutup mulutnya terkejut.

"Ini fotonya bener Bapak-bapak yang tadi. Jadi dia beneran CEO di perusahaan ini? Astagfirullah hala'dzim, kenapa bisa aku seudzon kalo dia orang gila." Tasila mengusap wajahnya merasa bersalah.

"Tapi kenapa dia tiba-tiba pengen aku jadi istrinya?"

Tasila terfokus pada handphonenya saat matanya tak sengaja membaca sebuah artikel gosip.

"Gezze Sky Regara. Seorang duda kaya raya yang tersandung kasus KDRT dengan mantan istrinya yang merupakan bintang film terkenal yaitu Felina Ayumi." Mata Tasila melebar sempurna membaca artikel berita itu.

Tasila pun menyekrol artikel itu lebih kebawah lagi membaca semua informasi yang ada. Bahkan Ia melihat beberapa foto laki-laki itu di laman browser yang menyangkutnya.

"Loh ini, dia pake kalung salib? Jadi dia nonis? Terus Kenapa dia ngajakin aku nikah kalo dia nonis?" Tasila semakin dibuat bingung.

"Dilihat-lihat kok aku kaya gak asing ya sama dia. Tapi dimana aku pernah ketemu dia?" Tasila menggaruk pelipisnya bingung.

"Apa aku langsung kabur aja ya?"

"Aduh, tapikan koper aku di dalem." Tasila menepuk dahinya teringat hal itu.

Terpopuler

Comments

palupi

palupi

pelan pelan... kita ikuti ceritanya... 💐💕

2024-05-06

0

Kamiem sag

Kamiem sag

seru nih kayaknya

2024-05-04

0

Alea Thya

Alea Thya

Keren banget! Aku nggak sabar nunggu babak berikutnya ⚡️

2024-03-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!