Tidak Main-main

"Apa aku langsung kabur aja ya? Aduh, tapikan koper aku di dalem." Tasila menepuk dahinya teringat akan hal itu.

Terpaksa akhirnya Tasila pun masuk kembali untuk mengambil kopernya namun, yang membuatnya terkejut adalah Ia melihat jika kini Gezze sedang sholat di atas brankarnya dengan dampingi oleh asisten laki-lakinya yang entah kapan masuknya Tasila pun tak sadar.

Tasila terdiam mematung. Apakah tadi matanya yang salah liat mengenai kalung salib difoto itu atau.... Ah, entahlah laki-laki itu benar-benar membingungkannya!

Tasila yang merasa bingung pun mendadak hanya bisa duduk di atas sofa dan menyelesaikan sarapan uduknya yang tadi sempat tertunda.

Tasila sesekali melirik kearah Gezze yang sedang sholat tersebut untuk memastikan apakah benar yang dilakukan laki-laki itu gerakan sholat atau bukan.

Dan Tasila mengklaim bahwa yang dilakukan Gezze memang benar gerakan sholat bahkan Ia melihat jika Gezze menengadahkan tangannya setelah ruku kedua yang artinya laki-laki itu sedang menunaikan qodo subuh.

Selesai sholat Gezze melirik ke arah Tasila dengan wajah dinginnya. Tasila yang ditatap seperti itu mendadak menjadi tegang dan nafsu makannya sedikit berkurang.

"Kita pulang sekarang." Instruksi Gezze kepada asisten laki-lakinya.

Dua pria berbadan besar itupun langsung gercep membereskan barang-barang Gezze serta salah satu dari mereka membawakan koper milik Tasila.

Tasila pun memutuskan untuk menyelesaikan makannya dan membuang bekasnya ke tempat sampah.

"Kamu." Gezze menatap Tasila.

"I__iya Pak?"

"Bantu dorong kursi roda saya." Tasila mengangguk dan mengambil alih kursi roda Gezze dari tangan perawat.

"Terimakasih Sus." Ucap Tasila sebelum akhirnya membawa Gezze keluar kamar.

"I__ini saya anter Bapak sampe rumah?"

"Hmm." Tasila meringis sekilas mendengar jawaban Gezze. Jujur Ia ingin kabur namun, lagi-lagi masalahnya ada di kopernya karena kopernya telah dibawa oleh salah satu asisten Gezze.

'Ya Allah gimana ini? Niat menolong kok malah jadi gini' batin Tasila was was.

*****

Walaupun Tasila takut namun perempuan itu akhirnya mampu memijakan kaki di rumah besar Gezze. Perempuan itu masih setia mendorong kursi roda yang diduduki Gezze hingga sampai di kamar besar laki-laki itu. Tentunya beberapa maid ikut menemaninya masuk.

"Pak, kalo gitu saya permisi ya." Tasila hampir ingin pergi.

"Kamu pikir ucapan saya tadi bercanda?" Tasila mengurungkan langkahnya mendengar suara datar Gezze.

"T__tapi Pak kita baru kenal dan Bapak juga gak tau saya siapa, asal saya darimana, masalalu saya seperti apa. Saya sudah sempat hampir menikah dengan laki-laki yang saya anggap baik tapi dia saja tidak mampu menerima masalalu saya, apalagi Bapak" Tasila tanpa sadar kelepasan menceritakan masalahnya. Tasila menghapus air matanya yang tiba-tiba ikut keluar saat teringat rasa sakit itu.

"Ah, maaf Pak saya terbawa suasana." Tasila menunduk merasa malu.

"Kamu meremehkan saya?" Gezze menatap Tasila sengit.

"B__bukan begitu Pak tapi saya ini bukan siapa-siapa dibandingkan dengan Bapak." Tasila masih berusaha memberikan pengertian.

Gezze terdiam sejenak sambil memainkan handphonenya.

"Sekarang kamu mau kemana?" Gezze menggerakkan satu alisnya menatap Tasila.

"Kemana saja Pak insyaallah saya bisa jaga diri."

Gezze menghela nafas gusar. Ternyata Tasila ini tipikal orang yang paling tidak bisa memanfaatkan keadaan hanya demi keuntungan dirinya.

"Jadi kamu menolong saya tanpa pamrih? Setelah melihat semua yang saya miliki kamu tidak ada niat untuk memanfaatkan saya?" Tasila geleng-geleng kepala mendengar pertanyaan Gezze yang seolah berbentuk dugaan.

"Saya menolong Bapak karena Allah. Ini bukan tentang siapa dan bagaimana orang yang butuh pertolongan itu, tetapi mengenai sikap kemanusiaan yang telah Allah tanamkan kepada setiap hambanya termasuk kepada diri saya. Jadi, saya menolong Bapak karena rasa kemanusiaan itu masih ada didalam diri saya. Dan saya rasa keimanan saya masih cukup tinggi untuk dapat tergiur dengan apa yang Bapak punya." Tasila mengepal tangannya teguh.

Gezze melirik ke arah Tasila dan tersenyum sekilas tanpa Tasila sadari.

"Saya akan tetap menjadikan kamu istri saya!" Tasila hampir lumpuh mendengar pernyataan itu lagi!!! Ia bingung bagaimana caranya memberikan pengertian.

"Pak! Kan saya sudah bilang saya ini__"

"Kamu itu Natasila Damara Fathin mantan Agent Plam yang pernah terlibat skandal kasus dengan seorang target hingga dipecat karena dituduh sudah tidak perawan__"

"Pak Pak Pak." Tasila langsung panik mendengar itu.

"Saya tau siapa kamu." Gezze meletakkan handphonenya ke atas kasur dengan asal.

"Itu berita hoax Pak. Kejadiannya gak bener-bener kaya gitu."

Tasila tetap mengatakan pengelakkan walaupun Ia tidak yakin Gezze akan mempercayainya. Terbukti karena kini Gezze hanya diam tak menanggapi pengelakkan Tasila.

"Pasti Bapak juga gak percaya, kan kalo saya masih perawan?"

"Iya saya gak percaya! Sebelum saya menikahi kamu."

"Ya tapi kenapa Pak?" Tasila nampak mulai frustasi berbicara dengan Gezze.

"Karena saya mau kamu membantu saya"

"Tapi kenapa harus dengan pernikahan?"

"Intinya kalo kamu mau menikah dengan saya, saya tidak akan membuat hidup kamu menderita lagi seperti yang dilakukan oleh keluarga paman mu"

"Bagaimana Bapak__"

"Sst... Tidak usah banyak bertanya. Pilihan kamu hanya dua iya atau setuju!" Tasila melebarkan matanya cengo. Pilihan macam apa itu?!

"Begini saja, apa yang bisa saya bantu untuk Bapak?"

"Saya akan memberitahukannya setelah kita menikah." Tasila lagi-lagi dibuat menghela nafas.

"Yasudah, silahkan kamu ke kamar mu untuk beristirahat hari ini, besok kita menikah"

"Besok?" Mata Tasila membulat sempurna. Dia pikir pernikahan itu apa bisa dilakukan besok hari?

"Tolong antarkan dia ke kamarnya," instruksi Gezze kepada salah satu maid tanpa menatap.

"Mari nyonya." Tasila dibuat bingung dengan panggilan para maid itu namun pada akhirnya Ia pun berjalan pergi mengikuti langkah para maid.

Terpopuler

Comments

Marya Dina

Marya Dina

sebelum ny d crita apa y tisala nya.
baru baca lgsunh ini

2024-05-08

0

Kamiem sag

Kamiem sag

seru
akupun bingung

2024-05-04

0

jaran goyang

jaran goyang

𝑗𝑔𝑛 𝑑𝑖 𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔.... 𝑑𝑖 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑏𝑎𝑏 𝑘𝑘...

2024-05-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!