Laki-laki Aneh

Jam sudah menunjukkan pukul 20:00 namun Tasila tidak tau dirinya kini harus pergi kemana. Sudah beberapa masjid Ia kunjungi untuk menunaikan ibadah sholat dan Ia pun sudah beberapa kali berdoa meminta petunjuk kepada Allah namun, hasilnya masih tetap nihil.

Tasila menghela nafas seraya mendudukkan dirinya di teras sebuah bangunan kantor secara asal. Ia terdiam sambil memperhatikan beberapa karyawan kantor yang berlalu lalang di depan sana. Sepertinya sudah waktunya jam pulang untuk para karyawan itu.

Halaman kantor itupun mulai sepi dan hanya tersisa satpam dan tukang parkir saja yang sedang berjaga. Saat ini Tasila sedang dilanda kebingungan. Ia ingin pergi dari tempat ini namun Ia pun tidak tau harus pergi kemana.

"Arrghh..." Dahi Tasila mengernyit saat indra pendengarannya tak sengaja mendengar suara geraman tersebut.

Ia menoleh secara asal dan berhasil menemukan seorang laki-laki berkemeja hitam berjalan sambil memegangi perutnya yang penuh darah. Tasila pun tidak tau darimana laki-laki itu berasal tapi yang jelas laki-laki itu berjalan lewat halaman belakang kantor.

"Astagfirullah hala'dzim." Tasila spontan terbangun dari posisi duduknya dan langsung menahan tubuh laki-laki itu yang hampir tersungkur.

Keduanya saling memandang dengan mata sayu laki-laki itu dan mata bulat Tasila.

"Tolong antar saya kerumah sakit. Itu mobil saya" laki-laki itu menyerahkan kunci mobilnya kepada Tasila.

"Tapi__"

"Saya mohon..." Laki-laki itu bersuara semakin lemah membuat Tasila khawatir.

Akhirnya Tasila pun memutuskan untuk memapah tubuh kekar laki-laki itu dan membawanya kedalam mobil yang di tunjukkan.

"Tidak usah membuka kaca" peringat laki-laki itu setelah keduanya sama-sama sudah didalam mobil.

Tasila hanya mengangguk dan melajukan mobil tersebut melewati gerbang utama. Tasila mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi karena takut laki-laki disampingnya akan kenapa-kenapa jika tak segera mendapatkan penanganan.

Keduanya pun sampai di rumah sakit dan Tasila dengan segera memanggil perawat. Tanpa lama sang perawat langsung membawakan brankar dan menangani sang pasien.

Yang dilakukan Tasila saat ini, Ia hanya duduk di bangku penungguan sampai dokter dan perawat-perawat itu keluar dari ruangan penanganan. Walaupun Ia tidak kenal dengan laki-laki tadi namun, bagaimanapun Ia masih mempunyai hati nurani untuk tidak meninggalkannya sendirian.

"Dengan keluarga pasien?" Tasila menoleh mendengar suara sang dokter.

"Mmm... Bukan dok, tapi saya yang bertanggung jawab atas pasien ini." Sang dokter mengangguk-angguk.

"Baik, pasien kehilangan banyak darah di sebabkan karena luka tusukan yang cukup dalam pada bagian perutnya. Saat ini pasien sedang menjalani transfusi darah, sebaiknya anda sebagai penanggung jawab harus menjaga pasien selama rawat inap sampai pasien benar-benar pulih." Jelas dokter.

Tasila mengangguk-angguk memahami penjelasan dokter.

"Baik dok terimakasih. Saya boleh menjenguk pasien?"

"Silahkan. Saya tinggal dulu, mari."

Setelah sang dokter pergi, Tasila pun membuka pintu dan melangkah memasuki ruangan bernuansa putih itu. Matanya tertuju pada seorang laki-laki yang kini terbaring tak sadarkan diri di atas brankar sana.

Jujur Tasila tak tega melihatnya. Ia sebagai seorang muslim yang memegang teguh prinsip kemanusiaan tak mungkin tega meninggalkannya dalam keadaan seperti ini sedangkan keluarganya belum ada yang tau mengenai kondisi laki-laki itu.

Selama Ia mampu Ia berprinsip untuk selalu menolong siapapun yang butuh bantuannya termasuk laki-laki yang tak Ia kenal itu. Masalah kedepannya Tasila serahkan kepada Allah, niatnya baik hanya ingin menjalankan kewajiban sebagai sesama manusia dan sebagai hamba Allah yang sedang menjaga ketaatannya.

"Gak papa lah aku jagain dulu, lagian aku juga gak tau mau kemana malam ini. Kalo bisa, mending aku tidur disini dulu sampe pagi" Tasila pun mendudukkan dirinya di atas sebuah sofa yang jaraknya sedikit jauh dari brankar dan mulai merebahkan tubuhnya disana.

Terpopuler

Comments

Kamiem sag

Kamiem sag

Gak punya teman ya Tas?
emang sekolahnya sampai mana sih? ampe gakda kawan?
masa iya sebingung itu utk nentuin arah mau kemana setelah keluar dari rumah bude?

2024-05-04

0

Triana Mustafa

Triana Mustafa

mampir Thor

2024-04-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!