Lucas melangkah menuju kasurnya dengan langkah yang ragu, tubuhnya masih sedikit gemetar setelah mengkonsumsi Jantung Phoenix.
Setiap langkahnya terasa berat, seolah-olah kekuatan baru dalam dirinya masih belum sepenuhnya dia terima.
"Ini lumayan," gumam Lucas dalam hati, mengingat sensasi yang baru saja dirasakannya. "Tapi, bukankah main character novel ini sangat berlebihan?" tambahnya keheranan, merenungkan perbandingan antara kenyataan dan cerita dalam novelnya.
Lucas berbaring di atas kasurnya dengan perasaan campur aduk. "Dia terlalu berlebihan ketika memakan jantung phoenix," ucap Lucas dalam hati, merenung tentang karakter di novelnya. "Di dalam novel, dia bilang kalau dia mendapatkan siksaan neraka. Namun nyatanya, ini tidak sesakit itu."
Lucas menutup matanya sejenak, dan bernapas perlahan. dia sedikit kelelahan karena mengkonsumsi Jantung Phoenix.
"Arthur, kemarilah," panggil Lucas kepada Arthur yang sedang berjaga di depan pintu.
Lucas melirik ke arah pintu, Arthur tidak menjawabnya dan hanya ada sedikit keributan di depan pintu.
Lucas bangkit dari tidurnya, kemudian dia berjalan ke pintu. "Ada apa dengannya?" gumam Lucas dalam hati. "Kenapa dia tak mendengar panggilanku."
Namun, ketika Lucas membuka pintu, dia terlihat kesal melihat Arthur sedang berusaha keras untuk menghalangi seorang wanita cantik berambut putih yang tampaknya berusia sekitar 13 tahunan dan seorang pria yang terlihat kuat di belakangnya.
"Nona, pangeran sedang berlatih..." ujar Arthur dengan suara tegang, berusaha menahan mereka untuk masuk.
"Aku harus bicara dengan Lucas," ucap wanita itu dengan tegas, mencoba melewati Arthur. "Minggirr...." tambahnya, mencoba memindahkan posisi Arthur.
Mereka bertiga segera menoleh ketika Lucas muncul di pintu, "Kenapa kalian ribut sekali," keluh Lucas kepada mereka, mencoba meredakan situasi.
Namun, wanita itu tiba-tiba berlari ke arah Lucas dan memeluknya dengan erat. "Lucas..!!!!" teriaknya penuh antusias, menyebabkan Arthur terkejut.
Lucas, yang sedang bingung, menatap wanita itu dengan tatapan tajam. "Siapa dia..?" pikirnya bingung, mencoba mengingat-ingat.
Wanita itu melepaskan pelukannya dan tersenyum manis di depan Lucas. "Lucas, Kok tubuhmu tidak lemah seperti dulu lagi.." ucapnya dengan bingung, matanya memancarkan kebahagiaan yang tulus.
Lucas menatap wanita itu dengan dingin, merasa tidak mengenali sama sekali. "Siapa kau..??!!" tanya Lucas dengan tegas, mencoba mencari jawaban atas kehadiran wanita itu di sana.
Penjaga wanita itu terkejut, matanya terbuka lebar dan dia tiba-tiba ingin menarik pedangnya karena insting.
"Apa-apaan ini?" pikirnya, mencoba memahami kenapa dia merasakan insting ketakutan ketika melihat Lucas. "Apakah tekanan pangeran ketujuh selalu seperti ini..?" Tambahnya, mengeluarkan keringat dingin.
Wanita di depan Lucas yang melihat tatapan tajam Lucas meneteskan air mata. "Huaaa... Lucas tidak mengenal Marina lagi," ucapnya sambil terisak.
Lucas sedikit terkejut ketika mendengar nama marina, mencoba memproses informasi yang baru saja dia dapatkan.
"Apakah kau Marina Von Rainders?" tanya Lucas, mencoba memastikan identitas wanita itu.
Wanita itu mengangguk, tersenyum meski masih menangis. "Lucas mengenal Marina lagi, Horay..!!" ucapnya sambil mencoba menyeka air matanya.
"Orang ini...." gumam Lucas dalam hati, penuh keterkejutan. "Apakah dia benar-benar Marina Von Rainders..??!!!" tambahnya, tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
"Sang 'Bloody Goddess Witch'..??!!" lanjut Lucas, mengingat kembali seorang Villain di novel 'The greatest war against the devil'.
Bloody Goddess Witch, atau Marina Von Rainders, adalah sosok yang selalu dipuja dan ditakuti di seluruh daratan.
Kecantikannya yang memikat dengan rambut putih bersinar seolah mencerminkan kekuatannya yang tak terbatas.
Marina terkenal karena keterlibatannya dalam perang antara iblis dan manusia. Namun, yang membuatnya begitu menakutkan adalah pilihannya untuk membantu pihak iblis, dengan alasan yang tidak diketahui oleh siapapun.
Bakatnya dalam sihir dan kemampuannya untuk menimbulkan pembantaian berdarah membuatnya dikenal sebagai Dewi Haus Darah, yang mampu membabat ratusan ribu pasukan manusia dalam sekejap mata.
Lucas memandang Marina dengan tatapan penuh keraguan. Apakah benar dia berdiri di hadapannya, sang Bloody Goddess Witch yang digambarkan dalam novel The Greatest War Against the Devil?
"Dia tidak seperti yang digambarkan dalam novel," pikir Lucas dalam hati, mencoba membandingkan gambaran di buku dengan sosok di depannya yang terlihat rapuh dan penuh emosi.
Marina, dengan matanya yang penuh air mata, menatap Lucas dengan ekspresi campuran antara kebahagiaan dan kebingungan. "Apakah Lucas mengenal Marina lagi..?" tanya Marina dengan lembut.
Lucas menatap Marina dengan waspada, kemudian dia menghembuskan napasnya yang panjang.
"Aku akan memikirkan itu nanti..." Ujar Lucas dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments