Bab 10 - Monster yang hampir mencapai kesempurnaan

Di ruang pribadinya yang tenang, seorang pria tampan duduk dengan anggun di kursi empuknya, memegang sebuah buku tebal di pangkuannya.

Cahaya lembut dari lampu gantung mengisi ruangan, menerangi wajahnya yang tegas dan penuh pemikiran.

Rambut kuningnya disisir rapi, menambahkan sentuhan keanggunan pada penampilannya yang sudah matang.

Ketika ia menutup buku yang baru saja dibacanya, matanya yang tajam tetap terfokus pada jendela besar di depannya, seolah-olah merenungkan lebih dari sekadar kata-kata yang terdapat dalam halaman buku itu.

"Apa yang benar-benar dipikirkan oleh ayah?" gumamnya, suaranya penuh dengan pertimbangan dan kelembutan, mencerminkan keprihatinan yang dalam akan masa depan Kekaisaran.

Namun, pemikirannya terganggu oleh suara ketukan ringan di pintu ruangan.

tok tok tok!

"Pangeran kedua, Arnoul de Valorian," panggil seorang wanita dari luar ruangan, suaranya lembut namun jelas terdengar di telinga Arnoul. "Saya telah membawakan makanan ringan yang Anda minta."

Arnoul mengangkat kepalanya dan menjawab dengan suara yang tenang namun penuh kehangatan, "Masuklah."

Pintu terbuka perlahan, memperlihatkan seorang pelayan wanita yang membawa sebuah nampan berisi makanan ringan.

Arnoul menatap wanita itu dengan penuh perhatian saat dia memasuki ruangan.

"Bagaimana kabarmu, Sena?" tanyanya dengan ramah saat pelayan itu meletakkan nampan di atas meja.

Sena, pelayan wanita yang cantik, tersenyum sopan saat dia menjawab, "Saya selalu baik-baik saja, Pangeran Arnoul."

...****************...

Sementara itu, di taman istana kekaisaran, Lucas duduk sendirian, merenung dalam keheningan.

"Arnoul de Valorian," gumamnya dengan serius, "Seorang pemikir taktis yang ulung dan diplomat yang lihai, dengan dedikasi tanpa cela kepada Kekaisaran."

Dia mengingat informasi tentang Arnoul dari novel The Greatest War Against the Devil, mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan karakter tersebut.

"Dia memang mahir dalam strategi, dan bahkan mampu memukul mundur pasukan iblis di masa depan hanya dengan otaknya." lanjut Lucas, bibirnya melengkung dalam senyum penuh keyakinan. "Namun, kemampuan bertarungnya hanya setara dengan iblis bangsawan tingkat Baron."

Dengan determinasi yang menggelora, Lucas bangkit dari tempat duduknya dan mengepalkan tangannya.

"Maka dari itu," katanya, matanya berkilat penuh percaya diri, "aku akan menggunakan 'Nova Stellaris' untuk meraih kemenangan yang mutlak."

Lucas meluruskan lengan kanannya ke samping, sebuah mantel hitam muncul dari celah ruang yang tiba-tiba muncul dan langsung menghilang.

Lucas tersenyum kecil sambil memakai mantel tersebut. "Nova Stellaris memanglah yang terbaik."

Dengan mantelnya yang berkibar di belakangnya. "Nova Stellaris, Warp Drive..." Lucas memusatkan pikirannya.

Sebuah kilatan cahaya emas terang menyelimuti tubuhnya saat dia mulai memanipulasi ruang-waktu di sekitarnya.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Lucas melangkah maju ke dalam kilatan cahaya, meninggalkan Taman Kekaisaran di belakangnya.

Ketika cahaya meredup, dia mendapati dirinya berdiri di tengah hutan bernama "Mutated monster nest forest"

Dia melihat pepohonan raksasa dan kabut tebal yang mengambang di udara.

Monster-monster ganas mengintai di antara bayangan-bayangan yang menggelapkan.

"Hutan ini benar-benar sama seperti yang di gambarkan dalam novel" pikir Lucas, memperhatikan sekitarnya.

Dalam jarak yang dekat, suara gemuruh monster itu bergema melalui hutan, menandakan kedatangan mereka yang ganas.

"Monster yang berevolusi." ucap Lucas sambil menatap ke arah suara. "Dari yang di gambarkan dalam novel, satu monster evolusi saja dapat menghancurkan sebuah wilayah yang di pimpin oleh seorang baron" lanjutnya.

Lucas menutup matanya sejenak, mengambil napas panjang, "Mari kita lihat." gumamnya. "Apakah monster yang di gambarkan sangat kuat ini dapat menahan kekuatan Nova Stellaris?"

Dengan perlahan, Lucas mulai mengumpulkan energi di dalam dirinya, meresapi kekuatan yang tak terbayangkan dari bintang-bintang jauh di langit.

Cahaya yang mempesona mulai bersinar dari telapak tangannya, menyilaukan bahkan melalui kabut tebal yang menyelimuti sekitar.

Monster-monster itu semakin mendekat, mengeluarkan suara-suara gemuruh yang menakutkan.

"Nova Stellaris, Supernova Blast" ucap Lucas dengan tenang.

Cahaya yang menyilaukan memenuhi hutan, dan ledakan energi yang dahsyat merobek langit.

Gelombang kejut menerjang melalui hutan, memporak-porandakan tanah di sekitarnya, pohon-pohon raksasa yang terkena serangan Lucas hancur tak tersisa.

Kabut tebal yang menutupi hutan itu perlahan menghilang, Lucas tetap berdiri di tengah-tengah hutan yang rusak, napasnya terengah-engah dari usaha yang besar.

"Tubuh lemah ini." ujar Lucas dengan terengah-engah. "bahkan setelah mengkonsumsi jantung Phoenix, aku masih belum bisa dengan santai mengeluarkan Supernova Blast seperti dulu." tambahnya, merasa kesal.

Namun, sebelum Lucas memulihkan napasnya, sebuah monster humanoid yang hendak menyerangnya dari belakang.

Lucas dengan reflek yang cepat langsung menunduk, menghindari serangan monster humanoid tersebut.

"Monster humanoid....??" Batin Lucas terkejut.

Dengan sangat cepat Lucas berbalik badan dan menendang dadar monster itu dengan sangat kuat.

Bam!

Monster itu terpental sangat jauh akibat serangan Lucas, menghancurkan segala hal yang di tabrak olehnya.

Tanpa memberi sedetikpun waktu untuk monster humanoid itu, Lucas dengan sangat cepat berada di atas monster humanoid tersebut dan memukulnya ke tanah.

Tubuh monster humanoid itu menabrak tanah dengan kecepatan yang tak masuk akal, menciptakan lubang yang sangat besar di tanah.

Tubuhnya hancur berkeping-keping akibat menabrak tanah yang bermutasi di 'Mutated monster nest forest', tanah mutasi yang seratus kali lebih keras di banding tanah biasa.

Lucas berdiri di dekat lubang tanah itu, dia memegang tangannya yang mengeluarkan darah karena lecet.

"Tubuhnya sangat keras seperti berlian." gumamnya dengan mata yang memandang serius ke lubang di dekatnya.

Monster Humanoid itu meluncur dari lubang dan hampir meninju rahang Lucas. namun, Lucas menghindarinya dengan anggun.

"Kau belum mati...??" gumam Lucas dengan bingung. "Padahal aku melihatnya dengan jelas jika tubuhnya hancur berkeping-keping." tambahnya.

Monster humanoid itu tertawa merendahkan, "Manusia, seranganmu lemah sekali.." ejeknya kepada Lucas.

Lucas yang tadinya terlihat tenang kini menjadi serius. "Seorang monster yang hampir mencapai kesempurnaan...?!!" pikir Lucas terkejut.

......................

Monster yang mencapai kesempurnaan adalah entitas yang telah mengalami proses evolusi sebanyak tiga puluh kali.

Ini tidak terbatas pada makhluk hidup seperti hewan atau tumbuhan, tetapi juga mencakup benda mati seperti batu, berlian, atau bahkan gigi.

Dalam evolusi mereka, mereka memperoleh kecerdasan, kekuatan, dan kecepatan yang melampaui manusia.

Ketika mereka mencapai puncak evolusi, mereka menjadi makhluk yang sangat kuat, bahkan mampu menyaingi kekuatan seorang jenderal iblis yang dapat menghancurkan negara.

Monster yang mencapai kesempurnaan juga akan mengambil wujud manusia.

Dalam kasus Lucas, monster yang hampir mencapai kesempurnaan baru saja mengalami sekitar dua puluh lima hingga dua puluh sembilan kali evolusi.

Pada evolusi ke lima belas, mereka akan mengambil bentuk humanoid dan terus mengembangkan tubuh mereka menuju wujud manusia dengan setiap evolusi selanjutnya.

Namun, ketika mereka dapat berbicara seperti manusia, ini menandakan bahwa mereka telah mengalami evolusi sebanyak dua puluh lima kali.

Monster yang telah mengalami dua puluh lima kali evolusi menjadi sangat kuat dan bahkan memiliki keabadian.

Mereka tidak terbatas oleh usia, dan tubuh mereka akan tetap hidup bahkan jika hancur berkeping-keping.

Bahkan jika tubuh mereka hancur hingga tingkat atom, mereka akan terus beregenerasi.

......................

Monster humanoid itu maju menyerang Lucas. tapi, Lucas dengan susah payah namun tetap tenang dapat menghindarinya.

Monster humanoid tersebut menyerang Lucas berturut-turut, namun dengan mudahnya Lucas menghindar seperti orang yang sedang menari.

"Dia sudah berevolusi dua puluh sembilan kali...?!!." pikir Lucas sambil terus menghindari serangan monster humanoid itu.

Lucas di hujani serangan oleh monster humanoid tanpa henti, tubuhnya perlahan hancur.

Tulang-tulangnya hancur lebur, organ-organnya yang mulai rusak sedikit demi sedikit.

Ketika monster humanoid ingin mengakhiri pertarungan dengan tinju terakhirnya.

Lucas menghentikan pergerakan untuk menghindar dan langsung menangkap tinju monster itu dengan lengan kirinya.

Tulang lengan kirinya patah, dan tulang jari-jarinya hancur akibat menahan

Sebuah ledakan besar terjadi akibat benturan itu, tanah yang bermutasi di bawah mereka hancur lebur.

Pohon di sekitar mereka ikut hancur akibat serangan monster humanoid tersebut.

Lucas menatap monster humanoid itu dengan mata yang sangat tajam.

"Nova Stellaris, Cosmic Flare" Lucas mengumpulkan energi matahari dalam genggamannya.

Dengan gerakan tangan yang tegas, ia melepaskan Cosmic Flare, memancarkan sinar energi yang menyilaukan.

Monster humanoid itu mencoba menghindari serangan itu, tetapi serangan itu tak terelakkan.

Saat Cosmic Flare menyentuh tubuhnya, monster itu terbungkus dalam cahaya terang yang membara.

Bahkan kekuatan tubuhnya yang sekeras berlian tidak bisa menahan gelombang energi yang dahsyat.

Dalam sekejap, monster humanoid itu terbakar habis oleh kekuatan matahari yang tak terbayangkan.

Lucas masih berdiri tegap di hadapan tubuh monster yang hancur di depannya, dengan tubuh yang sudah hancur lebur.

Lucas mulai kehilangan kesadaran, sedangkan monster humanoid di depannya dengan instant beregenerasi sepenuhnya.

"Sialan, membuat manusia menang perang melawan iblis di masa depan apanya." pikir Lucas sebelum kehilangan kesadaran. "Aku malah mati konyol disini hanya karena ingin mencoba kekuatanku." lanjutnya.

Monster humanoid itu mulai berlari menuju Lucas dengan kecepatan yang tak terbayangkan oleh manusia.

Tapi, sebelum serangan monster itu mengenai Lucas.

Seorang pria yang tak asing muncul menendang monster itu menjauh dari Lucas.

"Yang mulia, bagaimana bisa Anda berada disini." ucap pria itu dengan serius. "bahkan melawan monster yang hampir mencapai kesempurnaan." lanjutnya, sambil mengeluarkan tombak.

"Sir Jorge...?" ujar Lucas dengan lemas.

Jorge melirik Lucas, dia tersenyum lembut kepada Lucas. "Tidurlah sebentar, yang mulia." ucap Jorge dengan percaya diri.

Lucas pun akhirnya kehilangan kesadarannya, dan dia jatuh pingsan, tubuhnya tergeletak di tanah.

Terpopuler

Comments

Blue

Blue

kok bisa

2024-05-13

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kebangkitan
2 Bab 2 - Sang Penguasa
3 Bab 3 - Pembersihan
4 Bab 4 - Undangan Kaisar
5 Bab 5 - Bertemu dengan kaisar
6 Bab 6 - Jantung Phoenix
7 Bab 7 - Blood Goddes Witch
8 Bab 8 - Sparring dengan Jorge
9 Bab 9 - Sparring dengan Jorge (2)
10 Bab 10 - Monster yang hampir mencapai kesempurnaan
11 Bab 11 - Ksatria yang setia
12 Bab 12 - Siapa sebenarnya dirimu
13 Bab 13 - Kaisar Yussa Angevin
14 Bab 14 - Shadow Sovereign
15 Bab 15 - Dominasi sang penguasa
16 Bab 16 - Mrs. BlueGlasses
17 Bab 17 - The Book of Imperator
18 Bab 18 - Pertemuan dua Pangeran
19 Bab 19 - Pedang Glaimrend
20 Bab 20 - Lucas Vs Arnoul
21 Bab 21 - Lucas Vs Arnoul (2)
22 Bab 22 - Sebuah Permulaan
23 Bab 23 - Memasuki Akademi
24 Bab 24 - Pertemuan dua karakter utama
25 Bab 25 - Kelas sihir
26 Bab 26 - Apa itu mana?
27 Bab 27 - Buku Sihir Kuno
28 Bab 28 - Keluarga Beaumont
29 Bab 29 - Keluarga Beaumont (2)
30 Bab 30 - Konspirasi?
31 Bab 31 - Sihir Kuno
32 Bab 32 - Noir
33 Bab 33 - Kematian Phineas
34 Bab 34 - Leonidas Pendragon
35 Bab 35 - Shadow Sovereign Vs The Strongest Pendragon
36 Bab 36 - Pembebasan Azura
37 Bab 37 - Melawan orang hebat Kekaisaran
38 Bab 38 - Kedatangan Mrs. BlueGlasses
39 Bab 39 - desas-desus buruk tentang Fairris
40 Bab 40 - Fitnah yang terencana
41 Bab 41 - Di balik bayangan
42 Bab 42 - Penghakiman
43 Bab 43 - Sebuah tawaran
44 Bab 44 - Manipulasi?
45 Bab 45 - Rahasia Seth terungkap.
46 Bab 46 - Suara yang memikat
47 Bab 47 - Lily Van Lecrerc
48 Bab 48 - Rekan baru
49 Bab 49 - Callian Beaumont
50 Bab 50 - Fragmen Primodial
51 Bab 51 - Kebenaran di Balik Fragmen
52 Bab 52 - Menuju Void Nexus
53 Bab 53 - Ke Dalam Kegelapan
54 Bab 54 - Di Pusat Kehampaan
55 Bab 55 - Pengorbanan yang Dituntut
56 Bab 56 — Lima Tahun di Void Nexus.
57 Season 1 End
58 Season 2 — 01-01-2025
59 Chapter 57 — Kehancuran akibat Iblis
60 Chapter 58 — Korban dan Pengorbanan
61 Chapter 59 — Kemunculan Lucas
62 Chapter 60 — The Harbinger of Doom
63 Chapter 61 — Reuni menyedihkan
64 Chapter 62 — Kehangatan Keluarga
65 Chapter 63 — Perubahan Alur
66 Chapter 64 — Bangkitnya Harapan
67 Chapter 65 — Pertemuan orang Kekaisaran
68 Chapter 66 — Kematian banyak orang
69 Chapter 67 — Tak dapat menepati janji
70 Chapter 68 — Bertemu dengan para Dewa
71 Chapter 69 — Bertempur dengan Dewa
72 Chapter 70 — Bertempur dengan Dewa (2)
73 Chapter 71 — Bertempur dengan Dewa (3)
74 Chapter 72 — Bertempur dengan Dewa (4)
75 Chapter 73 — Bertempur dengan Dewa (5)
76 Chapter 74 — Akashic
77 Chapter 75 — Memulai perperangan
78 Chapter 76 —Retakan Pertama
79 Chapter 77 — Jebakan Belisaris
80 Chapter 78 - Serangan Balik Lucas
81 Chapter 79 — Aamon Sang Penghancur
82 Chapter 80 — Keputusan Berbahaya
83 Chapter 81 — Pertemuan dengan Belisaris
84 Chapter 82 — Dekatnya ujung Pertempuran
85 Chapter 83 — Benteng Raja Iblis
86 Chapter 84 — Jalan Berdarah
87 Chapter 85 — Pertempuran Terakhir?
88 Chapter 86 — Melawan 8 penjaga iblis
89 Chapter 87 — Melawan raja iblis
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1 - Kebangkitan
2
Bab 2 - Sang Penguasa
3
Bab 3 - Pembersihan
4
Bab 4 - Undangan Kaisar
5
Bab 5 - Bertemu dengan kaisar
6
Bab 6 - Jantung Phoenix
7
Bab 7 - Blood Goddes Witch
8
Bab 8 - Sparring dengan Jorge
9
Bab 9 - Sparring dengan Jorge (2)
10
Bab 10 - Monster yang hampir mencapai kesempurnaan
11
Bab 11 - Ksatria yang setia
12
Bab 12 - Siapa sebenarnya dirimu
13
Bab 13 - Kaisar Yussa Angevin
14
Bab 14 - Shadow Sovereign
15
Bab 15 - Dominasi sang penguasa
16
Bab 16 - Mrs. BlueGlasses
17
Bab 17 - The Book of Imperator
18
Bab 18 - Pertemuan dua Pangeran
19
Bab 19 - Pedang Glaimrend
20
Bab 20 - Lucas Vs Arnoul
21
Bab 21 - Lucas Vs Arnoul (2)
22
Bab 22 - Sebuah Permulaan
23
Bab 23 - Memasuki Akademi
24
Bab 24 - Pertemuan dua karakter utama
25
Bab 25 - Kelas sihir
26
Bab 26 - Apa itu mana?
27
Bab 27 - Buku Sihir Kuno
28
Bab 28 - Keluarga Beaumont
29
Bab 29 - Keluarga Beaumont (2)
30
Bab 30 - Konspirasi?
31
Bab 31 - Sihir Kuno
32
Bab 32 - Noir
33
Bab 33 - Kematian Phineas
34
Bab 34 - Leonidas Pendragon
35
Bab 35 - Shadow Sovereign Vs The Strongest Pendragon
36
Bab 36 - Pembebasan Azura
37
Bab 37 - Melawan orang hebat Kekaisaran
38
Bab 38 - Kedatangan Mrs. BlueGlasses
39
Bab 39 - desas-desus buruk tentang Fairris
40
Bab 40 - Fitnah yang terencana
41
Bab 41 - Di balik bayangan
42
Bab 42 - Penghakiman
43
Bab 43 - Sebuah tawaran
44
Bab 44 - Manipulasi?
45
Bab 45 - Rahasia Seth terungkap.
46
Bab 46 - Suara yang memikat
47
Bab 47 - Lily Van Lecrerc
48
Bab 48 - Rekan baru
49
Bab 49 - Callian Beaumont
50
Bab 50 - Fragmen Primodial
51
Bab 51 - Kebenaran di Balik Fragmen
52
Bab 52 - Menuju Void Nexus
53
Bab 53 - Ke Dalam Kegelapan
54
Bab 54 - Di Pusat Kehampaan
55
Bab 55 - Pengorbanan yang Dituntut
56
Bab 56 — Lima Tahun di Void Nexus.
57
Season 1 End
58
Season 2 — 01-01-2025
59
Chapter 57 — Kehancuran akibat Iblis
60
Chapter 58 — Korban dan Pengorbanan
61
Chapter 59 — Kemunculan Lucas
62
Chapter 60 — The Harbinger of Doom
63
Chapter 61 — Reuni menyedihkan
64
Chapter 62 — Kehangatan Keluarga
65
Chapter 63 — Perubahan Alur
66
Chapter 64 — Bangkitnya Harapan
67
Chapter 65 — Pertemuan orang Kekaisaran
68
Chapter 66 — Kematian banyak orang
69
Chapter 67 — Tak dapat menepati janji
70
Chapter 68 — Bertemu dengan para Dewa
71
Chapter 69 — Bertempur dengan Dewa
72
Chapter 70 — Bertempur dengan Dewa (2)
73
Chapter 71 — Bertempur dengan Dewa (3)
74
Chapter 72 — Bertempur dengan Dewa (4)
75
Chapter 73 — Bertempur dengan Dewa (5)
76
Chapter 74 — Akashic
77
Chapter 75 — Memulai perperangan
78
Chapter 76 —Retakan Pertama
79
Chapter 77 — Jebakan Belisaris
80
Chapter 78 - Serangan Balik Lucas
81
Chapter 79 — Aamon Sang Penghancur
82
Chapter 80 — Keputusan Berbahaya
83
Chapter 81 — Pertemuan dengan Belisaris
84
Chapter 82 — Dekatnya ujung Pertempuran
85
Chapter 83 — Benteng Raja Iblis
86
Chapter 84 — Jalan Berdarah
87
Chapter 85 — Pertempuran Terakhir?
88
Chapter 86 — Melawan 8 penjaga iblis
89
Chapter 87 — Melawan raja iblis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!