Bab 13

Pagi ini aku terbangun disebabkan alarmku berbunyi nyaring, ribut sekali. Jangan-jangan tetangga kamar sebelah terganggu. Tapi, sejak semalam aku tidak mendengar bunyi apapun dari kamar sebelah, hanya bunyi mesin mobil dan motor di kejauhan. Tempat ini memang berada agak jauh dari tengah kota, dari hiruk pikuk dan lagipula aku berada di lantai 3, tidak akan banyak suara yang sampai ke kamarku.

Malam yang nyenyak, tidak aku sangka bisa tidur senyenyak semalam di tempat baru. Jam 6. Aku harus siap-siap kerja jam 9. Jemputanku akan datang jam berapa, ya? Pasti sekitar jam 7, kan? Kalau tidak, aku akan terlambat. Perjalanannya bisa sejam lebih kalau macet.

07.15 resepsionis memberitahukan lewat telepon kalau ada yang mencariku. Membutuhkan waktu 5 menit untuk sampai ke pintu masuk lantai dasar dari kamarku. Dan membutuhkan 50 menit hingga tiba di kantorku. Hebat juga sopirnya. Seorang pria setengah baya yang sopan dan tidak banyak bicara. Mungkin memang kode etiknya? Atau dia diminta untuk tidak bicara banyak denganku oleh si pengacara?

Hari kerja yang terasa lambat. Masih dengan pertanyaan tentang pengunduran diriku dan candaan serta sindiran dari beberapa rekan kerja yang aku tanggapi dengan bercanda. Kenapa aku harus jengkel, apalagi marah? Setelah selesai kerja, aku akan keluar dari tempat ini dan tidak bertemu mereka lagi. Ini salah satu hal yang menenangkanku.

Jam 3 sore, mobil berwarna hitam itu sudah terparkir di sebelah pos satpam. Aku tidak melihat merknya, bentuknya sejenis Inova dan Avanza. Mungkin salah satu dari keduanya?

Setelah absen, aku melangkah keluar menuju gerbang kantor. Terasa pandangan mata mengikutiku sepanjang jalan. Pasti akan muncul gosip baru tentang pengantaran dan penjemputanku dengan mobil. Aku naik Grab atau Gojek saja bisa jadi perbincangan mereka. Gosip, gosip, makin digosok makin sip.,

Di perjalanan kembali ke The Riotz, aku meminta sopirnya untuk tidak mengantar dan menjemputku tepat di kantor. Cukup dia mengantarkanku hingga ke sebuah minimarket berjarak beberapa bangunan dari kantorku dan begitu pula ketika penjemputan, bisa dijemput di tempat yang sama. Tapi, dengan tegas dia menolak dengan alasan kalau tugasnya adalah mengantar dan menjemput di tempat sesuai yang diperintahkan. Aku mengerti, dia bertanggung jawab dengan tugasnya.

Pengacara itu lagi-lagi tidak menjawab teleponku malam ini. Aku ingin menawar soal pengantaran dan penjemputanku, meskipun sebelumnya dia pernah mengatakan tanpa bantahan. Aku mengiriminya SMS dan sesuai dugaan, permintaanku ditolak.

5 hari berlalu dengan rutinitas yang sama dan semakin banyak pertanyaan yang dilontarkan kepadaku di kantor. Sepertinya aku harus belajar guyonan baru untuk menanggapi pertanyaan dan sindiran beberapa orang.

Syukurlah hari ini berlalu dengan cepat saking banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan. Aku pulang dengan gembira. Pulang? Sekarang aku sudah merasa kamar 313 sebagai tempat tinggalku.

Teleponku bergetar setelah makan malam. Pemilik.

Perbincangan yang aku hindari, tapi memang harus terjadi. Dan setelahnya aku merasa lega. Satu lagi bebanku terangkat. Pemiliknya memintaku untuk berhenti lebih cepat dari tanggal yang ditentukan di surat pengunduran diriku. Dua hari lagi adalah hari terakhirku bekerja di sana. Dengan hati-hati dan lembut, aku meminta, jika bisa aku tidak ingin membuat kehebohan di hari aku berhenti seperti yang terjadi dengan karyawan-karyawan lalinnya sebelum aku. Rasa was-wasku sangat tinggi ketika bertanya, tapi syukurlah diterima.

Terima kasih, Tuhan, berjalan dengan lancar.

Jumat setelah menyelesaikan pekerjaan terakhirku, aku pamit ke beberapa rekan kerja yang masih di kantor. Aku sengaja pulang terlambat agar tidak harus berpamitan dengan banyak orang, cukup dengan rekan-rekan sedepartemen denganku saja. Dengan leganya aku meninggalkan kantor.

Aku memandangi setiap ruangan yang aku lewati, taman kecil di depan kantor dan bangunannya dari gerbang depan. Aku akan merindukan tempat ini.

Satu fase hidup sudah aku lewati, sekarang aku memasuki fase berikutnya. Apakah aku sudah lulus di level sebelumnya sehingga aku layak memasuki level yang baru, yang lebih tinggi dari sebelumnya. Hari ini aku mulai menapaki anak tangga yang lebih tinggi. Aku ingin melihat ke belakang, ke semua peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya. Tapi, tidak, aku hanya akan  fokus ke depan. Banyak hal yang harus aku caritahu dan pelajari.

Terpopuler

Comments

marrydianaa26

marrydianaa26

aku juga mampir thor😍

2024-04-20

1

Bilqies

Bilqies

aku mampir lagi Thor..

2024-04-25

1

Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)

Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)

bakal kangen pastinya

2024-04-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!