Bab 2

Hari baru, tantangan baru. Apakah hari ini ada tantangan? Tentu saja.

Tantangan terbesarku adalah menghabiskan waktu dengan bermanfaat. Aku biasanya menuliskan hal-hal yang akan aku lakukan sepanjang hari, sehingga aku bisa mencoretnya ketika ada yang telah aku kerjakan. Itu membuatku merasa kalau aku telah berhasil melalui hari ini dengan bermanfaat.

Ponselku bergetar. Ada notifikasi baru, dua kali bergetar dengan jarak agak lama, pasti Whatsapp. Kuambil ponsel yang kuletakkan di samping monitor komputer. Ah, hanya iklan. Aku memeriksa situs pertemanan, mungkin saja ada komentar baru untuk ikut liburan denganku akhir minggu ini. Tidak ada.Terdesak aku mendaftar di situs pertemanan itu, disebabkan keinginan untuk melakukan perjalanan liburan tidak sendirian.

Tapi, sepertinya aku akan berlibur sendiri dan menikmati waktuku. Kalau begitu, aku harus mencari tempat yang sepi, jadi aku bisa membaca dengan tenang. Dengan keuangan yang minim, aku tidak bisa mendapatkan kamar yang nyaman dan bersih di manapun. Kamar seperti apa yang bisa kudapatkan dengan uang seratus ribu? Kamar dengan tempat tidur susun dengan kamar mandi pakai bersama. Tidak. Aku ingin privasiku terjaga.

Ini hari rabu, ada penawaran dari agen perjalanan daring. Semoga dapat yang lumayan murah di hari diskon ini. Dua hari lagi aku liburan tapi masih belum menemukan kamar yang bagus. Seharusnya aku mencarinya dari bulan yang lalu. Aku selalu seperti ini, merencanakan sesuatu dari beberapa bulan sebelumnya tapi direalisasikan di waktu-waktu yang mepet.

“Ka, kita keluar jalan hari jumat, yuk!” seru rekan kerjaku, yang terdengar seperti paksaan bukan ajakan.

“Aku tidak bisa.” kataku berusaha terdengar santai.

“Kenapa? Kita sudah lama tidak keluar jalan. Ayolah, Ka.”

Kami memang sempat merencanakan untuk keluar makan bersama setelah selesai kerja  beberapa minggu terakhir ini dan belum terlaksana.

“Aku ada urusan.” jawabku sekenanya.

“Urusan apa? Itu sudah akhir minggu, saatnya menikmati liburan.” Rekan kerjaku terus memaksa.

“Aku mau pergi.”

“Mau ke mana sih?” Seorang rekan kerjaku yang lain penasaran dengan tujuan kepergianku.

“Mau mengurus pernikahan.” jawabku bercanda. Candaanku ini bisa dianggap serius oleh mereka, dan itu sangat lucu bagiku.

“Mana pacarmu?” Bapak yang sedari tadi hanya diam melihatku, ikutan bersuara.

“Di kampungnya.” timpal rekanku yang imut. “Benar, kan, Kak?”

“Iya, dia di Korea.” ucapku melanjutkan candaan sambil tertawa.

Rekan-rekan kerjaku sangat senang berbincang-bincang. Bagi mereka hal yang paling penting adalah makan dan berbincang-bincang. Mulut mereka tidak bisa diam, entah untuk makan atau berbicara, hahaha….

“Kapan kamu menikah?” Bapak yang kini meregangkan kakinya di lantai, menatapku lagi setelah berdebat tentang asal pacarku dengan rekan-rekanku yang lain.

“Maunya secepatnya.” jawabku asal.

“Menikahnya di mana?” masih lanjut. “Kalau menikah di kampungmu, kita tidak bisa hadir.”

“Kirimi kita tiket, ya?” sambung rekanku yang baru masuk.

Aku tertawa. “Biaya tiket untuk kalian lebih mahal dari biaya pernikahanku.” Aku bergeser duduk ke pilar di samping rekan kerjaku yang sedari tadi bengong. “Kenapa bengong? Memikirkan pacarmu, ya?”

“Kalau aku menikah gimana, ya?” tanyanya tiba-tiba.

“Kalau kamu menikah, kamu akan memiliki suami, dong,” celetuk rekan cowokku yang duduk di pojok sambil mengangkat kakinya. Kontan semua rekan kerjaku tertawa. Dia memang senang sekali menjahili orang.

“Bukan itu maksudku. Apa aku akan menjadi gemuk?” pertanyaannya yang polos kembali membuat kami tertawa.

“Ya, kamu akan menjadi sangat gemuk, lebih gemuk dari dia,” celetuk rekan cowok usil tadi sambil menunjuk rekan cewek yang berbadan gemuk. Sebenarnya dia tidak begitu gemuk, berat badannya hanya 65 kg, tapi karena tingginya hanya 150 cm, jadi terlihat gemuk. Ya, wajarlah, bukankah berat badan harus disesuaikan dengan tinggi badan? Aku juga tidak sesuai.

“Enak saja, sekarang aku sudah tidak gemuk lagi, lho, beratku sudah turun 3 kg dari minggu yang lalu,” ujarnya membela diri. Dan pembelaan dirinya itu membuat kami semua terkejut.

“Apa kamu tidak waras? Bagaimana mungkin berat badan kamu turun sebanyak itu hanya dalam waktu seminggu?” Rekanku yang paling kecil tidak percaya.

“Bisa kok, aku makan sekali saja sehari, hanya makan siang saja. Sarapan hanya minum susu atau jus saja.

Malamnya aku tidak makan apa-apa lagi. Aku juga tidak makan nasi lagi.” jelasnya panjang lebar.

“Pantas saja tampang kamu kayak orang cape banget, kusam dan loyo.” Si usil terus beraksi dengan kata-katanya. Kurasa di tempat kerja manapun pasti adam satu orang seperti dia.

Tapi memang benar apa katanya. Wajah bulatnya yang putih dan berseri, sekarang tampak kusam dihiasi kantong

mata. Dia kelihatan kurang bersemangat akhir-akhir ini dan selalu menolak kalau diajak membeli camilan. Katanya dia diet untuk pacarnya. Benar-benar alasan yang tidak masuk akal. Tapi, kadang cewek rela berbuat apa saja  ntuk pasangannya.

Aku tidak ingin mendengarkan usil-usilan dan curahan hati rekan-rekan kerjaku. Terkadang mereka curhat hal—hal yang tidak perlu diketahui banyak orang. Ada hal-hal tertentu yang lebih baik hanya diketahui orang-orang tertentu saja. Kalaupun ingin meminta masukan dan nasehat, bertanyalah secara pribadi keapada orang yang dirasa kompeten akan hal itu. Ya, tiap orang berbeda. Hanya saja, ah sudahlah.

Sudah waktunya pulang, aku harus menyiapkan banyak hal untuk liburanku nanti. Seperti yang sudah kukatakan, banyak yang harus dipersiapkan, dan itu semua harus dipersiapkan beberapa hari sebelumnya.Setidaknya, dua hari bagiku.

Terpopuler

Comments

Zeils

Zeils

Bagus, pemilihan kata dan alurnya cukup baik dan mudah dipahami.
Hanya saja, perbedaan jumlah kata di bab satu dan dua membuatku sedikit tidak nyaman saat membacanya. Perbedaannya terlalu signifikan.

2024-05-04

2

xoxo_lloovvee

xoxo_lloovvee

satu mawar untukmu thor, jangan lupa mampir ya 😉

2024-05-08

1

Bilqies

Bilqies

aku mampir lagi ya Thor, semangat terus

jangan lupa mampir juga dikaryaku

2024-04-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!