Bab 7

Pagi ini aku terbangun kelaparan, perutku terus menuntut harus diisi sesuatu, apapun itu. Kenapa setiap kali aku banyak makan malam, di pagi harinya aku kelaparan? Bukankah seharusnya aku masih kenyang, karena ada simpanan makanan semalam? Memangnya aku unta yang suka menyimpan makanan di tubuhnya?

Tanganku meraih ponselku di bawah bantal di sampingku, masih terlalu pagi untuk sarapan di jam 05.53. Ujung guling yang panjang kupakai menutup kepalaku, lebih tepatnya telingaku, jadi suara-suara yang dapat mengganggu tidurku teredam, dan ujungnya yang satu lagi tepat berada di perutku, kutekankan kuat-kuat agar perutku tidak bernyanyi-nyanyi riang.

10 menit berlalu, aku masih merasa lapar, perutku berusaha bernyanyi di antara tekanan guling. Tolong diamlah, kamu sudah makan puas semalam. Buka ponsel saja, pasti terlupakan rasa laparku.

Dataku menyala dan seketika bermacam notifikasi masuk, dari pesan-pesan hingga iklan-iklan tidak penting. Dan ada satu pesan yang menghentikan jariku menggulir halaman awal ponsel. Sebuah pesan dari si tidak tahu malu. Biarkan saja, aku tidak perlu membaca isi pesannya. Kuletakkan ponsel.

Kira-kira ancaman apa yang dipakainya kali ini? Aku terus dihantui rasa penasaran.

Kuraih lagi ponselku dan membuka Badoo. Pesan yang paling atas: Aku. Sungguh tidak kreatif. Tidak bisakah dia memilih nama yang lain yang lebih menarik jika ingin menipu orang, sehingga orang merasa terpesona atau tertarik? Mungkin ini daya tarik uniknya?

Kupencet pesannya..

“Minggu, 14.00, Dunkin Donuts Jl. Pattimura.”

Apa sih yang salah dengan orang ini?

Pesan itu membangkitkan rasa laparku. Aku makan dengan mengomel tentang si orang yang tidak tahu malu itu.

Hari ini sabtu, aku sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk keluar di hari libur minggu besok. Aku sedang memilih antara mengenakan kemeja biru dengan kulot hitam atau kemeja hitam dengan kulot biru, ketika ponselku bergetar 4 kali.

Badoo tidak membuat ponselku istirahat. Di antara semua aplikasi dalam ponselku, aplikasi ini yang paling sering berseru: “Aku punya pesan baru, cepat baca.” Sudah hamper sebulan, haruskah kuhapus saja akunku? Toh tidak ada satupun yang membuatku tertarik. Ada satu, ketertarikan secara negatif.

“Besok tepat waktu.”

“Pesan minum.”

“Sudut kiri belakang.”

“Sendirian.”

Seperti inikah rasanya mendapat surat ancaman seperti di film-film Hollywood? Tapi, apa yang telah aku perbuat? Aku tidak melakukan kejahatan yang membuat orang lain ingin membunuhku. Ini lebih seperti transaksi obat terlarang atau penebusan penculikan.

Apa salah keinginanku untuk menikah? Kenapa aku menerima tawaran pernikahan horor seperti ini? Atau mungkinkah pengalaman ini genrenya thriller? Aku berharap genrenya komedi.

Haruskah aku pergi besok? Hanya memeriksa akankah ada seseorang yang menampakkan dirinya sesuai dengan isi pesan-pesannya? Akankah ada seseorang yang duduk di sudut kiri belakang Dunkin Donuts Jl. Pattimura besok

jam 14.00? Mungkin saja ada yang duduk di sana, tapi bukan si pria dari Badoo. Bukankah itu tempat umum? Siapa saja berhak ada di sana di jam segitu dan duduk di tempat yang sama.

Bagaimana jika orang itu adalah seorang penculik yang mencoba menculikku? Sebelum aku masuk ke dalam Dunkin Donuts, dia membekap mulutku dengan sapu tangan ber-chloroform lalu memasukkanku ke dalam mobilnya yang terparkir di parkiran Dunkin Donuts? Tapi, apa motifnya menculikku? Aku bukan seorang kaya yang memiliki banyak uang dan harta. Aku tidak memiliki jabatan penting atau krusial. Aku tidak secantik Putri Indonesia yang membuat seorang pria terobsesi denganku.

Ataukah ini hanya ulah iseng dari seseorang yang mengenalku? Mungkin dia seorang pria yang sudah pernah

berkenalan denganku lewat Badoo, mengajak ketemuan tapi aku tolak dan sekarang dia melihatku aktif lagi di Badoo dan ingin melihat seperti apa tampangku.

Bermacam-macam spekulasi terbersit di kepalaku, dari yang masuk akal sampai yang fantasi.

Mungkinkah dia sungguh berniat menikah denganku? Kalau benar, mengapa? Mungkin ini bisa dijadikan alasan kuat untuk bertemu dengannya. Dan setelah kupikir-pikir, aku juga tidak punya rencana apapun besok, aku bahkan tidak tahu harus makan dimana. Haruskah aku pergi saja? Lagipula lokasinya tepat di jalan utama, dimana kendaraan ramai lalu lalang. Dan di dalam Dunkin Donuts pun ada karyawan-karyawannya kalaupun tidak ada pelanggan sama sekali. Setidaknya aku aman.

Sudah kuputuskan.

Terpopuler

Comments

Alletaa

Alletaa

mampir lagi Thor

2024-05-09

1

Andi Dilla

Andi Dilla

semangat Thor! 💪😘

2024-04-20

1

Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)

Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)

pokoknya tetep hati2 klo kenal sm org asing

2024-04-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!