Chapter 17 - Homicide

Mereka berada di dalam mobil Wrangler milik Adrian yang dipenuhi dengan nuansa khas laki-laki.

Dari yang Shasa amati, Adrian senang sekali dengan ornamen tengkorak yang memiliki sayap.

Musik yang Adrian dengarkan rata-rata beraliran heavy metal, metal progresif dan hard rock. Wajar lelaki, pikir Shasa.

Setiap lagu yang terputar di head unit mobil Adrian, Shasa bisa mengikuti liriknya. Adrian sesekali ikut menimpali dengan suaranya.

Ia tidak menyangka jika Shasa dan dirinya memiliki selera musik yang sama dari band musik yang sama.

"Lo suka Avenged Sevenfold juga?"

Shasa mengedikan bahunya. "Gue suka lagu apa aja, Ian. Yang menurut telinga gue cocok. Gak punya spesifikasi aliran apa yang gue suka. Tapi gue cukup hapal judul-judul Avenged Sevenfold."

"Ohh ya? Lo suka yang judulnya apa?"

Shasa terdiam sebentar lalu ia menaikan bola matanya ke atas, tanda ia sedang mengingat judul apa yang ia sukai.

"Gue suka Bat Country, Nightmare, Afterlife, Piece Of Heaven, Set Me Free, Seize The Day, Buried Alive, Gunslinger, Danger Line sama ... So Far Away." Saat menyebutkan judul yang terakhir, Shasa sedikit ragu.

Ia kemudian mengalihkan tatapannya ke samping kaca jendela. Menatap pemandangan di luar kaca dan menahan air matanya yang siap tumpah.

Adrian yang mengetahui perubahan mood Shasa segera menggenggam tangan gadis itu.

"Lo harus kuat ya, Sha!"

"Gue ... gue sekarang sendiri, Ian. Ayah bunda gue ... mereka--"

Shasa menarik nafasnya kuat-kuat dan ia hembuskan perlahan lalu melanjutkan kalimatnya.

"Mereka udah jauh disana. padahal banyak hal yang mau gue ceritain ke mereka, termasuk rasa suka gue ke lo!" Tentu saja kalimat terakhir tidak Shasa ucapkan langsung. Ia ungkapan dalam hati.

"Gue gak tau, Sha. Bagaimana cara menghibur orang yang lagi berduka. Tapi lo gak usah sedih ya. Lo gak sendiri!"

Adrian menggenggam tangan Shasa. Meremasnya pelan seolah-olah sedang mentransfer energi positifnya untuk Shasa agar gadis itu lebih kuat.

"Ada gue yang bisa lo andalkan. Lo bisa cerita apa aja ke gue. Lo juga bisa kok minta tolong apapun ke gue!" lanjut Adrian.

Shasa menatap wajah Adrian setelah gadis itu mengelap wajahnya yang penuh air mata. "Terima kasih ya, Ian. Lo selalu ada buat gue!"

Adrian mengangguk dan tersenyum tanpa menoleh pada Shasa, karena saat ini dirinya sedang fokus mengemudi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Shasa memasuki ruangan kerja ayah dan bundanya ketika ia rindu, sesekali gadis itu membaca beberapa kasus yang sudah pernah ayah bundanya selesaikan.

Shasa duduk di bangku kerja ayahnya, ia tertarik untuk membuka laci meja kerja milik Handoko. Saat pintunya terbuka, ternyata ada brankas di dalamnya.

Gadis itu mencoba beberapa password mulai dari tanggal lahir ayahnya, ibunya dan terakhir dirinya. Dan ternyata berhasil. Password nya adalah tanggal lahir dirinya.

Dalam brankas ada beberapa logam mulia yang Shasa tau jika sang bunda memang suka sekali membeli logam mulia dari pada perhiasan yang bisa wanita itu gunakan.

Ada yang menarik perhatian Shasa yaitu sebuah binder berwarna hitam yang bertuliskan Pravitel' Vselennoy Kingdom pada bagian sampulnya.

Perlahan jari jemari Shasa membuka lembar demi lembar yang berisi data rahasia dari para 'mitra' Izyaslavich, perusahaan milik Pravitel' Vselennoy.

Shasa cukup terkejut karena di dalam binder tersebut merupakan nama-nama perusahaan raksasa yang menguasai Negeri ini.

Hampir 99% anak-anak mereka bersekolah di yayasan Alexandra school. Tentu saja 1% nya siswa siswi yang seperti dirinya. Beasiswa.

"Ternyata mereka dilindungi oleh organisasi dari luar negeri," gumam Shasa.

Izyaslavich sendiri yang di ketuai oleh Igor Dallin Izyaslavich atau nama lainnya adalah John Dal Harrison. Merupakan ketua dari Pravitel' Vselennoy. organisasi pengendali para konglomerat, pengusaha, seniman, musisi bahkan sampai kepemerintahan.

Igor merupakan King dalam organisasi nya. Igor sendiri menjalankan beberapa perusahaan di sektor Minyak bumi, hospitality.

Igor juga ikut bergabung dalam sistem kepemerintahan di Rusia dan memiliki sumbangsih besar dalam organisasi yang sama besarnya seperti Pravitel' Vselennoy yaitu Ultimo Re.

Ada banyak usaha ilegal yang ia jalankan bersama para 'Mitra' nya. Mereka melakukan laundry uang, penjualan narktka, penjualan or gan, human traf, transaksi senpi, bahkan mereka bekerja sama dengan beberapa artis dan politisi untuk melakukan laundry uang.

Dari dokumen yang Shasa baca, ia mendapatkan informasi baru bahwa perusahaan Chaiden -- ayah Adrian, akan mengalami kebangkrutan yang disebabkan oleh merosotnya income yang diberikan perusahaan Chaiden kepada Izyaslavich.

Shasa baru mengetahui ternyata ayah bundanya sedang mendalami kasus laundry uang dan pinjaman online yang di lakukan kelompok mafia yang berada di dalam organisasi Pravitel' Vselennoy karena orang tua Shasa tergabung dalam organisasi Ultimo Re.

Ohh ... bolehkan Shasa mengatakan jika orang tua anak-anak Pioneer ini mafia. Karena kenyataannya memang begitu.

"Apa karena ini ... ayah bunda diburu dan dibunuh? Ini pemb unuhan!"

Shasa membekap mulutnya tidak percaya karena ia merasa jika kasus yang di dalam binder ini menggantung. Ia yakin inilah penyebab orang tuanya meninggal.

"Aku akan selidiki ini. Shasa janji bunda ... Ayah ..." ucapnya sambil meremas binder yang ia pegang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Adrian menjemput Shasa dan menunggu gadis itu di ruang tamu bersama kakek dan nenek Shasa. Tak lama Shasa turun dengan pakaian yang sudah rapih dan cantik.

Adrian terpukau saat melihat Shasa mengenakan hanbok brukat berwarna pastel yang dipadukan dengan rok tutu berwarna putih sebetis gadis itu. Membuat Shasa tampak lebih dewasa.

Tatanan rambutnya ia bentuk low updo dan di hias dengan jepit rambut membuat penampilan Shasa semakin manis dan cantik.

"Kita berangkat sekarang, Ian?"

Adrian masih menatap Shasa bahkan dirinya tidak sadar jika Shasa sedari tadi berbicara padanya.

Shasa mengibaskan tangannya di depan wajah Adrian. "Ian! Lo liat apa sih? penampilan gue aneh ya?"

"Hah ... enggak kok enggak. Cantik. Lo cantik banget!" puji Adrian.

"Ehmmmmm!"

Adrian melupakan jika ada kakek Shasa yang sejak tadi memperhatikan mereka. Khususnya memperhatikan Adrian.

"Kalau begitu, saya izin bawa Shasa ke rumah saya untuk acara ulang tahun mama saya, Kek."

"Iya, tolong jaga cucu saya. Jangan lecet sedikit pun dan jangan pulang terlalu malam. Batasnya jam 9!"

"Yahhh Kakek. Cinderella aja pulangnya jam 12." Canda Shasa sambil memeluk sang kakek untuk berpamitan. Ia tak lupa juga memeluk sang nenek untuk berpamitan.

"Kamu mau kakek sihir jadi kadal kalau pulang lewat jam 12 malem?"

"Jangan kek. Nanti kasian kadal yang lain. Kalah cantiknya sama Shasa." Shasa menanggapi ucapan Kakeknya dengan candaan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

~Kediaman Chaiden~

Acara ulang tahun yang mama Adrian selenggarakan memang tidak banyak mengundang tamu namun cukup mewah untuk dekorasi perayaannya.

Terbukti dari banyaknya makanan yang tersaji mulai dari Chinese food, western food, arabian Food dan juga ada Indonesian food.

"Makanan segini banyak siapa yang habisin, Ian? Kata lo, nyokap lo gak undang banyak orang?" tanya Shasa takjub.

"Iya kan nyokap gue mah cupu, gak punya temen. Yang Dateng kebanyakan temen gue dan bokap!" Tawa Adrian.

Adrian mengajak Shasa untuk ikut masuk ke sebuah kamar yang ternyata itu adalah kamar orang tua Adrian.

"Ma ... Adrian pulang!"

Wanita cantik dengan gaun model off shoulder membalikan tubuhnya ketika dirinya sedang dirias para MUA.

"Kamu ... Mama pikir kamu lupa hari penting Mama!" ucapnya dengan nada sedikit meledek.

"Mana bisa aku lupa ulang tahun Mama yang ramainya sama temen-temen Adrian doang!" Adrian terkekeh dan di balas dengan cubitan oleh Ariana.

"O-iya, siapa itu yang datang sama kamu, Ian? Kok gak di kenalin ke Mama?"

"Ohhh itu calon pacar, Mam!" ucap Adrian membisiki mamanya. "Tapi jangan bilang-bilang. Ini rahasia kita ya!" lanjut Adrian.

Ariana mengangguk senang dan menatap Shasa dari pantulan cermin, cantik ... batinnya.

"Sha, kenalin ini nyokap gue!" Adrian menuntun Shasa agar mendekat pada Ariana.

"Perkenalkan. saya Shasa teman sekolah Adrian, Tante!"

"Hallo ... salam kenal juga, Shasa!"

"Selamat ulang tahun untuk Tante, semoga sehat selalu dan dilancarkan segala urusannya!" ucap Shasa sambil mengulurkan tangan ke hadapan Ariana.

"Terima kasih Sayang, Aamiin!" Ariana menyambutnya dengan senyum hangat. "Senang bertemu dengan kamu, Shasa!"

"Ma ... Adrian titip Shasa di sini sebentar ya. Adrian lupa, di bawah ada anak-anak Pioneer mau numpang makan. Ian siapin tempat dulu."

"Iya Sayang."

"Cuma sebentar kok, nanti Ian balik lagi!" ucap Adrian sambil memeriksa ponselnya.

"Sebentar ya Sha, lo gue tinggal dulu di sini!"

Sepeninggalan Adrian, Shasa cukup gugup di tinggal berduaan dengan ibunya Adrian meskipun ada beberapa MUA yang sedang sibuk menata rambut dan riasan, tetap saja suasana canggung kental terasa.

"Shasa sudah lama kenal Adrian?" tanya Ariana.

"Kita kenal pas pertama kali MOS, Tante. Waktu itu Shasa dan Adrian terlambat datang dan kita dihukum bersama."

"Tante dengar dari Adrian, orang tua Shasa baru meninggal ya? Tante turut berduka cita ya, Sayang. Semoga kamu kuat dan kedua orang tua kamu di tempatkan di surganya Tuhan. Aamiin!"

"Aamiin. Terima kasih Tante."

"Pasti berat untuk kamu ya, Sha? Sekarang kamu tinggal sama siapa?"

"Kemungkinan Shasa akan tinggal sama kakek nenek di Grand Residence, Tante."

Ariana cukup terkejut dengan jawaban Shasa. "Bukannya itu jauh dari sekolah kamu nantinya?"

"Iya Tante, tapi kakek nenek sudah siapkan supir untuk antar jemput."

"Oh syukurlah. Kalau kamu tidak keberatan, kamu juga bisa tinggal di asrama Alexandra."

"Nanti Shasa bicarakan lagi sama kakek dan nenek Shasa, Tante. Terima kasih sarannya, Tante."

"Sama-sama Sayang!" Ariana suka sekali dengan Shasa. Shasa gadis yang sopan dan baik menurutnya.

"O-iya Tante, Shasa hampir lupa. Ini kado untuk Tante."

"Apa ini, Sha?" Ariana membuka kotak yang berada dalam genggaman nya.

"Adrian bilang kalau Tante suka pakai scarf. Bahkan Tante punya koleksi scarf."

Ariana memang menyukai scarf dan sering menggunakan nya. Namun alasan sebenarnya ia menggunakan scarf itu untuk menutupi bekas cekikan yang sering Edward berikan Padanya.

"Terima kasih ya, Shasa. Tante suka kadonya. Boleh Tante pakai?"

Kali ini Ariana meminta MUA untuk menata rambut menggunakan scarf yang Shasa bawa.

Mereka menuruni tangga bersama menuju ke lantai bawah. Adrian yang katanya akan kembali, ternyata ia tidak memenuhi janjinya untuk kembali ke kamar mamanya dan meninggalkan Shasa.

Untung saja Ariana-Mama Adrian, sosok yang hangat dan menerima Shasa dengan baik.

Bener yang Adrian katakan, tamu yang datang hanya teman-teman Adrian bahkan suami Ariana, Edward. Sedari tadi tidak terlihat batang hidungnya. Ariana dan Adrian sudah tidak kaget dengan hal itu.

"Ayo Shasa dimakan. Dari tadi kamu temenin Tante make up dan belum makan atau minum sedikitpun."

"Iya Tante." Shasa membungkuk sungkan.

"Adrian! Kamu tuh ya, bawa temen tapi gak di ajak makan bahkan di tinggal," gerutu Ariana sambil menatap sekeliling mencari keberadaan anaknya.

Ariana menghampiri Adrian yang saat ini sedang berkumpul di gazebo dengan anak-anak Pioneer lainnya. Belum juga Adrian menghampiri Ariana. Teman-teman Adrian. Lebih dulu berhamburan menyapa Ariana.

"Hallo ... Mama Ariana. Happy Birthday!" ucap Danu sambil memeluk wanita paruh baya itu.

"Terima kasih, Kamandanu!"

"Tan, Happy Birthday ya." Seorang gadis di antara anak-anak Pioneer memeluk Ariana. Ariana yang belum mengenalnya hanya tersenyum canggung

"Siapa?" tanya Ariana sedikit bingung.

"Aku Debby Tante, temen sekelas Adrian dan Kamandanu."

"Ohhh iya. Terima kasih sudah datang. Terima kasih juga kadonya!"

Debby mundur beberapa langkah lalu mengamit lengan Adrian, Ariana yang melihat itu segera menatap putranya bingung.

"Kenapa Mama liatin Adrian begitu?" tanya Adrian bingung.

Ariana hanya menggelengkan kepala lalu masuk ke dalam rumah menghampiri Shasa yang saat ini sedang menikmati macaron yang tersaji.

"Maafin Adrian ya, Sha. Dia kalau lagi kumpul sama temen-temennya suka lupa segalanya!"

Shasa tersenyum. "Iya Tante, gak masalah. Aku temanin Tante aja di sini. Boleh, kan?"

"Boleh banget Sayang, Tante juga pengen kenal kamu lebih banyak."

Sebenarnya Shasa sedari tadi melihat keberadaan Adrian dan teman-temannya di dekat kolam, hanya saja ia tidak berani menghampiri.

Karena Adrian yang sedari tadi digandeng posesif oleh Debby membuat hati Shasa terasa nyeri.

Bahkan Shasa berkali-kali harus menahan air matanya agar tidak meluncur bebas. Cara mengalihkannya ya ... dengan makan apa saja yang ada di depannya. Kecuali piring dan gelas.

...ヾ⁠(⁠*⁠’⁠O⁠’⁠*⁠)⁠/ To be continueヾ⁠(⁠*⁠’⁠O⁠’⁠*⁠)⁠/...

Like, vote, kembang dan kopinya ya majikanku. Bagi iklannya juga boleh ❤️ Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Katty miaw

Katty miaw

aku mah taunya so far away doang

2025-02-23

0

Bilqies

Bilqies

ampun kek
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2024-05-25

0

Bilqies

Bilqies

waah kaya adik gue banget niih suka Avenged 😀😀

2024-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Crazy.
2 Chapter 2 - What should I do?
3 Chapter 3 - Remember me?
4 Chapter 4 - Keep you.
5 Chapter 5 - Get Married.
6 Chapter 6 - Rejection.
7 Chapter 7 - First Meet.
8 Chapter 8 - First Beat.
9 Chapter 9 - Classmates.
10 Chapter 10 - The Casanova.
11 Chapter Visual
12 Chapter 11 - Pioneer
13 Chapter 12 - ONLY WITH YOU.
14 Chapter 13 - Leaders.
15 Chapter 14 - ACCIDENT.
16 Chapter 15 - Shasa Grief.
17 Chapter 16 - Make a strong effort.
18 Chapter 17 - Homicide
19 Chapter 18 - Grandparents Home.
20 Chapter 19 - Chaiden Family.
21 Chapter 20 - Early warning.
22 Chapter 21 - Play save.
23 Chapter 22 - AS Card.
24 Chapter 23 - Back to Grieving.
25 Chapter 24 - Uncle and Aunty.
26 Chapter 25 - Bookstore.
27 Chapter 26 - OSIS.
28 Chapter 27 - Inquiry.
29 Chapter 28 - Brain Wash.
30 Chapter 29 - ENOUGH.
31 Chapter 30 - Racing.
32 Chapter 31 - Perlawanan pertama.
33 Chapter 32 - Privilege.
34 Chapter 33 - Cinema.
35 Chapter 34 - Masa lalu Handoyo.
36 Chapter 35 - Praduga.
37 Chapter 36 - Chef.
38 Chapter 37 - Support.
39 Chapter 38 - Under Pressure.
40 Chapter 39 - Masa depan Hancur.
41 Chapter 40 - Majikan
42 Chapter 41 - Perlahan-lahan.
43 Chapter 42 - Will you be my Girl?
44 Chapter 43 - Peang
45 Chapter 44 - Blade or Knuckle
46 Chapter 45 - Permainan dimulai
47 Chapter 46 - Basecamp.
48 Chapter 47 - Stealing.
49 Chapter 48 - Aiden Plan.
50 Chapter 49 - Hiking X Hunting.
51 Chapter 50 - Kesalahan Indah.
52 Chapter 51 - Pamit.
53 Chapter 52 - Rest.
54 Chapter 53 - Solve Heart.
55 Chapter 54 - Luka.
56 Chapter 55 - New Issue.
57 Chapter 56 - Terkubur dan Terpendam.
58 Chapter 57 - Tidak seimbang.
59 Chapter 58 - Regret.
60 Chapter 59 - Aiden Rules.
61 Chapter 60 - Mencintai atau Dicintai.
62 Chapter 61 - Tulus.
63 Chapter 62 - Anak Haram.
64 Chapter 63 - Ceroboh.
65 Chapter 64 - Debora family.
66 Chapter 65 - Desakan Kamandanu.
67 Chapter 66 - Saling Membohongi.
68 Chapter 67 - Keajaiban Doa.
69 Chapter 68 - Diam-diam menghanyutkan.
70 Chapter 69 - Fitnah lainnya.
71 Chapter 70 - Teror.
72 Chapter 71 - The only one girl.
73 Chapter 72 - Never Give up.
74 Chapter 73 - Bukan Benci.
75 Chapter 74 - Curang.
76 Chapter 75 - Stranger.
77 Chapter 76 - Danger Line.
78 Chapter 77 - Tidak mungkin sekedar teman.
79 Chapter 78 - BINGO.
80 Chapter 79 - Mundur selangkah.
81 Chapter 80 - Backstreet.
82 Chapter 81 - Kedagingan.
83 Chapter 82 - Masa sulit.
84 Chapter 83 - Keenakan.
85 Chapter 84 - Hukuman Berat.
86 Chapter 85 - Percaya.
87 Chapter 86 - Tidak ada tempat untuk penghianat.
88 Chapter 87 - Hinaan dan Pujian.
89 Chapter 88 - Public Enemy.
90 Chapter 89 - Serigala Brengsek.
91 Chapter 90 - His Lost
92 Chapter 91 - Save but Lost
93 Chapter 92 - Kegiatan Positif
94 Chapter 93 - Rindu
95 Chapter 94 - Bermuka Dua
96 Chapter 95 - Pregnant
97 Chapter 96 - Chaiden Son
98 Chapter 97 - Tidak terbiasa tanpamu
99 Chapter 98 - Present Day
100 Chapter 99 - Apartemen Lama
101 Chapter 100 - Memory
102 Chapter 101 - Kost-an
103 Chapter 102 - Melibatkan orang lain
104 Chapter 103 - Care
105 Chapter 104 - Hurt Myself by Hurting You
106 Chapter 105 - Perlakuan sama, Sikap yang berubah
107 Chapter 106 - Belum mengenal dengan baik
108 Chapter 107 - Brain, Beauty, Behavior
109 Chapter 108 - Toxic Relationship
110 Chapter 109 - Like Dusk
111 Chapter 110 - Menyakiti lebih dulu
112 Chapter 111 - Djoko's Anger
113 Chapter 112 - Juvenile Delinquency
114 Chapter 113 - Karma
115 Chapter 114 - Not Fear.
116 Chapter 115 - Kenzo Offers
117 Chapter 116 - Breaking up
118 Chapter 117 - My All.
119 Chapter 118 - Malu
120 Chapter 119 - Who's your girlfriend?
121 Chapter 120 - Menunda
122 Chapter 121 - Complicated Relationshit.
123 Chapter 122 - Jangan Ikut Campur
124 Chapter 123 - Teasing
125 Chapter 124 - Anak ku
126 Chapter 125 - Two Ship
127 Chapter 126 - Menguap
128 Chapter 127 - Saling mencintai
129 Chapter 128 - Ice Cream
130 Chapter 129 - Last Message.
131 Chapter 130 - Homicide not Suicide
132 Chapter 131 - Cadaver
133 Chapter 132 - Ariana Funeral
134 Chapter 133 - Sejuta Memori.
135 Chapter 134 - Mulai membalas
136 Chapter 135 - Friendship
137 Chapter 136 - Minimal
138 Chapter 137 - Rindu Membelenggu
139 Chapter 138 - Memanas
140 Chapter 139 - Pelajar atau Pel--
141 Chapter 140 - Andai
142 Chapter 141 - Western Sky
143 Chapter 142 - War in library
144 Chapter 143 - Angel For Heaven
145 Chapter 144 - Bad Girl
146 Chapter 145 - Angels trapped with the devil
147 Chapter 146 - RED2612
148 Chapter 147 - Disgusted
149 Chapter 148 - Debaran pertama menjadi memori
150 Chapter 149 - Balas Budi
151 Chapter 150 - At least
152 Chapter 151 - Luka yang sama dari orang yang berbeda.
153 Chapter 152 - Anfal
154 Chapter 153 - Tersiksa
155 Chapter 154. Without you I am nothing
156 Chapter 155 - Aware
157 Chapter 156 - Are you pregnant?
158 Chapter 157 - Leave her, come back to me!
159 Chapter 158 - Ignoring You
160 Chapter 159 - Aditama Family
161 Chapter 160 - Aditama's Treasure
162 Chapter 161 - Childbirth
163 Chapter 162 - Opportunity doesn't come twice.
164 Chapter 163 - Adrian Plan
165 Chapter 164 - Restu Sailendra family
166 Chapter 165 - Trying to make peace.
167 Chapter 166 - Melepaskan
168 Chapter 167 - Okhotnik
169 Chapter 168 - Sadis
170 Chapter 169 - Realistis
171 Chapter 170 - Surprise dari Adrian untuk Wulan
172 Chapter 171 - Memanfaatkan
173 Chapter 172 - Question without Answer.
174 Chapter 173 - Sorry
175 Chapter 174 - Kesetaraan
176 Chapter 175 - Brain wash
177 Chapter 176 - Lepas Pasang
178 Chapter 177 - Knowing All.
179 Chapter 178 - Prom night
180 Chapter 179 - Small world.
181 Chapter 180 - Matches are not exchanged, sandals are exchanged.
182 Chapter 181 - Kemarahan Kamandanu
183 Chapter 182 - Gladi resik
184 Chapter 183 - Wedding vows.
185 Chapter 184 - Intens
186 Chapter 185 - Like Young Sister
187 Chapter 186 - Lost control.
188 Chapter 187 - Adrian Plan
189 Chapter 188 - Auto pilot
190 Chapter 189 - Shadow Guard
191 Chapter 190 - Arden, You ...!
192 Chapter 191 - The Actor.
193 Chapter 192 - Damn Guest.
194 Chapter 193 - The truth about Arden
195 Chapter 194 - Adrian Secret.
196 Chapter 195 - No forgiveness.
197 Chapter 196 - Sweet dreams become nightmares.
198 Chapter 197 - Hipnosis
199 Chapter 198 - Forgotten.
200 Chapter 199 - Farewell
201 Chapter 200 - Moonlight.
202 Chapter 201 - GPS Tracker.
203 Chapter 202 - Who's?
204 Chapter 203 - Jangan hubungi lagi!
205 Chapter 204 - Not dreams.
206 Chapter 205 - Dust in the wind
207 Chapter 206 - How is that possible?
208 Chapter 207 - Menjerat
209 Chapter 208 - Bahagiakah?
210 Chapter 209 - Rencana indah.
211 Chapter 210 - Kesempatan.
212 Chapter 211 - BLACK2612
213 Chapter 212 - Melarikan diri.
214 Chapter 213 - Perlawanan
215 Chapter 214 - Blood
216 Chapter 215 - Pembalasan
217 Chapter 216 - Berusaha berdamai.
218 Chapter 217 - Blodkjenne
219 Chapter 218 - Tidak ada maaf
220 Chapter 219 - Trauma
221 Chapter 220 - Cepat pulang
222 Chapter 221 - Tanpa kabar
223 Chapter 222 - Provokasi
224 Chapter 223 - Saving
225 Chapter 224 - Kenangan manis penuh luka
226 Chapter 225 - Honduras
227 Chapter 226 - Histeris
228 Chapter 227 - Bebas bersyarat
229 Chapter 228 - Istri ?
230 Chapter 229 - Sumpah Kenzo
231 Chapter 230 - Menurun drastis
232 Chapter 231 - Mempertahankan Ingatan
233 Chapter 232 - Target Adrian
234 Chapter 233 - Silent
235 Chapter 234 - Be like Monster
236 Chapter 235 - Delirium
237 Chapter 236 - Sesak
238 Chapter 237 - Pangkas rambut
239 Chapter 238 - Menyerah
240 Chapter 239 - Be with you, Again
241 Chapter 240 - Billy Andromeda
242 Chapter 241 - Reason Adrian
243 Chapter 242 - Membayar rasa sakit
244 Chapter 243 - Mengunci hati
245 Chapter 244 - Terkuak
246 Chapter 245 - Other son
247 Chapter 246 - Berdamai dengan keadaan
248 Chapter 247 - Kidnapped
249 Chapter 248 - Tabur tuai
250 Chapter 249 - Step Brother
251 Chapter 250 - The Aditama
Episodes

Updated 251 Episodes

1
Chapter 1 - Crazy.
2
Chapter 2 - What should I do?
3
Chapter 3 - Remember me?
4
Chapter 4 - Keep you.
5
Chapter 5 - Get Married.
6
Chapter 6 - Rejection.
7
Chapter 7 - First Meet.
8
Chapter 8 - First Beat.
9
Chapter 9 - Classmates.
10
Chapter 10 - The Casanova.
11
Chapter Visual
12
Chapter 11 - Pioneer
13
Chapter 12 - ONLY WITH YOU.
14
Chapter 13 - Leaders.
15
Chapter 14 - ACCIDENT.
16
Chapter 15 - Shasa Grief.
17
Chapter 16 - Make a strong effort.
18
Chapter 17 - Homicide
19
Chapter 18 - Grandparents Home.
20
Chapter 19 - Chaiden Family.
21
Chapter 20 - Early warning.
22
Chapter 21 - Play save.
23
Chapter 22 - AS Card.
24
Chapter 23 - Back to Grieving.
25
Chapter 24 - Uncle and Aunty.
26
Chapter 25 - Bookstore.
27
Chapter 26 - OSIS.
28
Chapter 27 - Inquiry.
29
Chapter 28 - Brain Wash.
30
Chapter 29 - ENOUGH.
31
Chapter 30 - Racing.
32
Chapter 31 - Perlawanan pertama.
33
Chapter 32 - Privilege.
34
Chapter 33 - Cinema.
35
Chapter 34 - Masa lalu Handoyo.
36
Chapter 35 - Praduga.
37
Chapter 36 - Chef.
38
Chapter 37 - Support.
39
Chapter 38 - Under Pressure.
40
Chapter 39 - Masa depan Hancur.
41
Chapter 40 - Majikan
42
Chapter 41 - Perlahan-lahan.
43
Chapter 42 - Will you be my Girl?
44
Chapter 43 - Peang
45
Chapter 44 - Blade or Knuckle
46
Chapter 45 - Permainan dimulai
47
Chapter 46 - Basecamp.
48
Chapter 47 - Stealing.
49
Chapter 48 - Aiden Plan.
50
Chapter 49 - Hiking X Hunting.
51
Chapter 50 - Kesalahan Indah.
52
Chapter 51 - Pamit.
53
Chapter 52 - Rest.
54
Chapter 53 - Solve Heart.
55
Chapter 54 - Luka.
56
Chapter 55 - New Issue.
57
Chapter 56 - Terkubur dan Terpendam.
58
Chapter 57 - Tidak seimbang.
59
Chapter 58 - Regret.
60
Chapter 59 - Aiden Rules.
61
Chapter 60 - Mencintai atau Dicintai.
62
Chapter 61 - Tulus.
63
Chapter 62 - Anak Haram.
64
Chapter 63 - Ceroboh.
65
Chapter 64 - Debora family.
66
Chapter 65 - Desakan Kamandanu.
67
Chapter 66 - Saling Membohongi.
68
Chapter 67 - Keajaiban Doa.
69
Chapter 68 - Diam-diam menghanyutkan.
70
Chapter 69 - Fitnah lainnya.
71
Chapter 70 - Teror.
72
Chapter 71 - The only one girl.
73
Chapter 72 - Never Give up.
74
Chapter 73 - Bukan Benci.
75
Chapter 74 - Curang.
76
Chapter 75 - Stranger.
77
Chapter 76 - Danger Line.
78
Chapter 77 - Tidak mungkin sekedar teman.
79
Chapter 78 - BINGO.
80
Chapter 79 - Mundur selangkah.
81
Chapter 80 - Backstreet.
82
Chapter 81 - Kedagingan.
83
Chapter 82 - Masa sulit.
84
Chapter 83 - Keenakan.
85
Chapter 84 - Hukuman Berat.
86
Chapter 85 - Percaya.
87
Chapter 86 - Tidak ada tempat untuk penghianat.
88
Chapter 87 - Hinaan dan Pujian.
89
Chapter 88 - Public Enemy.
90
Chapter 89 - Serigala Brengsek.
91
Chapter 90 - His Lost
92
Chapter 91 - Save but Lost
93
Chapter 92 - Kegiatan Positif
94
Chapter 93 - Rindu
95
Chapter 94 - Bermuka Dua
96
Chapter 95 - Pregnant
97
Chapter 96 - Chaiden Son
98
Chapter 97 - Tidak terbiasa tanpamu
99
Chapter 98 - Present Day
100
Chapter 99 - Apartemen Lama
101
Chapter 100 - Memory
102
Chapter 101 - Kost-an
103
Chapter 102 - Melibatkan orang lain
104
Chapter 103 - Care
105
Chapter 104 - Hurt Myself by Hurting You
106
Chapter 105 - Perlakuan sama, Sikap yang berubah
107
Chapter 106 - Belum mengenal dengan baik
108
Chapter 107 - Brain, Beauty, Behavior
109
Chapter 108 - Toxic Relationship
110
Chapter 109 - Like Dusk
111
Chapter 110 - Menyakiti lebih dulu
112
Chapter 111 - Djoko's Anger
113
Chapter 112 - Juvenile Delinquency
114
Chapter 113 - Karma
115
Chapter 114 - Not Fear.
116
Chapter 115 - Kenzo Offers
117
Chapter 116 - Breaking up
118
Chapter 117 - My All.
119
Chapter 118 - Malu
120
Chapter 119 - Who's your girlfriend?
121
Chapter 120 - Menunda
122
Chapter 121 - Complicated Relationshit.
123
Chapter 122 - Jangan Ikut Campur
124
Chapter 123 - Teasing
125
Chapter 124 - Anak ku
126
Chapter 125 - Two Ship
127
Chapter 126 - Menguap
128
Chapter 127 - Saling mencintai
129
Chapter 128 - Ice Cream
130
Chapter 129 - Last Message.
131
Chapter 130 - Homicide not Suicide
132
Chapter 131 - Cadaver
133
Chapter 132 - Ariana Funeral
134
Chapter 133 - Sejuta Memori.
135
Chapter 134 - Mulai membalas
136
Chapter 135 - Friendship
137
Chapter 136 - Minimal
138
Chapter 137 - Rindu Membelenggu
139
Chapter 138 - Memanas
140
Chapter 139 - Pelajar atau Pel--
141
Chapter 140 - Andai
142
Chapter 141 - Western Sky
143
Chapter 142 - War in library
144
Chapter 143 - Angel For Heaven
145
Chapter 144 - Bad Girl
146
Chapter 145 - Angels trapped with the devil
147
Chapter 146 - RED2612
148
Chapter 147 - Disgusted
149
Chapter 148 - Debaran pertama menjadi memori
150
Chapter 149 - Balas Budi
151
Chapter 150 - At least
152
Chapter 151 - Luka yang sama dari orang yang berbeda.
153
Chapter 152 - Anfal
154
Chapter 153 - Tersiksa
155
Chapter 154. Without you I am nothing
156
Chapter 155 - Aware
157
Chapter 156 - Are you pregnant?
158
Chapter 157 - Leave her, come back to me!
159
Chapter 158 - Ignoring You
160
Chapter 159 - Aditama Family
161
Chapter 160 - Aditama's Treasure
162
Chapter 161 - Childbirth
163
Chapter 162 - Opportunity doesn't come twice.
164
Chapter 163 - Adrian Plan
165
Chapter 164 - Restu Sailendra family
166
Chapter 165 - Trying to make peace.
167
Chapter 166 - Melepaskan
168
Chapter 167 - Okhotnik
169
Chapter 168 - Sadis
170
Chapter 169 - Realistis
171
Chapter 170 - Surprise dari Adrian untuk Wulan
172
Chapter 171 - Memanfaatkan
173
Chapter 172 - Question without Answer.
174
Chapter 173 - Sorry
175
Chapter 174 - Kesetaraan
176
Chapter 175 - Brain wash
177
Chapter 176 - Lepas Pasang
178
Chapter 177 - Knowing All.
179
Chapter 178 - Prom night
180
Chapter 179 - Small world.
181
Chapter 180 - Matches are not exchanged, sandals are exchanged.
182
Chapter 181 - Kemarahan Kamandanu
183
Chapter 182 - Gladi resik
184
Chapter 183 - Wedding vows.
185
Chapter 184 - Intens
186
Chapter 185 - Like Young Sister
187
Chapter 186 - Lost control.
188
Chapter 187 - Adrian Plan
189
Chapter 188 - Auto pilot
190
Chapter 189 - Shadow Guard
191
Chapter 190 - Arden, You ...!
192
Chapter 191 - The Actor.
193
Chapter 192 - Damn Guest.
194
Chapter 193 - The truth about Arden
195
Chapter 194 - Adrian Secret.
196
Chapter 195 - No forgiveness.
197
Chapter 196 - Sweet dreams become nightmares.
198
Chapter 197 - Hipnosis
199
Chapter 198 - Forgotten.
200
Chapter 199 - Farewell
201
Chapter 200 - Moonlight.
202
Chapter 201 - GPS Tracker.
203
Chapter 202 - Who's?
204
Chapter 203 - Jangan hubungi lagi!
205
Chapter 204 - Not dreams.
206
Chapter 205 - Dust in the wind
207
Chapter 206 - How is that possible?
208
Chapter 207 - Menjerat
209
Chapter 208 - Bahagiakah?
210
Chapter 209 - Rencana indah.
211
Chapter 210 - Kesempatan.
212
Chapter 211 - BLACK2612
213
Chapter 212 - Melarikan diri.
214
Chapter 213 - Perlawanan
215
Chapter 214 - Blood
216
Chapter 215 - Pembalasan
217
Chapter 216 - Berusaha berdamai.
218
Chapter 217 - Blodkjenne
219
Chapter 218 - Tidak ada maaf
220
Chapter 219 - Trauma
221
Chapter 220 - Cepat pulang
222
Chapter 221 - Tanpa kabar
223
Chapter 222 - Provokasi
224
Chapter 223 - Saving
225
Chapter 224 - Kenangan manis penuh luka
226
Chapter 225 - Honduras
227
Chapter 226 - Histeris
228
Chapter 227 - Bebas bersyarat
229
Chapter 228 - Istri ?
230
Chapter 229 - Sumpah Kenzo
231
Chapter 230 - Menurun drastis
232
Chapter 231 - Mempertahankan Ingatan
233
Chapter 232 - Target Adrian
234
Chapter 233 - Silent
235
Chapter 234 - Be like Monster
236
Chapter 235 - Delirium
237
Chapter 236 - Sesak
238
Chapter 237 - Pangkas rambut
239
Chapter 238 - Menyerah
240
Chapter 239 - Be with you, Again
241
Chapter 240 - Billy Andromeda
242
Chapter 241 - Reason Adrian
243
Chapter 242 - Membayar rasa sakit
244
Chapter 243 - Mengunci hati
245
Chapter 244 - Terkuak
246
Chapter 245 - Other son
247
Chapter 246 - Berdamai dengan keadaan
248
Chapter 247 - Kidnapped
249
Chapter 248 - Tabur tuai
250
Chapter 249 - Step Brother
251
Chapter 250 - The Aditama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!