Chapter 11 - Pioneer

Majikanku ... jangan lupa Subscribe, Like dan Vote karya aku ya. Agar aku gak pindah platform 😭

"Tumben lo mau ngamar bareng cewek yang baru sehari lo kenal!" ucap Panji saat Adrian baru memasuki mansion.

"Ada suara tapi gak ada wujudnya. Eh ... tapi gue nyium kayak bau bangkai!" ledek Adrian sambil pura-pura tidak melihat Panji.

Panji melempar Adrian dengan puntung rokok yang habis dia hisap. "Sia lan lo!"

Adrian terkekeh sambil mentoyor kepala Panji. "Yang lain mana?" tanya Adrian.

"Meeting di atas sama Alpha."

Adrian mengangguk, ia paham meeting yang dimaksud adalah meeting membahas tentang saham dan obligasi.

Memang Danu dan Kenzo sudah dipersiapkan orang tua mereka untuk mengurus perusahaan-perusahaan yang orang tuanya kelola apalagi Danu.

Danu bukan hanya mengurus perusahaan dan saham. Ia juga mengurus organisasi Pioneer yang sebenarnya anak cabang dari organisasi yang di bentuk ayahnya, Pravitel' vselennoy.

Namun, organisasi yang Danu handle tidak hanya bersifat menguntungkan satu sama lain.

Tidak seperti mafia yang mengedepankan kriminalitas untuk menghasilkan uang.

Terkadang organisasi yang Danu dan ayahnya jalani ikut melakukan kegiatan sosial baik untuk masyarakat maupun negara.

"Bro! Beneran lo lagi deket sama Primadona angkatan kita? Siapa namanya ... Ray ... Raynesha ya?!"

"Ra-ney-sha, Nji namanya. Bukan Ray-ne-sha!" Ralat Adrian sambil mengeja nama Shasa.

"Lagian susah amat namanya. By the way kalian udah jadian ya?"

Adrian melirik Panji kesal. "Kepo lo kaya monyetnya Dora!"

"Kepo lah, kira-kira dia bisa tahan sama lo berapa lama, ya? Yang udah udah kan, paling lama dua Minggu. Secara lo bego. Punya cewek tapi selingkuh sama temen sekelasnya!" Panji tertawa sambil memegangi perutnya.

"Yee ... gak pernah ya gue jadian sama mereka. Mereka aja yang ngaku-ngaku jadi pacar gue. Secara gue kan--"

"Ba jingan!" lanjut Kamandanu santai memotong kalimat Adrian.

Seketika semua yang ada di ruangan tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Danu. Lelaki itu tampak menuruni tangga bersama sahabat baik mereka, Kenzo.

Mereka berdua baru selesai membahas perusahaan orang tua mereka, ikut bergabung bersama Adrian dan Panji di ruang tamu sambil menyambar cemilan yang berada di meja.

"Ada yang mau kita bahas sama lo, Ian!"

"Apa Nu? Kalau soal Shasa, sorry gue males jawabnya!"

"Bukan soal itu. Ini lo gak salah ceklis semua ekskul bakat dan minat? Gak pusing bagi waktunya? Pioneer lagi aktif-aktifnya. Soalnya kita udah kerja sama bareng Ultimo Re," ucap Kenzo memberikan kertas formulir yang Adrian isi.

"Loh, memang kalian engga ambil banyak ekskul?"

Danu, Kenzo dan Panji menggelengkan kepala bersamaan sambil menatap Adrian bingung.

"Apa ini?" ucap Panji menunjuk ekskul yang Adrian ceklis. "GYM!" lanjut Panji.

"Kenapa emangnya? Biar badan gue tetap berotot, lah. Emang lo gak ambil ekskul itu, Nu?" tanya Adrian sambil melirik Danu, sang ketua Pioneer.

Danu menatap Adrian dengan senyum mengejek. "Waktu gue terlalu berharga buat gue habisin di sekolah. Kalau cuma mau nge-gym, gue punya alatnya lengkap!" Danu sambil menunjuk ruangan gym-nya yang berada di lantai 2.

"Mau renang gue punya kolam renang, mau jujitsu gue udah sabuk putih-merah, band atau seni suara? Gue punya studio band bahkan studio rekaman!" lanjut Danu.

"Dihh si sombong!" ucap Adrian sambil memutar bola matanya.

"Lo aja yang pea, Ian. Segala PMR lo ceklis, gak sekalian lo ikut cheerleaders!" Tawa Kenzo sambil melempar kertas itu ke paha Adrian.

"Lagian dilihat dari banyaknya ekskul yang mau lo ambil, lo bakal seharian di sekolah. Emang lo sanggup?" tanya Panji khawatir.

"Gue ... gue lagi seneng aja di sekolah seharian."

Diam-diam Danu menatap Adrian sangat intens. "Lo pacaran sama Raneysha?" tanya Danu tiba-tiba.

Adrian yang sedang memegang stik PS langsung menoleh cepat ke Danu. "Engga, emang kenapa?"

"Gak apa-apa!" ucap Danu, kemudian ia fokus kembali dengan laptopnya.

"Dih gak jelas lo." Adrian kembali menatap Danu bingung kemudian melanjutkan ucapannya. "Bukan engga sih, tapi belum!" lanjutnya sambil terkekeh.

"Kayak mau aja dia sama lo!" balas Danu tanpa mengalihkan tatapannya pada laptop di tangannya.

"Mau lah!" jawab Adrian dengan Pede nya.

"MAU MUNTAH !!" ucap Kenzo dan Panji bersamaan

Mereka pun kembali menertawakan Adrian yang hari ini jadi bahan ledekan. Sedangkan Adrian tampak acuh dan melanjutkan bermain GTA nya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Shasa berjalan di koridor sekolah dengan mengenakan seragam khas murid perempuan SMA Alexandra.

Kemeja putih dengan dasi pita besar berwarna abu-abu dan rok abu-abu putih corak kotak-kotak.

Tak berbeda jauh dengan murid lelakinya, mereka mengenakan celana panjang abu-abu putih corak kotak-kotak dengan kemeja putih dan rompi berwarna abu-abu di lengkapi dasi cravat.

Shasa menata rambutnya dengan model half braids. Gaya rambut dengan aksen kepang yang diikat di bagian belakang.

Rambut membuat Shasa semakin terlihat manis dan feminim. Pantas saja ia mendapat julukan indigenous gems. Permata pribumi.

Karena di angkatan Shasa, hanya dirinya wanita berdarah Indonesia asli, tanpa campuran. Kalaupun ada yang pribumi seperti dirinya, mereka adalah murid laki-laki.

"Itu dia yang lagi dekat sama salah satu Casanova Alexandra!" bisik suara murid-murid di lorong.

"Siapa Casanova nya? 'Kan, kita punya 3 Casanova di sini!" tanya murid yang lainnya

Shasa mulai terganggu dengan bisikan-bisikan yang ia dengar di sepanjang lorong.

Sesekali Shasa menyapa mereka yang beradu tatap dengan dirinya.

"Adrian. Lo lupa? kemarin mereka pulang bareng?"

"Pantes aja Adrian suka. udah cantik, pintar, ramah lagi!" ucap salah satu murid cowok yang ikut nimbrung.

"Culture orang pribumi, memang mereka ramah-ramah. Idaman cowok-cowok bule banget!"

"Husssttt ... hussstttt Adrian and Pioneer dateng!"

Mereka refleks memberikan jalan pada Adrian dan teman-temannya yang berjalan seperti membentuk pagar.

Aura masing-masing anggota inti Pioneer benar-bener membuat siapa saja fokus menatap mereka.

Garis wajah mereka memiliki keunikan sendiri, Adrian Edmund Chaiden seorang pria yang ramah, ceria dan mampu berbaur dengan siapa saja.

Meskipun mulutnya tajam, namun ucapan pedas yang ia katakan tidak sama dengan hatinya.

Adrian meskipun berwajah khas orang Korea Selatan, namun ia memiliki postur tubuh atletis, mengikuti gen sang ayah, Edward.

Jelas saja, Adrian memiliki darah keturunan Korea dari sang ibu - dan Inggris dari sang ayah.

Kamandanu Dallin Harrison memiliki aura yang sangat pekat, jarang sekali tersenyum.

Wajahnya sangat dingin dan mampu membuat orang-orang disekitarnya terintimidasi.

Padahal saat tersenyum ada dua lesung pipi yang membuat kadar ketampanannya bertambah. Mungkin dirinya tidak tau dengan kelebihannya itu.

Cowok yang akrab disapa Danu ini memiliki darah keturunan Rusia - Indonesia. Dan dialah pemimpin dari Pioneer yang sesungguhnya.

Berbeda dengan Danu, temannya yang berwajah asia timur, Lee Kenzo Nakamura memiliki wajah oriental mirip Shun oguri.

Kehidupan keluarga Kenzo sangat tertutup, sama seperti Danu. Karena ayah mereka yang menggeluti bisnis hitam sehingga tidak terlacak keberadaannya.

Terakhir ada Panji Adriatic, Panji satu-satunya cowok berwajah asli Indonesia seperti Shasa.

Namun background keluarga Panji yang membuatnya menjadi salah satu most wanted di sekolah ini. Karena ia adalah anak seorang selebritis yang namanya sangat terkenal.

Orang tua Panji memiliki banyak rumah produksi dan management artis yang menciptakan artis-artis baru hingga nama mereka langsung melejit berkat koneksi orang tua Panji.

Keempat cowok itu berjalan dengan tegapnya melewati deretan para murid. Baik laki-laki maupun perempuan yang sedang mengagumi mereka.

Saat langkah mereka hampir mendekati Shasa, teman-teman Adrian seolah paham.

Mereka memilih berjalan lebih dahulu meninggalkan Adrian yang saat ini menyamai langkahnya dengan Shasa.

"Udah sarapan, hemm?" tanya Adrian saat sudah berdiri di samping Shasa.

Shasa menggeleng. "Tapi gue bawa bekal," ucap Shasa sambil mengangkat lunch bag nya.

"Gede amat? Mau sarapan atau mau hajatan?" ledek Adrian sambil terkekeh.

Shasa ikut terkekeh namun pelan. "Sekalian buat makan siang."

"Emang nggak basi sampai siang?"

"Engga, gue pakai lunch box electric. Gue juga 'kan, gak bawa makanan yang bersantan. Jadi aman," lanjutnya.

"Lo emang kenapa gak ikut catering di sekolah?" tanya Adrian heran.

Adrian sempat berfikir jika mungkin orang tua Shasa tidak mampu membayar biaya Snack dan lunch di sekolah ini.

Tapi tidak mungkin, orang tua Shasa kan cukup berpengaruh di lembaga pemerintahan itu.

Gajinya pasti lebih dari cukup untuk biaya anak semata wayangnya.

"Bunda dan Ayah agak rewel, Ian. Gue boleh sekolah di sini aja udah bersyukur banget. Maunya bunda dan ayah, gue homeschooling."

"Kenapa harus homeschooling? Kan lo berprestasi!"

"Musuh Ayah Bunda banyak. Tadinya kalau gue sekolah disini, Ayah mau siapin bodyguard buat jaga gue. Tapi Kakek dan Nenek gue menjamin kalau di Alexandra lebih aman dari pada di Ultima Internasional," jelas Shasa sedikit berbisik ketika menjelaskannya.

Adrian ingat, yayasan Ultima Internasional adalah milik Mr. Dante, ketua dari Ultimo Re. Rival yang sekarang menjadi mitra dari Pravitel' Vselennoy milik Mr. John Igor, ayahnya Kamandanu.

"Kaya anak mafia aja di jaga ketat," ucap Adrian saat sudah memasuki kelas sambil melirik Danu.

Yang di lirik membalas tatapan Adrian dengan tatapan sinis sambil berdecih.

"Bukan ya. Beda. Orang tua gue kerja buat Negara. Kalau Mafia gak tau deh buat siapa. Bokap nyokap gue halal cari duitnya. Gak tau deh kalau Mafia!" ucap Shasa dengan nada sedikit kencang.

Adrian tersenyum lebar menatap Danu yang saat ini sedang menatap Shasa tajam.

Danu berdiri di mejanya sambil menatap Shasa yang berdiri di depan meja guru.

Dengan langkah lebar, Danu mendekati Shasa yang berjalan beriringan dengan Adrian.

"Tanpa Mafia, bokap nyokap loe udah-- dor dor!"

Danu menatap Shasa tajam sambil tangannya membentuk sebuah sen pi dan mengarahkan tepat di dahi gadis itu.

Shasa menatap Danu dengan bingung, kemudian mengalihkan tatapannya pada Adrian untuk meminta penjelasan atas sikap lelaki yang katanya berteman baik dengan adrian.

"Dia kenapa? Gue salah ngomong ya?" tanya Shasa pada Adrian.

Adrian hanya mengedikan bahunya pura-pura tidak tahu. "Gak usah di pikirin. Kan, lo tau kalau Danu itu kayak perempuan. Sensitif. Mungkin lagi haid!"

Adrian tertawa sambil berjalan menuju bangkunya dan meninggalkan Shasa yang mematung di tempatnya berdiri.

"Doorrr...!" seru Fani.

Shasa reflek tersadar dari lamunannya dan menatap Fani gemas. "KYAA ... FANI!" teriak Shasa sambil berlari menyusul Fani yang sedang menuju tempat duduknya.

Saat pelajaran di mulai, fokus Shasa teralihkan oleh sosok misterius dari Kamandanu.

Apa maksud dari ucapan Danu tadi. Apakah dia salah pada cowok itu sehingga tatapan Danu semarah itu padanya. Ia harus menanyakan ini nanti pada Adrian.

"Lo kenapa sih liatin Kamandanu terus?" ucap Arden yang terdengar oleh Adrian.

"Siapa yang liatin dia? Gue? Ahh perasaan lo aja kali," bantah Shasa mengelak.

"Awas ya kalau lo demen sama dia. Dia punya gue! lo sama si Adrian aja sana!" Arden sambil menunjuk Adrian dengan dagunya.

"Hah?!" Shasa menatap horor Arden yang mengklaim kalau Danu miliknya.

"Kenapa? Lo gak ikhlas Danu jadi milik gue?" tanya Arden balik.

"Hehh ... ikhlas kok ikhlas. Buat lo aja. Gue gak bersaing sama cowok soalnya!" ucap Shasa cepat.

Adrian yang sedari tadi menguping pembicaraan Shasa dan Arden terkekeh pelan.

"What happened to you?" tanya Richie teman sebangku Adrian.

"Sorry, nothing!"

...(⁠┛⁠✧⁠Д⁠✧⁠)⁠)⁠┛⁠彡to be continue︵⁠¯⁠\⁠(⁠ツ⁠)⁠/⁠¯⁠︵...

Terpopuler

Comments

Bilqies

Bilqies

keren Thor ceritanya ❤️

2024-05-21

1

Bilqies

Bilqies

sama aja keles 😀😀

2024-05-21

1

Bilqies

Bilqies

wkwkwwkk
gak terima niih

2024-05-21

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Crazy.
2 Chapter 2 - What should I do?
3 Chapter 3 - Remember me?
4 Chapter 4 - Keep you.
5 Chapter 5 - Get Married.
6 Chapter 6 - Rejection.
7 Chapter 7 - First Meet.
8 Chapter 8 - First Beat.
9 Chapter 9 - Classmates.
10 Chapter 10 - The Casanova.
11 Chapter Visual
12 Chapter 11 - Pioneer
13 Chapter 12 - ONLY WITH YOU.
14 Chapter 13 - Leaders.
15 Chapter 14 - ACCIDENT.
16 Chapter 15 - Shasa Grief.
17 Chapter 16 - Make a strong effort.
18 Chapter 17 - Homicide
19 Chapter 18 - Grandparents Home.
20 Chapter 19 - Chaiden Family.
21 Chapter 20 - Early warning.
22 Chapter 21 - Play save.
23 Chapter 22 - AS Card.
24 Chapter 23 - Back to Grieving.
25 Chapter 24 - Uncle and Aunty.
26 Chapter 25 - Bookstore.
27 Chapter 26 - OSIS.
28 Chapter 27 - Inquiry.
29 Chapter 28 - Brain Wash.
30 Chapter 29 - ENOUGH.
31 Chapter 30 - Racing.
32 Chapter 31 - Perlawanan pertama.
33 Chapter 32 - Privilege.
34 Chapter 33 - Cinema.
35 Chapter 34 - Masa lalu Handoyo.
36 Chapter 35 - Praduga.
37 Chapter 36 - Chef.
38 Chapter 37 - Support.
39 Chapter 38 - Under Pressure.
40 Chapter 39 - Masa depan Hancur.
41 Chapter 40 - Majikan
42 Chapter 41 - Perlahan-lahan.
43 Chapter 42 - Will you be my Girl?
44 Chapter 43 - Peang
45 Chapter 44 - Blade or Knuckle
46 Chapter 45 - Permainan dimulai
47 Chapter 46 - Basecamp.
48 Chapter 47 - Stealing.
49 Chapter 48 - Aiden Plan.
50 Chapter 49 - Hiking X Hunting.
51 Chapter 50 - Kesalahan Indah.
52 Chapter 51 - Pamit.
53 Chapter 52 - Rest.
54 Chapter 53 - Solve Heart.
55 Chapter 54 - Luka.
56 Chapter 55 - New Issue.
57 Chapter 56 - Terkubur dan Terpendam.
58 Chapter 57 - Tidak seimbang.
59 Chapter 58 - Regret.
60 Chapter 59 - Aiden Rules.
61 Chapter 60 - Mencintai atau Dicintai.
62 Chapter 61 - Tulus.
63 Chapter 62 - Anak Haram.
64 Chapter 63 - Ceroboh.
65 Chapter 64 - Debora family.
66 Chapter 65 - Desakan Kamandanu.
67 Chapter 66 - Saling Membohongi.
68 Chapter 67 - Keajaiban Doa.
69 Chapter 68 - Diam-diam menghanyutkan.
70 Chapter 69 - Fitnah lainnya.
71 Chapter 70 - Teror.
72 Chapter 71 - The only one girl.
73 Chapter 72 - Never Give up.
74 Chapter 73 - Bukan Benci.
75 Chapter 74 - Curang.
76 Chapter 75 - Stranger.
77 Chapter 76 - Danger Line.
78 Chapter 77 - Tidak mungkin sekedar teman.
79 Chapter 78 - BINGO.
80 Chapter 79 - Mundur selangkah.
81 Chapter 80 - Backstreet.
82 Chapter 81 - Kedagingan.
83 Chapter 82 - Masa sulit.
84 Chapter 83 - Keenakan.
85 Chapter 84 - Hukuman Berat.
86 Chapter 85 - Percaya.
87 Chapter 86 - Tidak ada tempat untuk penghianat.
88 Chapter 87 - Hinaan dan Pujian.
89 Chapter 88 - Public Enemy.
90 Chapter 89 - Serigala Brengsek.
91 Chapter 90 - His Lost
92 Chapter 91 - Save but Lost
93 Chapter 92 - Kegiatan Positif
94 Chapter 93 - Rindu
95 Chapter 94 - Bermuka Dua
96 Chapter 95 - Pregnant
97 Chapter 96 - Chaiden Son
98 Chapter 97 - Tidak terbiasa tanpamu
99 Chapter 98 - Present Day
100 Chapter 99 - Apartemen Lama
101 Chapter 100 - Memory
102 Chapter 101 - Kost-an
103 Chapter 102 - Melibatkan orang lain
104 Chapter 103 - Care
105 Chapter 104 - Hurt Myself by Hurting You
106 Chapter 105 - Perlakuan sama, Sikap yang berubah
107 Chapter 106 - Belum mengenal dengan baik
108 Chapter 107 - Brain, Beauty, Behavior
109 Chapter 108 - Toxic Relationship
110 Chapter 109 - Like Dusk
111 Chapter 110 - Menyakiti lebih dulu
112 Chapter 111 - Djoko's Anger
113 Chapter 112 - Juvenile Delinquency
114 Chapter 113 - Karma
115 Chapter 114 - Not Fear.
116 Chapter 115 - Kenzo Offers
117 Chapter 116 - Breaking up
118 Chapter 117 - My All.
119 Chapter 118 - Malu
120 Chapter 119 - Who's your girlfriend?
121 Chapter 120 - Menunda
122 Chapter 121 - Complicated Relationshit.
123 Chapter 122 - Jangan Ikut Campur
124 Chapter 123 - Teasing
125 Chapter 124 - Anak ku
126 Chapter 125 - Two Ship
127 Chapter 126 - Menguap
128 Chapter 127 - Saling mencintai
129 Chapter 128 - Ice Cream
130 Chapter 129 - Last Message.
131 Chapter 130 - Homicide not Suicide
132 Chapter 131 - Cadaver
133 Chapter 132 - Ariana Funeral
134 Chapter 133 - Sejuta Memori.
135 Chapter 134 - Mulai membalas
136 Chapter 135 - Friendship
137 Chapter 136 - Minimal
138 Chapter 137 - Rindu Membelenggu
139 Chapter 138 - Memanas
140 Chapter 139 - Pelajar atau Pel--
141 Chapter 140 - Andai
142 Chapter 141 - Western Sky
143 Chapter 142 - War in library
144 Chapter 143 - Angel For Heaven
145 Chapter 144 - Bad Girl
146 Chapter 145 - Angels trapped with the devil
147 Chapter 146 - RED2612
148 Chapter 147 - Disgusted
149 Chapter 148 - Debaran pertama menjadi memori
150 Chapter 149 - Balas Budi
151 Chapter 150 - At least
152 Chapter 151 - Luka yang sama dari orang yang berbeda.
153 Chapter 152 - Anfal
154 Chapter 153 - Tersiksa
155 Chapter 154. Without you I am nothing
156 Chapter 155 - Aware
157 Chapter 156 - Are you pregnant?
158 Chapter 157 - Leave her, come back to me!
159 Chapter 158 - Ignoring You
160 Chapter 159 - Aditama Family
161 Chapter 160 - Aditama's Treasure
162 Chapter 161 - Childbirth
163 Chapter 162 - Opportunity doesn't come twice.
164 Chapter 163 - Adrian Plan
165 Chapter 164 - Restu Sailendra family
166 Chapter 165 - Trying to make peace.
167 Chapter 166 - Melepaskan
168 Chapter 167 - Okhotnik
169 Chapter 168 - Sadis
170 Chapter 169 - Realistis
171 Chapter 170 - Surprise dari Adrian untuk Wulan
172 Chapter 171 - Memanfaatkan
173 Chapter 172 - Question without Answer.
174 Chapter 173 - Sorry
175 Chapter 174 - Kesetaraan
176 Chapter 175 - Brain wash
177 Chapter 176 - Lepas Pasang
178 Chapter 177 - Knowing All.
179 Chapter 178 - Prom night
180 Chapter 179 - Small world.
181 Chapter 180 - Matches are not exchanged, sandals are exchanged.
182 Chapter 181 - Kemarahan Kamandanu
183 Chapter 182 - Gladi resik
184 Chapter 183 - Wedding vows.
185 Chapter 184 - Intens
186 Chapter 185 - Like Young Sister
187 Chapter 186 - Lost control.
188 Chapter 187 - Adrian Plan
189 Chapter 188 - Auto pilot
190 Chapter 189 - Shadow Guard
191 Chapter 190 - Arden, You ...!
192 Chapter 191 - The Actor.
193 Chapter 192 - Damn Guest.
194 Chapter 193 - The truth about Arden
195 Chapter 194 - Adrian Secret.
196 Chapter 195 - No forgiveness.
197 Chapter 196 - Sweet dreams become nightmares.
198 Chapter 197 - Hipnosis
199 Chapter 198 - Forgotten.
200 Chapter 199 - Farewell
201 Chapter 200 - Moonlight.
202 Chapter 201 - GPS Tracker.
203 Chapter 202 - Who's?
204 Chapter 203 - Jangan hubungi lagi!
205 Chapter 204 - Not dreams.
206 Chapter 205 - Dust in the wind
207 Chapter 206 - How is that possible?
208 Chapter 207 - Menjerat
209 Chapter 208 - Bahagiakah?
210 Chapter 209 - Rencana indah.
211 Chapter 210 - Kesempatan.
212 Chapter 211 - BLACK2612
213 Chapter 212 - Melarikan diri.
214 Chapter 213 - Perlawanan
215 Chapter 214 - Blood
216 Chapter 215 - Pembalasan
217 Chapter 216 - Berusaha berdamai.
218 Chapter 217 - Blodkjenne
219 Chapter 218 - Tidak ada maaf
220 Chapter 219 - Trauma
221 Chapter 220 - Cepat pulang
222 Chapter 221 - Tanpa kabar
223 Chapter 222 - Provokasi
224 Chapter 223 - Saving
225 Chapter 224 - Kenangan manis penuh luka
226 Chapter 225 - Honduras
227 Chapter 226 - Histeris
228 Chapter 227 - Bebas bersyarat
229 Chapter 228 - Istri ?
230 Chapter 229 - Sumpah Kenzo
231 Chapter 230 - Menurun drastis
232 Chapter 231 - Mempertahankan Ingatan
233 Chapter 232 - Target Adrian
234 Chapter 233 - Silent
235 Chapter 234 - Be like Monster
236 Chapter 235 - Delirium
237 Chapter 236 - Sesak
238 Chapter 237 - Pangkas rambut
239 Chapter 238 - Menyerah
240 Chapter 239 - Be with you, Again
241 Chapter 240 - Billy Andromeda
242 Chapter 241 - Reason Adrian
243 Chapter 242 - Membayar rasa sakit
244 Chapter 243 - Mengunci hati
245 Chapter 244 - Terkuak
246 Chapter 245 - Other son
247 Chapter 246 - Berdamai dengan keadaan
248 Chapter 247 - Kidnapped
249 Chapter 248 - Tabur tuai
250 Chapter 249 - Step Brother
251 Chapter 250 - The Aditama
Episodes

Updated 251 Episodes

1
Chapter 1 - Crazy.
2
Chapter 2 - What should I do?
3
Chapter 3 - Remember me?
4
Chapter 4 - Keep you.
5
Chapter 5 - Get Married.
6
Chapter 6 - Rejection.
7
Chapter 7 - First Meet.
8
Chapter 8 - First Beat.
9
Chapter 9 - Classmates.
10
Chapter 10 - The Casanova.
11
Chapter Visual
12
Chapter 11 - Pioneer
13
Chapter 12 - ONLY WITH YOU.
14
Chapter 13 - Leaders.
15
Chapter 14 - ACCIDENT.
16
Chapter 15 - Shasa Grief.
17
Chapter 16 - Make a strong effort.
18
Chapter 17 - Homicide
19
Chapter 18 - Grandparents Home.
20
Chapter 19 - Chaiden Family.
21
Chapter 20 - Early warning.
22
Chapter 21 - Play save.
23
Chapter 22 - AS Card.
24
Chapter 23 - Back to Grieving.
25
Chapter 24 - Uncle and Aunty.
26
Chapter 25 - Bookstore.
27
Chapter 26 - OSIS.
28
Chapter 27 - Inquiry.
29
Chapter 28 - Brain Wash.
30
Chapter 29 - ENOUGH.
31
Chapter 30 - Racing.
32
Chapter 31 - Perlawanan pertama.
33
Chapter 32 - Privilege.
34
Chapter 33 - Cinema.
35
Chapter 34 - Masa lalu Handoyo.
36
Chapter 35 - Praduga.
37
Chapter 36 - Chef.
38
Chapter 37 - Support.
39
Chapter 38 - Under Pressure.
40
Chapter 39 - Masa depan Hancur.
41
Chapter 40 - Majikan
42
Chapter 41 - Perlahan-lahan.
43
Chapter 42 - Will you be my Girl?
44
Chapter 43 - Peang
45
Chapter 44 - Blade or Knuckle
46
Chapter 45 - Permainan dimulai
47
Chapter 46 - Basecamp.
48
Chapter 47 - Stealing.
49
Chapter 48 - Aiden Plan.
50
Chapter 49 - Hiking X Hunting.
51
Chapter 50 - Kesalahan Indah.
52
Chapter 51 - Pamit.
53
Chapter 52 - Rest.
54
Chapter 53 - Solve Heart.
55
Chapter 54 - Luka.
56
Chapter 55 - New Issue.
57
Chapter 56 - Terkubur dan Terpendam.
58
Chapter 57 - Tidak seimbang.
59
Chapter 58 - Regret.
60
Chapter 59 - Aiden Rules.
61
Chapter 60 - Mencintai atau Dicintai.
62
Chapter 61 - Tulus.
63
Chapter 62 - Anak Haram.
64
Chapter 63 - Ceroboh.
65
Chapter 64 - Debora family.
66
Chapter 65 - Desakan Kamandanu.
67
Chapter 66 - Saling Membohongi.
68
Chapter 67 - Keajaiban Doa.
69
Chapter 68 - Diam-diam menghanyutkan.
70
Chapter 69 - Fitnah lainnya.
71
Chapter 70 - Teror.
72
Chapter 71 - The only one girl.
73
Chapter 72 - Never Give up.
74
Chapter 73 - Bukan Benci.
75
Chapter 74 - Curang.
76
Chapter 75 - Stranger.
77
Chapter 76 - Danger Line.
78
Chapter 77 - Tidak mungkin sekedar teman.
79
Chapter 78 - BINGO.
80
Chapter 79 - Mundur selangkah.
81
Chapter 80 - Backstreet.
82
Chapter 81 - Kedagingan.
83
Chapter 82 - Masa sulit.
84
Chapter 83 - Keenakan.
85
Chapter 84 - Hukuman Berat.
86
Chapter 85 - Percaya.
87
Chapter 86 - Tidak ada tempat untuk penghianat.
88
Chapter 87 - Hinaan dan Pujian.
89
Chapter 88 - Public Enemy.
90
Chapter 89 - Serigala Brengsek.
91
Chapter 90 - His Lost
92
Chapter 91 - Save but Lost
93
Chapter 92 - Kegiatan Positif
94
Chapter 93 - Rindu
95
Chapter 94 - Bermuka Dua
96
Chapter 95 - Pregnant
97
Chapter 96 - Chaiden Son
98
Chapter 97 - Tidak terbiasa tanpamu
99
Chapter 98 - Present Day
100
Chapter 99 - Apartemen Lama
101
Chapter 100 - Memory
102
Chapter 101 - Kost-an
103
Chapter 102 - Melibatkan orang lain
104
Chapter 103 - Care
105
Chapter 104 - Hurt Myself by Hurting You
106
Chapter 105 - Perlakuan sama, Sikap yang berubah
107
Chapter 106 - Belum mengenal dengan baik
108
Chapter 107 - Brain, Beauty, Behavior
109
Chapter 108 - Toxic Relationship
110
Chapter 109 - Like Dusk
111
Chapter 110 - Menyakiti lebih dulu
112
Chapter 111 - Djoko's Anger
113
Chapter 112 - Juvenile Delinquency
114
Chapter 113 - Karma
115
Chapter 114 - Not Fear.
116
Chapter 115 - Kenzo Offers
117
Chapter 116 - Breaking up
118
Chapter 117 - My All.
119
Chapter 118 - Malu
120
Chapter 119 - Who's your girlfriend?
121
Chapter 120 - Menunda
122
Chapter 121 - Complicated Relationshit.
123
Chapter 122 - Jangan Ikut Campur
124
Chapter 123 - Teasing
125
Chapter 124 - Anak ku
126
Chapter 125 - Two Ship
127
Chapter 126 - Menguap
128
Chapter 127 - Saling mencintai
129
Chapter 128 - Ice Cream
130
Chapter 129 - Last Message.
131
Chapter 130 - Homicide not Suicide
132
Chapter 131 - Cadaver
133
Chapter 132 - Ariana Funeral
134
Chapter 133 - Sejuta Memori.
135
Chapter 134 - Mulai membalas
136
Chapter 135 - Friendship
137
Chapter 136 - Minimal
138
Chapter 137 - Rindu Membelenggu
139
Chapter 138 - Memanas
140
Chapter 139 - Pelajar atau Pel--
141
Chapter 140 - Andai
142
Chapter 141 - Western Sky
143
Chapter 142 - War in library
144
Chapter 143 - Angel For Heaven
145
Chapter 144 - Bad Girl
146
Chapter 145 - Angels trapped with the devil
147
Chapter 146 - RED2612
148
Chapter 147 - Disgusted
149
Chapter 148 - Debaran pertama menjadi memori
150
Chapter 149 - Balas Budi
151
Chapter 150 - At least
152
Chapter 151 - Luka yang sama dari orang yang berbeda.
153
Chapter 152 - Anfal
154
Chapter 153 - Tersiksa
155
Chapter 154. Without you I am nothing
156
Chapter 155 - Aware
157
Chapter 156 - Are you pregnant?
158
Chapter 157 - Leave her, come back to me!
159
Chapter 158 - Ignoring You
160
Chapter 159 - Aditama Family
161
Chapter 160 - Aditama's Treasure
162
Chapter 161 - Childbirth
163
Chapter 162 - Opportunity doesn't come twice.
164
Chapter 163 - Adrian Plan
165
Chapter 164 - Restu Sailendra family
166
Chapter 165 - Trying to make peace.
167
Chapter 166 - Melepaskan
168
Chapter 167 - Okhotnik
169
Chapter 168 - Sadis
170
Chapter 169 - Realistis
171
Chapter 170 - Surprise dari Adrian untuk Wulan
172
Chapter 171 - Memanfaatkan
173
Chapter 172 - Question without Answer.
174
Chapter 173 - Sorry
175
Chapter 174 - Kesetaraan
176
Chapter 175 - Brain wash
177
Chapter 176 - Lepas Pasang
178
Chapter 177 - Knowing All.
179
Chapter 178 - Prom night
180
Chapter 179 - Small world.
181
Chapter 180 - Matches are not exchanged, sandals are exchanged.
182
Chapter 181 - Kemarahan Kamandanu
183
Chapter 182 - Gladi resik
184
Chapter 183 - Wedding vows.
185
Chapter 184 - Intens
186
Chapter 185 - Like Young Sister
187
Chapter 186 - Lost control.
188
Chapter 187 - Adrian Plan
189
Chapter 188 - Auto pilot
190
Chapter 189 - Shadow Guard
191
Chapter 190 - Arden, You ...!
192
Chapter 191 - The Actor.
193
Chapter 192 - Damn Guest.
194
Chapter 193 - The truth about Arden
195
Chapter 194 - Adrian Secret.
196
Chapter 195 - No forgiveness.
197
Chapter 196 - Sweet dreams become nightmares.
198
Chapter 197 - Hipnosis
199
Chapter 198 - Forgotten.
200
Chapter 199 - Farewell
201
Chapter 200 - Moonlight.
202
Chapter 201 - GPS Tracker.
203
Chapter 202 - Who's?
204
Chapter 203 - Jangan hubungi lagi!
205
Chapter 204 - Not dreams.
206
Chapter 205 - Dust in the wind
207
Chapter 206 - How is that possible?
208
Chapter 207 - Menjerat
209
Chapter 208 - Bahagiakah?
210
Chapter 209 - Rencana indah.
211
Chapter 210 - Kesempatan.
212
Chapter 211 - BLACK2612
213
Chapter 212 - Melarikan diri.
214
Chapter 213 - Perlawanan
215
Chapter 214 - Blood
216
Chapter 215 - Pembalasan
217
Chapter 216 - Berusaha berdamai.
218
Chapter 217 - Blodkjenne
219
Chapter 218 - Tidak ada maaf
220
Chapter 219 - Trauma
221
Chapter 220 - Cepat pulang
222
Chapter 221 - Tanpa kabar
223
Chapter 222 - Provokasi
224
Chapter 223 - Saving
225
Chapter 224 - Kenangan manis penuh luka
226
Chapter 225 - Honduras
227
Chapter 226 - Histeris
228
Chapter 227 - Bebas bersyarat
229
Chapter 228 - Istri ?
230
Chapter 229 - Sumpah Kenzo
231
Chapter 230 - Menurun drastis
232
Chapter 231 - Mempertahankan Ingatan
233
Chapter 232 - Target Adrian
234
Chapter 233 - Silent
235
Chapter 234 - Be like Monster
236
Chapter 235 - Delirium
237
Chapter 236 - Sesak
238
Chapter 237 - Pangkas rambut
239
Chapter 238 - Menyerah
240
Chapter 239 - Be with you, Again
241
Chapter 240 - Billy Andromeda
242
Chapter 241 - Reason Adrian
243
Chapter 242 - Membayar rasa sakit
244
Chapter 243 - Mengunci hati
245
Chapter 244 - Terkuak
246
Chapter 245 - Other son
247
Chapter 246 - Berdamai dengan keadaan
248
Chapter 247 - Kidnapped
249
Chapter 248 - Tabur tuai
250
Chapter 249 - Step Brother
251
Chapter 250 - The Aditama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!